Posts Tagged ‘be mine’

Hari ini adalah hari syuting mv pertamaku , sebagai seorang sutradara. Jujur saja walaupun aku sudah sering mendairek model untuk berpose tapi mendairek seseorang untuk akting ini benar – benar kali pertama.

Perasaanku campur aduk , aku nervouse bukan main. Para member Infinite belum ada yang tahu kalau syuting kali ini akulah sutradaranya. Tidak seorangpun , termaksud adikku , Myungsoo.

“Apa semuanya sudah disiapkan?”Tanyaku pada Junsu

Aku meminta bantuan Junsu untuk membantuku syuting. Alasan mengapa aku meminta bantuan Junsu , karena Jaejoong sudah punya jadwal pemotretan sendiri. Ia dia sudah bukan lagi menjadi asistenku , melainkan eskarang menjadi fotografer sama sepertiku tapi dengan rublik yang berbeda.

Kalau aku memotret model , ia akan memotret benda mati. Untuk iklan produk di majalah ataupun liputan tentang suatu prodak.

“Semuanya sudah siap , kita tinggal menunggu mereka datang.”Kata Junsu

“Junsu apa kau gugup?”

“Ia , noona juga?”

“Ia. Apa yang harus kulakukan nanti? Aku benar – benar tidak tahu bagaimana caranya menjadi sutradara.”

“Ini pertama kalinyaku melihat noona gugup. Biasanya noona selalu tampil percaya diri.”

“Hai Narsha!”Sapa Chansung.

“Hai!”Sapaku balik sambil mencari sosok member infinite yang lain

“Mereka masih di makeup ulang. Seentar lagi akan kemari. Apakah semua sudah siap?”

Aku menangguk.Tak perlu waktu lama setelah Chansung datang , member lain pun datang. Mereka tampak kaget dengan keberadaanku disinih

“Noona , kok noona bisa ada disinih?”Tanya Myungsoo heran

Aku tidak menjawab , aku hanya menoleh pada Chansung “Noonamu inilah yang akan menjadi sutrada untuk mv terbaru kalian.” Jelas Chansung

Semua member langsung gaduh. Mereka saling berdiskusi satu sama lain mengenai pernyataan Chansung. Myungsoo hanya diam memandangiku , meminta penjelasan tentang pernyataan Chansung

“Mohon bantuan semuanya , mulai sekarang aku akan menjadi sutradara , sekaligus fotografer kalian untuk album ini.”Kataku sambil membungkuk 90 derajatt

“Tapi bagaimana bisa?”Tanya Myungsoo tidak percaya

“Bagian itu akan kujelaskan nanti. Sekarang ayo kita mulai syutingnya. Semua sudah siap.”

Syuting berjalan cukup lama. Aku benar benar payah. Padahal jelas – jelas aku menguasai lighting , tapi entah kenapa hari ini aku menjadi sangat buruk terhadap lighting. Lighting sangat berpangruh sekali dalam pengambilan gambar. Karena lighting yang buruk gambar yang diperoleh juga buruk. Ditambah dengan aku yang sama sekali tidak bisa mendairek , ini benar – benar buruk.

“Kita break dulu 20 menit.”Kataku

Aku buru – buru mengambil laptop dan kertas – kertas yang merupakan konsep dari mv ini ke mobilku

“Noona…”Panggil Myungsoo ketika aku baru mau meninggalkan lokasi syuting

“Maaf Myungsoo , aku sedang sibuk. Junsu kau ikut bersamaku.”Panggilku

Aku dan Junsu meninggalkan studio. Aku masuk ke dalam mobil sambil mendiskusikan hasil rekaman barusan. Sangat buruk. Aku menyesuaikan dengan konsep yang sudah kubuat.

Selesai berdiskusi di dalam mobil. Akupun memperbaiki lighting , kali ini aku tidak meminta bantuan Junsu ataupun crew lain. Tapi aku memerbaiki sendiri , sambil mencocokan dengan video sebelumnya dan konsep. Agar tidak ada kesalahan lagi.

“Noona berhenti minum kopi.”Tegur Myungsoo saat aku mengamati lokasi syuting.

“Huh?”Kataku binggung

“Noona tidak sadar? Noona sudah minum 3 gelas kopi selama syuting. Itu tidak baik demi kesehatanmu.”

“Ah begitu? Baiklah ini yang terakhir.”

Myungsoo merebut kopi ditanganku , dan meminumnya. Aku tercengang ia meminum dalam sekali tegukan , americano coffe dalam sekali tegukan seperti minum air itu benar – benar hebat. Ditambah Myungsoo tidak suka dengan kopi pait seperti ini.

“Noona kau pasti bisa melakukanya. Percayalah pada dirimu.” Pesan Myungsoo seraya meninggalkanku.

Ya , Narsha kau pasti bisa! Kataku pada diriku sendiri. Setelah sekali lagi memastikan semuanya berjalan dengan baik. Aku memulai syuting. Aku mulai percaya diri di syuting kedua ini , aku mulai mendairek member seperti biasa aku mendairek model yang kufooto. Sebenarnya mendairek untuk foto dan video tidak jauh berbeda. Malah bisa dibilang sama hanya saja mendairek video ini pertama kalinya bagiku. Jadi aku merasa tidak percaya diri

“Hari ini cukup sampai disinih. Nanti kita lanjut syutingnya besok lusa.”Kataku

Para staf sibuk membereskan barang – barang mereka. Akupun demikian , Myungsoo tiba – tiba membantuku saat aku sedang membereskan barang – barangku.

“Myungsoo kau kan harus pergi latihan , kenapa kau masih ada disinih?”Tanyaku langsung mengambil yang Myungsoo bereskan

“Tenang saja , waktu latihan masih lama.” Kata Myungsoo santai

Saat Myungsoo membantuku , satu – satu member ikut membantuku juga membereskan lokasi syuting. Awalnya aku menyuruh mereka untuk pergi untuk latihan , tapi mereka semua bersihkeras untuk membantuku , dan Chansungpun mengizinkan. Maka akupun pasrah saja.

“Sudah semuanya Junsu?”Tanyaku setelah memasukan cameraku , barang terakhir ke dalam mobilku

“Sudah semuanya beres.”Jawab Junsu

“Baiklah kalau begitu , kau mau pulang kemana? Biar kuantar.”

“Tidak perlu , aku kebetulan ada urusan lain. Jadi aku tidak akan langsung pulang ke rumah dulu.”

“Tidak apa – apa , aku antar.”

Aku memang mengakui aku memaksa Junsu , karena aku merasa tidak enak telah merepotkannya tapi tidak mau mengantarkannya pulang. Waktu ke Yunani juga aku tidak mengantarkannya pulang dari bandara. Menjemputnya pun tidak. Padahal itu merupakan projekku diluar projek pekerjaan sehari – hari.

“Yedera… Noona pulang dahulu yah.”Pamitku pada member Infinite

“Hati – hati di jalan noona.” Jawab semua member sambil satu – satu naik ke mobil mereka kecuali Myungsoo

Myungsoo masih diam di tempat yang sama. Akupun menghampirinya “Ada apa Myungsoo?”

“Aku mencintai noona.”Kata Myungsoo sambil memelukku

“Aku mencintaimu juga.”Balasku sambil membalas pelukan Myungsoo

Setelah berkata demikian Myungsoo masuk ke dalam mobilnya. Aneh , kenapa ia tiba – tiba mengatakan hal seperti itu? Tapi dari dulu Myungsoo memang begitu orangnya , susah di tebak. Ia memiliki pola pikir yang berbeda dari orang pada umumnya , yang kadang akan membuat orang disekitarnya kebinggungan tentang dirinya.

“Kau mau pergi kemana?”Tanyaku di jalan pada Junsu

“Sebenarnya aku ingin makan di sebuah cafe baru tidak jauh dari kantor. Tapi tidak perlu , kita langsung pulang saja. Besok lagi saja aku akan mampir kesanah.”Jawab Junsu malu – malu

“Loh kenapa nggak jadi? Tidak apa – apa , kita makan disanah. Lagi pula aku belum makan dan aku juga penasaran dengan cafe tersebut. Dari luar terlihat lucu. Sudah kita kesanah saja lalu aku mengantarkanmu pulang.”

Siapa sangka di cafe itu aku bertemu dengan Gain sedang makan bersama Junho. Akhir – akhir ini aku memang sering melihat Gain bersama Junho bersama – sama. Mungkin dugaanku mereka berpacaran benar.

“Kok kalian bisa ada disinih? Bukannya kalian akan syuting mv hari ini?”Tanya Gain binggung

“Iya kami sudah melakukannya dan sekarang kami mau makan.”Jelasku

“Direktur , Junho sunbae.”Sapa Junsu sopan sambil membungkuk

“Sunbae?”Ulangku

“Dia adalah adik kelasku sewaktu kuliah dahulu.”Jelas Junho

“Oh yah? Wah ternyata dunia kecil juga. Apa hubungan kalian baik sewaktu kuliah dulu?”

Tidak ada yang menjawab. Aku rasa aku tahu jawabanya. Hubungan mereka tidak baik.

“Baiklah , kalian nikmati saja makananya , aku akan memesan juga.” Pamitku

“Loh kenapa nggak gabung saja?”Tanya Gain sedikit sedih

“Tidak , aku sedang ingin berduaan dengan Junsu. Benar kan Junsu?”

Junsu tampak kaget. Akupun memberikan isyarat dia supaya menangguk. Iapun menangguk dengan ragu. Kamipun meninggalkan Junsu dan Gain memilih meja yang jaraknya cukup jauh dari mereka. Cukup jauh hingga kami tidak bisa melihat satu sama lain.

“Kau mau pesan apa?”Tanyaku ramah

“Cheese cake.” Jawab Junsu

“Saya pesan Cheese cake satu , stawberry cakenya satu , tiramitsu satu , opera satu , dan greent tea float satu. Oh iya Junsu , kau mau minum apa?”

“Orange juice saja.”

“Orange juicenya satu. Oh iya apa kalian punya green tea cake?”

“Ada.”Jawab pelayan tersebut

“Itu juga satu.”

“Ok pesananya akan segera datang.”

“Noona apa kau tidak memesan terlalu banyak?”

“Masa?Yah kalau tidak habis aku akan membungkusnya. Kau cukup hanya makan satu cheese cake saja? Nanti bantu aku makan saja yah.”

Selama makan , Junsu tidak banyak berbicara. Lebih banyak aku yang berceletoh hal yang tidak penting. Aku tidak membicarakan pekerjaan sama sekali , mungkin karena itu Junsu tidak banyak bicara. Tapi aku tidak berharap kami membicarakan pekerjaan disaat seperti ini. Bekerja juga ada waktunya , diaman waktu memang harus bekerja ada juga dimana waktu untuk bersantai.

“Kuenya benar – benar enak.”Kataku setelah menyelesaikan suapan terakhirku pada green tea cake

“Noona kamu sepertinya benar – benar suka kue. Kau makan dengan banyak sekali.”Kata Junsu salut melihatku menghabiskan semua kue yang kupesan , karena ia tidak mau membantuku makan sama sekali.

Aku hanya tersenyum. Aku menambah pesanan satu loyang cheese cake dan juga satu loyang tiramitsu cake untuk dibawa kerumah. Satu loyang untuk di dorm Infinite satu loyang untukku.

“Noona kita tidak berpamitan dulu dengan mereka?”Tanya Junsu yang melihatku berjalan keluar tanpa pamitan pada Gain dan juga Junsu.

“Aku sudah berpamitan dengan mereka barusan.”Jawabku santai

“Tapi aku belum.”

“Sudahlah tidak apa – apa , kau tidak perlu memaksakan diri kalau kau tidak suka.”

Junsu hanya diam saja. Aku memang sudah mengiranya hubungan Junsu dan Junho sepertinya tidak baik. Walaupun mereka saling mengenal atu sama lain , tapi mereka memiliki hubungan yang buruk. Terlihat dari gesture mereka saat bertemu satu sama lain.

“Noona kenapa noona tidak bertanya apapun?”Tanya Junsu saat di jalan

“Untuk apa kalau kau tidak ingin mengungkitnya? Setiap orang pasti punya masa dimana ia ingin tidak mengingat – ingat kejadian tersebut. Aku bisa mengerti hal itu. Karena aku juga sama seperti itu.” Jelasku santai

“Terima kasih atas tumpanganya noona.” Kata Junsu sesampainya dirumahnya

“Iya sama – sama. Aku langsung pulang yah.” Pamitku

“Hati – hati noona.”

Member Infinite belum ada yang pulang. Aku terpaksa menaruh kue yang barusan kubeli ke dalam kulkas , lalu menaruh pesan agar member memakanya. Kalau tidak begini , mereka tidak akan tahu kalau ada kue di lemari es.

“Noona kau sudah pulang.”Komentar Hoya yang baru saja datang

“Oh Hoya kau sudah pulang? Sendiran saja?”Tanyaku

“Iya , member lain masih latihan.”

Aku memperhatikan Hoya yang jalannya seperti kesulitan. “Kau kenapa?”

“Ah bukan apa – apa , tadi saat latihan aku cedera biasa saja. Besok juga sudah sembuh.”

Aku memperhatikan pergelangan kaki Hoya yang dibalut perban asal asalan. Pelan pelan aku membukanya. Pergelangan kakinya tampak merah dan sedikit bengkak. Ini kalau hanya diperban saja tidak akan mungkin bisa sembuh besok.

“Hoya kukompres yah? Kau tahan sedikit mungkin akan sakit.”Kataku

Aku mengambil handuk dan air panas untuk mengompres Hoya. Pelan – pelan aku mengompres Hoya supaya tidak terlalu sakit. Aku cukup handal melakukan hal seperti ini , karena dulu Myungsoo saat masa training sering cidera dan aku selalu melakukan hal ini setiap malam pada Myungsoo. Tapi Myungsoo mungkin tidak tahu karena ia tertidur saat kumelakukanya.

“Kau akan baik – baik saja setelah ini. Istirahat saja.”Kataku selesai membalut pergelangan kaki Hoya.

“Terima kasih noona.”Kata Hoya

“Oh iya apa kau sudah makan?Tadi aku membeli kue cheese cake sekarang ada di kulkas. Kau mau?”

“Tidak noona , aku mau istirahat saja.”

“Ok baiklah. Aku tinggal yah.”

Syuting pembuatan mv berjalan dengan lancar. Tanpa terasa hari ini adalah hari terakhir. Hari ketiga untuk pembuatan mv. Dan menurut Chansung akan ada media yang datang untuk meliput.

“Noona!”Panggil Myungsoo.

“Ya?”Jawabku

“Ini untuk noona.”

Myungsoo memberikanku sebuah kotak perhaisan yang kecil. Aku membukanya. Di dalamnya ada cincin polos dan hanya bertatahkan berlian kecil. Aku mengambil cincin itu mengamatinya. Di dalamnya ada ukiran nama Myungsoo.

“Untukku?”Tanyaku binggung

Myungsoo menangguk “Sepasang.” Kata Myungsoo sambil menunjukan cincin di jari manisnya yang sama dengan cincintku

“Tapi untuk apa? Kau seperti mau melamar seseorang saja.”

“Tolong terima saja.”

Myungsoo memakaikan cincin yang diberikanya itu langsung padaku. Dan setelah itu ia pergi begitu saja. Ada apa dengan anak itu? Tiba – tiba memintaku memakai cincin.

“Minggu depan kita akan memulai pemotretan untuk album covernya yah.”Pesanku setelah syuting berakhir

“Bersama noona juga?”Tanya Hoya.

“Iya , tidak suka?”

“Bagaimana mungkin , aku menantikannya.”

“Yah sudah kalian bisa pulang sekarang.”

Semua member infinite meninggalkan tempat syuting , tapi hanya Sunggyu yang masih berdiri di tempatnya terakhir berdiri

“Sunggyu ada apa?”Tanyaku yang baru sadar ternyata Sunggyu masih ada disituh

“Cincin itu.”Kata Sunggyu sambil menunjuk cincin yang berada di jari manisku.

“Oh ini… Ini dari Myungsoo.”

“Oh begitu…”

Aku melihat ada satu hal yang tidak beres dengan Sunggyu. Aku menahan Sunggyu saat ia mau meninggalkanku

“Ada apa Sunggyu? Apa ada yang menanggumu?”

“Maafkan aku noona. Aku hanya butuh istirahat , aku terlalu lelah.”

“Kau tidak tampak seperti orang kelelahan , kau lebih seperti orang yang sedang ada masalah. Ada apa? Kau ada masalah? Kalau ada masalah yang kau tak bisa kau pecahkan sendiri kau bisa menceritakan pada Noona , jangan malu. Ceritaklah , noona akan mencoba membantumu.”

“Apakah boleh aku menyukai noona sebagai seorang pria?”

Lantas saja aku kaget , aku melepaskan tangan Sunggyu yang tadi kupegang.

 

 

“Noona kau belum pulang?”Tanya Sunggyu heran ketika melihatku masih ada di dorm Infinite

“Setelah beres ini aku akan pulang.”Kataku sambil memperlihatkan piring kotor yang masih belum selesai kucuci.

“Sudah biarkan saja , biar anak – anak yang membersihkannya. Noona pulanglah dan istirahat.”

“Ini tidak akan lama kok , sebentar lagi selesai. Kalau kutinggalkan begini kagok juga.”

“Noona , Myungsoo memintamu pindah kemari bukan untuk kamu melakukan hal seperti ini. Ia memintamu datang kemari agar ia lebih sering bertemu dengamu. Bukan malah menjadi membantu membersihkan dorm kami seperti ini.”

“Aku tahu itu , Sunggyu. Tapi tidak apa – apa kan? Lagi pula aku tidak ada pekerjaan lain , kalau selesai pemotretan dan lagi kalian kan sudah tidak ada ahjuma yang membantu kalian. Jadi aku memutuskan untuk melakukannya. Lagi pula kau sudah sering melakukan hal seperti ini dair dulu.”

“Tapi noona…”

“Aku sudah beres. Apa kau sudah makan? Aku sudah menyiapkan makanan di kulkas kau bisa memanaskannya di microve kalau kau lapar. Aku juga membuat kimchi , dan sudah kutaruh di lemari. Sudah yah kupulang dulu.”

“Noona!”

Aku menoleh pada Sunggyu ia membungkuk 90 derajat sambil mengucapkan terima kasih. Aku menghampirinya menyuruhnya melihatku dan langsung memeluknya

“Anak bodoh , kau tidak usah berterima kasih padaku. Aku sudah menggap kalian seperti adikku sendiri. Hanya melakukan hal sesederhana ini bukan masalah bagiku.”

Sunggyu tidak meresponku baik pelukanku maupun perkataanku Akupun langsung melepaskan pelukanku pad Sunggyu , mungkin ia tidak suka aku tiba – tiba memeluknya seperti ini. Bodohnya aku , memeluk lelaki sembarangan. Ia mungkin berpikir aku ini pervert

“Maafkan aku tiba – tiba memelukmu seperti ini.”Kataku menyesal sekaligus malu.

Aku langsung ngacir keluar dorm Infinite. Tadi itu sangat memalukan! Aku kelepasan , memperlakukan Sunggyu seperti adikku , jelas saja ia bukan adikku dan ia tidak mungkin suka diperlakukan seperti itu. Bodohnya aku ini.

“Gain kudengar kau mencariku?”Tanyaku keesokan harinya di kantor

“Ia , kemarin ini kau mencari job sampingan kan? Aku sudah mendapatkannya.”Kata Gain sambil sibuk dengan kertas – kertas di meja kerjanya

“Oh yah? Apa?”

“Ini proposalnya kau lihat dulu.”

Aku menerima map dari Gain , aku membaca proposalnya dengan seksama. Ini seperti proposal kerja sama bukan perjanjian kontrak , seperti yang dulu – dulu kuterima.

“Kau mungkin binggung , begini kujelaskan garis besarnya. Jadi ada satu menejement yang ingin membuat boy band baru , tapi mereka tidak memiliki modal yang cukup. Nah mereka mengajukan proposal kepada kita , tepatnya padamu. Pekerjaanmu sama seperti kemarin pada SM , membuat photo album jacket , cover , poster , etc tapi kamu tidak akan dibayar langsung , melainkan mendapatkan presentasi dari album yang mereka akan jual.” Jelas Gain panjang lebar

“Jadi kalau album mereka tidak laku , uang yang kuterima sedikit . Tapi kalau album mereka laku uang yang kuterima lumayan. Begitu?”Kataku memastikan

Gain mengangguk “Kira – kira begitu. Ini sich untung – untungan saja. Aku tidak memaksamu untuk menerimanya kalau kau merasa tidak srek.”

“Biar kupertimbangkan dahulu.”

“Pelajari saja dahulu , mereka memberikan waktu 2 minggu untuk kau mempertimbangkan tawaran tersebut.”

Aku mengangguk , akupun keluar dari ruangan Gain karena aku sudah harus memulai pemotretan.

“Permisi apa anda tinggal di sinih?”Tanya salah seorang Ahjuma saat kubaru mau masuk ke dalam gedung apartement

Aku menangguk “Ahjuma mau mencari siapa disinih?”

“Aku mencari Lee Ho Won. Apa ia benar tinggal disinih? Mungkin kau tahu karena ia seorang artis.”

“Maaf tapi ahjuma itu siapa yah?”

“Ah saya? Saya ommanya.”

Aku cukup terkejut mendengar pernyataan tersebut. Hoya jarang menceritakan tentnag keluarganya , menurut Myungsoo orang tuanya tidak pernah setuju ia menjadi artis , karena itu ia memutuskan keluar dari rumah , dan baru mau kembali setelah ia menjadi artis sukses. Tapi sampai sekarang Hoya belum mau pulang kerumahnya di Busan , setahuku.

“Maaf tapi kurasa mereka belum pulang , biasanya mereka akan pulang malam hari.”Kataku

Omma Hoya tampak kecewa , ia tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya dari wajahnya. Aku juga kasihan melihatnya datang jauh – jauh dari Busan dengan harapan bertemu anaknya , tapi ia tidak bisa bertemu dengan anaknya pada akhirnya.

“Ommunie , kalau kau mau kau bisa menunggu di apartementku , kebetulan apartemenetku sebelahan dengan apartement Infinite.” Kataku

“Apakah tidak akan merepotkanmu?” Tanya Hoya omma ragu

“Tidak apa – apa , ayo.”

Ommanya Hoya adalah orang yang menyenangkan. Ia sangat ramah. Ia juga sudah mengetahui kalau aku adalah noonanya Myungsoo. Jam sudah menunjukan pukul 8 malam tapi belum ada tanda – tanda kalau member Infinite pulang. Karena sudah malam akupun mencoba menelepon Myungsoo

“Myungsoo kau ada dimana?”Tanyaku di telepon

“Masih di lokasi syuting , ada apa noona?”Tanya Myungsoo balik

“Kau akan pulang jam berapa?”

“Eum… kurasa hari ini aku tidak akan pulang noona. Syutingnya belum selesai.”

Aku lupa kalau Myungsoo lagi sibuk syuting dan tidak bersama dengan member lain. Aku pun mengucapkan terima kasih pada Myungsoo lalu lantas meneutup telepon dan kembali menelepon Hoya

“Hoya ini noona.”Kataku saat telepon tersambung dengan Hoya

“Noona? Ada apa Noona meneleponku?”Tanya Hoya heran

“Eum… Kau akan pulang jam berapa? Begini , tadi tidak sengaja aku dibawah bertemu dengan ommamu , dan sekarang ia sedang menunggumu pulang di apartementku…”

“Maaf noona , aku tidak bisa menemuinya.”

“Tapi ia sudah menunggumu dari tadi sore. Apakah kau tidak kasihan pada ommamu?”

“Maaf noona , tapi aku tidak bisa. Aku masih harus latihan. Maafkan aku noona.”

Hoya langsung menutup teleponnya begitu saja. Melihat ekpresiku ommanya Hoya tmapak sudah tahu. Ia terlihat sangat kecewa. Jelas saja ia kecewa , ia datang jauh – jauh dari Busan hanya untuk bertemu dengan anaknya , tapi sesampainya di Seoul ia tidak bisa bertemu dengan anaknya. Pasti ia sangat kecewa sekali.

“Maafkan aku.”Sesalku

“Aku sudah menduganya sebenarnya , bahkan sebelum ku mutuskan datang ke Seoul Ho Won tidak mungkin mau bertemu denganku.” Kata Omma Hoya datar

“Berilah dia sedikit waktu. Kalau ia merasa dirinya sudah sukses aku yakin dia pasti akan pulang seperti janjinya.”

“Aku benar – benar menyesal tidak mendukung Ho Won dari awal. Kalau aku mendukungnya ia tidak akan menjadi seperti ini.”

Aku tidak tega melihat omma Hoya yang menangis , akupun memeluknya. Aku mengerti perasaan omma Hoya , akupun mengerti perasaan Hoya. Aku tidak bisa menyalahkan Hoya karena ia juga ada benarnya. Tapi kalau sampai membuat omma sendiri menangis apa tidak terlalu berlebihan?

“Ommunie yakin tidak akan mau diantar pulang olehku?”Tanyaku ketika omma Hoya mau berpamitan

“Tidak perlu , aku sudah menyusuahkan kamu , aku tidak ingin menyusahkan kamu lagi. Aku hanya mau menitip Ho Won , dia itu suka lupa makan. Tolong kau perhatikan ia yah.”Pesan Hoya Omma

Aku mengangguk. Akupun mengantarkan Hoya Omma sampai keluar apartement , sampai ia mendapatkan taksi. Saat aku berbalik aku melihat Hoya sudah berdiri tepat di depanku

“Omma sudah pulang.”Komentar Hoya datar

Aku menangguk , aku bisa merasakan kepedihan di matanya. Aku tahu Hoya pasti ingin sekali bertemu ommanya , tapi mungkin ia punya alasan yang sangat kuat hingga ia tidak mau bertemu dengan ommanya , yaitu janji , janji pada dirinya sendiri.

“Kau bisa menemuinya kalau kau sudah sukses kelak.”Komentarku.

“Maafkan aku noona , jadi merepotkanmu.”

“Itu bukan masalah. Oh iya tadi ommamu menitipkan kimchi dan masih banyak lagi , untuk kau makan. Kau pasti belum makan , ayo kita makan!”

Sebelum berpamitan pergi Hoya omma menitipkan aku banyak makanan dari mulai kimchi , bulgogi , samgyupsal , dan masih banyak lagi untuk makan. Aku menyiapkan makanan untuk Hoya.

“Noona tidak makan?”Tanya Hoya ketika menyadari aku hanya melihatnya makan saja

“Tidak , aku sudah makan tadi bersama ommamu . Aku akan menemanimu makan saja.”Kataku

Tak berapa lama member lain pulang satu persatu , kecuali Myungsoo. Karena ia sudah mengatakan ia tidak akan pulang hari ini dikarenakan syuting yang belum selesai.

“Noona kau pulanglah , tidak usah mencuci biar anak – anak yang mencucinya.”Kata Sunggyu ketika aku baru mau mencuci piring

“Oh baiklah.”Jawabku menurut.

“Hoya!”Panggilku sebelum meninggalkan dorm

Hoya yang baru mau masuk kemarnya langsung menghampiriku. Aku menarik tanganya , dan memberikan jimat padanya.

“Ini untukmu.”

“Jimat?”

“Ini jimat sukses , kumendapatkan ini dari temanku ketika ia liburan di Jepang beberapa waktu lalu , tapi kurasa kau yang lebih membutuhkannya.”

“Terima kasih noona.”

Hoya memelukku , saat aku mau memelukku balik Woohyun ikut memeluk aku dan Hoya disusul dengan Sungjong , Sungyeol , Sunggyu , dan Dongwoon. Kami bertujuh berpelukkan. Aku hampir kehabisan nafas karena dipeluk seperti ini

“Sudah – sudah , kasihan noona hampir mati seperti itu.”Komentar Woohyun yang melihatku kehabisan nafas

“Aku akan mati kalau ada fans kalian yang melihat hal ini.”Celetukku bercanda

Saat aku baru mau masuk ke dalam apartemntku Chansung yang baru saja mau masuk ke apartement infinite malah memanggilku. Ia mengatakan ia ada perlu denganku. Akupun menyuruhnya masuk ke dalam apartementku.

“Silahkan di minum”Kataku mempersilahkan Chansung minum orang jus yang kupersiapkan untuknya.

“Terima kasih , begini aku ingin meminta bantuanmu.”

“Bantuan apa?”

“Begini kami mau mempersiapkan mini album untuk Infinite , tapi kami kau tahu sendiri kan bagaimana keadaan perusahaan kami sekarang. Kami tidak memiliki sponsor yang memadai , tapi kami sudah merampungkan mini album untuk Infinite.”

“Lalu apa yang bisa kubantu?”

“Maukah kau membantu kami , membuatkan foto album jaket untuk album Infinite sekaligus memproduseri mv mereka? Kami sudah mencari kemana – mana tapi kami tidak mendapatkan satupun yang isa untuk budge perusahaan kami. Dan kalau kau maupun kami tidak bisa membayarmu tinggi.”

“Aku tentu saja mau membantu. Tapi untuk memproduseri MV mereka , kurasa aku tidak bisa melakukannya. Aku tidak memiliki pengalaman menyutradari MV sebelumnya. Bagaimana bisa aku melakukanya?”

“Aku tahu akan hal itu , tapi aku rasa kau bisa melakukanya. Kau juga awalnya terjun ke dunia fotografi kau tidak memiliki pengalaman sebelumnya bukan. Tapi kau bisa melakukanya dengan baik , aku yakin memprouduseri mv bukan hal yang sulit untukmu , kau memiliki bakat dalam dunia ini.”

“Baiklah aku akan membantu semampu yang kubisa.”

“Terima kasih atas bantuanmu , aku benar – benar bersyukur. Kalau begitu apa kau bisa besok datang ke kantor pukul 10 pagi , boss akan datang menemuimu secara pribadi.”

“Tidak masalah.”

Keesokan harinya

Aku sudah ada janji akan bertemu dengan boss dari Woollim. Ini bukan kali pertama aku datang ke kantor Wollim.ent , dulu sekali aku pernah datang kemari untuk menemani Myungsoo mendata tangani kontrak. Dan sejak saat itu aku tidak pernah kemari lagi.

“Maaf , ada yang bisa saya bantu?”Tanya petugas front office di Woollim ent.

“Saya Narsha , kemarin Chansung menyuruh saya kemari…”

Belum beres aku menjelaskan ternyata Chansung sudah ada di kantor tersebut. Ia memanggilku , akupun menghampirinya.

“Boss belum datang , kau tunggu saja disinih. Mau minum?”Tawar Chansung

“Boleh.”Jawabku.

Tak berapa lama orang yang kutunggu – tunggu muncul. Ia merupakan pria payuh baya , ternyata nnamanya Woollim Ia benar – benar mengucapkan terimakasih padaku , aku sedikit tersanjung dengan pujiannya karena selama perundingan ia tak henti – hentinya memujiku.

Meeting pertama berjalan sangat lancar. Walaupun masih ada banyak kendala dalam hal properti karena tidak adanya budget.

“Aku akan mempelajari ini semua dahulu , baru kita berembuk lagi. Bagaimana?”Usulku setelah selesai meeting

“Baiklah tidak masalah. Tapi kau sudah tahu kan datelinenya kapan?”Tanya Boss Woollim

“Sudah tau , boss.”

“Ok sampai berjumpa nanti.”

Aku buru – buru meninggalkan kantor Woollim karena aku masih harus ada pemotretan lagi. Aku menerima tawaran Chansung untuk mengantarkanku , awalnya aku menolak tapi menurutnya kalau aku naik bis tidak akan keburu , maka akupun menurut diantar olehnya.

“Chansung kau akan menamani Myungsoo dilokasi syuting?”Tanyaku saat sudah sampai di kantorku

“Iya ada apa?”Tanya Chansung balik

“Tolong berikan ini untuknya.”

“Apa ini?”

“Dalamnya ada bibimbap , aku kawatir ia tidak cukup makan dengan baik. Makanya aku berikan ini untuknya. Isinya cukup banyak kau bisa memakannya juga kalau mau. Tapi tampaknya bentuknya sudah tidak baik , karena aku menaruhnya tidak benar.”

“Ok , terima kasih yah.”

“Gain apa kau sedang sibuk?”Tanyaku sambil menjulurkan kepalaku ke dalam ruangan Gain.

“Loh ada Junho! Ada apa?” Tanyaku binggung melihat Junho ada diruangan Gain.

“Kami hanya mengobrol saja , ada apa Narsha kau datang keruanganku?”Tanya Gain balik

“Tidak aku hanya mau mengatakan aku tidak bisa mengambil projek yang kemarin.”

“Ok tidak masalah , tapi kenapa kau menolaknya? Apa kau sudah mendapat kerjaan lain?”

“Kira – kira begitu. Aku ceritakan nanti yah , aku harus siap – siap dahulu. Bye Gain , bye Junho!”

Pemotretan berjalan lancar , tapi aku memutuskan diam di kantor lebih lama karena aku harus mempelajari tentang konsep mv Infinite sekaligus untuk pemotretanya. Sebenarnya dengna konsep zombie yang diberikan padaku , tidaklah sulit. Tapi membuatnya dengan bujet yang rendah itulah yang menjadikan ini sulit.

“Narsha tumben masih ada di kantro jam segini.”Komentar Jaejoong yang melihatku menyeduh kopi di dapur.

“Ada yang harus kulakukan dahulu.”Jawabku simpel

“Oh begitu , kalau begitu aku pulang dahulu yah.”

“Ok , eh tunggu Jaejoong! Kau ingat kan beberapa waktu lalu kita pernah pemotretan dengan konsep zombie?”

“Ia , memang kenapa?”

“Apakah masih ada propertinya yang waktu itu?”

“Aku tidak begitu tahu , kurasa Junsu lebih mengetahuinya. Memang kenapa? Kau membutuhkannya?”

“Iya , kalau bisa kugunakan aku akan meminjamnya.”

“Eum begitu… Tanya saja pada Junsu ia mungkin tahu. Karena ia yang mengurus properti yang biasa digunakan setelah selesai pemotretan.”

“Ok baiklah , terima kasih.”

Hari itu aku mencari – cari Junsu , tapi tampaknya ia tidak ada. Mungkin ia sudah pulang. Akupun mau tidak mau menunggunya sampai esok hari untuk menanyakan langsung pada Junsu.

“Kau belum pulang Narsha?”Tanya Junho heran melihatku masih ada di kantor diluar jam kerja.

“Aku masih ada sedikit urusan. Tapi ini mau pulang kok. Kau juga mau pulang?” Tanyaku balik

“Ia , aku sedang menunggu Gain.”

“Oh… Kalian tampak sering bersamaan yah , apa kalian sedang memiliki hubungan special?”

Junho tidak menjawab ia hanya tersenyum hambar saja. Akupun tidak menanyakan lebih jauh , karena kurasa ia tidak mau membahasnya.

“Kalau begitu aku ke ruanganku dulu yah.” Pamitku

“Tunggu Narsha!”Panggil Junho

“Apa?”

“Gajimu sudah kutransfer ke rekeningmu.”

“Loh tapi kan aku belum memberikan hasilnya padamu.”

“Tidak apa , nanti hasilnya jadi tinggal kamu titipkan ke kantorku. Jadi kita tidak perlu bertemu lagi , karena nanti mungkin aku akan ke China untuk mengurus beberapa masalah.”

“Oh ok. Aku akan menyelesaikannya secepatnya.”

 

 

Hari ini adalah hari kepulangan aku ke Yunani , Junho masih marah padaku , ia sama sekali tidak mau menghubungiku sama sekali. Aku juga sudah meminta maaf melalui telepon dan sms tapi tidak di gubris. Aku juga sudah menyerah , sudahlah kalau ia mau marah padaku mungkin memang aku salah dan kesalahanku baginya itu tidak bisa dimaafkan , walaupun aku berpikir aku merasa tidak ada yang salah dengan diriku.

“Noona sudah sampai?”Tanya Myungsoo melalui telepon

“Iya , kau ada dimana?”Tanyaku balik sambil mencari – cari sosok Myungsoo dibandara

“Aku ada di mobil noona , maaf aku tidak bisa keluar Chansung hyung melarangku keluar.”

“Oh baiklah tidak apa – apa , aku akan ke mobil saja sekarang.”

“Junsu! Kau pulang sama siapa?”Tanyaku yang melihat Junsu sedang sibuk mengambil kopernya.

“Ada adikku yang sudah menjemputku. Mau pulang bersama?” Tanya Junsu balik

“Tidak , aku sudah dijemput. Aku hanya memastikan saja kau sudah ada yang menjemput.”

Aku menunggu sampai Junsu dijemput. Ternyata ia memang benar dijemput oleh adiknya. Setelah melihatnya pulang barulah aku menuju parkiran. Pasti Myungsoo sudah menunggu lama

“Narsha!”Panggil Junho

Aku menoleh. Aku kaget melihat Junho ada disinih , karena setahuku ia sudah pulang ke Korea lebih cepat dariku.

“Ada apa?”Tanyaku

“Kuantarkan kau pulang yah.”

“Eum… maaf tapi adikku sudah menjemputku.”

“Oh begitu yah… yah sudah.”

“Kau bukannya pulang lebih cepat dariku? Kenapa kau ada disinih?”

“Oh… Itu karena aku masih ada meeting jadi aku diam disinih lebih lama.”

“Oh begitu yah , maaf yah aku pergi dulu adikku sudah menungguku . Tidak enak membuatnya menunggu lama – lama.”

Tidak sulit menemukan mobil Myungsoo. Di dalam mobil sudah ada Myungsoo dan juga Chansung , aku buru – buru mitna maaf karena sudah membuat mereka lama menungguku.Aku juga tidak lupa memberikan oleh – oleh pada Chansung dan juga Myungsoo , dan tentu saja member infinite yang lain berupa pajangan dewa dewa Yunani , coklat dan juga wine yang kubeli di dutty free tepat sebelum kembali ke korea.

“Noona seharusnya kau tidak perlu membawa banyak oleh – oleh seperti ini.”Komentar Myungsoo saatku mengeluarkan satu keresek besar penuh dengan oleh – oleh.

“Aku kan jarang – jarang pergi jauh – jauh gini. Beda dengan kamu yang sering pergi keluar negeri. Jadi ini yah anggap saja tebusanku karena aku sudah tidak mengurusmu selama 1 bulan.”Kataku asal.

“Noona bagaimana memotret sunbae apakah mereka menyeangkan?”

“Tentu saja! Mereka sangat bersinar – sinar , walaupun kau juga bersinar bagiku. Mereka sangat profesional , mereka itu seperti idol!”

Selama perjalanan kembali ke Seoul aku menjelaskan apa saja yang terjadi selama di Yunani , jujur saja aku menjelaskannya begitu amat semangat. Tapi benar selama di Yunani memotret artis hallyu star sekelas DBSK , Super Junior , SNSD , dan juga Shinee adalah pengalman yang tak terlupakan

Kalau kau melihat di panggung atau diacara musik mempesona , mereka lebih 1.000 kali mempesona bila kau bisa melihat secara langsung. Mau apapun yang mereka lalkukan terlihat berbeda , mungkin karena aura artis mereka mereka terlihat berbeda.

“Myungsoo , noonamu itu benar – benar terlihat menyukai artis SM.”Komentar Chansung sambil menyetir

“Begitulah , noona sudah menyukai artis SM sudah sejal lama. Mendapatkan kesempatan bisa bekerja sama dnegan idolanya , pasti itu hal yang menyenangkan.”Tambah Myungsoo

“Ini pertama kalinya aku melihat noonamu berbicara tiada henti. Dia biasanya sangat pendiam. Ternyata ia juga memiliki sisi fangirl juga.”

Aku tertawa malu mendengar komentar Chansung. Aku melupakana imagineku untuk sesaat. Biasanya mungkin aku adalah wanita yang karismatik , aku sendiri tidak sengaja membuat image seperti itu , itu terbentu dengan sendirinya. Tapi semuanya imagine yang tidak sengaja sudah kubuat sudah pupus dengan pembicaraan ringan seperti ini.

“Bukankah noona tampak menarik ketika ia sedang tertarik akan sesuatu hal.” Komentar Myungsoo dengan bangga

“Kurasa begitu.”Chansung manggut – manggut setuju.

Wajahku memerah. Entah kenapa aku merasa malu sekarang. Kurasa ini pertama kalinya Myungsoo memujiku di depan orang lain seperti ini. Ia tidak pernah memujiku di depan orang lain seperti ini.

“Noona kau kenapa? Sakit?”Tanya Myungsoo sambil memegang jidatku

“Memangku kenapa?”Tanyaku bego

“Wajah noona memerah. Noona demam.”

Aku buru – buru menggeleng. Aku tidak mungkin mengatakan aku begini karena Myungsoo memujiku di depan orang lain. Itu akan sangat memalukan

“Kita mau kemana sekarang?”Tanyaku buru – buru untuk mengalihkan perhatian Myungsoo

“Pulang kerumah noona. Aku akan ikut pulang kerumah bersama noona , tapi aku mau ke dorm dulu mengambil tasku tertinggal di dorm.” Jelas Myungsoo

“Oh baiklah…”

Aku kaget bukan main karena sesampainya di dorm , semua member infinite sudah menungguku. Sungjong mengatakan hal itu , mereka menungguku untuk meminta oleh – oleh. Sunggyu mengatakan maaf berkali – kali atas kelakukan membernya , tapi aku benar – benar tidak mempermasalahkannya. Mereka memang harus mendapatkan oleh – oleh , karena saat mereka pergi ke Jepang atau kemanapun diluar seoul mereka akan memberikanku oleh – oleh walaupun Cuma makanan khas daerah setempat.

“Sungjong kau tidak boleh minum ini. Umurmu belum cukup.”Kata Woohyun ketika melihat Sungjong mau mengambil wine diam – diam

Sungjong langsung cemberut , ia menaruh winenya kembali ketempatnya

“Tenang saja Sungjong aku sudah tau hal ini pasti akan terjadi , aku membeli wine yang tidak beralkohol jadi kau boleh meminumnya. Aku sudah menanyakan pada penjualnya , wine ini boleh diminum segala usia.”Jelasku

Sungjong tampak kegirangan , ia buru – buru kembali mengambil wine dari tangan Woohyun dan membukanya.

“Kalau yang itu ada alkoholnya.”Kataku menunjuk salah satu wine yang berada di kantong yang belum terbuka sama sekali.

“Noona kau beli berapa banyak wine?”Tanya Sunggyu heran

“Aku membeli tiga untuk kalian. Nah yang ini dan yang ini sama mengandung alkohol.”Kataku menunjukan Wine yang kubeli atas rekomendasi penjual Wine. Menurutnya wine ini sangat baik kalau diminum saat cuaca dingin. Dan rasanya sangat enak karena ini dibuat sudah dari tahun 1975 , lebih tua dari pada umur aku maupun member Infinite. Tapi wine yang ini paling enak karena sudah lama disimpan.

“Aku sudah mencobanya , rasanya sangat enak. Lebih enak kalau kalian meminumnya saat cuaca dingin.”Jelasku

“Wah , ini wine yang sudah lama sekali. Pasti sangat mahal.”Komentar Sunggyu

“Tidak , sama sajalah.”

Aku berbohong. Satu wine itu sama dengan satu bulan gajinya , dan aku membeli 5. Untuk Gain satu , Jea satu , Infinite 2 , dan aku satu. Ah tapi sudahlah jarang – jarang aku membelikan barang mahal pada mereka. Lagi pula rasanya seimbang dnegan uang yang harus kukeluarkan

“Noona kau menghabiskan berapa untuk membeli ini semua?”Tanya Myungsoo dengan suara sepelan mungkin

“Aku tidak menghitungnya. Sudahlah tidak usah dipikirkan.”Jawabku

“Biar kuganti yah!”

“Sudahlah , aku yang mau membelikanya , kenapa yang kau mengganti. Kau lebih baik simpan uang hasil jeri payahmu , untuk kau sendiri.”

“Tapi noona… selama akau jadi artis aku belum pernah membelikan barang apapun padamu.”

“Sudahlah tidak perlu! Kau lebih baik menyimpannya , atau gunakan untuk kepeluaran kamu sendiri.”

“Tapi….”

“Sudahlah jangan ada tapi – tapian. Ayo kita coba wine yang dibuka Sungjong.”

Jujur saja aku tidak pernah sama sekali menyentuh uang Myungsoo. Walaupun memang benar tiap bulan Myungsoo selalu mentransfer uang hasil jeri payahnya padaku. Bahkan seluruh gajinya ia berikan padaku. Tapi aku tidak pernah mengambilnya. Ketika uangnya sudah ada di rekening Myungsoo , aku akan mencairkannya , atau mentransfer kerekening pribadi Myungsoo yang baru – baru ini kubuat.

Myungsoo tidak banyak menggunakan uang hasil jeri payahnya kecuali untuk makan. Ia juga jarang membeli baju atau apapun yang biasa member lain beri. Aku sudah memaksanya membeli apa yang ia inginkan tapi ia menolak. Ia malah menyuruhku yang membelinya .Mau tak mau kadang aku membelikan keperluan dia , atau gadget yang mungkin ia sukai. Sejauh ini ia selalu memakai apa yang kubeli tanpa protest

“Noona wine yang ini benar – benar enak.”Komentar Sungyeol sambil menunjukan botol wine tahun 1975

“Benar kan? Aku sudah mencobanya sebelum membelinya. Dan ini yang paling enak. Namanya SPRING MOUNTAIN , dan menurut menjualnya ini cukup langka loh. Aku beruntung bisa membelinya”Kataku bangga

“Noona jangan minum banyak – banyak.”Tegur Myungsoo ketika aku mau mengambil wine kembali

“Ok baiklah.”Kataku menurut dan tidak jadi menambah gelasku dengan wine lagi,

“Hyung kau sudah harus pergi , kau kan ada jadwal syuting!”Kata Dongwoon mengingatkan Woohyun dan juga Sunggyu

“Oh iya , noona kita pergi dulu yah.”Pamit Woohyu dan Sunggyu bersamaan

Aku mengantarkan mereka keluar. Tak lama Myungsoo meminta pamit pulang. Akupun pulang bersama Myungsoo dengan menggunakan taksi karena Chansung sedang menggantrakan Woohyun dan Sunggyu ke tempat syuting

“Ah benar – benar lelah….”Komentarku sesampainya di rumah sambil melemparkan badanku ke sofa

“Noona kubuatkan minuman yah.”Tawar Myungsoo

“Eum…. tolong yah… Oh iya Myungsoo! Bagaimana dengan syutingmu? Apa berjalan dengan lancar?”

“Eum.. Semuanya berjalan dengan lancar. Ratingnya juga bagus.”

“Wah bagus donk kalau begitu. Myungso…”

“Eum?”

“Maafkan noona yah tidak sempat menonton aktingmu , karena selalu bentrok dengan jadwal pemotretan. Nanti noona janji noona akan mendownload semua episode di film kamu.”

“Sudahlah noona , tidak perlu sampai seperti itu. Noona ada yang ingin kurundingkan dengamu.”

“Soal apa?”

Myungsoo menghampiriku dengan segelas teh madu hangat. Akupun membetulkan posisiku dari tiduran di sofa ke posiis duduk yang benar. Myungsoo tepat duduk di hadapahku. Sepertinya ia ingin menduskiskan hal yang serius

“Noona bagaimana kalau noona pindah ke apartement saja? Kebetulan disebelah dormku sekarang kosong , kemarin kutanyakan pada ahjuma pemiliknya. Katanya mau disewakan . Bagaimana kalau noona pindah kesanah?”Tanya Myungsoo dengan sangat hati – hati

“Tapi buat apa?” Tanyaku binggung

“Aku hanya merasa tidak enak dengan member lain , karena aku sering pulang kerumah. Sedangkan mereka tidak bisa karena jarak mereka dengan keluarga mereka jauh. Mereka tidak mempermasalahkannya sich tapi aku merasa tidak enak. Kalau noona pindah ke sebelahku kan aku masih bisa tinggal di dorm. Tidak harus izin untuk pulang dulu.”

“Tapi bagaimana dengan rumah ini?”

“Yah rumah ini kan rumah noona. Tidak apa – apa biarkan saja. Tidak usah dijual , kalau noona rindu rumah ini , noona bisa pulang sewaktu – waktu.”

Aku berpikir , mungkin memang ada benarnya juga perkataan Myungsoo. Kalau aku tinggal dekatnya aku bisa lebih sering bersamanya , dan juga kau bisa membantu member lain juga. Tapi….

“Noona minta nomer telepon ahjumanya boleh?”

“Ini aku sudah menyimpannya.”

Myungsoo mengeluarkan selembar kertas. Akupun mengambilnya dan langsung memasukan ke dalam buku agendaku. Agar tidak lupa dan hilang juga.

Kanto SM Ent

“Narsha , kudengar kau mencairku. Ada apa?”Tanya Junho terheran – heran

Aku manggut “Maafkan aku menganggu waktu kerjamu.”

“Tidak , aku tidak merasa terganggu kok. Hanya kuheran saja , kau mencariku sampai datang ke kantor segala. Kitakan bisa ketemu di luar padahal.”

“Ah tidak apa – apa , lagi pula aku mau membicarakan soal pekerjaan saja.”

“Soal pekerjaan? Ada masalah apa?”

Aku terdiam. Aku sebenarnya ragu – ragu untuk menanyakannya tapi bagaimana lagi aku harus menanyakannya.

“Begini… Apakah aku boleh mengambil gajiku sebagian dulu? Maaf kalau aku kurang sopan , tapi aku sedang membutuhkan uang sekarang ini.”

“Oh begitu , tidak masalah. Memang seharusnya kumembayar kau setengah dulu sebagai tanda jadi. Tapi waktu itu kau menolaknyakan? Jadi tidak apa – apa kalau kau mau mengambil setengah dulu.”

“Ah terima kasih Junho.”

“Kalau boleh tahu , kau sedang membutuhkan uang untuk apa? Tidak biasanya kau seperti ini soalnya.”

“Ah soal itu… aku mau menyewa apartement , jadi kubutuh uang. Karena kemarin kuterlalu hambur saat di Yunani , tidak ada sisa sama sekali di tabunganku. Makanya aku kesinih untuk meminta uang.”

“Kau akan pindah?”

“Iya , adikku kemarin memintaku untuk pindah ke apartement , kebetulan apartement sebelah dormnya mau disewakan , jadi yah aku ingin menyewanya agar aku bisa lebih sering ketemu adikku , dan yah supaya adikku tidak sering pulang , tidak enak dengan member lainlah.”

“Kenapa tidak adikmu yang membayar uang sewa apartementnya saja? Kan dia yang meminta.”

“Kau ini aneh – aneh saja ! Aku kan noonanya aku yang seharusnya membayar , lagi pula itu kan di tempati oleh aku tentu saja aku yang membayarnya.”

“Tapi kalau adikmu yang membayar kan kau tidak perlu kehilangan tabunganmu.”

“Yah aku tahu , penghasilanya lebih besar dariku sekarang ini. Apalagi ia sekarang sering ke Jepang untuk promo album dan juga ia syuting drama , tapi biarlah hasil kerja kerasnya ia simpan untuk masa depan ia. Aku walaupun kehilangan tabunganku tapi itu hanya sedikit , tidak berarti kok.”

“Adikmu benar – benar beruntung punya noona sepertimu. Aku rela menukarkan seluruh harta kekayaanku demi memiliki noona sepertimu.”

“Kau terlalu berlebihan kalau bicara sampai seperti itu, Aku bukan noona yang perfect , aku juga memiliki banyak kelemahan.”

“Kau memang begitu , jangan mengelak.”

Setelah mendapatkan uang dari Junho , akupun langsung menuju apartemnt dorm Infinite. Aku sudah berjanji dengan ahjuma yang mau menyewakan apartementnya padaku hari ini.

“Ahjuma ini uang muka untuk sewa apartement ini , nanti akhir bulan aku akan melunasi semuanya.”Kataku sambil memberikan uang pada ahjuma yang menewakan apartementnya padaku

“Tidak perlu , tadi adikmu sudah datang dan membayar full. Aku menemui untuk memberikan kunci dan juga tanda terima sewa.”Kata Ahjuma tersebut sambil memberikan kunci dan juga surat – surat apartement

“Myungsoo sudah membayarnya? Kapan?”

“Tadi pagi , tidak sengaja aku keluar dan Myungsoo adikmu keluar , dan ia menghampiriku dan langsung memberikan uangnya padaku.”

“Tapi ia tidak mengatakan apapun padaku.”

“Mungkin ia lupa. Oh iya kapan kau akan pindah kemari? Aku jadi bisa mempersiapkanya.”

“Ah.. Mungkin minggu depan. Aku masih harus membereskan barang – barangku dahulu.”

“Baiklah kalau begitu , terima kasih yah.”

“Myungsoo kau sudah membayar uang sewanya?”Tanyaku melalui telepon sesampainya ku dirumah

“Ia tadi tidak sengaja aku ketemu ahjumanya , sekalian saja aku bayar karena noona sudah bilang noon mau.”Jelas Myungsoo

“Oh begitu , nanti uangnya aku transfer kerekening pribadimu yah.”

“Tidak perlu noona , biar aku yang membayarnya.”

“Kau ini bagaimana sich , noona yang tinggal kok malah kamu yang membayar uang sewanya? Myungsoo dengar noona , noona sudah berkali – kali bilang simpan uang kamu untuk kebutuhan kamu. Jangan pikirkan noona , noona bisa mencair uang sendiri dan bisa hidup dengan layak. Kamu mengerti?”

“Baiklah noona.”

“Ok kalau begitu , kau sedang syutingkan sekarang? Noona tidak akan menganggu. Noona juga sudah lelah sekali. Ingin istirahat.”

“Baiklah noona.”

2 minggu kemudian

“Kau sudah pindah ke apartement barumu?”Tanya Gain saat pemotretan telah selesai

Aku mengangguk sambil terus membereskan kameraku

“Bagaimana apartement barumu? Menyenangkan?”

“Cukup menyenangkan , aku lebih sering menghabiskan waktuku di dorm Infinite , untuk bantu – bantu disanah karena tidak ada ahjuma yang membantu membersihkan dorm infinite , jadi aku membantu disanah. Dan kalau aku sudah lelah aku tidur di apartementnku.”

“Kau benar – benar bekerja keras untuk adikmu , lihat badanmu , setelah kau pulang dari Yunani kau tampak kurus. Kau harusnya lebih perhatian pada dirimu sendiri.”

“Gain apa kau punya pekerjaan sampingan lain? Aku sepertinya butuh pemasukan tambahan.”

“Memang kenapa gaji yang perusahaan berikan tidak cukup?”

“Bukan begitu , aku harus melunasi hutangku pada Myungsoo untuk membayar uang sewa apartement itu setahun. Kemarin aku sudah meminta gajiku pada Junho sebagian tapi ternyata itu tidak cukup. Sepertinya aku harus mencari pekerjaan sampingan lain.”

“Yah sudahlah tunggu gajimu dari Junho keluar semua saja , itu tidak akan lama dan kurasa itu cukup untuk melunasi utangmu pada Myungsoo.”

“Kalau aku harus menunggu gajiku turun dari Junho itu akan memakan waktu yang cukup lama. Tidak bisa , aku harus mengganti uang Myungsoo secepat mungkin. Kau tahu sendiri bagaimana kondisi mereka.”

“Iya aku mendengarnya , kasian bossnya harus menggadaikan rumahnya hanya untuk Infinite , karena tidak ada yang ingin mensponsori Infinite.”

“Makanya aku harus mengembalikan uang Myungsoo secepat mungkin , mungkin ia membutuhkan uang itu untuk karirnya.”

“Tapi aku benar – benar tidak ada job untukmu saat ini.”

“Tidak usah menjadi fotografer juga tidak apa – apa. Apapunlah.”

“Tapi benar – benar tidak ada. Bagaimana kalau kau jual saja hasil fotomu , terutama yang foto sunset itu , foto sunsetmu itu kan banyak sekali peminatnya.”

“Tidak bisa , aku sudah berjanji akan memberikannya pada Changmin.”

“Changmin? Changmin siapa?’

“Changmin DBSK lah! Waktu di Yunani dia mengatakan ia menyukai itu , maka aku berjanji aku akan memberikannya sesampainya di Korea.”

“Kau itu jangan terlalu baik , masa memberikan begitu saja pada orang berada sepertinya? Harusnya kau menjualnya , kalau perlu dengan harga tinggi!”

“Kau seperti tidak tahu aku saja , aku payah dalam hal berbisnis. Kalau aku sudah pintar mungkin aku tidak akan terperangkat bersamamu di kantor ini. Mungkin aku sudah ada di Amerika dan menjadi lebih kaya dari pada saat ini.”

“Benar juga. Tapi aku benar – benar tidak ada job untukmu.”

“Kurasa kuharus mencari sendiri. Terima kasih Gain.”

Pulangnya aku mampir ke super market 24 jam tak jauh dari kantorku , aku melihat majalah lowongan pekerjaan yang ada disanah. Aku mencari satu persatu , tapi sama sekali tidak ada lowongan pekerjaan. Maksudku ada , tapi semuanya mewajibkan minimal sarjana , sedangkan aku hanya lulusan SMA saja. Ternyata mencari kerja untuk lulusan SMA tidak mudah.

 

 

“Kau tidak ada jadwal syuting hari ini?”Tanyaku dari dalam dapur , mempersiapkan sarapan untuk Myungsoo dan aku.

“Ada , malam ini.” Jawab Myungsoo sambil menonton tv.

Aku tersenyum bahagia memandangi Myungsoo yang sedang asik menonton tv. Tanpa kusdari ternyata Myungsoo menyadari kalau aku memperhatikannya sembari tersenyum

“Noona ada apa?”Tanya Myungsoo heran

“Tidak , tidak ada apa – apa. Aku hanya bahagia.”Jawabku jujur

“Noona , maafkan aku.”

“Untuk apa?”

“Maafkan aku noona telah membuatmu kawatir. Berapa bulan belakang ini aku tidak menghubungimu sama sekali , aku juga tidak mengangkat atua membalas semua telepon ataupun sms darimu. Aku benar – benar menyesal.”

“Sudahlah tidak usah dipikirkan. Aku mengerti apa yang kaulakukan. Sebenarnya ini juga salahku , seharusnya aku dari awal memberi tahu idenfitasmu sebenarnya. Tapi jujur aku tidak merasa harus memberi tahu. Asal kita terus hidup seperti ini , kurasa tidak akan masalah. Lagi pula omma kandungmu tidak mengingkanmu , dan ommaku dia…”

“Omma noona juga tidak mengingkanku bukan?”

Aku mengangguk “Tapi aku mengingkanmu! Aku sayang padamu , sejak pertama melihatmu aku langsung menyangimu. Kau tahu Myungsoo , saat kau datang kerumah kau masih bayi , saat itu aku melihatmu digendongan appa . Kau sangat lucu , seperti malaikat kecil. Dan aku jatuh cinta mungkin padamu.Semakin kau besar kau semakin tumbuh seperti anak kecil yang imut , aku tambah menyangimu. Dan tak lama appa meninggal , dan saat appa meninggal aku berjanji pada appa aku akan menyangimu seperti adikku sendiri. Tidak peduli kau anak hasil hubungan dari siapapun , tapi aku akan menyangimu. Itu keputusan yang kuambil dan aku tidak pernah menyesalinya.”

Myungsoo memelukku dengan erat “Terima kasih , dan maaf”

“Sudah kubilang tidak perlu minta maaf. Aku benar – benar bersyukur bisa membesarkanmu. Dan aku ingin kau berjanji satu hal mulai dari sekarang!”

“Tentang apa?”

“Apapun yang dikatakan orang tentang kau , termaksud apa yang dikatakan omma padamu hingga kau memutuskan untuk menghindariku. Jangan pernah kau dengarkan , karena kau benar – benar sayang padamu. Tidak peduli siapa kau , tapi dengan waktu yang telah berjalan dan perasaan sayang yang kumiliki padamu , itu sudah cukup untuk membuat kau tetap disisiku bukan?”

Myungsoo mengangguk. Aku mengelus kepala Myungsoo pelan. Anak kecil yang dulu selalu kupeluk , sekarang malah memelukku. Waktu berlalu dengan cepat , banyak yang berubah , tapi ada satu hal yang tak berubah , rasa sayangku masih sama seperti dulu pada Myungsoo.

“Noona kau akan pergi sekarang?”Tanya Myungsoo ketika aku bersiap – siap untuk pergi.

Aku manggut. “Kau mau ikut?”

“Boleh?”

“Tentu saja boleh. Ayo!”

“Tunggu , aku mau ganti baju dulu. Setidaknya aku harus sedikit berdandan karena ini pertama kalinya aku ke kantor noona.”

“Dasar sindrom artis.”

Kalau dipikir – pikir memang benar yah ini pertama kalinya Myungsoo ke kantorku. Sejak aku pulang ke seoul , ia tidak pernah mengunjungi kantorku sama sekali. Karena kesibukan Myungsoo yang padat tentu saja.

Sebelum ke kantor Myungsoo menyempatkan diri untuk mampir ke toko donat , untuk dibagikan nanti di kantor. Aku sudah mengatakan tidak perlu , datangnya dia juga , seluruh staff sudah senang.

Begitulah staff dikantor tempatku bekerja , walaupun lumayan sering kedatangan artis , tapi tetap saja kalau ada artis siapapun yang datang , mereka akan histeris seperti tidak pernah melihat artis sebelumnya. Ditambah kali ini pertama kali Myungsoo datang , pasti mereka akan lebih histeris

“Gain aku bawa don…”Kata – kataku terputus saat melihat ternya ada Junho di kantor Gain

“Narsha kau sudah datang!”Sapa Gain,

“Ah iya , kok bisa ada Junho disinih?”

“Aku kebetulan lewat disekitar sinih , lalu aku memutuskan untuk mampir.”Jawab Junho

Aku manggut – manggut saja. Aku sama sekali tidak mengerti direktur di perusahana besar seperti SM , sepertinya banyak waktu santainya. Disaat jam kerja seperti ini , ia malah bisa mampir ke tempat kerjaku. Benar – benar aneh.

“Loh ada Myungsoo juga!”Seru Gain kaget ketika melihat Myungsoo yang baru masuk ke kantor Gain

Myungsoo membungkuk sopan pada Gain dan juga Junho. Aku bertaruh pasti Myungsoo juga kaget karena keberadaan Junho di kantorku.

“Noona ini ada donat buat noona.”Kata Myungsoo sambil memberikan Gain selusin donut

“Wah…terima kasih loh. Sering – sering seperti ini yah.” Canda Gain

“Gain , Junho aku ke studio dulu yah. Aku masih harus melihat settingan untuk pemotretan.”Pamitku.

Sesudah keluar dari ruangan Gain Myungsoo berbisik “Noona , kok bisa ada pria itu disinih?”

“Entahlah , katanya ia kebetulan lewat didaerah sinih , jadi mampir dulu. Aku juga kaget ia bisa ada disinih , biasanya ia tidak pernah ada disinih. Ia selalu ada di lantai satu.”Jelasku

“Narsha kau sudah datang!”Sapa Jaejoong sambil sibuk membetulkan tata letak lighting

“Ini adikku membawakan donut untukmu.”Kataku memberikan Jaejoong donut

“Ah…terima kasih. Jadi kalian sudah berdamai nih ceritanya?”

“Berdamai?”Ulang Myungsoo binggung

“Ia , kalian pasti berantem , sampai – sampai kamu tidak mau menghubungi noonamu ini , kasihan loh noonamu ini . Belakangan ini dia bekerja seperti zombie , tubuh dimana jiwa dan dpikrian dimana.”Canda Jaejoong

“Sudah Myungsoo tidak usah didengarkan. Jaejoong suka melebih – lebihkan. Kau duduk dulu saja disituh, aku mau bersiap – siap dulu.”Kataku sambil menunjuk tempatku biasa duduk kalau sedang menunggu model untuk datang

Sembari aku sibuk menyiapkan sesi pemotretan , Myungsoopun tak kalah sibuk. Setiap staff datang berbondong – bodong untuk meminta tanda tangan dan foto bareng.

Karena model datang terlambat , pemotretan hari itu berjalan lebih lama dari biasanya. Aku cukup kesal dengan model kali ini , aku sudah beberapa kali bekerja sama dengan model ini , tapi setiap bekerja sama dengan model ini , dia sama sekali tidak pernah datang tepat waktu.

“Myungsoo kemana?”Tanyaku binggung melihat Myungsoo tidak ada di tempat duduk yang ia duduki sebelumnya

“Tadi aku lihat dia keruanganmu.”Jawab Jaejoong

“Oh begitu , aku kesanah dulu yah. Terima kasih Jaejoong atas kerja kerasnya hari ini.”

“Sama – sama.”

Aku masuk keruangan kerjaku dan menemuka Myungsoo tertidur di tempat dudukku. Pasti ia kelelahan sekali. Aku melihat sekeliling ruang kerjaku yang benar – benar berantakan. Aku mencari jaket untuk menutupi Myungsoo agar ia tidak masuk angin.

Sebaiknya aku tidak membangunkannya , ia tampak sangat kelelahan. Aku duduk di sofa yang penuh dengan peralatan foto. Sebenarnya ruanganku ini lebih tepat disebut gudang dari pada ruangan , karena aku banyak menaruh peralatan fotoku seperti tripod , lensa , lighiting , dan masih banyak lagi disinih.

Aku juga jarang menggunakan ruangan ini. Kenapa? Karena biasanya kalau ada pekerjaan yang harus kukerjakan di ruangan seperti mengedit foto , aku lebih memiliki mengerjakan dirumah. Selain lebih santai dan juga diruangan ini belom ada komputer karena stok kontak diruangan ini bermasalah , sudah cukup lama sich bermasalahnya sejak aku pertama datang kesinih. Mau diperbaiki tapi belum sempat saja.

“Narsha kau ada didalam?”Tanya Junho dari luar ruanganku

Aku buru – buru keluar “Ada apa?”

“Apa aku boleh masuk?”

“Kita ngobrol disinih saja , didalam adikku sedang tidur.”

“Oh begitu… Begini aku mau mendiskusikan soal konsep jaket album itu.”

“Loh bukannya sudah didiskusikan yah? Dan pemotretan untuk sebagian artis sudah berjalan bukan? Apa yang ingin di duskisan lagi?”

“Begini , konsep yang sekarang kita jalani sudah bagus. Tapi ada beberapa petinggi perusahaan yang menilai tempat pengambilan gambarnya kurang seimbang dengan konsep yang akan dibuat.”

“Ok aku mengerti , langsung saja keintinya.”

“Mereka mengatakan , lebih baik pengambilan gambar tidak dilakukan di korea melainkan di eropa.”

“Ok baiklah aku mengerti.”

Jujur saja walaupun aku bilang aku mengerti tapi aku benar – benar telihat seperti putus asa. Konsep “Goddess” memang akan lebih kuat bila ditampilkan dengan latar eropa ataupun yunani.

“Kapan kita akan melakukan pemotretannya?”Tanyaku pada akhirnya.

“Kalau kau tidak bisa aku bisa mengatakannya pada petinggi untuk tetap melakukan pemotretan di korea saja.” Kata Junho.

“Kau tahu itu tidak akan mungkin terjadi , ketika seseorang yang memiliki kekuasaan mengatakan a maka orang yang tidak memiliki kekuasaan hanya harus ikut saja.”

“Kau tampak seperti orang yang sentimen terhadapa orang yang memiliki kekuasaan.”

“Tidak , aku tidak sentimen , aku hanya mengatakan yang sebenarnya saja.”

“Bagiku kau terdengar seperti orang yang sentimen.”

“Noona kau ada diluar?”Panggil Myungsoo dari dalam ruanganku

“Ah , sebentar noona akan masuk kedalam.”Jawabku

Aku memberikan isyarat pada Junho untuk aku masuk ke dalam ruangan menemui Myungsoo.

“Kau sudah bangun?”Komentarku yang melihat Myungsoo tampak keletihan walaupun sudah tidur.

“Eum… Noona aku harus segera ke tempat syuting sekarang.”Kata Myungsoo

“Ok baiklah , noona akan mengantarkanmu. Kau belum makan kan? Bagaimana kalau kita makan dulu? Masih ada waktu kan kalau kita makan dulu.”

Hari ini , hari keberangkatanku ke Yunani. Sudah dipastikan pemotretan akan berlangsung di Yunani. Dan kemungkinan aku akan tinggal di Yunani selama kurang lebih 1 bulan karena semua pemotretan artis akan berlangsung disanah dengan jadwal yang berbeda – beda.

Akupu sudah meminta izin dari Gain untuk cuti , dan Jaejoong yang akan menggantikanku di Korea. Sedangkan aku memiliki assiten baru untuk pemotretan di Yunani. Sebenarnya bukan orang baru , ia sudah lama menjadi salah seorang staffku sealama di korea , hanya saja ia tidak pernah menjadi asistenku , baru kali ini ia menjadi asistenku. Namanya Junsu , Xiah Junsu.

“Junsu kau sudah siap kan?”Tanyaku pada Junsu , Junsu sedari kemarin selalu mengatakan kekawatirannya karena ini kali pertama ia menjadi asistenku.

Junsu mengangguk kaku “Iya aku sudah siap.”

“Tenang saja , jangan tegang seperti itu. Kau sudah sering melihat cara kerja Jaejoong kan , yah kurang lebih sama.”

Hari ini adalah jadwal pemotretan untuk Yunho dan Changmin. Tempat pemotretan dilakukan di kuil , jalanan dan juga hotel.

“Kau pernah ke Yunani sebelumnya?”Tanya Changmin padaku penasaran

Aku menggeleng. “Ini pertama kali aku ke Yunani , dan mengangambil gambar disinih.”

“Narsha aku benar – benar terkejut waktu melihatmu di tv , ternyata kau noonanya L.”Komentar Yunho yang baru saja selesai di touch up

Aku mengangguk “Ah hal itu benar – benar memalukan , aku menangis di depan umum seperti itu.”

“Tapi kau sangat keren. Aku bisa melihat kau sangat mecintai adikmu , dan aku rasa aku mengerti bagaimana perasaanmu pada saat itu , pasti sangat emosional sehingga kau nangis di depan umum seperti itu.”

“Yah begitulah. Ok semuanya sudah siap ayo kita mulai pemotretannya.”

Pemotretan hari pertama berjalan lancar. Kami tidak menemui kendala yang berarti. Junsu melakukan pekerjaannya dengan baik. Walaupun tidak jarang ia melakukan kesalah – kesalahan , tapi itu bukan kesalahan yang berarti. Wajar untuk orang yang pertama kali menjadi asisten fotografer melakukan kesalahn kecil seperti itu.

“Kerjamu bagus sekali hari ini Junsu.”Pujiku

“Terima kasih , tapi aku masih sering membuat kesalahan – kesalahan karena kecerobohanku.” Kata Junsu menyesal

“Itu wajar , namanya baru sekali. Asal kau tahu yah kau masih lebih mending dari pada Jaejoong. Jaejoong waktu pertama kali menjadi asistenku ia benar – benar payah.”

“Memang apa yang ia lakukan?”

“Aku ingat sekali di hari pertama ia bekerja denganku , ia memecahkan 2 lampu karena kecerobahannya. Tentu saja aku harus mengantinya , karena ia masih belum punya gaji. Kau tahu kan harga lampu untuk foto itu tidaklah murah. Tapi dari kerjadian itu ia menjadi lebih berhati – hati dan kau lihat sekarang , ia sangat lihat menseting studio. Kesalahn itu kadang membuat seseorang menjadi lebih baik lagi. Jadi jangan takut dengan kesalahan yang kau perbuat.”

Junsu manggut – manggut mendengar nasihatku. Aku hanya tersenyum , aku merasa seperti seorang ibu yang sedang menasehati anaknya untuk tidak takut melakukan kesalahan saja.

“Narsha !”Panggil salah seorang manajer DBSK

“Iya , ada apa?”Tanyaku binggung

“Yunho mengundangmu makan malam di hotel malam ini. Kuharap kau datang yah.”

“Okay aku akan datang.”

Untungnya sebelum pergi Myungsoo mengingatkanku untuk membawa pakaian yang rapih , bukan gaun tapi terusan yang elegan dan rapih kalau – kalau aku mendapatkan keadaan seperti ini. Benar saja , ternyata tidak sia – sia aku meminta bantuan Myungsoo membereskan koperku hahaha

Malam harinya aku sudah melihat Yunho dan Changmin di restauran hotel , Mereka tampak sangat tampan dengan balutan tuxedo. Tenang , Narsha kau harus bisa mengontrol dirimu kau tidak boleh sampai pingsan di hadapan mereka hanya karena melihat ketampanan mereka , itu hanya akan memalukan saja.

“Terima kasih sudah memenuhi undangan makan malamku.”Kata Yunho sembari mempersilahkanku duduk

“Terima kasih juga sudah mengundangku makan malam.”Sambutku

Makan malam yang kukira tadinya formal , berjalan sangat santai karena Yunho dan Changmin ternyata suka melontarkan jokes – jokes yang sangat lucu. Kami bercerita banyak , baik itu tentang dunia hiburan sampai sharing mengenai pekerjaan masing – masing .

“Jadi kau akan membuat pameran foto dalam waktu dekat ini?”Tanya Yunho saat kuceritakan tentang pameran fotoku

Aku mengangguk “Tadinya mau bulan ini, Tapi karena aku harus pergi ke Yunani , mungkin akan ditunda sampai bulan depan atau tidak 2 bulan lagi.”

“Apa tema pameran foto kamu kali ini? Ini yang kedua kalinya kan?”

“Iya , tidak ada tema khusus , tapi kalau dulu aku memarkan hasil karyaku berupa foto landcape pemandangan kali ini aku ingin menjalaskan kehidupan sehari – hari fotografer , apa yang biasa dilakukan , apa yang dilihat. Yah begitulah.”

“Wah kelihatanya menarik , aku minta undangannya yah nanti.”

“Baiklah kalau sudah pasti akan kuberikan undanganannya pada kalian. Pastikan kalian datang yah!”

“Kami pasti datang , apalagi Changmin dia itu diam – diam fans kamu loh.”

“Yang bener?”

Changmin tampak malu – malu , lalu iapun menangguk. Siapa yang percaya superstar sekelas DBSK menyukai hasil fotoku

“Sebenarnya waktu meeting itu dia pengen ikut , bahkan ia sudah datang tapi ketika melihatmu ia tidak berani menghampirmu.”Komentar Yunho

“Hyung!”Seru Changmin malu – malu

“Seorang Changmin menyukai hasil jepretanku?”Kataku tak percaya

“Iya , aku menyukai hasil jepretanmu , begitu indah dan hidup. Seperti lukisan saja. Sayang kau tidak menjual hasil jepretanmu.”

“Memang ada yang kau sukai?”

“Ia , aku sangat suka dengan hasil foto Sunset yang kau ambil. Foto itu membuatku teringat pada hangatnya matahari , walaupun matahari sudah tenggelam tapi kau tetap bisa merasakan hangatnya. Itulah yang kurasakan ketika aku melihat foto Sunset , jepretanmu.”

“Kalau kau suka aku bisa memberikannya padamu.”

“Yang bener!?!”

“Iya , hasil foto pameran kemarin masih tersimpan dirumahku. Kalau kau mau kau boleh memilikinya.”

“Changmin pasti sangat menyukainya.”Komentar Yunho.

Changmin tampak benar – benar bahagia , terlihat dari pancaran matanya. Tentu saj aku juga bahagia! Melihat ada orang yang begitu menyukai hasal karyaku tentu saja aku bahagia. Sepulangnya dari Yunani aku pasti akan memberi tahu Myungsoo tentnag ini.

“Ternyata kau ada disinih Narsha! Loh ada Yunho dan Changmin juga.” Sapa Junho yang baru datang

Yunho dan Changmin buru – buru bangkit dari tempat duduknya dan memberi hormat. Sedangkan aku hanya duduk sanai saja. Aku tidak merasa aku harus bersopan santun pada Junho karena ini sudah diluar jam kerja.

“Duduk saja , santai saja aku hanya ingin mencari Narsha tadinya.”Kata Junho sembari duduk

“Kalau begitu kami tinggal dulu.”Pamit Yunho

“Tidak pelru kalian disinih saja. Aku hanya ingin mengobrol sebentar dengan Narsha.”

Junho pun memberi isyarat untuk aku pergi mengikutinya. Aku sebenarnya merasa risih berdekatan dengan Junho seperti ini dalam suasana kerja , karena tadi siang aku mendengar dari Junsu ternyata banyak isu yang beredar dikalangan staff SM kalau ternyata aku memiliki hubungan special dengan Junho.

“Ada apa Junho?”Tanyaku

“Malam besok kau ada acara?”Tanya Junho

“Tidak memang kenapa?”

“Aku mau mengajakku pergi ke pesta salah seorang temanku. Bagaimana?”

“Maaf tapi aku tidak bisa.”

“Kenapa? Taecyeon juga akan ikut bersama kita.”

“Junho , kita ini sedang bekerja disinih. Ok mungkin kau tidak bekerja secara harafiah tapi aku ia. Aku disinih untuk bekerja. Aku tidak mau orang berpikiran aku kesinih bukan untuk bekerja melainkan pacaran denganmu.”

“Jadi kau menolakku karena rumor murahan yang beredar? Tadinya kukira kau adalah orang yang lebih mementingkan persahabatan dari apapun juga.”

“Junho tunggu! Kau tampak salah paham. Mungkin bagimu ini sekedar rumor tapi tidak bagiku , ini mempertaruhkan pekerjaanku. Kau mungkin tidak akan mengerti karena kau adalah direktur tapi aku harap kau mengerti dunia kita itu tidaklah sama.”

Setelahku berkata demikian dengan mimik yang emosi Junho meninggalkanku. Aku hanya bisa menghela nafas.

“Kalian bertengkar?”Tanya Changmin hati – hati

“Tidak kami hanya sedikit beragumen saja.”Jawabku klise.

“Kalian berpacaran yah?”

“Tidak! Kami sama sekali tidak berpacaran! Aku dan Junho hanya teman , kami dulu satu sekolah selagi sma. Hanya itu saja dan sekarang kami bekerja sama dalam pekerjaan. Tidak ada hubungan special antara aku dan dia seperti yang kalian dengar.”

Keesokan harinya aku sama sekali tidak melihat Junho baik selama sarapan maupun saat pemotretan , mungkin ia masih marah padaku atas insiden semalam. Akupun memutuskan untuk minta maaf melalui pesan singkat.

“Yo!”Sapa Taecyeon ditengah tengah pemotretan

“Taecyeon!?!”Kataku kaget.

“Kau sedang sibuk? Baiklah kalau begitu aku tunggu sampai kau sudah selesai yah.”

Selesainya pemotretan aku menghampiri Taecyeon yang sedang asik menggoda staff wanita. Ini salah satu hal yang membuatku jengkel kalau jalan ama Taecyeon , ia itu tidak pernah bisa membiarkan wanita nganggur di depan matanya , pasti saja kalau ada wanita ia godain.

“Ada apa kau datang mencariku?”Tanyaku

“Kudengar dari Junho kau tidak akan datang malam ini. Apa benar?”Tanya Taecyeon balik

Aku menangguk “Aku tidak cocok dengan acara – acara seperti itu dan lagi pula aku tidak mau orang menilaiku aku kesinih hanya untuk bermain – main dengan atasan bukan untuk kerja.”

“Kau merasa risih dengan rumor itu yah? Aku mengerti perasaanmu. Junho telah menceritakan semuanya kemarin. Aku tidak menyalahimu dan tidak menyalahi Junho. Kalian punya alasan masing – masing untuk tindakan yang kalian lakukan satu sama lain.”

“Apa ia masih marah padaku?”

“Dari pada disebut marah ia lebih merasa kecewa padamu. Ia mengatakan kau ngomong “dunia kami berbeda” , dia kecewa padamu karena perkataan itu.”

“Tapi memang benar , duniaku dan kalian itu berbeda. Contoh saja , bagi kalian rumor itu sudah hal yang biasa. Karena kalian hidup dengan rumor , kalian walaupun bukan artis tapi kalian itu orang berkendudukan yang dilihat banyak orang , jadi rumor bagi kalian bukan hal yang aneh. Tapi bagiku? Aku hidup di belakang layar aku tidak biasa dengan adanya rumor , rumor bagiku itu seperti duri dalam daging yang mungkin bisa membunuhku kapan saja.”

“Kau terdengar seperti orang yang pesimis sekarang ini.”

“Inilah aku , kalian hanya belum cukup mengenal aku saja. Aku bukan orang yang seberani kalian , dalam hidup aku lebih ingin bermain dalam zona aman. Aku tak mau ada satu orangpun membenciku , walaupun aku tahu itu tidak mungkin. Tapi setidaknya kau tidak tahu kalau ada orang yang membenciku.”

“Kau tampak seperti sedang curhat , Narsha.”

“Ahahaha , apa benar begitu? Mungkin juga.”

“Narsha ini dibereskan saja?”Tanya Junsu sambil memperlihatkan kameraku.

“Iya , biar aku saja yang membereskannya , kau bereskan lightingnya saja.” Kataku sambil memberi isyarat pada Taecyeon untuk menungguku.

Saat aku kembali setelah membereskan kameraku , Taecyeon sudah tidak ada. Mungkin ia sudah pergi , ia kan ada pesta malam ini.

 

“Terima kasih sudah mau mengantarkan aku pulang.”Kataku pada Junho.

“Sama – sama.” Kata Junho

“Tunggu Junho! Hati – hati yah di jalan dan…”

“Dan?”

“Aku merasa kau lebih pantas berpakaian seperti ini dari pada memakai jas.”

Junho memandangi pakaianya yang hanya menggunakan kaos polos dan celana jeans robek – robek. Memandangi cari berpakainya sendiri Junho tersenyum , aku tidak mengerti maksud senyumanya itu

“Aku juga merasa begitu.”Tambah Junho

“Hati – hati , dan jangan lupa pulang!”

Junho menangguk , ia pun meninggalkan aku di rumah. Aku mausk ke dalam luma sambil menghela nafas. Akhir – akhir ini aku berpikir untuk menyewa apartement , karena rumah ini sangat besar untuk kutinggali sendiri , dan akhir – akhir ini Myungsoo tidak pernah pulang kerumah. Mengabariku saja tidak pernah. Apakah benar ia pacaran yah?

Esok harinya aku nekat datang ke dormnya Infinite tampa memberi tahu terlebih dahulu. Aku berpikir mungkin dengan begini aku bisa bertemu dengan Myungsoo , karena akhir – akhir ini aku selalu merasa kalau Myungsoo sedang menghindariku , entah kenapa ia berbuat seperti itu.

“Noona , tumben pagi – pagi datang , ada apa?”Tanya Sungjong yang kebetulan membukakan pintu untukku kaget.

“Aku membawakan makan untuk kalian. Apa Myungsoo ada?”Tanyaku penuh harap

“Loh bukanya ia pulang kerumah?”

Aku kebinggungan bukan main , jelas kemarin aku pulang kerumah dan aku tidak menemukan Myungsoo pulang kerumah sama sekali. Paginya pun aku tidak melihat Myungsoo

“Noona kau ada disinih.”Sapa Woohyun

“Dia mencari Myungsoo hyung ,bukanya sejak kemarin Myungsoo pulang kerumah yah?”Tanya Sungjong binggung

“Ia sejak ia meminta izin untuk ke Busan , ia sama sekali tidak pernah pulang kemari.”

Aku binggung bukan main , karena memang sejak saat itulah Myungsoo tidak pernah menghubungiku. Ternyata benar fellingku Myungsoo memang menghindariku , tapi kenapa?

“Noona apa kau baik – baik saja? Wajahmu tampak pucat.”Kata Woohyun kawatir

“Tidak aku tidak apa – apa.”Jawabku bohong

Aku tidak mungkin menjelaskan pada mereka kalau sebenarnya Myungsoo sama sekali tidak pulang. Mereka pasti akan kawatir.

“Tapi kau masih sering bertemu Myungsoo kan?”

“Masih , kami bertemu saat latihan , tapi ia juga jarang latihan karena sibuk dengna syuting dramanya.”

Aku hanya manggut – manggut saja. Apa yang harus kulakukan sekarang? Kemana aku harus mencari Myungsoo? Karena Myungsoo tidak ada , maka akupun tidak lama – lama di dorm Infinite , aku juga mengerti mereka pasti akan melakukan akitiftas mereka , dan kalau ada aku mungkin aku akan menghambat aktifitas mereka.

“Jaejoong hari ini kau saja yang memotret aku akan menyiapkan settingan.” Kataku

“Loh kenapa?”Tanya Jaejoong binggung

“Aku tidak memiliki mood mengambil gambar. Sudah kau saja yang memotret. Tidak akan apa – apa , aku tahu kok kamu bisa melakukanya dengan baik.”

Tanpa banyak bicara aku menyeting studio. Aku tak bohong hari itu aku banyak melakukan kesalah walaupun dalam menyeting lightingpun. Tidak jarang staff yang membantuku menyeting , padahal biasanya aku tidak usah seperti ini.

“Kau kenapa hari ini? Tampak sangat buruk.”Komentar Jaejoong setelah pemotretan berakhir

“Aku hanya sedang banyak pikiran saja.” Jawabku lugas

“Soal adikmu lagi?”

Aku menangguk , aku menceritakan apa yang baru saja aku tahu barusan. Ini benar – benar mengangguku sekali.

“Sebenarnya waktu aku bicara kalau adikmu sibuk pacaran itu hanya iseng saja.”Kata Jaejoong menyesal.

“Tapi kalau benar begitu gimana? Sekarang aku tidak bisa menghubunginya , ia bilang pada member ia pulang kerumah sedangkan aku tahu dirumah itu tidak ada siapapun. Lalu aku harus berpikir bagaimana? Dimana ia tinggal kalau ia tidak ada di dorm dan dirumah? Pasti dirumah pacarnya.” Kataku sebal.

“Jangan kau berpikiri buruk seperti itu.”

Jaejoong tetap berusaha membujukku untuk tidak berpikir yang bukan – bukan. Dari kemarin juga aku sudah berusaha untuk berpikir yang bukan – bukan. Tapi tetap saja tidak bisa , sejak aku tahu kalau ia tidak di dorm dan tidak ada dirumah , aku tidak bisa bersikap tenang.

Aku merasa ingin marah sekali pada Myungsoo , tapi apa hakku untuk marah? Myungsoo bukan anak kecil lagi , ia sudah dewasa dan ia memang sudah diumur yang pantas untuk memiliki pacar. Ah ini benar – benar menyebalkan!

“Jaejoong temani aku minum!”Rengekku pada Jaejoong saat ia mau pulang

“Maaf , Narsha. Tapi aku hari ini benar – benar tidak bisa. Aku sudah ada janji dengan temanku.”Tolak Jaejoong untuk kesekian kalinya

“Ah kau benar – benar menyebalkan! Yah sudah aku minum sendiri saja!”

Aku masuk ke cafe yang tidak jauh dari kantor. Kebetulan aku sudah mengenal bos di cafe ini. Karena kau sudah cukup sering kemari. Tapi ini kali pertama aku datang kemari sendirian.

“Sendirian ajah , Narsha?”Tanya Yoochun , sang pemilik cafe terheran – heran

Aku mengangguk “Tidak ada yang mau menamaniku. Aku pesan minum satu.”

“Kau yakin akan minum? Kau kan tidak pernah kuat minum.”

“Sudah berikan saja! Aku sedang butuh minum.”

Yoochun dengan ragu memberiku segelas kecil soju. Aku meminumnya langsung sekali teguk. Sebenarnya aku tidak kuat minum banyak , dan aku sudah tidak pernah minum – minum lagi sejak 5 tahun belakangan. Tapi kali ini aku butuh karena ini m benar – benar membuatku kesal!

“Apakah kau baik – baik saja?” Tanya Yoochun cemas

“Aku tidak apa – apa.”Jawabku bohong.

Setelah menegak segelas soju akupun langsung berpamitan. Aku sadar benar kondisiku tidak sepenuhnya sadar dan besok aku masih ada pemotretan , aku tidak mungkin pulang terlalu larut.

“Kau mau pulang? Biar kutelepon Myungsoo untuk menjemputmu yah.”Kata Yoochun

“Sudahlah tidak apa – apa , aku baik – baik saja. Tidak usah menyusahkan Myungsoo , sekarang Myungsoo sudah tidak peduli padaku lagi.”Kataku datar.

Yah , mungkin Myungsoo sudah bosan bersamaku , karena selama hidupnya ia selalu bersamaku , Mungkin sekarang ia ingin mencari orang baru untuk menemaninya.

Esok harinya aku bangun dengan kepala sangat berat. Aku benar – benar menyesal karena kemarin malam aku minum , karena kondisiku benar – benar sangat parah sekarang ini.

“Kau kelihatan sangat buruk hari ini.”Komentar Gain setibanya aku di kantor.

“Kemarin aku terlalu banyak minum.”Jelasku

“Narsha , ada orang mencarimu dibawah.”Kata salah seorang staff

“Siapa?”Tanyaku binggung

“Dia memberikan kartu namanya. Ini.”

Staff tersebut memberikan sebuah kartu nama , aku mengambilnya dan melihatnya. Tertulis disituh “Lee Jaesuk SBS PD” . Masih ada saja PD yang bersikeras menemuiku. Aku benar – benar tak habis pikir , padahal insiden tentang Myungsoo sudah lama berlalu tapi masih ajah yang tertarik padaku. Mau tak mau aku menemuinya.

“Selamat pagi.”Sapaku sopan

“Selamat pagi , terima kasih sudah mau menemuiku.”Kata Jaesuk sopan

“Sama – sama , ada yang bisa saya bantu?”

“Anda pasti sudah menerima kartu nama saya. Tapi lebih baik saya perkenalkan diri saya sekali lagi. Saya Lee Jaesuk saya PD dari SBS. Tujuan saya untuk mengundang anda di acara Win Win. Apakah anda bersedia?”

“Maaf tapi saya….”

“Saya sudah mendengar berita tentang anda. , dan saya amat tertarik sekali dengan pengalaman hidup anda. Saya juga mendengar anda sudah di undang ke berbagai macam acara sejak munculnya ada di media , tapi anda menolak. Saya tahu itu. Tapi saya masih berharap anda mau datang ke undangan acara saya.”

“Saya mengerti maksud dan tujuan anda , tapi saya benar – benar tidak bisa memenuhi undangan anda.”

“Tapi kenapa? Katakan apa yang kau inginkan , kami pasti akan mencoba memenuhi semua persyaratan yang kau inginkan.”

“Maaf tapi aku benar – benar tidak bisa melakukanya.”

“Baiklah kalau anda bersihkeras , tapi tolong hubungi saya kalau anda berubah pikiran.”

Akupun mengantar Jaesuk meninggalkan kantorku. Tepat saat Jaesuk meninggalkan kantor ponselku berbunyi.

Jangan kawatir aku akan baik – baik saja –Myungsoo

Membaca sms seperti itu aku tertunduk lemas. Air mataku mengalir begitu saja tanpa bisa kubendung. Myungsoo sebenarnya apa yang sedang kau lakukan sekarang batinku

Hari – hariku berjalan seperti biasa saja. Setelah sms begitu , Myungsoo masih tidak pernah menemuki. Aku masih sekali – kali mencoba menghubunginya tapi tetap saja tidak bisa dihubungi. Akupun tidak pernah lagi mengirim sms pada member infinite lainya karena takut membuat mereka cemas.

Hubunganku dengan Junhopun sudah kembali normal. Junho tidak berusaha mengejarku seperti dulu. Sekarang kami berteman , terkadang aku Junho dan juga Taecyeon main bersama – sama. Sama seperti hari ini , Taecyeon mengajak aku dan Junho untuk pergi minum di tempat favoritenya

Aku sedikit salah tingkat saat masuk ke tempat yang Taecyeon maksud. Tempatnya sangat ekskusif , aku menjamin orang – orang yang masuk ke sinih pasti sekelas Taecyeon dan Junho yang notabeninya merupakan direktur perusahaan besar. Dan see aku merasa terkucilkan , bukan karena aku tidak biasa bergaul dengan orang – orang berkedudukan tapi karena hari ini pakaianku casual sekali , dan sejauh mata memandang semua gadis yang kesinih memakai pakaian yang sangat trendy dan pasti bermerek.

“Sudah tidak perlu malu seperti itu , tidak ada yang berani menyindirmu , Taecyeon merupakan tamu ekskusif disinih.”Kata Junho saat aku mengatakan aku tidak mau masuk.

“Tapi tetap saja , aku merasa tidak nyaman.”Kataku bersih keras

“Sudah santai saja.”Kata Taecyeon sambil menarik tanganku.

Dengan terpaksa aku masuk karena sudah ditarik Taecyeon. Benar apa yang dikatakan Junho sepertinya Taecyeon sering kemari , karena semua pegawai di tempat ini memberi sapaan yang sangat sopan pada Taecyeon. Orang berkedudukan memang beda pikirku.

“Kau mau minum apa?”Tanya Taecyeon menawarkan

“Orange jus saja.”Pintaku

“Kau tidak akan minum?”

“Tidak , aku tidak akan minum.”

“Baiklah kalau begitu.”

Terakhir kali aku minum itu di cafe dekat tempat kerjaku. Sejak saat itu aku tidak minum lagi karena badanku benar – benar tidak kuat. Mungkin karena aku sudah berhenti minum 5 tahun , dan sekali minum aku langsung banyak , jadi aku merasa tidak nyaman.

“Kamu sering kesinih yah?”Tanyaku

Taecyeon menangguk “Seminggu sekali minimallah.”

“Kamu sangat makmur kalau begitu.”

Mendengar komentar itu sontak Taecyeon dan Junho tertawa. Tapi jujur saja yang dikatakan aku itu benar , harga minuman di tempat ini 5 kali lebih mahal dari pada di tempat Yoochun , yah no wonder sich , aku juga yakin gaji mereka mungkin 10 kali lebih besar dari pada gajiku.

“Ngomong – ngomong bagaimana pekerjaan kalian berdua?”Tanya Taecyeon penasaran

“Sejauh ini berjalan dengan baik. Tinggal proses pemotretan saja , soal konsep dan yang lain – lain sudah siap 99 persen.” Jawab Junho.

“Baguslah. Aku benar – benar berharap yang terbaik.”

Tiba – tiba seseorang lelaki menghampiri meja kami. Lelaki itu menuju pada Narsha “Kau Kim Narsha itu bukan?” Tanya lelaki itu semangat

Aku mengangguk sebari kebinggungan. Aku sama sekali tidak mengenal orang yang menyapaku , Junho dan Taecyeon pun tidak mengenali orang yang menyapaku itu.

“Kau mungkin lupa padaku. Aku Kang Daesung teman sekalsmu dulu.Mantan pacar Gain.”

“Ah! Apa kabar?”Sapaku

“Baik. Kamu apa kabar? Aku benar – benar kaget waktu melihat kamu di televisi beberapa hari yang lalu.”

“Ahahaha aku baik. Kau sekarnag dimana?”

“Aku? Sekarnag lagi sibuk ingin membuat longue baru saja. Eh kudengar kau akan membuat pameran foto kembali. Apa itu benar?”

“Iya , masih dalam proses mencari tempat sich sekarang. Dan waktunya yang tepat.”

“Oh begitu… aku benar – benar menanti pameran foto kamu loh! Aku datang ke pameran foto kamu yang sebelumnya dan itu benar – benar keren. Aku menyukainya. Eh Narsha maaf aku tidak bisa lama – lama , pacarku sudah menunggu. Kita ngobrol nanti yah , ini kartu namaku hubungi aku yah!”

“Okay.”

Aku melihat kartu nama Daesung. Dikartu nama itu tertulis CEO Maja Corperasion. Aku cukup tahu tentang Maja Corperasion , itu merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang lounge dan juga cafe. Maja merupakan persuahaan baru di korea tapi ia akhir – akhir ini ia sedang buming. Karena semua tempatnya merupakan tempat favorite kalangan anak muda di korea.

“Junho kau tidak ingat siapa Daesung?”Tanyaku tak percaya saat Junho masih kebinggungan dengan indefitas Daesung.

Junho mengeleng “Aku tidak ingat.”

“Mungkin kau tidak mengenalnya. Tapi kau pasti sering melihatnya ia sering sekali bersama Gain waktu sekolah dulu. Ia kan pacarnya Gain.”

“Aku sama sekali tidak ingat.”

“Ngomong – ngomong bagaimana ia bisa mengetahui kalau kamu mau mengadakan pameran foto? Kami saja tidak tahu.”Komentar Taecyeon

“Aku menulisnya di mini home pageku.”Jawabku santai

“Kau memiliki mini home page? Diumurmu yang sudah tidak muda kau memiliki home page yang benar saja!”

“Tentu saja aku masih punya! Aku sering mengupdate mini home pageku. Itu cara bagaimana aku bisa berkomunikasi dengan banyak orang , dan aku menyukainya dan itu tidak berhubungan dengan umur!”

“Aku benar – benar tidak menyangka kau memiliki mini home page.”

Karena penasaran maka Taecyeon memutuskan melihat mini home pageku di tablet pribadi miliknya. Ia tampak kaget melihat mini home pageku yang memiliki banyak orang yang melihat.

Wajar saja aku memiliki banyak orang yang melihat mini home pageku karena aku sudah lama memilikinya , sejak aku masih sma sampai sekarang. Dan aku serig mengupdate mini home pageku dengan berbagai macam foto atuapun sekedar tulisan kecil.

Jujur saja itu merupakan hobiku yang lain selain foto. Tapi sejak aku tampil di media , pengunjung mini home pageku bertambah 10 kali lipat . Dari yang biasanya 1.000 pengunjung perhari sekarang bisa sampai 10.000 pengunjung perharinya. Memiliki pengjung perhari 10.000 itu termaksud sulit , dan hanya orang yang ‘popular’ yang bisa memiliki angka seperti itu. Mungkin aku sedikit popular di kalangan dunia maya dari pada dunia asli.

“Aku tidak menyangka kau ternyata terkenal di dunia maya.”Komentar Taecyeon tidak percaya

“Sebenarnya awalnya tidak sampai 10.000 pengunjung perhari , tapi sejak aku muncul di media , karena insiden adikku , pengunjungnya bertambah banyak menjadi seperti itu.”Jelasku

“Oh adikmu Myungsoo itu yah.”

Aku mengangguk. Dadaku serasa mau sesak ketika mendengar nama Myungsoo. Aku benar – benar merindukanya!

“Hey! Kau baik – baik saja? Wajahmu tampak pucat.”Tanya Junho kawatir.

“Tidak , aku hanya lelah saja. Aku mau pulang duluan yah,”

“Kau mau pulang?”Tanya Taecyeon dengan nada tidak suka

“Ia , maaf yah. Tapi aku benar – benar lelah.”

“Junho kau antarkan Narsha pulang. Dia kan tidak membawa kendaraan.”

“Tidak perlu , aku bisa pulang sendiri. Kalian nikmati saja minuman kalian.”

“Chansung?!” Seruku kaget ketika melihat Chansung berdiri di depan rumahku.

“Maaf menganggu malam – malam seperti ini , tapi apa kita bisa bicara sebentar?”Pinta Chansung

Aku mengangguk. Aku menyuruh Chansung untuk masuk ke dalam rumah , membicarakan ini di dalam rumah saja.

“Ada yang bisa kubantu?”Tanyaku sambil memberikan segelas orange jus pada Chansung.

“Terima kasih. Sebenarnya aku kemari ingin membicarakan masalah Myungsoo.” Kata Chansung serius

“Mengenai Myungsoo? Memang ada apa?”

“Setelah kepulanganya ke Busan , ia menjadi aneh. Apakah telah terjadi sesuatu disanah?”

“Tidak , saat kami ke Busan tidak ada masalah apapun. Kami di Busan baik – baik saja.”

“Sejak Myungsoo pulang dari Busan ia berubah , ia tampak menyembunyikan sesuatu. Awalnya aku tidak mempermasalahkan ini , tapi sejak ia tidak mau pulang ke dorm , dan bilang ia akan pulang kerumah , aku mulai sedikit curiga. Dan kadang – kadang aku menemukan bekas lebab bekas pukulan dan cakaran di badan Myungsoo. Myungsoo mencoba menyembunyikan itu , aku tahu. Tapi aku masih tetap bisa melihatnya. Aku yakin sekali kau tidak mungkin melakukan itu pada Myungsoo.”

“Tentu saja aku tidak mungkin melakukannya! Lagi pula sejak saat itu , aku kehilangan kontak denganya. Member mengatakan ia pulang kerumah , sedangkan aku tidak pernah menemukan Myungsoo dirumah.”

“Ia aku juga menyadari hal itu , maka sewaktu hari aku membututiny apulang , dan benar saja ia tidak pulang kerumahmu melainkan ke rumah orang lain. Aku tidak tahu ia pulang kerumah siapa , maka akupun mulai menyelidikinya. Dan saat kutanyakan soal kebenarannya pada Myungsoo akhirnya ia mengaku. Ia berkata padaku ia tidak memiliki hubungan darah denganmu , karena itu ia memutuskan untuk tinggal bersama omma kandungnya.”

“Bagaimana mungkin,,,?”

“Apa benar Myungsoo tidak ada hubungan darah dengamu?”

Aku menggeleng keras. Bagaimana mungkin Myungsoo….

“Narsha , apa kau baik – baik saja?”

“Antarkan aku bertemu dengan Myungsoo sekarang juga!”

“Tapi ia sedang syuting…”

“Aku harus bertemu denganya.”

Dengan ragu Chansung mengantarkan aku bertemu dengan Myungsoo. Selama di perjalanan ia sekali – kali melihatku. Chansung tampak cemas melihat keadaanku. Sesampainya di tempat syuting aku langsung mencair Myungsoo , untuk ia sedang break. Ia tampak kaget melihatku datang dengan Chansung.

“Hyung kenapa Noona ada disinih?”Tanya Myungsoo tidak mengerti

Baru saja aku bertemu dengan Myungsoo , aku kehilangan akal sehatku , aku langsung menampar Myungsoo. Aku tahu ini di tempat umum , tapi aku benar – benar tidka bisa menahan amarahku.

“Noona..”Komentar Myungsoo kaget sambil memegang pipinya yang bekas ditamparku.

“Kau adalah lelaki terburuk yang pernah kutemui!”Teriakku

Menyadari banyak mata yang memandang padaku , dan air mataku yang mau mengalir. Aku buru – buru berlari keluar. Aku benar – benar sudah gila. Dimana akal sehatku sekarang? Didepan banyak orang , aku menampar Myungsoo , berteriak memaki , pasti Myungsoo kesal sekali padaku.

“Narsha , kau baik – baik saja?”Tanya Chansung sambil menahanku

Aku buru – buru menghapus air mataku. “Maafkan aku , tadi aku…lepas kendali.”

“Ini minumlah dulu ini.”

Aku duduk di bangku taman tidak jauh dari tempat syuting Myungsoo. Aku mencoba menenangkan diriku. Dasar Myungsoo bodoh , batinku.

“Narsha , maafkan aku seharusnya aku tidak menemuimu , kalau tau akan jadinya begini aku tidak akan menemuimu.” Sesal Chansung

“Ini bukan salahmu , wajar saja kalau kau kawatir. Akupun demikian. Tapi Myungsoo benar – benar bodoh!”Tukasku emosi

“Narsha , bisakah kau jelaskan sebenarnya apa yang terjadi?”

“Myungsoo itu… dia….”

“Aku anak hasil persulingkuhan bukan?”Kata Myungsoo yang baru datang.

Aku diam seribu bahasa.

“Noona kenapa kau diam saja? Katakanlah yang sejujurnya.”

“Cukup Myungsoo! Lihat kakakmu sekarang ia tampak kaget.”Perintah Chansung

Badanku bergetar , tidak hebat tapi aku yakin Chansung bisa melihat badanku bergetar. Wajahku pucat pasi.

“Kau….kau…anak hasil persilingkuhan appa.”Kataku pada akhirnya.

Chansung tampak kaget. Myungsoo tampak tidak kaget , mendengar itu ia tampak lebih lega , walaupun tersirat keperihan dari wajahnya , tidak terlihat jelas tapi aku bisa melihat hal itu.

“Tapi aku memiliki hubungan darah dengan Myungsoo! Bagaimana mungkin kau tega mengatakan kita tidak ada hubungan darah!?!! Kau tahu berapa sulitnya aku menerimamu , saat appa membawamu?”Tanyaku frustasi

“Maafkan aku.”Kata Myungsoo pelan.

“Aku tidak butuh maaf darimu! Aku benci kau! Aku benci kamu Myungsoo! Tapi….tapi… apa alasanku membencimu? Kau datang kerumah seperti malaikat tampak dosa , melihatmu aku langsung melupakan kebenciaan padamu! Kau… tidak ada alasan kumembencimu , kalau kau boleh memilih dilahirkan dikeluarga mana aku percaya kau tidak akan mau lahir dari hasil perselingkuhan. Aku…”

“Jadi noona tidak membenciku?”

“Jadi kau pikir aku membencimu?”

Myungsoo mengangguk “Omma yang mengatakannya.”

“Dan kau percaya!!?! Kau benar – benar bodoh Myungsoo! Kalau aku membencimu kenapa aku rela meninggalkan rumah bersama kamu!!? Bagaimana aku rela tidak kuliah hanya untuk supaya kita bisa hidup layak? Kau tak tahu apa yang selama ini sudah kukorbankan agar kita bisa hidup dengan layak?”

“Aku tahu…”

“Kau berkata kau tahu , tapi kau bertingkah seperti tidak tahu. Kau benar – benar lelaki paling buruk yang pernah kukenal!”

Tanpa aku sempat menghindar Myungsoo langsung memelukku. Aku kaget bukan main “Maafkan aku.”Bisik Myungsoo

Aku menyerah , pad aakhirnya aku memang tidak mungkin meninggalkan Myungsoo apalagi membencinya. Myungsoo mungkin bukan anak yang harusnya dilahirkan , anak yang seharusnya dibenci bagi sebagian orang. Tapi bagiku Myungsoo itu anak yang seharus dicintai , aku bisa sekuat sekarang karena Myungsoo.

Hari itu Myungsoo pulang lebih cepat dari biasanya , karena syutingnya sudah selesai. Akupun ikut berpamitan dengan seluruh staff , sekaligus minta maaf atas kejadian pertengkaranku dan Myungsoo. Malam ini Myungsoo memutuskan tinggal di rumah. Rumah kami.

“Maafkan Myungsoo , yang telah membuatmu cemas.”Kataku menyesal

“Dia sudah kuanggap sebagai adikku sendiri , wajar saja aku cemas. Aku tidak akan cemas kalau aku melepaskanya padamu. Kau memang adalah noona terbaik.” Puji Chansung.

“Bisa saja , Chansung aku mau memintamu satu hal. Tolong masalah ini jangan diberi tahu pada member yang lain. Mereka tidak tahu kalau Myungsoo tidak pulang kerumahku sama sekali. Dan aku rasa biarkan Myungsoo yang menjelaskan sendiri yang terjadi.”

“Baiklah , aku akan melakukan sesuai yang kau pinta.”

“Terima kasih , hati – hati dijalan yah.”

“Apa yang telah ommamu lakukan hingga badanmu seperti ini?”Tanya miris ketika melihat bada Myungsoo penuh dengan luka lebam bekas pukulan dan bekas cakaran kuku

“Omma , kalau sudah mabuk ia pasti akan memukulku. Tapi itu bukan masalah besar kok.”

“Bagaimana bukan masalah besar? Ini pasti sangat menyakitkan , sampai bisa membekas seperti ini.”

Pelan – pelan aku mengobati bekas luka Myungsoo. Aku bisa merasakan kesakitan yang mendalam pada Myungsoo , bukan hanya karena luka ini. Tapi karena omma kandungnya memukulnya sampai seperti ini , pasti itu lebih menyakitkan lagi dari pada luka yang ia terima.

 

Jam sudah menunjukan pukul 9 malam , dan kami baru saja memulai makan malam. Sangat telat sebenarnya , kami menunggu sungyeol yang ternyata pulang telat dikarekan syuting yang belum selesai

Karena Dongwoon membawakan ayam pedas maka Sunggyu tidak bisa makan , mau tak mau aku kembali membuatkan bubur lagi untuknya.

“Maafkan aku jadi merepotkan noona.”Sesal Sunggyu

“Hanya membuatkan bubur , apa yang merepotkan sich?” Kataku santai

“Sudah lama kita tidak makan bersama – sama di dorm seperti ini yah.”Komentar Woohyun

“Maafkan aku , karena jadwal syuting yang telat jadinya kita makan selarut ini.”Sesal Sungyeol

“Santai saja , kita mengerti itu kok.”

Semuanya bercerita tentang pengalaman pekerjaan mereka masing – masing. Karena sekarnag infinite sudah lewat masa promosi dan melakukan kegiatan idividu jadi jarang mereka berkumpul seperti ini. Dikala mereka berkumpul seperti ini pasti saja ada candaan yang terjadi. Dan tidak jarang Sungjong yang menjadi orang ternaiyanya karena maknae.

Aku pribadi hanya mendengar apa yang mereka bicarakan , sambil sekali – kali berkomentar kalau ada yang aku mengerti. Tapi lebih banyak tidak mengerti karena mereka lebihs ering bercerita tentang pekerjaan dan orang – orang disekitar mereka yang sama sekali tidak kukenal

“Noona hari ini noona menginap lagi saja disinih.”Pinta Sungjong

“Menginap disinih lagi?”Kataku heran.

“Ia , lagi pula Sunggyu hyung belum sembuh benar. Noona disinih saja sekalian menmani Sunggyu hyung dan membuatkan makanan untuk kita.”

“Itu sich maunya kamu!”Komentar Woohyun

Aku tersenyum , wajar saja Sugjong mau dibuatkan makanan , karena tidak ada member infinite yang mau membuatkan makanan , seperti sarapan pagi. Aku melihat Myungsoo untuk memintar persetujuannya.

“Terserah noona saja. Tapi apa noona besok ada jadwal pemotretan?”Tanya Myungsoo

“Ada , tapi sore hari.”

“Kalau noona tidak keberatan menginap saja disinih , Sunggyu hyung juga belum sembuh benar , ia masih membutuhkan noona. Dan juga aku ingin sarapan pagi lagi buatan noona.”

Aku memutuskan untuk meningap disinih. Aku tidur di ranjang Myungsoo dan Myungsoo tidur bersama Woohyun di ranjang yang sama. Esok harinya keadaan Sunggyu sudah membaik , suhu tubuhnya sudah normal.

“Sunggyu noona berangkat kerja dulu yah.”Pamitku.

“Hati – hati noona.”Seraya beranjak dari ranjang

“Sudah Sunggyu tak perlu mengantarkaku aku bisa keluar sendiri. Nanti setelah pulang kerja noona akan kemari lagi.”

“Terima kasih noona , maaf jadi merepotkan noona.”

“Merepotkan apanya? Aku hanya menjaga kamu saja kok. Tidak merepotkan.”

Baru saja aku keluar apartement , aku di kejutkan dengan adanya Junho. Junho menghampiriku

“Kau kenapa bisa ada disinih?”Tanyaku binggung.

“Aku menunggumu , aku benar – benar ingin minta maaf padamu.”Kata Junho menyesal

“Bukannya aku sudah memaafkanmu? Kenapa kau masih disinih menungguku?”

“Aku benar – benar merasa bersalah padamu. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan agar bisa menebus kesalahanku.”

“Sudahlah lupakan saja. Aku sudah memaafkanmu , aku tahu kenapa kau berbuat seperti itu. Kau kan sudah menjelaskannya? Dan yah… itu hanya sebuah ciuman yang hanya seperkian detik jadi sudah tidak perlu terlalu merasa bersalah.”

“Bagiku itu bukan hanya sekedar ciuman saja!”

“Junho sebaiknya kau pulang , kau kelihatan sangat letih. Kau pasti banyak tugas di kantor sehingga kau jadi seperti ini. Sudahlah kau pulang saja.”

“Dari kemarin aku menantimu disinih. Aku menunggumu hingga kau keluar , apakah kau tahu itu?”

“Dari 2 hari yang lalu!?!”

Junho mengangguk. Aku benar – benar tidak percaya selama itu ia menunggu di sinih? Pantesna saja dia kucel seperti itu

“Tadinya aku mau pulang , tapi aku tidak bisa. Aku selalu memikirkanmu , aku selalu merasa bersalah padamu.”

“Junho dengar , aku sudah memaafkanmu. Sekarang kau bisa lega. Kau lebih baik sekarang pulang kerumah , mandi dan istirahat. Kau terlihat sangat letih sekali.”

Junho mendengar bujukanku. Iapun mau pulang. Akupun buru – buru langsung ke studio karena sudah tidak ada waktu lagi. Pasti telat , batinku dalam hati. Sesampainya di studio aku kaget , semua setting untuk pemtoretan sudah siap.

“Siapa yang menyiapkan ini?”Tanyaku binggung pada salah seorang staff

“Orang itu.”Jawab staff tersebut sambil menunjuk seseorang yang sedang membelakangiku.

Aku menghampiri orang itu “Jaejoong!?!” Kataku kaget

“Oh hai! Kau baru datang?” Sapa Jaejoong sambil masih sibuk ngeset studio

“Kok kamu bisa ada disinih?”

“Mulai sekarang Jaejoong akan bekerjad di majalah kita.” Kata Gain yang baru saja datang

“Jaejoong bergabung dengan kita?”Tanyaku binggung

“Kemarin aku menawarinya pekerjaan untuk kembali menjadi assitenmu. Dia mengatakan ia mau , makanya mulai sekarnag ia akan bekerja disinih.”

“Tapi bagaimana dengan pekerjaannya di Paris?”

“Aku sudah mengontak tempatnya dulu bekerja , mereka tidak mempermasalahkan Karena ternyata kontrak Jaejoong juga dengan mereka sudah berakhir dalam hitungan bulan. Dan aku pikir kamu butuh seorang asisten.”

“Hey Narsha!”Sapa Jea

“Hey! Kenapa kau bisa ada disinih?”Tanyaku heran

“Kau lupa hari ini kau memotret siapa?”

“Oh… Jadi kau sekarang bekerja untuk Mblaq?”

“Baru beberapa minggu ini saja aku disuruh bekerja dengan mereka. Narsha besok kau kan ke Busan , aku nitip ikan yah.”

“Busan?”

Aku langsung melihat agendaku. Aku sudah melingkari dengan spidol merah besok. Iya besok aku harus pulang ke Busan , besok adalah peringatan hari kematian appaku. Aku hampir saja melupakan hari peringatan kematian appaku.

“Kau lupa yah?”Tanya Gain

Aku menangguk “Karena begitu banyak hal yang kukerjakan aku hampir saja lupa.”

“Narsha mereka sudah datang.” Bisik Jaejoong ketika melihat member Mblaq masuk ke dalam studio satu persatu.

Satu – satu member menyapaku. Ini bukan kali pertama aku memotret Mblaq sudah ada mungkin 5 kali , tapi aku semakin dekat sejak mereka tahu kalau aku noonanya Myungsoo. Karena sebagian dari member Mblaq ternyata teman baik Myungsoo.

Pemotretan sore itu berjalan lancar , malah lebih cepat dari pada biasanya. Karena aku tidak harus menyeting segalanya sendiri. Jaejoong ada disisiku sangat amat efisien , selain kami sudah saling mengenal satu sama lain kami juga sudah lama bekerja sama. Jadi sudah tahu apa yang harus dilakukan

“Narsha kamu mau kemana? Ayo kita pergi makan dulu!”Ajak Jaejoong selesai pemotretan

“Maaf tapi aku tidak bisa ikut , kalian saja. Aku masih ada urusan.”Kataku buru – buru.

Aku sudah berjanji untuk menemui Sunggyu untuk mengecek keadaannya. Dan aku juga masih harus beres – beres untuk besok ke Busan.

“Sunggyu bagaimana keadaanmu? Apakah sudah mendingan?”Tanyaku sambil memegang dahi Sunggyu , panasnya sudah turun sich

“Sudah noona , terima kasih selama 2 hari ini sudah menjagaku.” Kata Sunggyu bersungguh – sungguh

“Apaan sich kau. Aku hanya menjagamu saja. Oh iya , aku dari tadi belum melihat Myungsoo , dia belum pulang?”

“Belum , memang ada apa noona?”

“Tidak , tidak ada apa – apa.”

Aku memutuskan untuk tidak menunggu Myungsoo pulang. Karena kalau aku harus menunggunya pulang , aku akan pulang ke rumah telat lagi. Lagi pula aku sudah cukup lelah karena seharian mengurusi Sunggyu dan tadi selesai pemotretan.

“Noona kamu ada dimana?”Tanya Myungsoo dari telepon

“Aku baru saja sampai dirumah. Kau sudah pulang?”Tanyaku balik

“Ia , tadi Sunggyu hyung mengatakan noona mencariku , ada apa noona?”

“Soal besok , kau akan pergi atau tidak ke Busan?”

“Oh iya aku hampir lupa! Aku akan menanyakan pada Chansung hyung dulu yah , apa aku boleh melewati latihan besok.”

“Eum baiklah.”

Keesokan harinya Myungsoo menjemputku pagi – pagi buta. Myungsoo mendapatkan izin untuk pergi ke Busan , tapi hanya sampai sore hari. Karena sore sampai malam ia harus latihan bersama member lain.Untuk mempersingkat waktu kami memutuskan naik kereta cepat menuju Busan.

Sebelum ke makan appa kami menyempatkan diri mampir di pantai , karena Myungsoo meminta ingin melihat pantai maka kami mampir dulu.

“Sudah lama yah kita tidak kemari.” Komentar Myungsoo sambil duduk di tepi pantai

“Sejak kepindahan kita ke Seoul kita tidak pernah kemari lagi.”Tambahku

“Kalau dipikir – pikir kita sudah bersama untuk waktu yang lama yah noona.”

“Tentu saja , kita berdua meninggalkan Busan saat kau berumur 7 tahun sampai kau sudah sebesar ini. Tentu saja kita sudah bersama untuk waktu yang lama.”

Kami cukup lama menghabiskan waktu di pantai , sambil menikmati makanan yang sengaja kubawa dari rumah. Bukan makanan berat hanya roti isi biasa saja.

“Kalian baru datang.”Komentar Omma yang ternyata sudah ada lebih dahulu di makam appa

“Appa mana?”Tanya Myungsoo tanpa menyapa terlebih dahulu.

“Ia sedang mencuci buah – buahan , kalian berdoa saja dulu.”

Aku dan Myungsoo memberi hormat dan berdoa. Sebelum itu kami menaruh bunga mawar putih kesukaan appa di makamnya dan juga makanan kesukaan appa semasa dulu ia hidup. Aku sengaja menyiapkannya , dan selalu menyiapkannya setiap tahunnya.

“Appa , sudah lama kita tidak bertemu. Sekarang aku dan Myungsoo hidup dengan sangat baik. Myungsoo sekarang sudah menjadi bintang appa. Sesuai dengan apa yang ia mimpikan. Appa kalau appa disinih pasti appa banga dengan Myungsoo , ia sudah tumbuh menjadi pemuda tampan , berbakat , dewasa dan bertanggung jawab seperti appa. Appa aku sangat rindu appa , anda appa bisa berada disisi kita sekarang , pasti akan lebih menyenangkan. Appa dari surga melihat kami bukan? Appa pasti tahu apa yang terjadi pada kami , tapi appa tidak perlu kawatir , walaupun hidup yang kami jalani tidaklah mudah kami bisa melaluinya appa , karena kami tahu kami punya appa dan juga kami akan saling mendukung , satu sama lain. Seperti yang appa pesan sebelum appa meninggal. Appa aku rindu pelukan appa.”

Air mataku menetes satu demi satu tetes. Sial batinku! Kenapa aku harus menangis disinih? Hanya berdoa begitu saja bisa membuatku menangis , aku benar – benar lemah

“Noona sudahlah.”Kata Myungsoo pelan sambil memelukku

Aku buru – buru menghapus air mataku. “Myungsoo ayo kita pulang.”

“Kalian sudah mau pulang?”Tanya Appa tiriku yang baru saja selesai mencuci buah – buahan

Aku menangguk “Myungsoo harus langsung pulang ke Seoul sore ini. Kami tidak bisa lama – lama. Maafkan kami.”Kataku sopan

“Kalian tidak akan membawa makanannya?”

“Tidak , biar appa dan omma saja yang membawanya. Kami permisi dulu.”

3 Bulan sudah , sejak aku dan Myungsoo pergi ke Busan. Dan sejak 3 bulan terakhir ini kami sama sekali tidak bertemu . Menurut managernya ia sekarnag sibuk dnegan syuting drama korea terbarunya. Ah benar – benar menjengkelkan!

“Kenapa wajah kamu jelek seperti itu? Ditinggal sang adikah? ”Tanya Gain dengan nada menggoda

“Diam kau!”Tukasku kesal

“Seharian ini kamu kelihatan tidak bersemangat , kamu kelihatan lebihs ering uring – uringan.”Tambah Jaejoong

“Bagaimana tidak kesal , sudah hampir 3 bulan aku tidak bertemu dengan Myungsoo , ditambah lagi 1 bulan belakangan ini ia sama sekali tidak mengabariku.”Rengeku kesal

“Dia tidak mengabarimu?”Tanya Gain tidak percaya

Aku menangguk “Aku sms tidak dibalas , aku telepon kalau tidak masuk mailbox atau nggak di angkat. Aku sudah mencoba menghubungi manager dan member infinite yang lain , tapi tidak membuahkan hasil.”

“Mungkin dia sedang pacaran makanya tidak mau diganggung.”Celetuk Jaejoong

Pacaran!?!!! Myungsoo??? Mendengar apa yang dikatakan Jaejoong, aku benar – benar kehilangan kata – kata. Apakah mungkin ia pacaran? Bagi seorang publik figur sepertiny mendapatkan pacar pasti tidaklah sulit. Pasti banyak perempuan cantik yang mendekatinya sekarang ini makanya ia lupa padaku.

“Sut… Lihat Jaejoong apa yang kau perbuat pada Narsha.” Bisik Gain pelan sambil menunjukku yang kehilangan semangat

“Yah aku juga tidak tahu ia akan langsung drop seperti ini.”Kata Jaejoong mengelak

“Makanya lain kali jangan sembarangan ngomong apalagi menyangkut Myungsoo. Narsha sudahlah , yang dikatakan Jaejoong tadi itu jangan dipikirkan , ia Cuma sembarangan nomgong. Ia nggak?”

Jaejoong mengangguk Aku pun berkata “Tapi apa yang dikatakan Jaejoong mungkin benar , sekarang Myungsoo sudah terkenal , pasti banyak wanita yang mendekatinya. Jadi mungkin sekarang ia sedang sibuk mengurusi wanita – wanita yang mendekatinya.”

“Narsha di bawah ada yang mencarimu.”Kata salah seorang staff

“Siapa?”Tanyaku binggung

“Tidak tahu , ia tidak menyebutkan namanya.”

“Oh baiklah.”

Sebelum kebawah aku mengintip dulu dari atas siapa yang melihatku. Aku melakukan ini karena aku takut insiden yang waktu Junho kemari terulang lagi. Ia sudah 3 bulan aku tidak bertemu denganya sejak aku terakhiri mengirim pesan singkat memintanya untuk tidak menemuiku.

Ia pun tidak pernah muncul lagi selama meeting. Jujur saja aku merasa lega karena hal itu. Karena kau tidak pelru melihat Junho bersikeras mendekatiku lagi , dan aku tidak perlu merasa tidak enak padanya karena aku menolaknya terus.

Dibawah ada seorang lelaki yang memang sedang duduk menungguku. Tapi aku sama sekali tidak mengenal lelaki itu. Tapi aku bisa jamin lelaki itu bukanlah Junho. Karena aku sudah yakin lelaki itu bukan Junho maka akupun turun

“Maaf apa benar anda mencari saya?”Tanyaku sopan

“Anda pasti Narsha , perkenalkan nama saya Oh Taecyeon .” Kata lelaki yang mengaku bernama Oh Taecyeon itu sambil memberikan kartu namanya.

Aku melihat kartu nama tersebut. Woah…. Direktur CJES menemuiku! Aku benar – benar tidak bisa percaya akan hal ini.

“Ini satu kehormatan bagiku bisa bertemu dengan direktur , tapi kalau boleh tau ada perlu apa direktur datang menemuiku?”Tanyaku sopan

“Tidak perlu memanggilku direktur , kita tidak dalam suasana kerja. Panggil saja aku Taecyeon. Aku datang menemuimu ingin membicarakan Junho.”Kata Taecyeon itu dengan santai.

Aku langsung mengerutkan keningku , jujur saja aku binggung apa hubunganya direktur CJES dengan Junho “Memang ada apa dengan Junho?”

“Aku sudah sering mendengar cerita tentangmu dari Junho. Mungkin kau binggung , biar kujelaskan dulu aku adalah sepupu dari Junho. Junho sering bercerita banyak tentangmu. Ia bercerita kalau kau adalah gadis yang cantik , baik , menarik dan juga smart. Kurasa apa yang dikatakan ia benar , kupikir waktu itu ia berlebihan tapi setelah bertemu denganmu kurasa ia tidak berlebihan.”

“Bagaimana kalau kita bicara langsung ke topiknya saja? Ada aapa kau mencariku?”

“Baiklah , aku hanya ingin tahu apa kau akhir – akhir ini pernah bertemu dengan Junho?”

“Tidak , aku mengirimnya sms , untuk tidak menemuku lagi , sudah agak lama. Dan sejak itu dia tidak menemuiku lagi dan tidak menghubungi lagi sama sekali.”

“Jadi kau tidak tahu sama sekali yah?”

“Aku tidak tahu sama sekali. Memang Junho tidak masuk kerja?”

“Tidak , ia sama sekali tidak masuk kerja , akupun sudah mencarinya dirumahnya tapi tidak ada. Aku mencarimu barangkali kamu tahu ia ada dimana. Ternyata kamupun tidak tahu.”

Aku diam , apa mungkin yah Junho menghilang setelah aku mengirim pesan singkat itu padanya? Kalau benar karena aku , aku harus bertanggung jawab , aku harus membatu Taecyeon untuk mencarinya

“Apa kau sudah menghubungi polisi?”

“Tidak , aku tidak berani melakukannya. Kalau aku menghubungi polisi itu akan menjadi heboh , media masa akan bisa tahu. Aku tidak mau itu terjadi. Reputasi keluarga kami mungkin bisa hancur.”

“Oh begitu yah… Kalau begitu , biar aku membantumu mencarinya. Kalau aku bisa menemukanya aku pasti akan menghubungimu.”

“Kau meman gadis yang baik. Tapi kalau boleh aku tahu kenapa kau mau membantuku? Kau kan sudah menolak Junho?”

“Apa itu ada hubunganya? Aku menolak Junho dengan aku membantumu mencari Junho? Aku memang berharap Junho berhenti mengejarku , tapi ini lain. Junho menghilang dan kau kawatir. Maksudku , kau tahu aku memiliki seorang adik juga , aku membayangkan kalau adikku hilang aku juga akan cemas , segala cara akan kucoba kulakuakn demi mencari adikku , termaksud menghubungi orang yang telah menolak adikku.”

“Aku tidak mengerti apa maksudmu , tapi aku benar – benar berterima kasih padamu.”

Sial! Aku mengatakan aku akan membantu mencari Junho , tapi bagaimana bisa aku mencari Junho sedangkan aku sudah menghapus nomer handphonenya , dan aku sama sekali tidak tahu dimana ia tinggal. Aku benar – benar sudah gila

Keesokan harinya , aku hari ini memutuskan untuk mencari Junho , ketempat – tempat yang mungkin ia suka kunjungi. Termaksud cafe yang pernah aku datangi bersamanya. Sebelum pergi aku sempat mengecek hanpdphoneku berharap da sms ataupun telepon dari Myungsoo , tapi tidak ada. Ia sama sekali tidak menghubungiku , apakah ia sesibuk itu hingga ia tidak bisa menghubungiku?

Hari sudah semakin malam , aku sama sekali belum bisa menemukan Junho , aku sudah mencari ke tempat yang sekiranya mungkin Junho datangi , dan cafe yang dulu kami pernah datangi bersama. Tapi ia sama sekali tidak ada. Kemana sebenarnya ia?

Tunggu…Apa mungkin???

“Junho!”Panggilku

Junho menoleh ia tampak kaget melihatku. Benar saja , ia sedang berada di tempat makan tokpoki yang letaknya bersebelahan dengan sekolahku , dulu kami sering menghabiskan waktu disinih untuk tugas kelompok ataupun hang out.

“Apa yang kau sedang kau lakukan disinih?”Tanya Junho kaget

“Kau sendiri kenapa kau bisa ada disinih?”Tanyaku balik

“Kau bisa lihat sendiri kan , aku bekerja disinih.”

“Seorang direktur hebat , turun pangkat menjadi penjuak tokpoki , benar – benar sesuatu yang langka.”

“Apa kau sedang menghinaku?”

“Aku pesan satu pesan tokpoki!”

Tak lama , Junho memberikanku seporsi Tokpoki. Aku menyantap Tokpiki tersebut dengan lahap , rasanya tidak berubah dari dulu. Benar – benar seperti nostalgia , karena aku sudah lama tidak makan disinih

“Kau kenapa mencariku?”Tanya Junho yang duduk di sebelahku.

“Kemarin sepupumu datang mencariku , ia menanyakan padaku tentang keberadaanmu , aku jawab aku tidak tahu.”Jelasku singkat sambil terus makan

“Lalu kau disinih mencariku?”

“Yeaps , aku berjanji pada sepupumu kalau aku menemukanmu aku akan memberi tahumu. Aku sudah seharian ini mencarimu , aku mencarimu ke tempat yang mungkin kau kunjungi , ataupun cafe yang dulu pernah kita kunjungi. Tapi kau tetap tidak ada. Maka aku teringat temapt ini , ternyata benar saja kau disinih.”

“Aku bertaruh Taecyeon pasti sudah mencariku dalam waktu yang tidak singat. Dalam waktu selama itu ia masih belum dapat menemuiku , dan kau dalam waktu sehari sudah bisa menemukanmu , aku benar – benar takjub.”

“Kita kan sudah menghabiskan waktu bersama cukup lama. Mungkin karena Taecyeon jarang bersama dengamu ia tidak tahu apa yang mungkin kau lakukan atau tidak , apa yang mungkin kau kunjungi atau tidak.”

“Kau masih ingat temat ini?”

“Tentu saja! Setiap pulang sekolah kita selalu menghabiskan waktu kemari untuk mengerjakan tugas kelompok , ataupun sekedar ngobrol. Bagaimana kau bisa lupa?”

“Aku benar – benar bersyukur kau mau mencairku.”

“Aku tidak tahu kenapa kau tiba – tiba ada disinih , entah itu karena aku atau bukan. Tapi aku tidak peduli aku hanya peduli sebaiknya kau pulang saja. Kasian keluargamu yang mencemaskanmu.”

“Tidak ada satupun keluarga yang mencemaskanku.”

“Ada , Taecyeon mencemaskanmu. Kau jangan egois begitu , kasian Taecyeon sudah mencarimu sekian lama.”

“Bagaimana kabarmu Narsha>? Apakah kau baik?”

“Seperti yang kau lihat aku baik – baik saja, walaupun….”

“Walaupun apa?”

“Ah sudah , tidak apa – apa lupakan saja. Eh aku pesan seporsi lagi yah!”

3 minggu berlalu setelah kejadian converesi pers tersebut. Kehidupanku sedikit banyak berubah setelah media menyorot tentangku. Aku mendapatkan banyak tawaran untuk di wawancari. Bahkan ada menejement yang mengontrakku untuk menjadi talent mereka. Tentu saja aku menolak.

Aku memang bisa dibilang pekerja seni , tapi bukan di bidang hiburan. Aku hanya bisa memotret dan itu yang akan kutekuni. Aku tidak mau menekuni bidang yang sama sekali aku tidak tahu,

Aktiftas keartisan Myungsoo sudah berjalan seperti biasa setelah seminggu dari converesi pers tersebut. Sekarnag sudah tidak ada yang membenci Myungsoo semua fans malah mendukung Myungsoo , dan menurut menejer penjualan album Infinite melonjak tajam setelah insiden tersebut.

Aku senang mendengar hal itu , itu berarti makin banyak orang yang mencintai infinite. Walaupun semakin popular mereka , aku semakin sulit bisa bertemu dengan Myungsoo. Tapi walaupun begitu kami tiap hari berkomunikasi via telepon selular atauapun internet.

“Narsha ada yang mencarimu dibawah.”Kata Gain memberi tahu

“Mencariku? Siapa?”Tanyaku binggung

“Entahlah. Temui saja dulu.”

Aku merasa tidak membuat janji dengan siapapun. Akupun turun kebawah. Deng! Sialan Gain makiku dalam hati.

“Aku berharap kau tidak menghindariku lagi.”Kata Junho tegas

Sejak insiden conversi pers itu Junho semakin nekat mendekatiku. Mungkin karena ia tahu kalau Myungsoo bukan pacarku melainkan adikku. Karena kenekatannya itulah aku menghidari dia.

Sudah dua minggu aku menghindari dia. Aku benar – benar tidak nyaman dengan kelakuan Junho. Aku tahu ia menyukaiku , dan ia mendekatiku untuk menarik hatiku. Tapi karena keterus terangnanya dan yah aku akui aku bisa merasakan ketulusannya tapi aku menolaknya hanya karena aku lebih memilih menjaga perasaan Myungsoo dari pada perasaan Junho , kurasa itu tidak adil.

“Minumlah.”Kataku membeirkan secangkir kopi pada Junho

“Sudah 2 minggu lebih kau menghindariku , selama meeting kau tidak mau berbicara denganku , kau juga tidak pernah membalas sms dan teleponku. Aku datang kerumah kau tidak ada. Sebenarnya kenapa?”Tanya Junho tanpa basa basi.

“Apakah aku boleh jujur?”

“Tentu saja , katakan sebenarnya apa yang kau rasakan hingga kau menghindariku.”

“Aku tidak nyaman denganmu. Aku hanya ingin kita berteman , tapi kau selalu mencoba mendekatiku , kau bertindak seolah bukan kepada teman pada umumnya tapi kepada orang yang kaucintai.”

“Tapi aku memang benar mencintaimu.”

“Kau jangan membuatu merasa seperti orang jahat. Aku benar – benar tidak suka perasaan ini. Perasaan bersalah. Semakin kau mendekatiku aku semakin berasa bersalah karena aku tidak bisa membalas perasaanmu.”

“Tapi kenapa kau tidak bisa membalas perasaanku?”

“Karena aku tidak memiliki perasaan apapun padamu. Sudahlah Junho aku mohon padamu menyerah padaku. Kau bisa menemuka perempuan yang lebih baik dair padaku , aku percaya itu. Ditambah kau sekarang ganteng , mapan , memiliki kendudukan. Aku yakin banyak perempaun diluaran sanah yang mengantri untuk mendapatkan hatimu.”

“Tapi aku inginya hanya kamu seorang. Tak bisakah aku menginginkanmu?”

Karena saking frustasinya kau terhadapa Junho , akupun pergi meninggalkan Junho. Tapi bukan Junho namanya akalu ia mudah meneyrah ia bahkan mencoba mengejarku ke atas , padahal tidak seorangpun yang boleh masuk ke lantai dua kecuali ia merupakan staff di majalah ini.

“Ya kau tidak boleh masuk kemari!”Bentakku

“Aku belum selesia bicara denganmu , Narsha.” Kata Junho sambil menahan tanganku.

“Kurasa tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi. Kalau kau mau terus mendekatiku baiklah , aku tidak akan protes tapi aku akan tetap menghindarimu.”

Junho melepaskanku begitu saja. Akupun berjalan dengan kesal menuju studio. Dasar keras kepala! Kenapa sich tidak menyerah saja? Lelaki yang aneh.

“Ya Gain! Kenapa kau tidak memberi tahu kalau yang mencariku itu Junho?”Tanyaku kesal setibanya aku di ruanganya

“Kalau aku memberi tahu kau tidak akan mau menemuinya. Makanya tidak kuberi tahu agar kau mau menemuinya.”Jawab Gain santai.

“Kau ini sebenarnya teman siapa sich? Aku atau dia? Kenapa aku selalu merasa kau selalu mendukungnya dari pada mendukungku.”

“Aku tidak mendukung siapapun , tapi aku kasian padanya. Ia ingin sekali mendapatkan kesempatan yang benar untuk mendekatimu , berilah kesempatan itu.”

“Walaupun kuberikan hasilnya akan tetap sama , aku tidak akan menerimanya.”

“Tapi setidaknya ia diberikan kesempatan. Ia merasa akan puas kalau ia diberikan kesempatan untuk mendekatimu. Kalau ia tidak diberikan kesempatan seterusnya ia akan seperti ini. Dan lagi kau memiliki project denganya , kalau kau terus menghindarinya seperti ini apakah kamu tidak lelah?”

“Aku bahkan berpikir untuk mengakhiri projectku denganya.”

“Apa!!? Apakah kau sudah gila? Kau akan membayar mahal kalau kau mengakhiri kontrak di tengah jalan. Selain materi yang kau harus keluarkan reputasimu akan memburuk diluaran sanah.”

“Aku sudah tidak peduli lagi kalau ini jalan satu – satunya aku akan mengambilnya. Berapa banyakpun uang yang harus keluarkan asal aku bisa bebas darinya aku rasa aku tidak masalah.”

“Apakah itu tidak akan lebih menyakiti Junho?”

“Aku tidak tahu.”

Akhir – akhir ini hidupku benar – benar kacau , tidak tenang sama sekali. Aku harus memikikrna Junho yang terus tidak berhenti mengejarku , belum lagi kecemasanku terhadap Myungsoo dan banyaknya tawaran dari stasiun tv maupun menejement yang menawarkanku jadi artis. Ini benar – benar memusingkan

Jam sudah menunjukan pukul 11 malam. Aku memutuskan untuk turun. Aku yakin Junho pasti tidak akan menungguku , ini sudah malam. Tapi ternyata aku salah besar Junho masih dibawah menungguku

“Kau belum pulang?”Tanyaku datar

“Aku menunggumu. Kita pulang bareng yuk!”Ajak Junho

Aku melihat Junho kesal sekaligus frustasi “Kapan kau akan menyerah padaku?”

“Tidak akan pernah.”

Aku menghela nafas. Aku benar – benar frustasi menghadapi Junho. Aku selalu bertanya – tanya kenapa Junho tidak pernah menyerah mengahadapiku. Padahal setiap kali aku selalu menolaknya.

“Hallo Myungsoo ada apa?”Tanyaku menganggakat telepon

“Noona ada dimana?”Tanya Myungsoo.

“Aku ada di studio , kenapa Myungsoo?”

“Bisakah Noona ke dorm sekarang?”

“Eum baiklah.”

“Maaf Junho , aku harus pergi sekarang.”Pamitku buru – buru pada Junho

“Kau mau kemana biar kuantar. Bahaya pergi malam – malam begini sendirian naik transportasi umum.” Tahan Junho

Aku melihat jam tanganku , memang sudah tidak sempat kalau aku harus mengejar mrt ataupun bus , dan lagi aku tidak membawa kendaraan pribadi. Mau tak mau aku menerima tumpangan Junho.

“Ini apartment siapa?”Tanya Junho setibanya di apartement teman Infinite tinggal

“Adikku , aku diminta kemari. Junho terima kasih yah atas tumpangannya.”Kataku tulus

“Narsha tunggu!”

Aku menoleh. Dengan sekejap Junho menarikku ke dalam pelukkanya dan Cup , ia mencium pipiku. Lantas saja aku menamparnya.

“Kau jangan kurang ajar!”Bentakku marah.

“Maaf , aku tidak bisa menahan diri. Aku benar – benar tidak maaf. Aku tidak bermaksud melecehkanmu.”Kata Junho menyesal

“Sudahlah lupakan saja. Terima kasih atas tumpangannnya.”

Aku buru – buru meninggalkan Junho. Dasar cowok bajingan! Dengan tanganku aku membersihkan bibirku yang habis dicium Junho. Ternyata Junho itu lelaki yang tidak sebaik kupikirkan!

“Myungsoo ada apa kamu memanggilku kemari?”Tanyaku berusaha biasa saja.

“Noona apa kau baik – baik saja? Wajahmu kelihatan pucat.” Tanya Myungsoo cemas.

“Tidak aku tidak apa – apa , Myungsoo kamu memanggilku kemari ada apa?”

“Sunggyu hyung sakit. Ia demam tinggi sekali , tadi aku sudah menghubungi menejer tapi tidak bisa , dan ia tetap tidak mau dibawa kerumah sakit. Ia juga tidak mau orang tuanya tahu ia sakit.”

Aku masuk ke kamar Sunggyu. Semua member mengeliling Sunggyu. Aku mencoba melihat Sunggyu. Suhu tubuhnya sangat tinggi sekali. Buru – buru saja aku mengambil es dari dalam kulkas.

“Kalian tidurlah , biar Sunggyu biar aku yang mengurusnya.”Kataku memberi tahu apda member

“Tapi noona apa tidak apa – apa?”Tanya Woohyun merasa tidak enak

“Tidak apa – apa santai saja. Aku sudah menggap kalian bagian dari keluarga. Hanya merawat Sunggyu saja itu urusan kecil. Sudah kalian tidur , aku yakin kalian sudah lelah. Dan besok aku yakin kalian masih ada jadwal lagi. Jadi istirahatlah.”

Semua member kembali kekamar masing – masing untuk beristirahat. Myungsoo pun demikian , ia kembali ke kamarnya , tapi sebelum kembali kekamarnya ia berbisik padkau untuk menjaga Sunggyu dan menajaga diriku sendiri. Cute bukan Myungsoo?

Semalaman suntuk aku menjaga Sunggyu , aku sama sekali tidak tidur. Karena kalau panasnya tidak turun itu akan bahaya buat otaknya. Paginya panasnya Sunggyu sudah menurut. Akupun meninggalkan Sunggyu untuk membuat sarapan untuk member dan Sunggyu

Karena tidak bahan – bahan yang lengkap maka aku membuatkan sandwich untuk mereka.

“Noona kamu sudah bangung.”Komentar Sungjong yang baru saja keluar dari kamar.

Aku mengangguk , aku tidak mungkin berkata aku tidak tidur semalam , itu akan membuat mereka cemas “Aku sudah membuatkan sarapan untuk kalian , makanlah. Aku mau meyuapi Sunggyu dulu untuk makan bubur.”

“Noona bagaimana keadaan Sunggyu? Apa kita perlu membawanya ke dokter?”Tanya Woohyun

“Demamnya sudah turun , tunggu saja sampai nanti saing kalu keadaannya membaik kurasa ia tidak perlu dibawa kedokter. Chansung sudah tahu tentang masalah ini?”Tanyaku balik

“Kami sudah mengirimnya sms , katanya ia akan kesinih.”

“Oh begitu. Yah sudah kalian sarapan dulu , aku sudah membuatkan sandwich untuk kalian. Aku mau memberikan bubur ini dulu pada Sunggyu.”

Sunggyu masih tidur , aku memegang dahinya untuk mengetahui panasnya dan kubandikan dengak panas tubuhku. Kurasa ia sudah jauh lebih baik sekarang , tidak perlu ke dokter hanya perlu istirahat saja.

“Sunggyu bangun.”Kataku mencoba membangukan Sunggyu.

Sunggyu masih tidak bangun , aku berkali – kali mencoba membangunkan Sunggyu akhirnya setelah beberapa kali mencoba Sunggyu mau membuka matanya.

“Noona?”Komentar Sunggyu binggung

“Makan bubur dulu yah , baru kamu istirahat lagi.”Kataku seraya menyuapi Sunggyu bubur yang telah kubuat.

“Noona kenapa noona bisa ada disinih?”

“Kemarin malam Myungsoo meneleponku , ia menyuruhku datang untuk menjagamu karena kamu sakit. Makanya aku ada disinih.”

“Jadi yang semalaman noona yang telah menjagaku?”

“Bisa dibilang begitu , sudah ayo makan dulu.”

Karena Sunggyu menolak untuk disuapi olehku , akupun mengizinkannya untuk makan sendiri.

“Maaf , aku jadi merepotkanmu , kemarin malam aku pesta dengan teman – teman hingga handphone berbunyi aku tidak bisa mendengarnya.” Sesal Chansung.

“Sudah tidak apa – apa kau juga perlu sekali – kali hiburan. Sekarang keadaan Sunggyu sudah mendingan, ia hanya butuh istirahat beberapa hari dan dia akan kembali sehat.” Jelasku

“Baguslah kalau begitu. Aku akan pergi dulu , aku titip Sunggyu padamu yah.”

“Ia , kau tenang saja aku akan menjaganya. Dia tidak punya jadwal lain kan?”

“Tidak ada untuk minggu ini. Jadi ia bisa beristirahat dirumah.”

Chansung dan para member infinite yang lain mereka meninggalkan dorm satu persatu. Akupun membereskan piring kotor dan juga dapur yang telah kugunakan.

“Sunggyu noona mau istirahat sebentar kalau kamu perlu apa – apa bangunkan noona saja.”Pesanku

“Noona mau kemana?”Tanya Sunggyu penasaran ketika aku meninggalkan kamarnya.

“Aku akan istirahat di kamar Myungsoo. Kalau ada perlu bangunkan aku saja.”

Baru saja aku mau tidur , ponselku berbunyi , tanpa melihat siapa yang meneleponnya au mengangkat telepon tersebut

“Narsha , ini aku. Kumohon jangan tutup teleponnya.” Kata suara dari ujung sanah

Junho!?! Sial! Kenapa aku tidak melihat dulu siapa yang meneleponku. Karena ia sudah bilang jangan tutup teleponnya , mau tak mau aku membiarkannya

“Ada apa?”Tanyaku dingin

“Aku hanya mau minta maaf , kemarin aku menciummu itu perbuatan yang sangat tidak sopan. Karena aku bukan siapa – siapa kamu. Tapi aku benar – benar tidak bermaksud buruk padamu. Aku hanya….”

“Hanya apa?”

“Lepas kendali , aku melihat bibir kamu dan itu begitu imut lalu aku…”

“Sudah tidak perlu diteruskan penjelasanya! Baiklah aku akan memaafkanmu. Sudah yah aku mau istirahat dulu , semalam aku tidak tidur.”

“Tidak tidur? Kenapa? Apakah ada masalah dengan adikmu?”

“Tidak , akan kujelaskan nanti , aku benar – benar butuh istirahat sekarang. Sudah yah.”

“Baiklah , istirahat dengan baik yah.”

Aku naik ke ranjang Myungsoo , aku bisa mencium wangi tubuh Myungsoo di tempat tidurnya. Wangi yang bisa menggambarkan Myungsoo dingin diluar tapi hangat didalam dan sangat laki. Tak butuh waktu lama aku terlelap

“Noona bangun.”Panggil Myungsoo

Dengan malas – malas aku bangun. Aku melihat jam wah! Sudah jam 4 sore lagi! Aku benar – benar lelah sepertinya tidur dari jam 9 dan bangun jam segini. Aku buru – buru turun dari ranjang.

“Noona kau mau kemana?”Tanya Myungsoo yang melihatku terburu – buru keluar kamar

“Sunggyu! Aku lupa memberinya makan siang!”Kataku cepat

“Noona tenang , ia sudah makan.”

“Sudah makan?”

“Ia tadi siang aku kemari mengecek keadaan Sunggyu hyung , ia sudah baik. Aku sudah memanaskan bubur yang kau buat pagi ini. Ia sudah makan.”

“Lalu kenapa kau tidak membangunaknku?”

“Noona kelihatan sangat kelelahan sekali , aku tidak tega membangunkan noona.”

Aku mencubit pipi Myungsoo pelan. Memang benar aku sangat kelelahan sekali setelah menjaga Sunggyu semalam. Bahkan Myungsoo pulangpun aku sama sekali tidak tahu

“Kau sudah makan?”Tanyaku

“Belum , noona sudah tidak perlu masak. Dongwoon hyung akan membawakan makanan malam ini , kita akan makan malam bersama disinih. Noona tidak akan langsung pulang kan?”Tanya Myungsoo

“Tidak , kita makan malam bersama kan?”

Myungsoo mengangguk. Aku menunggunya berkomentar. Tapi ia tidak berkomentar apapun. Tapi melihat dari gelagatnya ia seperti ingin mengatakan sesuatu , tapi ia tampak ragu dengan apa yang ia ingin katakan

“Myungsoo kalau kau ada masalah atau apapun yang menggajal hatimu kau bisa katakan pada noona.”Kataku dewasa

“Noona apakah noona menyukai Junho?”Tanya Myungsoo tiba – tiba

Aku kaget bukan main mendengar pertanyaan Myungsoo , kenapa tiba – tiba ia menanyakan pertanyaan seperti itu

“Myungsoo kenapa tiba – tiba kau bertaya seperti itu?”

“Tadi siang saat aku tiba di apratement tidak sengaja aku bertemu Junho , aku sempat mengobrol dulu denganya , ia meminta maaf. Ia juga meminta izin padaku untuk melepaskan noona. Ia mengatakan alasan noona menolaknya karena aku. Aku tahu selama ini aku melarang noona berpacaran , karena aku takut kehilangan noona. Tapi kalau noona menyukai pria tersebut , aku rela.”

Aku memeluk Myungsoo “Bodoh!”

“Noona , kau tak perlu menahan perasaanmu hanya karena takut padaku.”

Aku memukul dada Myungsoo pelan. “Aku tidak menyukainya , bagaimanpun aku menerimanya. Aku masih ingin bersama dengan kamu.”

“Benarkah itu?” Myungsoo melepaskan pelukanku , melihatku meminta kepastian.

Aku menangguk yakin. Untuk saat ini aku hanya ingin fokus dengan Myunsoo dan juga karirku. Selama 2 tahun aku bekerja di Paris aku sudah benar – benar lari dari tanggung jawabku sebagai noona untuk Myungsoo , dan sekarang aku tidak mau melanggar dari tanggung jawab itu.

Sejak aku dan Myungsoo keluar dari rumah , dari saat itu aku sudah berjanji pada diirku dan almarhum appa ku kalau Myungsoo akan menjadi tanggung jawabku sepenuhnya. Akulah yang akan menjadi penganti orang tua dan juga noona untuknya.

“Myungsoo kurasa aku harus menjelaskan ini.”Kataku serius

“Menjelaskan tentang apa?”Tanya Myungsoo binggung

“Tentang aku dan Junho.”

Myungsoo terdia. Aku menunggu Myungsoo berkomentar tapi ia tidak berkomentar apapun maka akupun melanjutkan perkataanku.

“Kau sudah tahu kan sebenarnya bagaimana awalnya hubunganku dengan Junho dari awal? Dan kenapa bisa sampai seperti ini. Kurasa kau sudah tau sampai situh. Tapi ada yang perlu kau tahu juga , aku benar – benar tidak bisa berpacaran denganya.”

“Tapi kenapa? Bukanya ia baik padamu? Ia juga tampan dan juga memiliki kedudukan.”

“Aku tahu , Gain dan Jea juga berkata demikian. Mereka berpikir alasan aku menolaknya sama seperti pikiranmu , itu karena kamu. Siapa yang tidak tahu kalau adikku Myungsoo ini memiliki sister complex yang sangat akut. Tapi asal kau tahu bukan kau saja yang memiliki sister complex , tapi aku juga.”

“Noona juga? Tapi noona…”

“Noona memang tidak pernah melarangmu bergaul dengan lawan jenis. Tapi noona akan sangat amat cemburu kalau kamu punya pacar. Aku tidak bisa membayangkan kalau kau punya pacar dan kau akan sibuk dengan pacar dan pekerjaanmu dan melupakan noona , noona tidak mau itu terjadi.”

“Selama ini kita selalu menghabiskan waktu berdua , kita mengalami masa – masa sulit sampai seperti sekarang kita jalani bersama. Noona hanya tidak tahu jadinya kalau ada seseorang masuk kehidupan salah satu dari kita , akan jadi seperti apa kita. Tidak hanya kamu , Myungsoo yang takut merasa dtinggalkan , akupun demikian. Aku tidak akan tahu bagaimana hidupku tanpa dirimu.”

“Aku tidak mengira noona akan berkata demikian. Karena noona selalu tegar , noona tampak tidak perlu aku. Noona kelihatan akan baik – baik saja tanpaku. Aku tidak menyadari kalau noona membutuhkanku.”

“Noona selalu merasa membutuhkanmu , Myungsoo. Tapi mungkin noona tidak mengungkapkannya secara terang – terangan sepertimu. Maka dari itu sekarang noona menjelaskan. Jangan terbebani dengan noona. Noona tidak berpacaran bukan karena tidak dapat izin darimu atau takut kamu marah. Ini semata – mata karena noona belum mau terpisahkan darimu.”

 

“Jadi Myungsoo sudah mengetahui perilah Junho?”Tanya Jea tidak percaya

“Begitulah.”Jawabku sedih

Hari ini aku janji bertemuan dengan Jea dan Gain. Selain kami sudah lama tidak hang out bersama. Aku ingin menceritakan peirhal Junho yang sengaja bertemu dengan Myugnsoo dan memberi tahu perasaanya terang – terangan padaku

“Berani juga si Junho bertemu langsung dengan adikku.”Komentar Gain

“Tapi menurut pendapat Myungsoo Junho tidak mengetahui kalau Myugnsoo adalah adikku.” Jelasku

“Tidak ada satupun yang mengira kalau Myugnsoo adalah adikmu , kalau kau tidak mengatakan langsung. Karena pada kenyataanya kalian berdua itu sama sekali tidak mirip.” Timpal Jea

“Jadi apa yang kau akan lakukan pada Junho? Kau masih harus bekerja sama untuk waktu yang cukup lama loh denganya , ditambah lagi ia sepertinya akan selalu datang di setiap meting dan pemotretan karena ada kau , dan ia pasti menggunakan kesempatan ini untuk mendekatimu.”Jelas Gain

“Aku juga tidak tahu. Aku binggung. Aku tidak mau Myungsoo marah lagi. Tapi melihat keadaan seperti ini aku tidak bisa menghidari Junho begitu saja. Dan aku sudah berjanji lagi untuk pergi makan dengannya.”

“Narsha , aku benar – benar tidak mengerti denganmu. Sebenarnya kenapa kamu menolak Junho? Junho yang sekarna gbukan Junho yang dulu , sekarnag ia tampan , kaya raya , dan ia mencintaimu. Aku mengerti kamu menolaknya karena Myungsoo , tapi bagiku itu tidak masuk akal. Apakah kamu memiliki perasaan lain pada Myungsoo selain perasaan kakak kepada adik?”Tanya Jea blak – blakan

“Aku tidak tahu. Akal sehatku mengatakan ok , baiklah aku akan berpacaran dengan Junho. Dia memiliki segalanya yang semua wanita inginkan. Tapi hatiku tidak berkata demikian. Hatiku ini belum sanggup kehilangan Myungsoo. Entah kenapa aku merasa kalau aku berpacaran Myungsoo akan menjauh dariku , ia tidak akan suka. Dan ia menjauh dan aku kehilangannya kau tidak mau.”Jelasku depresi.

“Aku mengerti perasaanmu. Wajar saja kalian dari kecil besar berdua tanpa orang tua. Kalian saling mengandalkan saut sama lain. Dan ketika seseorang baru masuk kehidupan kalian , pasti ada salah satu yang menjauh dan itu membuatmu tidak nyaman. Bukan begtiu?”Tanya Gain memastikan

Aku mengangguk. Dari kecil aku dan Myungsoo selalu bersama. Kami hidup berdua sejak ayah kami meninggal waktu aku berumur 8 tahun. Ibuku sibuk dengan mencair pengganti ayah baru , makanya ia menelantarkan kami

Dan karena itu aku yang mengurus Myungsoo. Tapi karena aku tidak begitu pandai dengan urusan rumah makanya Myungsoo yang mengurus urusan rumah. Sedangkan untuk urusan keuangan akulah yang mencari. Hidup kami berat sudah semejak kecil. Tapi karena kami saling melengkapi satu sama lain , itu tidak berasa berat.

“Oh iya aku hampir lupa , hari ini aku mengajak temanku , namanya Jaejoong , ia dulu merupakan asistenku selama aku di Paris. Ia sekarang sedang di korea. Harusnya ia sudah datang sekarang tapi sepertinya ia telat.”Kataku memberi tahu

Tak lama setelah aku berkata demikian Jaejoong datang. Ia menghampiriku , aku langsung mengenalkan Jaejoong pada Gain dan Jea. Sesuai dugaanku Jaejoong sesuai dengan tipe mereka. Buktinya sekarnag saja Gain dan Jea sudah mencari perhatian untuk Jaejoong.

Saat kami bercanda – canda ponsel pribadiku berdering. Aku mohon pamit untuk mengangkat telepon.

“Hallo Myungsoo ada apa?” Tanyaku ceria

Tidak ada jawaba dari Myungsoo , tapi aku bisa merasakan tarikan nafas yang tidak teratur. Ada apa dengan Myungsoo? Kenapa ia seperti ini?

“Myungsoo kau baik – baik saja?”Tanyaku cemas

“Noona aku…apa…yang…harus kulakukan sekarang?” Tanya Myungsoo gugup , suaranya bergetar. Aku bisa meraskan itu

“Myungsoo kau ada dimana?”

“Stasiun KBS.”

Setelah berkata demikian , aku langsung berlari keluar. Jaejoong , Jea dan Gain tampak mencemasi aku. Tapi aku tidak ada wkatu untuk menjelaskan pada mereka. Aku hanya lari tanpa menghiraukan kecemasan mereka

Ada apa dengan Myungsoo? Sesuatu pasti terjadi dengannya. Hatiku semakin tidak menentu. Aku tidak mau Myungsoo kenapa – napa.Beruntung aku bertemu dengan Hoya di loby KBS ia tampak baru saja keluar dan mau masuk ke dalam mobil. Aku buru – buru berlari menghampiri Hoya.

“Hoya! Myungsoo mana?”Tanyaku terbata – bata

Wajah Hoya tampak tidak baik “Noona ia ada diruang tunggu , aku rasa ia sangat membutuhkan noona sekarnag.”

“Kau mau kan antarkan aku ke ruang tunggu?”

Hoya mengantarkanku ke ruang tunggu. Di ruang tunggu aku menemukan Myungsoo duduk di pojokan. Tubuhnya bergetar hebat. Ia tampak sangat ketakutan sekali. Ia memeluk kakinya erat.

“Myungsoo.”Panggilku

Myungsoo melihatku , tapi ia sama sekali tidak merespon. Ia tetap di tempatnya semula. Bahkan tubuhnya bergetar semakin hebat. Aku harus berusaha menenagkannya! Aku memeluknya , mengelus – ngelus punggungnya.

“Myungsoo tenang saja , aku ada disinih.”Bisikku.

Setelah Myungsoo tenang , aku meninggalkannya di ruang tunggu karena aku harus meminta penjelasan sebenarnya apa yang terjadi. Kenapa Myungsoo bisa seemosional itu.

“Apa yang terjadi pada Myungsoo?”Tanyaku

“Saat syuting , seseorang datang dan mengaku ia pernah melakukan perbuatan cabul terhadap Myungsoo , dan setelah kejadian itu Myungsoo langsung seperti itu.” Jelas Dongwoo.

“Orangnya mana sekarang?”

“Ia diamkan oleh sekuriti sekarang.”

“Boleh aku melihat orang itu?”

Dongwoo mengantarku ke kantor sekuriti. Aku melihat seorang pria paruh baya yang sedang di borgol dan dimintai keterangan oleh petugas keamanan. Saat aku mencoba melihat wajahnya , emosiku tidak terbendung aku langsung menamparnya

“Noona tenang.” Kata Dongwoo mencoba menenangkanku

“Hey laki jalang! Aku sudah peringatkanmu untuk tidak pernah muncul lagi di hadapan adikku! Kau mau mati yah?!?!” Ucapku bergebu – gebu

“Maaf tapi aku tidak bisa menahan hasrat ini , adikmu semakin hari semakin sexy , aku semakin mengingkannya.”Kata lelaki paruh baya itu diringin tawa.

“Dasar setan! Aku tidak peduli aku harus dipenjara sekalipun , aku pasti akan membunuhmu!”

“Noona , tenang… Kumohon tenanglah.”Pinta Dongwoon sambil mencoba menarikku keluar ruangan.

Aku berhasil di tarik keluar ruangan oleh Dongwoon. Tapi tetap saja kau tidak bisa tenang. Lelaki itu! Lelaki itu yang telah membuat Myungsoo hidup dalam penderitaan!

“Noona , siapa lelaki itu?”Tanya Dongwoo penasaran

“Dia adik dari ayah tiriku.” Jawabku datar

Akupun menceritakan sebenarnya apa yang terjadi. Saat itu aku tinggal dengan ibu dan ayah , mereka berencana keluarnkta unuk liburan. Saat itu hubungankundengan anak dari ayahntirikuntidak begitu baik jadi aku meolaknuntuk ikut. Lalu aku dititipkan di adik ayah tiriku. Dan saat dititipakn itulah adik ayah tiriku memperkosa Myungsoo

Awalnya kau tidak tahu akan hal ini. Karena tiap kali Myungsoo diperkosa aku sednag tidak ada dirumah. Tapi tak lama aku curgia karena aku selalu menemukan bekas luka di tubuh Myungsoo , akupun menanykaan apa yang terjadi . Baru saat itu Myungsoo menjelaskan apa yang terjadi.

Ibuku tidak menuntut paman , karena ia tidak mau merusak hubungan keluarga ibu dengan keluarga ayah tiriku , selain itu menurut ibuku paman memiliki gangguankejiwaan. Dan karena alasan itulah kami keluar dari rumah. Aku membawa Myungsoo keluar. Karena aku tidak mau Myungsoo merasa tertekan.

Dulu aku pernah bersumpah kalau lelaki itu berbuat seperti itu lagi aku tidak akan segan – segan membunuhnya. Aku tidak peduli aku masuk penjara asal lelaki hina seperti itu lenyap itu sudah cukup bagiku.

“Noona kamu harus tenang sekarang , Myungsoo membutuhkanmu. Dan tampaknya media sudah mencium akan hal ini. Kita harus siap – siap untuk kemungkinan terburuk.” Kata Hoya mengingatkan

Aku menarik nafas , mencoba untuk relax sebelum masuk ke ruang tunggu. Myungsoo masih duduk tubuhnya masih bergetar tapi tidak seheabt awal aku bertemu denganya.

“Myungsoo , ayo kita pulang.”Ajakku.

Myungsoo menurut. Aku memapahnya pulang beramaku. Aku bisa merasakan Myungsoo masih shock berat. Badanya masih bergetar , dan ia seperti tidak punya tenaga untuk berjalan.

“Noona , kau mau kemana?”Tanya Myungsoo lemas ketika aku mau beranjak keluar dari kamarnya.

“Aku akan kembali secepatnya , kau tenang saja. Hari ini aku akan menemanimu tidur.”Setelah berkata demikian aku mencium kening Myungsoo.

Diluar masih ada member infinite yang lain dan juga dengan menejer Myungsoo , Chansung. Melihat mereka aku langsung membungkuk 90 derajat.

“Maafkan aku telah menyusahkan kalian.”Kataku menyesal.

“Noona ini bukan salah noona ataupun Myungsoo , noona ini musibah.”Kata Sunggyu tegas.

“Benar apa yang dikatakan Sunggyu. Aku akan menjelaskan pihak menejement apa yang terjadi. Dan mungkin aktifitas Myungsoo akan dihentikan. Ia perlu menenangkan diri ,tidak mudah pasti menghadapi ini.” Tambah Chansung.

Setelah berkata demikian member Infinit yang lain dan Chansung menejer Myungsoo pergi meninggalkan rumah. Aku juga sudah menelepon pada Jea supaya tidak kawatir karena aku baik – baik saja.

Aku masuk ke dalam kamar Myungsoo , Tapi Myungsoo tidak ada diranjangnya. Aku bisa mendengar bunyi air buru – buru aku melihat masuk ke kamar mandi , aku melihat Myungsoo duduk di lantai sambil di guyur air shower , ia masih mengenakan pakaian utuh. Buru – buru aku mematikan air shower dan mengambil anduk

“Myungsoo apa yang kau lakukan? Kau akan masuk angin kalau begini.”Kataku sambil mencoba mengeringkan abdan Myungsoo.

“Aku….aku…aku butuh air…aku…aku…ko-tor.” Jawab Myungsoo gugup.

“Myungsoo kamu tidak kotor , kamu bersih… Ayo kita keringkan tubuhmu.”

Aku masih ingat dulu setelah kejadian penganiayan terhadap Myungsoo , Myungsoo sehari bisa mandi sampai 20 kali karena ia merasa dirinya kotor , karena efek penganiayan. Aku sampai harus berkonsultasi apda dokter secara langsung untuk menangani Myungsoo

Perlu waktu lama supaya Myungsoo melupakan kejadian itu. Mungkin sekitar 5 sampai 7 tahun untuk Myungsoo kembali normal. Dan waktu selama ini tidaklah mudah. Berapa kalia aku pribadi ingin menyerah , aku ingin mengakhirinya. Tapi aku mengurungkan niat itu , karena aku ingin yang terbaik bagi Myungsoo.

“Ini aku sudah memeprisapkan baju untukmu , kau ganti yah.”Bujukku.

Myungsoo mau mendengarkan bujukanku. Akupun keluar dari kamar Myugnsoo memberikan kesempatan untuk Myungsoo ganti baju.

Malam itu aku tidur bersama dengan Myungsoo. Jujur saja aku tidur kurang nyenyak karena beberapa jam sekali aku terbangun memastikan kalau Myungsoo tidur dengan baik tidak melakukan perbuatan bodoh.

Dulu sekali waktu , aku pernah tidur dan paginya aku menemuka Myungsoo sudah pingsan karena ia mencoba bunuh diri. Untungnya aku masih sempat menyelamatkan Myungsoo. Sejak saat itu Myungsoo berjanji sesulit apapun ia tidak akan bunuh diri , karena saat kau menemukan Myungsoo terbangun aku benar – benar marah sekaligus takut. Takut kehilangna Myungsoo untuk selamanya.

Keesokan harinya berita tentang seseorang lelaki yang pernah mengaku memperkosa Myungsoo muncul di seluruh berita baik tv maupun koran. Aku tidak menyangkan akan secepat ini beritanya tersebar.

Pihak menejement Myungsoo sudah meneleponku , ia mengatakan akan mengadakan konfresi pers secepatnya. Dan aku meminta merkea melakukan itu tanpa Myungsoo , karena Myungsoo kelihatan belum sanggup menceritakan peristiwa ini ke depan umum. Sampai ia merasa lebih baik baru Myugnsoo yang akan menjelaskannya sendiri. Untuk saat ini biarkan pihak menejement yang menjelaskan.

“Myngsoo , aku tinggal sebentar yah.”Kataku

“Noona mau kemana?”Tanya Myungsoo sedih.

“Aku hari ini ada jadwal pemotretan , akut idak akan lama. Kau baik – baik yah dirumah.”

Myungsoo mengangguk. Aku sebenarnya tidak berani meninggalkan Myugnsoo dirumah. Aku takut ia berbuat yang tidak – tidak. Apakah tidak akan apa – apa membiarkannya sendirian di rumah?

“Myungsoo , kau masih ingatkan janjimu padaku? Kau tidak akan bunuh diri ataupun melakukan hal hal bodoh yang bisa membahayakan keselamatan dirimu.” Pesanku

Myungsoo mengangguk “Aku tidak akan melakukan perbuatan bodoh seperti dulu , aku akan menunggu noona pulang.”

Walaupun berat hati aku tetap meninggalkan Myungsoo. Untungnya pemotretan hari itu berjalan dengan lancar. Akupun buru – buru meninggalkan studio. Saat tiba dirumah aku melihat ibu dan ayah tiriku berdiri di depan rumahku.

“Apa yang kalian lakukan disinih?”Tanyaku dingin.

“Omma sudah mendengar beritanya , omma dari busan buru – buru ke seoul , omma cemas dengan keadaan Myungsoo , apakah ia baik – baik saja?”Tanya ommaku cemas

“Itu bukan urusan omma , Myungsoo baik – baik saja. Aku akan menemaninya , omma tidak perlu kawatir. Myungsoo merupakan tanggung jawabku dan aku tidak akan melupakan itu.”

“Narsha , apakah kamu masih marah pada omma?”

“Omma pikirkan itu saja sendiri. Dan satu lagi aku tidak akan bisa melindungi samchung lagi. Berita sudah tersebar luas , ia mungkin akan di penjara sekarang ini.”

“Narsha , adik appa itu tidak jahat. Ia hanya memiliki gangguan mental. Tolong jangan masukan ia ke penjara. Ia harus di rawat.”Pinta Appa tiriku

“Bukanya selama ini kalian telah merawatnya? Apakah selama ini samchung tidak sembuh?Kalau tidak sembuh itu berarti bukan sakit namanya! Itu memang tindakan nafsu bejatnya!”

Plak!

Pipiku memerah. Aku langsung memegang pipiku yang merah. Omma yang barus aja menamparku tampak kaget.

“Pergi kalian dari rumahku!”Teriakku sekencang – kencangnya.

“Noona , noona kenapa? Tadi aku mendengar noona berteriak?”Tanya Myungsoo cemas

Aku langsung memeluk Myungsoo , pipiku terasa merah. Dan ini benar – benar menyakitkan. Kenapa omma tega melakukan ini? Apakah ia tidak tahu berapa keras Myungsoo bisa hidup seperti orang normal pada usianya setelah kejadian pemerkosaan ini

“Narsha maafkan omma , omma tadi terbawa emosi.”Kata Omma menyesal

“Omma , apa yang omma lakukan pada noona?”Tanya Myungsoo tajam

“Myungsoo , apakah kamu baik – baik saja?”

“Omma lebih baik pergi dari sinih. Aku tidak perlu omma.”

“Myungsoo , kenapa kau berbicara seperti itu? Omma sedih kalau kamu berbicara seperti itu.”

“Lalu apa yang omma rasakan ketika tahu diperkosa oleh samchung? Apakah omma sedih juga? Aku rasa tidak , omma tidak merasa sedih . Kalau omma sedih omma tidak akan membiarkan samchung bebas berkeliaran.”

Dalam pelukan Myungsoo aku bisa merasakan tubuhnya kembali bergetar. Dan dari suaranya tersirat emosi yang begitu besar. Aku melepaskan pelukan Myungsoo dan menatapnya

“Kamu masuk dulu yah , biar Noona bicara pada appa dan omma.”Kataku sekuat mungkin

“Tapi noona…”Kata Myungsoo ragu

Aku memberikan isyarat agar Myungsoo kembali ke dalam rumah. Aku tidak boleh rapuh hanya karena sebuah tamparan. Karena kalau aku rapuh , kemana Myungsoo akan bersandar.

“Kurasa omma dan appa datang kesinih bukan karena mencemaskan Myungsoo tapi karena kalian ingin supaya aku tidak membawa kasus ini ke ranah hukum , walaupun media sudah mengetahuinya.Baiklah kalau itu yang kalian inginkan aku tidak akan membawanya keranah hukum. Tapi ini adalah kesemaptan terakhir. Kalau samchung masih berani memperlihatkan diri di depanku ataupun Myungsoo aku tidak segan – segan memasukkanya ke penjara.”Ancamku

“Narsha bisakah kami menginap disinih sehari saja? Kami sangat lelah perjalanan dari Busan ke Seoul. Kami janji besok pagi – pagi sekali kami sudah meninggalkan rumah.”Pinta appanya.

Aku melihat jam tanganku , memang sudah jam 10 malam. Bahaya juga membiarkan mereka pulang laru malam begini. Aku tidak punya pilihan lain. Akupun membiarkan mereka menginap dirumahku

“Noona kenapa mereka masuk?”Tanya Myungsoo kaget

“Mereka akan menginal disinih semalam , mereka sudah berjanji kalau besok pagi – pagi sekali mereka sudah pulang.”Jelasku

Aku membawa kedua orang tuaku ke kamar utama yang berada di lantai satu. Aku tidak menggunakan kamar utama ini karen terlalu besar. Biasanya aku tidur dilantai dua.

“Kalian bisa menggunakan kamar ini. Wcnya ada di dalam kamar jadi kalain tidak usah keluar kalau mau ke wc. Sudah aku tinggal.”Kataku datar

“Terima kasih , Narsha.” Kata omma

Aku mengangguk. Akupun meninggalkan omma dan appa. Diluar Myungsoo melihatku , jelas saja ia meminta penjelasan. Tapi aku tidak berkata apapun aku malah berjalan menunju kamar Myungsoo.

“Noona sebenarnya apa yang noona pikirkan? Kenapa noona mengizinkan mereka menginap disinih?”Tanya Myungsoo tidak suka

“Ini sudah larut malam , aku tidak tega melihat mereka pulang larut malam begini. Lagi pula mereka pasti lelah melakukan perjalan dari Busan ke Seoul.”Jelasku apa adanya.

“Tapi Noona mereka itu…”

“Myungsoo aku mengerti , aku mengerti sekai apa yang kau rasakan. Walaupun mereka memang tidak pernah memperlakukan kita seperti anak mereka , tapi biarkan kita melakukan mereka seperti orang tua kita. Walau bagaimanapun omma telah melahirkan aku dan kau. Setidaknya hormati mereka.”

Myungsoo tampak mengerti arah pembicaraanku. Ketika orang lain menampar pipi kirimu berilah pipi kananmu , mungkin itulah yang sedang kulakukan sekarang. Walaupun mereka sudah menyakitiku dan Myungsoo sering , tapi bukan berarti aku bisa menyaktii mereka. Karena ini hanya akan memperkeruh suasana yang ada.

“Noona maafkan aku.”Bisik Myungsoo ditelingkau sambil memeleukku.

“Maaf untuk apa?”Tanyaku binggung.

Myungsoo tidak menjawab. Ia malah memelukku makin erat.Aku menaruh tanganku tepat diatas tangan Myungsoo.

Keesokan harinya benar saja omma dan appa sudah pergi pagi sekali. Mereka hanya meninggalkan sepucuk surat bertulisan “terima kasih” tidak ada yang lain. Aku merasa sedikit kecewa tapi memang seperti itu mereka.

“Mereka sudah pulang?”Tanya Myungsoo datar.

Aku manggut “Kau mau makan?”

“Noona aku sudah memutuskan aku akan melakukan confresi pers bersama perusahaan hari ini.”

Piring yang kupegang jatuh begitu saja ketika mengetahui apa yang Myungsoo katakan

“Noona apakah kau baik – baik saja?”Tanya Myungsoo kawatir

“Apakah kau yakin? Apakah kau akan baik – baik saja?”Tanyaku cemas

“Tapi aku minta satu hal , bisakah noona ikut pada menemani pada acara conversi pers? Aku ingin noona duduk disebalahku.”

Aku memandang Myungsoo tidak percaya. Sejak kapan Myungsoo menjadi sekuat ini? Dalam waktu beberapa hari ia sudah bisa menghadapi media masa? Apakah Myungsoo sudah sedewasa itu?

“Kalian disinih juga?”Tanyaku kaget melihat semua member infinite datang pada acara conversi pers

“Kami datang untuk mendukung Myungsoo.”Kata Woohyun sambil memeluk Myungsoo.

Aku tersenyum. Satu hal yang kumengerti sekarang , dulu kami menghadapi semua tekanan berdua , tapi sekarnag tidak lagi. Myungsoo sudah punya keluarga baru , member infinie yang selalu mendukungnya. Dan tentu juga aku.

Kami tidak akan berjuang berdua , sekarnag kami berjuang bersama – sama. Dan tentu saja itu sangat membahagiakanku.

“Myungsoo apakah kamu sudah siap?”Tanya Chansung.

Myungsoo mengangguk.

Dari tempatku sekarang aku bisa melihat sudah banyak wartawan yang menunggu. Aku masuk ke dalam ruangan konveresi pers di temani Myungsoo. Jujur saja aku gugup karena banyaknya kamera yang menyorot kearah kami. Tapi kegugupanku hilang sedikit demi sedikit ketika kumenyeadari Myungsoo menggegam erat tanganku.

“Terima kasih atas kesediaan para media yang datang hari ini. Hari ini kami akan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.”Kata Chansung membuka conversi pers tersebut

“Sebelumnya saya minta maaf pada inspirit yang telah mencintai dan mendukung saya selama ini. Tapi apa yang diberitakan memang benar nyatanya. Dulu sewaktu kecil saya pernah dianiaya oleh seseorang.” Jelas Myungsoo

Aku bisa menyadari ada getaran dalam suaranya. Aku mencoba menggeam tangan Myungsoo lebih erat. Aku hanya ingin tahu kalau ia tidak sendiri , ia memiliki aku disisinya yang selalu ada untuknya.

“Saya benar – benar malu mengakui hal ini , tapi saya harus mengakuinya. Karena saya tidak mau hidup dalam kebohongan terus. Saya minta maaf karena telah mengecewakan kalian semua. Kalau kalian semua sekiranya tidak bersedia menerima keadaan saya yang seperti ini saya siap mundur dari dunia hiburan.”

“Myungsoo apa yang kau katakan!”Bentakku pelan

“Noona kurasa ini yang terbaik. Aku tidak mau membebani member infinite yang lain hanya karena scandalku.”

Aku tahu maksud Myungsoo baik , tapi aku rasa bukan begini caranya. Mereka juga tidak mengingkan hal ini terjadi. Karena kau tahu mereka sangat mekawatirkan Myungsoo lebih dari mereka mengkawatirkan reputasi mereka.

“Perkenalkan nama saya Kim Narsha , saya adalah kakak biologis dari Myungsoo.” Kataku memperkenalkan diri

“Apakah kau fotografer yang selalu disebut – sebut KN itu?”Tanya salah seorang wartawan

Aku mengangguk. “Aku tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dan kalau aku benar – benar ingin menjelaskan apa yang terjadi. Aku ingin kalian semua tahu bahwa Myungsoo masih layak menjadi bintang , layak menjadi idola kalian walaupun ia mengalami kejadian yang tidak menyenangkan di masa lalu.”

Air mataku tumpah begitu saja tanpa bisa terbendung. Ini sangat memalukan karena kau harus menangis di depan banyak media seperti ini.

“Keluarga kami , bukanlah keluarga yang harmonis. Omma sering keluar meninggalkan kami ketika kami masih kecil untuk bekerja. Maka akulah yang mengurus Myungsoo , seiring jalanya waktu omma menemukan pria yang tepat untuknya. Maka ia menikahi pria itu dan pria tersebut adalah pria yang baik. Suatu hari mereka memutuskan untuk berlibur , pada saat itu aku tidak mau ikut karena aku tidak begitu akur dengan anak dari appa tiriku. Maka aku dan Myungsoo dititipkan pada salah seorang kerabat appa tiriku.

Menurut cerita dari appa tiriku kerabat tersebut sudah lama tinggal sendirian , dan suka merasa kesepian. Maka kami disuruh menemaninya sekaligus dia bisa membantu menjaga kami. Aku setuju. Aku tidak bisa merasa ada yang aneh dengan kerabta appa tiriku , ia bahkan suka menyuruhku bermain kerumah tetangga.

Tapi sewaktu kali , aku melihat ada bekas luka lebam di tubuh Myungsoo , aku menanykan apa yang terjadi. Dan ia menceritakan semuanya. Waktu itu Myungsoo masih sd dan aku sudah smp. Myungsoo mungkin saat itu belum mengerti apa yang terjadi pada dirinya. Tapi karena kau sudah cukup besar pada saat itu maka akupun mengerti.

Aku marah disituh , aku memberi tahu pada ommaku. Tapi omma tidak menanggapi serius akan hal itu. Ia baru percaya waktu ia melihat samchung mengiaya Myungsoo sendiri dengan mata kepalanya. Karena itu aku marah , bagaimana omma tega – tega melihat anak yang dilahirkanya diperkosa oleh orang lain? Disituh aku memutuskan untuk membawa Myungsoo keluar dari rumah.

Myungsoo yang mulai mengerti apa yang terjadi sewaktu kecil ia mulai merasa jijik dengan dirinya sendiri , ia mulai merasa depresi. Ia bahkan hampir bunuh diri , tapi musiklah yang menyelemantkanya. Karena cita – citanya ingin menjaid bintanglah yang menjadikannya seperti saat ini. Aku mohon pada kalian , apapun yang terjadi pada Myungsoo di masa lalu , itu tidak akan merubahnya Myungsoo tetaplah seperti Myungsoo yang sekaran gkau lihat. Walaupun ia memiliki masa lalu yang kelam.”

Aku membungkuk 90 derajat meminta maaf. Air mataku masih mengalir. Ini semua salahku , Myungsoo begini karena keegoisanku. Yah memang ini semua salahku. Coba dulu aku tidak menolak ikut liburan , Myungsoo tidak akan mengalami musbiah seperti ini.

“Noona sudahlah , jangan membungkuk lagi.”Bisik Myungsoo meminta

Aku menoleh pada Myungsoo. Air mata mengalir semakin deras setelah aku melihat wajahnya. Tidak tega melihatku yang menangis terus Myungsoo memelukku. Dan dalam pelukan Myungsoo tangisku semakin pecah.

Setelah insiden itu member Infinite yang lain keluar. Aku kaget , tidak seharusnyanya mereka keluar karena mereka datang hanya untuk mendukung kami , bukan untuk ikut conversi pers

“Kami mohon tetap dukung kami , apapun yang terjadi pada Myungsoo di masa lalu , Myungsoo tetaplah Myungsoo. Ia tetap bagian dari Infinite.”Tegas Sunggyu

Aku dan Myungsoo terkaget – kaget karena mereka ikut membungkuk 90 derajat juga untuk waktu yang lama. Aku tahu yang mendorong mereka melakukan sejauh ini hanya karena Myungsoo , mereka telah menganggap Myungsoo menjadi bagian dari keluarga mereka.

Setelah penjelasan yang penuh emosi itu , kami pergi meninggalkan ruangan conversi pers. Walaupun masih ada wartawan yang mengejar kami karena kurang puas dengan sesi tanya jawab , tapi kami tidak menjawab atas saran dari Chansung,

“Noona sudah jangna menangis lagi , noona tampak jelek saat menangis.”Goda Sungjong.

Aku tersenyum pahit “Maafkan aku yah.”

“Ini kali pertama aku meliha Narsha noona menangis. Dan pertama kali aku melihatnya menangis dan ia menangis untuk Myungsoo. Kamu benar – benar beruntung punya noona sepertinya yang mau melakukan apapun demi adiknya. Coba noonaku begitu aku pasti akan bahagia.”Timpal Woohyun.

“Myungsoo untuk sementara ini kegiatan kamu akan di hentikan sementar. Kita melihat respon dahulu. Kalau responnya bagus kamu boleh kembali melanjutkan aktivitas kamu.”Kata Chansung

“Baiklah aku mengerti. Selama pemberhentian aktivitasku apakah aku boleh pulang kerumah?”Tanya Myungsoo penuh harap.

“Itu tidak akan jadi masalah kau mau tinggal dirumah ataupun di dorm , itu terserah kamu. Dan mungkin menurut pendapatku kalau respon dari orang banyak baik mungkin mereka akan lebih penasaran dengan detail masa lalumu. Kau harus siap kalau sewaktu – waktu mereka meannyakan detail tentang masa lalumu.”

 

“Noona aku pergi dulu yah.”Kata Myungsoo berpamitan saat aku baru bangun

Aku melihat jam yang di ponsel pribadiku , jam 8 pagi. “Kau mau pergi sekarang?”Tanyaku masih setengah ngantuk

“Ia aku harus pergi ke Jepang. Sesampainya di Jepang aku akan menghubungi noona.”

“Eum Myungsoo…”

Myungsoo menghampiriku , ia duduk di ranjangku dan aku masih tiduran. Aku mencoba untuk bangun dengan susah payah karena aku benar – benar masih ngantuk. Semalam aku tidak bisa tidur karena memikirkan Junho

“Maafkan aku tidak bisa memasakan sarapan untukmu.”Kataku masih dalam keadaan setengah sadar

“Tidak apa – apa noona , aku tahu noona sangat lelah. Sudah noona sekarang tidur lagi saja.”Kata Myungsoo

“Kamu hati – hati di Jepang. Jangan lupa makan yah.”

“Baik noona aku pergi dulu.”

Sebelum pergi Myungsoo mencium pipiku. Akupun mencium pipinya balik. Seperginya Myungsoo aku kembali tidur.

Siang hari di cafe di dekat rumahku

Aku janji dengan Junho jam 12 tapi karena aku telat bangun maka aku sampai di cafe jam 12.30. Junho sudah menungguku di dalam cafe. Aku menghampiri Junho

“Maaf aku terlambat.”Kataku menyesal

“Santai saja aku juga baru datang.”

“Kau jangan bohong , kopimu saja sudah dingin bagaimana kamu bisa bilang baru datang. Bagaimanapun aku datang telat , maafkan aku.”

Junho tersenyum. Jujur saja aku bukan tipe orang yang tidak ingin mengaku salah atau kalau aku salah terus ada orang lain yang menutupi kesalahku. Aku ini tipe orang yang ketika kau salah aku akan mengaku salah. Tapi ketika aku benar aku akan berkata kalau aku benar

“Apa kau sudah makan? Mau kupesani makanan?”Tanya Junho

“Tidak perlu , kau minum saja.”Jawabku.

“Hari ini kau ada rencana kemana saja?”

“Tidak ada , hari ini aku tidak ada jadwal pemotretan. Oh iya ngomong – ngomong kamu harus kembali ke kantor jam berapa?”

“Hari ini aku tidak berniat kembali ke kantor , aku ingin menghabiskan waktu dengamu.”

Deg! Jantungku berdetak tidak karuan. Ini pertama kalinya aku mendengar cowok seterang – terangan ini. Yah mungkin karena akut idak pernah menjalani hubungan dengna pria manapun sebelum ini makanya kau merasa perasaan tidak karuan seperti ini.

“Jaejoong ada apa kau meneleponku?”Tanya mengangkat ponselku yang baru saja berbunyi

“Kau ada dimana?”Tanya Jaejoong

“Aku sedang lunch di cafe tak jauh dari rumahku , memang kenapa?”

“Aku menyusul kesanah yah.”

“Eum tapi…”

“Kenapa? Apa kau sedang ada urusan sekarang?”

“Begitulah. Maaf yah , nanti saja setelah selesai aku akan meneleponmu. Kita akan bertemu dan aku akan mengajakmu jalan – jalan bagaimana?”

“Baiklah kalau begitu.”

“Siapa yang meneleponmu? Pria yang semalam masuk kerumahmu itu?”Tanya Junho penasaran

“Bukan , dia dulu asistenku di Paris , ia sekarang pulang ke Korea untuk jalan – jalan , baru saja pulang”

“Kau akan pergi denganya?”

“Yaps , malam ini.”

Kami berdua sama sama diam. Aku sibuk meminum kopiku sambil menunggu nunggu barangkali ada yang ingin dikatakan Junho. Tapi Junho tanpa sibuk dengan kue yang dia pesan. Mau tak mau aku yang harus membuka pembicaraan duluan kalau seperti ini

“Soal kemarin….”Pancingku

“Kau akan menolakku bukan?”Tanya Junho datar.

“Maafkan aku , tapi aku benar – benar tidak bisa. Aku tidak mau menyakitimu dengan menerimamu , aku akan merasa berdosa kalau seperti itu. Maafkan aku sekali lagi.”

“Kau tahu , aku sudha menyukaimu sejak lama. Sejak kita sama – sama sekolah dulu. Kau adalah gadis pertama yang menyapaku dan memperlakukanku sama seperti yang lainya. Kau berbeda , dan dari istuhlah aku jatuh hati padamu , maka dair itu aku menyatakan cinta padamu , dan kau menolakku. Pada saat itu aku mengerti alasan kenapa kau menolakku. Tapi sekarang? Aku benar- benar tidak mengerti kenapa kau menolakku? Apakah karena kamu sudah memiliki pacar?”

“Maafkan aku tapi aku benar – benar menggapmu hanya sebagai teman. Tidak lebih dari itu. Alasanku menolamu bukan karena aku punya pacar atau tidak. Tapi aku tidak di izinkan berpacaran oleh adikku. Aku tidak menjelaskan alasanku ini dulu , karena aku merasa memalukan tapi ini benar. Aku tidak diperbolekan pacaran oleh adikku.”

“Apakah ia mengidap semacam sister complex?”

Aku mengangguk. “Tapi aku rasa buka dia saja yang mengidap sister complex , karena akupun demikian. Aku tidak akan memperbolehkannya pacaran.”

“Jadi karena alasan keluarga kau menolakku?”

“Maafkan aku , kau mungkin menganggap ini tidak masuk akal. Tapi inilah yang terjaid. Aku tidak mencoba membuat – buat alasan untuk menolakmu. Aku benar – benar jujur kali ini.”

“Baiklah aku mengerti kalau begini , tapi kita masih bisa berteman kan?”

“Tentu saja kita masih bisa berteman.”

Kami menghabiskan waktu dengan mengobrol. Kami bercerita tentang kehidupan kami setelah lulus sma. Ternyata Junho melanjutkan sekolah di amerika dan pulang dengan mengambil gelar s3 di jurusan bisnis.

Jujur saja aku tidak heran kalau Junho bisa seperti itu , karena dari dulu Junho memang sudah pintar. Bahkan mungkin aku bisa lulus karena bantuan dari Junho , karena dulu sewaktu sma aku payah dalam belajar. Kalau tidak ada Junho yang membantuku belajar aku mungin tidak akan lulus.

“Maaf aku harus pulang sekarang.”Kataku ketika melihat jam yang sudah menunjukan pukul 4 sore

“Kau akan pulang sekarang?”Tanya Junho agak sedih.

Aku mengangguk. Akupun berpamitan pulang pada Junho, Sesampainya di rumah aku mendapati Jaejoong sudah menunggu di depan rumahku. Aku terheran – heran bukan main , karena aku berjanji apdanya akan menemuinya setelah aku meneleponnya , tapi ia sudah ada di rumah bahkan sebelum aku meneleponnya.

“Kau sudah lama disinih?”Tanyaku sambil mempersilahkan Jaejoong masuk.

“Tidak begitu lama. Awalanya aku mau meneleponmu lebih dahulu tapi karena takut menganggumu aku jadi tidak meneleponmu.Adikkmu sudah pergi?”

“Ia begitulah , ia pergi ke Jepang hari ini , dan baru pulang minggu depan.”

“Jadi kau tinggal disinih sendirian? Bagaimana kalau aku menemanimu tinggal disinih?”

Aku mengangguk setuju. Selama Myungsso meninggalkan Korea , aku menghabiskan waktu dengan Jaejoong. Iapun ikut denganku ke pemotretan. Intinay Selama 1 minggu ini Jaejoong terus bersamaku.

Menurut Jaejoong ia akan tinggal di korea kurang lebih 1 bulan. Dan dia sudah merengek – rengek padaku untuk membawanya bermain keluar dari kota seoul. Aku berjanji akan membawanya bermain setelah aku menyelesaikan konsep untuk pemotretan album jaket sm town.

“Hari ini adikmu pulang?”Tanya Jaejoong sambil melahap roti bakar

“Kemarin malam ia menghubungiku ia akan tiba di korea pada malam hari dan akan langsung pulang ke mari.”Jawabku.

“Kalau begitu , aku akan kembali tinggal di hotel.”

“Loh kok gitu? Kau tinggal di sinih saja. Lagi pula maish ada kamar kosong kok.”

“Aku tidak enak dengan Myungsoo. Apalagi mendengar ceritamu ia mengidap sister complex. Aku merasa kalau aku tinggal disinih dengnaya ia merasa tidak akan nyaman.”

“Apakah kau yakin akan kembali ke hotel?”

Jaejoong mengangguk yakin. Aku tidak enak sebenarnya pada Jaejoong , saat aku membutuhkannya aku mengizinkannya tinggal di rumah tapi saat sudah ada Myungsoo kesanya aku mengusirnya. Rasanya seperti habis manis sempah dibuang kalau begini.

“Hari ini kau kemana?”Tanya Jaejoong

“Hari ini aku ada meeting untuk membahas konsep untuk pemotretan yang terbaru.” Jawabku

“Untuk majalah?”

“Bukan , untuk album jaket. Kau mau ikut?”

“Bolehlah.”

Hari ini aku pertama kali lagi bertemu dengan Junho setelah pertemuan terakhir kami di cafe. Jujur saja aku merasa tidak enak hati harus bertemu dengannya. Aku binggung apa yang harus kulakukan saat bertemu denganya.

Aku tahu aku harus profesional memisahkan antara urusan pekerjaan dan perasaan. Tapi apakah aku bisa? Karena ini pertama kalinya aku berurusan dengan hal yang seperti ini. Benar – benar memusingkan.

“Kau tampak tidak seperti biasanya.”Komentar Jaejoong ketika kami sedang menunggu di ruang meeting di kantor sm

Aku gugup bukan main , pertama karena aku harus bertemu dengan perwakilan artis dari sm. Menurut petugas resepsionis ada perwakilan dari artis yang akan ikut meeting kali ini. Jelas saja aku gugup kalau itu adalah member super junior / dbsk aku tentu tidak bisa berkonsetrasi karena aku merupakaan fans mereka.

Kedua karena ada Junho. Aku benar – benar binggung bagaimana aku harus menghadapinya saat ini. Karena aku sudah menolak pernyataan cintanya kemarin. Dan sejak itu kami tidak saling kontak satu sama lain. Mungkin karena Junho marah dan kecewa padaku.

Tak lama orang – orang yang merupakan staf dari sm masuk , tidak ada yang kukenal seorangpun. Deg! Yunho! Wajahku kontan memerah. Ini pertama kalinya aku bertemu dengan Yunho.

“Narsha kau baik – baik saja? Wajahmu merah sekali , kau sakit?” Tanya Jaejoong cemas.

Aku menggeleng. “Cubit aku , supaya aku tahu ini bukan mimpi.”

Jaejoong mencubitku , dan sakit! Ini bukan mimpi! Aku bisa bertemu dengan U-know Yunho!?! Dia benar – benar lebih ganteng dari pada yang biasa aku lihat di tv. Badanya tinggi dan tegap benar – benar sempurna

“Kau sudah lama disinih?”Tanya Junho

Lamunanku tentang Yunho buyar sudah. Aku mencoba berkonsentrasi , ini bukan saatnya untuk aku mengagumi Yunho tegurku pada diri sendiri

“Aku baru saja disinih , ini perkenalkan Jaejoong temanku. Ia dulunya asisten fotograferku sewaktu aku di Paris. Jaejoong ini Junho , dia merupakan direktur bagian promisi disinih.”Kataku memperkenalkan mereka berdua

Setelah perkenalan antara Jaejoong dan Junho , meetingpun dimulai. Meeting tidak berlangsung dengan formal. Ini lebih seperti mengobrol tentang sesutu hal , dengan share satu sama lain tentang gambaran konsep.

Karena belum ada sama sekali konsep seperti apa yang ingin diusung. Karena masih pertama kali , maka pembicaraan masih berhubungan dengan latar belakang dan tujuan image tersebut.

Yunho cukup aktiv berbicara , walaupun setiap kali ia bertanya secara langsung padaku aku tetap gugup menjawabnya , bahkan melihat wajahnyapun saat menjawab pertanyaanya aku tidak bisa.

“Sampai bertemu minggu depan , aku senang bisa bekerja sama dengan fotografer sekreatifmu.”Puji Yunho.

Wajahku kontan memereah dengan gugup aku menjawab “Te-ri-ma ka-sih atas pu-jian-nya.”

“Ya! Apakah kau baik – baik saja?”Bisik Jaejoong.

Aku mengangguk wajahku masih merah. Melihat reaksiku seperti itu Jaejoong hanya mengegeleng – geleng tidak mengerti.

“Yunho-shi , apakah aku boleh meminta tanda tanganmu?”Tanyaku malu – malu

“Tentu saja , dimana aku harus tanda tangan?”

Aku memberikan buku agendaku. Tanpa basa basi Yunho menandtangi buku agendaku. Aku terpana dengan tanda tangannya. Ini benar – benar seperti mimpi!

“Narsha tunggu!”Panggil Junho

Akupun berhenti ,Junho menghampiriku “Kau mau langsung pulang?” Tanya Junho.

Aku melihat pada Jaejoong , aku binggung harus menjawab apa sekarnag “Ia , memang kenapa?”

“Apakah kamu mau dinner bersamaku? Kau juga boleh mengajak temanmu itu kalau kau mau.”

“Eum bagaimana yah…”

“Ya! Kau sudah punya janji dengan Myungsoo hari ini , apakah kamu sudah lupa?”Bisik Jaejoong mengingatkanku

Aku hampir lupa malam ini aku punya janji dengan Myungsoo , aku tidak mungkin membatalkan janji dengan Myungsoo karena Myungsoo baru saja pulang dari Jepang.

“Maaf Junho tapi lain kali saja bisa?”Tanyaku tidak enak

“Kau sibuk yah? Yah sudah lain kali saja.”Kata Junho agak sedih

“Lain kali aku akan menraktirmu makan. Aku janji.”

“Baiklah.”

“Dari yang kulihat pria itu menyukaimu.”Komentar Jaejoong saat mengantarku pulang kerumah.

“Dia hanya teman dari sma , tidak ada alasan ia menyukaiku. Dia berbuat begitu karena dia menganggapku temannya , itu saja.”Jelasku bohong

“Narsha , kau tahu kau tidak akan bisa berbohong padaku. Aku yakin pria itu menyukaimu dan kau menolaknya. Bukan begitu?”

Aku mengagguk lesu “Aku tidak peduli kalau mungkin aku menjadi perawan tua nanti , tapi aku benar – benar tidak mau dipisahkan dengan Myungsoo.”

“Kau benar – benar mencintai adikmu itu yah? Sesuai dugaanku.”

“Apakah tidak boleh?”

Jaejoong tidak menjawab ia hanya menghela nafas. Akupun tidak protes dia merespon seperti itu. Karena aku benar – benar sudha tidka bisa tertolong lagi. Aku memang tidak bisa lepas dari Myungsoo.

Jam sudah menunjukan pukul 11 malam , aku masih diam di sofa , tv menyala tapi aku tidak menontonnya. Pikiranku dipenuhi dengan Myungsoo , ia bilang hari ini akan pulang , tapi tak biasanya ia pulang semalam ini. Kalau pulang telat ia pasti mengabariku

Ditambah lagi handphonenya tidak bisa dihubungi. Aku benar – benar cemas. Apakah aku harus menelepon menejernya?

Ting Tong

Buru – buru aku membukakan pintu tanpa melihat dulu

“Sunggyu , ada apa dengan Myungsoo?”Tanyaku ketika melihat Myungsoo dipapah oleh Sunggyu.

“Kami tadi minum , tapi tidak sengaja Myungsoo meminum soju jadi seperti ini.”Jelas Sunggyu

“Bisa tolong aku bantu masukan Myungsoo ke dalam kamarnya?”

“Tentu saja.”

Aku membantu Sunggyu memapah Myungsoo. Aku tidak akan bisa kalau harus memapah Myungsoo seorang diri , dia lebih berat dan besar dari pada aku. Aku meletakan Myugnsoo di tempat tidurnya. Dari jarak beberapa meter saja aku sudah bisa mencium bau arak dari tubuhnya.

“Kenapa ia bisa minum sebanyak ini?”Tanyaku penasaran

“Tidak tahu. Tadi siang ketika sudah di korea ia sudah bersemangat pulang kerumah. Tapi tak lama ia meneleponku menanyakan aku ada dimana , aku mengatakan aku bersama member lain sedang makan – makan. Ia bilang mau menyusul dan saat sudah sampai ia langsung minum , ia bahkan tidak makan sama sekali. Saat aku bertanya kenapa ia minum ia tidak menjawab , tapi aku yain moodnya sedang tidak baik. Apa kalian bertengkar?”

“Tidak kita tidak bertengkar sama sekali.”

“Lalu kenapa ia seperti ini?”

“Aku tidak tahu. Narsha maaf tapi aku harus pulang ke dorm sekarang. Ini sudah terlalu larut , dan besok aku ada jadwal syuting di pagi hari. Maafkan aku.”

“Tidak apa – apa. Oh yah Sunggyu apakah Myungsoo punya jadwal untuk besok?”

“Sepertinya tidak ada. Tapi aku tidak ingat , nanti aku akan tanya pada menejer dan aku akan mengabarimu.”

“Baiklah terima kasih yah. Maaf aku tidak bisa mengantarmu keluar. Hati – hati dijalan yah.”

Sunggyupun meninggalkan kami. Aku berusaha mengantikan baju Myungsoo. Tapi itu bukan hal yang mudah. Myungsoo terlalu berat. Dan ia tampak masih tidak sadarkan diri.

“Noonaaaa…”Panggil Myungsoo manja.

“Kau bangun?”Tanyaku sambil membantu Myungsoo untuk bangun

“Aku merasa mual.”

Aku membantu Myungsoo untuk ke wc. Aku yakin sekali Myungsoo sama sekali tidak sadar. Di Wc Myungsoo muntah terus. Aku hanya bisa mengelus ngelus punggung Myungsoo , supaya membuatnya lebih baik.

“Kau kenapa minum? Kau kan tidak kuat minum.”Komentarku

Myungso membersihkan mulutnya dengan tangannya dan sontak melihatku. Tatapannya begitu galak. Aku tidak tahu kenapa ia begini

“Noona apa noona menyembunyikan sesuatu dariku?”

Deg! Aku tahu Myungsoo sudah mengetahuinya.Ia pasti kecewa tahu aku menyembunyikan ini padanya. Sampai ia mabuk seperti ini , pasti ia merasa sangat sedih.

“Maafkan aku Myungsoo , tapi aku takut untuk mengatakan yang sebenarnya.”Kataku pelan.

“Noona aku benar – benar kecewa padamu.”

Lemas itu yang kurasakan. Pikiranku kosong. Hatiku benar – benar perih mendengar Myungsoo berkata demikian. Aku telah mengecewakannya! Aku yang selalu ingin terbaik untuk Myungsoo , telah mengecewakannya….

Semalam aku tidak tidur. Aku hanya duduk di sofa diruang tengah. Sampai pagi haripun aku tidak beranjak dari tempatku duduk.

“Noona aku pulang dulu.”Pamit Myungsoo

“Kenapa buru – buru sekali? Aku buatkan sarapan untukmu yah?”Tanyaku

“Tidak pelru.”

Brak. Aku terjatuh. Karena semalam aku hanya duduk tanpa meruabh posisi duduku , sekarnag kakiku lemas. Myungsoo yang melihatku terjatuh mengendokku ke kamar. Ia melihat lukaku dengan teliti

“Aku akan ambilkan balsam untukmu yah.”kata Myungsoo

Aku menahan tangan Myungsoo sebelum ia sempat pergi. Tangisku pecah. “Maafkan aku.”

“Noona….”Komentar Myungsso kaget

“Aku benar – benar tidak bermaksud menyembunyikannya darimu. Tapi aku takut kamu marah. Tapi aku tidak menerima pernyataan cintanya.”

Myungsoo sontak memelukku. “Aku tidak akan membiarkan pria itu mengambil noona dari sisiku. Noona selamanya adalah milikku , begitupun aku.”

“Maafkan aku.”

Dalam pelukan Myungsoo aku menangis. Tangisku pecah. Aku menangis karena aku merasa berslaah telah mengecewakan Myungsoo dan juga aku takut , aku takut Myungsoo meninggalkanku.

“Noona lelaki yang bernaama Lee Junho itu kemarin menemuiku. Ia meminta memberikan noona padanya. Ia bilang ia sudah menyukai noona sejak sma , dan noona sudah tahu akan hal itu. Apakah itu benar?”Tanya Myungsoo

Aku mengangguk pelan.

“Mengapa noona tidak pernah bercerita padaku?”

“Aku takut , karena pada saat itu kau sedang sibuk training , dan aku takut kalau aku bercerita ini padamu aku akan membebanimu dan lagi pula aku tidak memiliki perasaan padanya. Dulu ia memang pernah menyatakan cinta padaku , dan sekarang juga ia menyatakan citna padaku tapi aku tidak pernah menerimanya.”

“Noona aku harap noona tidak pernah menyembunyikan hal apapun dairku. Aku tidak pernah menyembunyikan hal apapun dari noona. Aku harap noonapun demikan.”

“Aku berjanji aku tidak akan menyembunyikan apapun lagi terhadapmu.”

 

 

“Sepertinya kamu masih terkejut.” Komentar Junho saat mau meninggalkan rumahku

“Tidak bukan begitu , aku hanya merasa aneh saja karena kau berubah drastis. Kau tidak seperti Junho yang kukenal.”Kataku berusaha sesantai mungkin

Kami ngobrol sampai tengah malam , tapi kadang aku masih tidak terbiasa menggunakan bahasa sehari – hari yang santai untuk berbicara dengan Junho. Padahal Junho sudah memintaku untuk berbicara seperti dulu , tapi karena ia telah berubah jadi aku merasa agak canggung.

“Kalau begitu aku pulang dulu. Oh iya , Narsha apa besok kau ada waktu? Bagaimana kalau kita makan siang bersama?”

Sebelum sempat aku menjawab ponselku berbunyi “Ah sebentar aku anggkat telepon dulu.”

“Hallo , Myungsoo ada apa?”Tanyaku

“Noona kamu belum tidur?”Tanya Myungsoo.

“Belum. Ada apa Myungsoo kau tengha malam begini meneleponku?”

“Noona aku mendapatkan libur besok , bagaimana kalau kita jalan – jalan?”

Aku diam sejenak , melihat pada Junho. Ia baru saja mengajakku makan siang besok , dan sekarang Myungsoo mengajakku untuk pergi main besok. Mana yang harus kupilih???

“Telepon dari siapa?”Tanya Junho ketika aku sudah selesai menelepon

“Adikku , Myungsoo. Soal besok… aku rasa aku tidak bisa menemanimu makan siang. Bagaimana kalau kita cari waktu lain?”Tanyaku

“Baiklah. Telepon aku kalau kau ada waktu luang.”

Aku mengangguk. Aku melihat Junho meninggalkan rumahku. Yah benar , aku memutuskan besok menghabiskan waktu bersama Myungsoo. Karena jarang sekali aku memiliki waktu bermain – main dengannya. Kalau dengan Junho , mungkin aku bisa mencari waktu di lain hari.

Keesokan harinya….

Myungsoo menyuruhku menjemputnya di dorm , ia juga menyuruhku membawa mobil. Tapi setibanya di dorm Infinite , aku menemukan Myungsoo maish tidur. Aku masuk ke kamarnya , ia tampak kelelahan.

“Ia tampak kelelahan sekali.”Komentarku.

“Akhir – akhir ini Myungsoo memang pulang pagi. Kemarin saja ia pulang jam 4 pagi.” Tambah Sunggyu.

“Member lain mana?”

“Ada yang sedang latihan ada juga yang sedang syuting.”

“Kalau kau ada aktifitas lain , kau tidak perlu terganggu dengan adanya aku. Kau boleh meninggalkanku , aku tidak apa – apa kok disinih. Kan ada Myungsoo.”

“Tidak , aku memang tidak ada kegiatan hari ini. Aku mau bersantai saja. Kudengar kalian mau jalan – jalan?”

“Iya. Kemarin tengah malam Myungsoo meneleponku , ia mengajakku main hari ini , dan menyuruhku menjemputnya jam 9. Tapi ternyata sampai sekarang ia belum bangun. Oh iya apa kau mau ikut bermain bersama kami?”

“Tidak. Aku tidak enak pada Myungsoo , ia ingin menghabiskan waktu bersamamu , kalau ada aku aku hany akan menganggu saja.”

“Tentu tidak! Mungkin akan lebih menyenangkan kalau ada kamu.”

“Noona kamu sudah sampai.” Komentar Myungsoo yang baru keluar dari kamar dan melihat noonanya ngobrol dengan sunggyu.

“Ia aku sudah cukup lama , tapi aku tidak berani membangunkanmu karne kamu tampak kelelahan sekali.”Kataku sambil menghampiri Myungsoo

“Noona…”

Myungsoo langsung memelukku. Aku hanya bisa pasrah kalau sudah Myungsoo bermanja – manja denganku.

“Lepaskan aku , aku mau membuatkan minuman untukmu.”Kataku mencoba melepaskan pelukan Myungsoo

“Aku tidak mau!” Tolak Myungsoo manja.

Aku menyerah. Aku memperbolehkan Myungsoo melakukan apa yang ia suka pada diriku. Karena menolakpun percuma Myungsoo tidak akan mendengarkannya

“Myungsoo beruntung memiliki noona sepertimu.” Komentar Sunggyu saat Myungsoo sedang mandi

“Bukan Myungsoo yang beruntung memilikiku , tapi aku yang beruntung memilikinya. Aku selalu tidak bisa melakukan apapun dengan baik , semasa kecil. Tapi Myungsoo selalu membantuku , walaupun ia adikku tapi ia lebih dewasa dari padaku.” Komentarku kagum.

“Aku tidak bisa membayangkan kau tidak bisa melakukan apapun dengan baik. Karena aku melihat kau melakukan apapun dengan baik.”

“Itu karena aku banyak latihan , dulu aku tidka seperti sekarang. Sunggyu kau benar – benar tidak mau ikut keluar bersama kami?”

“Tidak aku mau di dorm saja.”

“Kau yakin?”

Sunggyu mengangguk , ia pun beranjak ke ruang tengah menyalakan tv dan tidur – tiduran. Melihat Sunggyu bermalas – malasan , serasa melihat Myungsoo. Selalu saja Myungsoo begitu kalau dirumah pada hari libur , menyalakan tv dan tiduran di lantai bermalas – malasan.

“Noona kau sudah siap?”Tanya Myungsoo yang sudah rapih

Aku mengangguk “Sunggyu kamu benar – benar tidak mau ikut?”Tanyaku sekali lagi

“Hyung dari pada dirumah sendirian lebih baik ikut saja.”

“Apakah tidak apa – apa kalau aku ikut pergi bersama kalian?”

“Tentu saja tidak apa – apa hyung. Sudahlah ayo ikut!”

“Baiklah aku bersiap – siap dulu.”

Baru saja aku meninggalkan parkiran mobil , ponsel pribadiku berbunyi. Aku melihat siapa yang menelepon , Junho?!? Mau apa orang ini meneleponkku? Aku membiarkan telepon itu terus berdiring

“Kenapa tidak diangkat?”Tanya Myungsoo heran

“Dari orang kantor , aku tidak mau mereka mengganggu acara jalan – jalan kita terganggu.”Jawabku bohong.

“Sudah angkat saja , siapa tau ada hal penting.”

Dengna terpaksa aku menganggkat telepon “Hallo.”

“Apa kau sedang sibuk? Mengapa teleponku lama sekali di jawab?”Tanya Junho tanpa basa basi

“Aku sedang di jalan. Ada perlu apa?”

“Dijalan? Kau mau kemana?”

“Bisakah kita mengatakan hal ini nanti saja di kantor?”

“Huh?”

“Nanti aku kuhubungi kembali.”

Aku langsung menutup telepon dari Junho. Aku tidak mungkin memberi tahu Myungsoo siapa yang meneleponku. Kalau ia tau Junho yang menelepon ataupun siapapun lelaki yang meneleponku , ia akan marah besar. Dan itu benar – benar merepotkan

“Kita akan pergi kemana?”Tanyaku semangat

“Kukira noona tau kita mau kemana.”Jawab Myungsoo lugu

“Jadi kau belum merencanakan kita akan kemana? Jadi dari tadi kita jalan , kau tidak tahu kita mau kemana?”

“Tidak , aku hanya berjalan saja , sesuka hatiku.”

Aku menghela nafas panjang.

“Bagaimana kalau kita main bowling? Kudengar di sekitar sinih ada tempat main bowling baru.”

“Boleh saja , tapi noona apa kau bisa bermain bowling? Kau kan selalu payah dalam olah raga.”

“Ah diam kau! Aku hanya perlu belajar , dan aku tidak akan payah.”

Akhirnya kami memutuskan bermain bowling di Hongdae. Siang itu tempat bowling tidak begitu padat , bahkan terkesan sepi. Hanya beberapa orang paruh baya yang terlihat sedang bermain.

“Sekarang kau sudah lihat kan aku bisa payah juga.”Komentarku saat selesai bermain bowling

Sudah hampir 1 jam Myugnsoo mencoba mengajariku bermain bowling , hasilnya? Aku tidak bisa bermain sama sekali. Bola bowling yang berat itu tidak pernah berhasil mengenai sasaran , ia selalu kepinggir. Aku pun menyerah dan memutuskan menonton Myungsoo dan Sunggyu bermain saja.

“Kau terlihat lucu , saat melakukan sesuatu yang tidak kau bisa lakukan.” Puji Sunggyu

“Wah ini pertama kalinya aku mendengar Hyung memuji seseorang.” Komentar Myungsoo

“Kau saja yang tidak pernah perhatian , aku sering kok memuji orang!”

“Kau jarang memuji orang hyung , ini pertama kalinya aku mendengar kau memuji orang. Hyung apa jangan – jangan kau naksir dengan noonaku ini?”

“Myungsoo kau bicara apa sich!?!” Tanyaku kesal

“Hyung walaupun aku tahu hyung , dan aku menghormati hyung. Tapi aku tidak akan membiarkan kau menyukai Noona , karena Noona milikku seorang.”

Aku melihat Myungsoo sambil melotot. Dasar! Begini nih kalau sudah sister complexnya kambuh. Tidak melihat tempat atau siapapun yang diajak bicara , bicara seenaknya. Tapi jujur saja dari dalam hati paling dalam aku senang mendengarnya.

“Maafkan dia , dia memang akan sensitif seperti itu kalau sudah menyangkut aku.”b Bisikku menyesal.

“Tidak apa – apa aku mengerti. Ia hanya berlaku seperti ini hanya padamu , karena baginya kamu special. Aku bisa memahami hal itu. Aku kagum padanya yang bisa dengan mudah mengekpresikan apa yang ia rasakan , apa yang ingin ia cintai dan tidak , apa yang ingin ia lindungi. Ia benar – benar keren.”

Aku mengangguk kecil. Memang benar apa yang dikatakan Sunggyu , Myungsoo adalah orang yang jujur pada perasaanya. Ia selalu jujur mengungkapkan apa yang ia rasakan , ketika ia tidak suka ia akan berkata suka , dan ketika ia menyukai ia akan berkata aku menyukainya. Tidak mudah bisa seperti itu.

“Narsha , apa kau mengenal orang yang duduk disituh?”Tanya Sunggyu sambil melirik seseorang yang sedang duduk di cafe sambil menikmati sebuah minuman

Aku melihat ke arah yang dituju Sunggyu , orang itu seperti mengamati aku. Tapi aku tidak begitu yakin.

“Kamu mengenalnya?”Tanyaku balik

“Tidak , tapi aku yakin dari tadi ia disinih ia ada disinih juga. Dan aku merasa ia memperhatikan kamu.”

Aku melihat orang itu. Mungkin karena ketahuan aku mengetahuinya memperhatikanku , ia berpua – pura sibuk minum. Dalam hati aku bertanya siapa orang itu?

“Kamu mau kemana?”Tanya Sunggyu menarik tanganku ketika baru aku mau meninggalkannya

“Aku mau menghampiri orang itu.”Jawabku

“Kau sudah gila!?! Jelas – jelas ia memperhatikanmu , aku yakin ia pasti stalker. Aku pernah berurusan dengan beberapa stalker dan itu sangat merepotkan. Sudahlah biarkan saja dulu.”

“Tenang saj a, aku tidak akan berbuat nekat. Lagi pula ada Myungsoo tidak akan apa – apa.”

Dengan tidak rela Sunggyu melepaskanku. Aku mendekati pria tersebut , jelas sekali dari gelagat pria tersebut ia seperti orang yang sudah ketangkap basah melakukan suatu perbuatan yang tidak benar. Tapi tunggu dulu… sepertinya….

“Yaa! Apa yang kau lakukan disinih!?!!”Sapapku kaget

Lelaki yang sedari tadi memperhatikanku seperti tampak kaget , ia melihatku sambil malu – malu. Jelas saja aku mengenal pria ini. Dia adalah Jaejoong , Ia merupakan asistenku , sekaligus roomateku dulu sewaktu aku di paris.

“Ketahuan juga akhirnya.”Kata Jaejoong sambil mengangaru – garuk kepalanya.

“Apa yang kau lakukan disinih? Kau dari tadi memperhatikanku , kau sangat membuatku ketakutan. Bahkan temanmu mengira kau seorang stalker.”

“Sebenarnya aku mengikuti kamu sudah dair kamu keluar dari rumah. Saat baru aku sampai kerumahmu aku melihat kamu keluar , makanya aku mengikutimu sampai kesinih.”

“Kau kenapa tidak memanggilku malah mengikuti diam – diam seperti ini?”

“Aku tidak mau menganggumu , aku melihat kau sedang pacaran makanya aku tidak mau menganggu aku takut pacarmu marah. Aku tadinya mau mengambil waktu dan menyapamu. Tapi malah jadi begini.”

Jesss… Pria ini dari dulu tidak berubah! Aku menarik Jaejoong bertemu dengan Myungsoo dan Sunggyu.

“Mana yang pacarku , yang ini atau ini?”Tanyaku sambil merangkul Sunggyu dan Myungsoo bersamaan

Jaejoong tampak terkejut bukan main. Begitu pula dengna Sunggyu dan Myungsoo. Tapi aku berpura – pura tidak perduli. Lantas meminta Jaejoong menjawab pertanyaan.

“Dia.”Jawab Jaejoong lantas menunjuk Myungsoo

“Dia?”Tanyaku tidak percaya

Tawaku pecah. Semuanya meminta penjelasan. Aku pun menjelaskan apa yang terjadi.

“Dia ini adikku , bukan pacarku. Aku kan sering bercerita dulu tentang adikku. Dan yang ini namanya Sunggyu dia adalah teman adikku.”

“Jadi ini yang bernama Myungsoo , aku sering mendengar cerita tentang kamu dari kakakmu sewaktu kami di Paris.”

Akupun mengajak Jaejoong bermain bersama. Awalnya aku bertemu dengna Jaejoong di Paris , aku semapt mengira dia adalah model , karena wajahnya yang ganteng berbaur dengan kecantikan yang membuatnya perfect , bibir merah , dan perawakan yang sempurna membuatnya layak jadi model.

Menurutnya ia dulu merupakan seorang model , tapi karena ia bosan ia pun beralih menjadi fotografer sampai sekarang. Jaejoong merupakan orang korea yang lahir dan tinggal di Paris. Tapi soal bahasa korea dia jago , bahkan aku pikir bahasa koreanya jauh lebih baik dari padaku.

“Hari ini kau akan pulang kan?”Tanyaku pada Myungsoo dengan penuh harap

Myungsoo mengangguk sambil mengelus kepalaku , aku tersenyum. Akhirnya aku tidak harus menghabiskan malam sendirian lagi , karena aku benci harus menghabiskan malam hari di rumah sendirian.

Setelah makan malam , kamipun berpisah. Jaejoong kembali ke hotelnya dan kami mengantarkan Sunggyu pulang ke dorm baru kami pulang kerumah

“Hyung temani noona sebentar aku mau mengambil baju untuk besok.”Pinta Myungsoo

Sunggyu mengangguk. Aku dan Sunggyupun menunggu Myungsoo di ruang tengah. Member lain belum pulang

“Kau tidak apa – apa sendirian di dorm? Kami bisa menemanimu sampai member lain pulang.”Kataku cemas

“Tidak perlu , aku sudah terbiasa di dorm sendirian. Kalau kau harus menunggu sampai mereka pulang , kamu pasti akan pulang larut sekali.”

“Apakah kau yakin? Karena aku pribadi aku tidak suka kalau harus menghabiskan malam sendirian di rumah , itu membuatku merasa sangat kesepian.”

Sunggyu mengangguk , aku melihatnya kembali untuk memastikan. Sepertinya ia akan baik baik saja pikirku. Aku dan Myungsoo meninggalkan dorm Infinite. Kami pulan gbersama dirumah.

Sesampainya di rumah aku terkejut bukan main , aku menemukan Junho sedang menunggu di depan rumahku. Untuk apa dia datang kerumahku lagi , pikirku.

“Noona dia siapa?”Tanya Myungsoo sambil menunjuk Myungsoo

“Ah dia?? Dia… teman kerjaku. Kau masuk saja duluan. Biar aku ngobrol dulu dengannya.”Kataku bohong

Myungsoo tampak percaya dengan perkataanku. Ia langsung masuk tanpa bertanya apapun. Aku merasa bersalah padanya. Tapi kalau kukatakan yang sebenarnya Myungsoo tidak akan menyukainya.

“Apa yang kau lakukan disinih?”Tanyaku tanpa basa basi

“Aku menunggumu sedari tadi , bolehkah aku masuk?”Tanya Junho balik

“Tidak , kita ngobrol disinih saja. Jadi apa tujuanmu kemari?”

Junho tiba – tiba memegang tanganku , aku bisa merasakan tanganya dingin sekali “Aku sudah menunggumu lama sekali , tidakah kau mengizinkanku untuk masuk?”

“Aku tetap tidak bisa membiarkan kamu masuk , kita ngobrol di mobil saja.”Kataku pada akhirnya.

“Aku melihat cafe disekitar sinih , bagaimana kalau disanah saja?”

“Aku tidak mungkin meninggalkan rumah terlalu lama , sudah kita ngobrol di mobil saja.”

Aku bisa merasakan Junho tidak suka dengan keputusanku , tapi aku tidka bisa berbuat lebih dari ini. Kalau aku meninggalkan Myungsoo ia akan curiga dan lagi aku tidak mau menghabiskan banyak waktu terlalu lama dengan Junho

“Jadi apa yang kau lakukan disinih?”Tanyaku mengulang pertanyaan sebelumnya

“Kau dari tadi menyakan pertanyaan yang sama.”Komentar Junho sedih

“Junho kalau kau mau mengobrol atau bermain – main denganku , ini bukan waktu yang tepat , jujur saja. Didalam rumahku ada orang yang sedang menungguku , aku tidak bisa lama – lama bersamamu. Katakan saja apa maumu sekarang?”

“Apa dia kekasihmu?”

“Tidak dia bukan kekasihku.”

“Lalu kenapa kau begitu buru – buru seperti ini kalau ia bukan kekaishmu? Kau tahu aku sudah menunggmu sedari dari tadi di depan rumahmu hampir 4 jam.”

OMG , jujur saja aku kaget. Itu bukan waktu yang sebentar , pantas saja tanganya begitu dingin seperti itu. Mungkin kalau ia menunggu lebih lama dari itu , ia mungkin sudah tidak akan sadarkan diri , pikirku.

“Aku hanya ingin melihatmu saja.” Kata Junho pada akhirnya

“HUH!?!” Seruku kaget.

“Apakah ini membuatmu terkejut?”

Aku terdiam , aku tidak berani menjawab apapun.

“Kau tahu aku benar – benar bahagia bisa bertemu denganmu lagi , aku sudha menanti – nanti ini sejak lama. Dari dulu aku…”

“Cukup!” Potongku sebelum sempat Junho mengatakan apa yang ia ingin katakan sepenuhnya

“Maafkan aku Junho , tapi aku benar – benar tidak bisa mendengarkan apa yang ingin kau katakan sekarang.”

Aku langsung keluar dari mobil meninggalkan Junho. Aku harus tenang , kalau aku gugup seperti ini Myungsoo akan curiga. Sebelum aku mausk ke urmah , aku mencoba menengkan diri. Tapi rumah tampak sepi.

Aku mencari Myungsoo , ternyata ia sedang tertiduran di sofa. Ia pasti sedari tadi menungguku.

“Myungsoo , ayo bangun… kalau kau tidur disinih kau akan masuk angin.”Kataku mencoba membangunkan Myungsoo

Dengan malas – malas Myungsoo bangun. Setelah memastikan Myungsoo tidur , akupun mencari ponselku , aku harus menceritakan ini semua pada Jea

“Mendengar dari ceritamu sepertnya ia memang masih menyukaimu.”Komentar Jea setelah kuceritakan apa yang terjadi padaku dan Junho baru saja.

“Apa kau yakin? Setelah selama itu apakah ia masih mencintaiku? Lagi pula ia sekarang sudah berubah menjadi ganteng gitu , masa ia tidak menyukai perempua nlain , atau ada perempuan lain yang mendekainya?”Tanyaku balik

“Kurasa tidak , aku pernah membaca interview tentang dia di sebuah majalah baru – baru ini , ia mengatakan ia tidak pernah pacaran sama sekali.”

“Mungkin saja itu bohong , ia berkata seperti itu untuk pecitraan saja.”

“Mungkin , tapi itu bukan masalahnya. Kalau ia memang berkata seperti itu hanya untuk pecetiraan saj aitu tidak apa – apa. Tapi bagaimana kalau itu benar , dna hanya kamu yang ia sukai dari sma. Apakah tidak berlebihan kamu menolaknya setelah membuatnya menunggu sekian lama?”

Memang benar apa yang dikatakan Jea , kalau aku menolaknya sekarang , apakah tidak keterlaluan?

“Kurasa sudah saatnya kau berpacaran , ditambah umurmu yang sudah memang masanya dan lagi Myungsoo sudah dewasa ia juga akan mengerti , karena ia juga akan menikah kelak. Kau tidak mau kan dia menikah dan kau masih sendirian?”

“Apakah kau yakin?”

“Apakah kau tak yakin menjalani hubungan dengan Junho? Apakah kau mengidap brother complex juga?”

Aku diam , mungkin benar apa yang dikatakan Jea tidak hanya Myungsoo yang mengidap sister complex , melainkan aku sendiri juga mengidap brother complex.

“Jea kututup dulu yah teleponnya ada telepon masuk.”

“Halo siapa ini?”

“Ini aku Junho.”

Aku diam.

“Aku melihat lampur dalam rumahmu belum mati , jadi kurasa kau masih belum tidur.”

Langsung saja aku mengintip dari jendela kamar melihat keluar. Ternyata Junho masih ada diluar. Ia bahkan tidak diam di dalam mobil melainkan di luar , tepat id depan gerbang rumahku. Aku bisa melihat hal itu dengan jelas.

“Masuklah ke dalam mobil kau akan sakit kalau aberada di luar seperti ini terus dalam waktu yang lama. Ditambah udara di luar sangat dingin.”

“Aku akan pulang setelah mengatakan ini. Aku benar – benar menyesal. Aku tahu aku tidak seharusnya berlaku demikian. Tapi aku benar – benar tidak bisa menahanya. Aku menanti – nanti bisa bertemu kamu itu sangat lama , dan saat aku sudah bertemu denganmu aku tidak bisa mengontrol diriku sendiri.”

“Junho mungkin sebaiknya kau pulang dan istirahat. Aku juga sudah lelah sekarang , aku butuh istirahat. Aku mengerti dengan jelas apa yang kau bicarakan. Tapi kita harus bertemu supaya semuanya lebih jelas.”

“Bertemu?”

“Kita bertemu di cafe dekat rumahku saat makan siang , bagaimana?”

“Baiklah.”