Posts Tagged ‘soyu’

Pov

“Maafkan aku.” Kataku pelan sesampainya Him chan mengantarkanku kembali ke apartementku.

“Sebagai tanda permintaan maafmu , bagaimana kalau kamu mentraktirku makan?” Tanya Him chan

Aku mengangguk. Kamipun berjalan menuju kedai tokpoki yang tak jauh dari tempat tinggalku. Kami berdua makan dalam diam , untuk pertama kalinya ini terjadi antar kami. Sampai kami selesai makanpun kami sama – sama terdiam

“Terima kasih sudah mengantarkanku.”Kataku sesampainya di apartementku.

Baru saja aku mau menutup pintu apartemntku , Him chan menghalangi “Apakah kau masih menyukai Ricky?”

“Huh?”

“Tadi selama di kantor , kau terus melihat Ricky dengan tatapan menyesal. Katakan jujur padaku apakah kau masih menyukainya?”

Aku terdiam. Aku tidak menyadari kalau aku memandangi Ricky terus meneru , yang kurasa hanya aku saat itu berharap Ricky yang berada di sampingku menenangiku. Tapi sampai akhir , ia tidak melakukan apapun.

“Kau masih menyukai Ricky?” Ulang Him chan

Ricky Pov

Ricky tampak datang tidak disaat yang tepat. Him chan tampak sedang sedikit beragumentas dengan Soyu. Baru saat Ricky mau pergi , Himchan setengah berteriak “Kau masih menyukai Ricky?”

Rickypun membalikan badan. Sepertinya Him chan sudah menyadari keberada Ricky. Tapi tampak Soyu tidak sadar karena ia berada di dalam tidak melihat keluar ke arah Ricky. Ricky memutuskan untuk berdiam diri , ia sendiri merasa penasaran dengan jawaban yang akan diberikan oleh Soyu.

“Aku tidak tahu. Aku juga sering menanyakan hal yang sama pada diriku sendiri  belakangan ini , apakah aku masih menyukai Ricky? Jawabnku mungkin tetap sama , walaupun aku tetap masih menyukainya  apa akan merubah keadaan? Kalau aku masih menyukainya dan kami kembali berpasangan apakah hubungan kami akan lebih baik dari dulu? Kurasa tidak. Berapa kali kami sempat mengalami putus sambung tapi berakhir dengan pertengkaran yang sama , hubungan yang sudah tidak sehat. Kalau begini jawabanya kau sudah tau kan?” Jelas Soyu panjang lembar

Benar yang dikatakan Soyu , berapa kalipun Soyu memaafkan Ricky , Ricky etap tidak berubah. Ricky bukan tidak tau Soyu sudah memohon padanya untuk coba berubah , tapi lebih tepatnya ia tidak peduli. Karena ia tidak pernah membayangkan kalau Soyu akan pergi meninggalkannya. Maka dari itu ia sama sekali tidak menghargainya.

“Soyu kumohon jangan tinggalkan aku!” Ricky setengah berteriak , ia tampak frustasi dan setengah ke takutan.

Soyu yang awalnya tidak menyadari keberadaan Soyu , ia menoleh dan menemukan Ricky yang berdiri tidak jauh dari apartementnya.

Soyu kaget melihat Ricky ada disituh “Sejak kapan kau ada disinih?”

Ricky tidak menjawab. Ia malah belari menghampiri Soyu dan memeluknya dengan erat. Soyu hanya diam mematung , tidak membalas pelukan Ricky

“Kumohon jangan menyerah karenaku. Maafkan aku , aku janji kali ini akan berubah.”Pinta Ricky bersungguh – sungguh.

“Ricky , apakah kau sadar setiap kali aku berkata putus darimu , kau selalu mengatakan hal yang sama. Dan apa yang terjadi kau melanggar janji tersebut. Aku lelah dengan semua janjimu Ricky. Sekarang kumohon lepaskan aku , kalau ada seseorang yang melihat ini akan menimbalkan gosip kembali.”

Ricky tidak melepaskan pelukannya dari Soyu , ia malah memeluk Soyu lebih erat. Sampai Soyu meminta yang kedua kali tapi Ricky tidak mau melepaskannya. Hingga Him chan yang melihatnya mendorong tubuh Ricky . karena terlalu kuat hampir saja Ricky jatuh

“Bersikaplah lebih dewasa.” Tegas Him chan.

“Him chan kau pulang saja dahulu.”Pintaku pada Him chan

“Tapi…”

“Tidak apa – apa kau pulang saja dulu. Masih ada hal yang harus kubicarakan dengan Ricky berdua , untuk menyelesaikan semuanya.”

Soyu menarik Ricky ke dalam apartementnya setelah Him chan pergi. Mereka duduk berhadap – hadapan tanpa berakata apapun.

“Soyu…” Panggil Ricky pelan

“Aku mencintaimu.” Kata Soyu tegas.

Ricky kaget sekaligus senang. Entah berapa lama ia tidak mendengar perkataan itu dari mulut Soyu. Sejak hubunganya memburuk dengan Soyu , mereka tidak pernah menyatakaan perasaan cinta mereka satu sama lain. Setiap bertemu pasti mereka bertengkar satu sama lain.

“Aku mencintaimu , tapi mengapa mencintaimu begitu menyakitkan?” Tanya Soyu putus asa.

Ricky terdiam , ia memandang Soyu , ia bisa melihat Soyu yang mulai menangis. Air mata sudah membasahi matanya. “Soyu-ah…”

“Jelaskan apa yang harus kulakukan sekarang? Kau tahu , sekarang aku benar – benar putus asa. Aku tak tahu apa yang harus kuperbuat sekarang.”

“Soyu-ah , kembalilah padaku. Kembali ke sisiku. Dan semuanya akan membaik. Aku berjanji aku akan berubah. Aku akan mengumumkan ke publik tentang hubungan kita , jadi kita bisa berpacaran terang – terangan seperti dulu.”

“Aku tidak tau harus menjawab apa. Kau tau ,  aku benar – benar tidak bisa memutuskan. Hubunganku dengan Him chan sudah sejauh ini , dan itu membuatku tidak bisa berbaikan denganmu. Selain aku takut  menjalani hubungan denganmu , ini semua sudah terlambat. Mungkin kalau kau mengejarku dari awal sebelum Him chan mendekati sampai pada posisi seperti ini , mungkin aku akan mau kembali padamu. Tapi sekarang , semua sudah terlambat.”

Soyu POV

Soyu pada akhirnya berterus terang pada Ricky mengenai perasaannya. Ia berharap dengan ia berterus terang pada Ricky , Ricky bisa mengerti posisinya dan menyerah untuk membuatnya kembali ke sisinya. Karena kalau ia berbuat seperti itu , itu akan membuat semuanya akan bertambah sulit.

Dan sudah seminggu ini aku tidak masuk kuliah , semejak fotoku menyebar kemedia masa. Walaupun mataku di tutupi , tapi sebagian orang di kampus yang mengenalku dengan mudah menemukan kalau itu aku.

“Kapan kau akan masuk kuliah? Aku benar – benar sudah bosan di tanyai terus tentang dirimu oleh manusia seisi kampus.”Keluh Dasom ketika mengunjungiku

“Maafkan aku jadi membuatmu susah. Tapi sepertinya aku tidak akan kembali berkuliah.”Kataku pada kahirnya

“Kau serius? Kau tidak akan kembali kuliah? Lalu bagaimana denganku? Aku bersama siapa?”

“Maafkan aku sekali lagi , kemari malam orang tuaku menelepon. Mereka menyuruhku pulang kerumah. Kemungkinan mereka akan mengirimu kuliah ke Amerika.”

“Kau akan ke Busan dan kau akan ke Amerika untuk kuliah? Tapi mengapa begitu tiba – tiba?”

“Mereka mengetahui tentang beritaku dengan Ricky dan juga Him chan , dan menurut mereka aku sudah membuat malu mereka. Jadi mereka ingin aku untuk intropeksi diri ke tempat diamana aku paling tidak inginkan. Amerika.”

“Tapi apakah mereka benar – benar akan mengirimu ke Amerika? Kau kan memiliki West Complex.”

“Mereka tidak tahu aku memiliki West Complex.”

“Kau harus mengatakanya! Kau ingat , bagaimana seberat apa complexmu itu. Aku ingat waktu itu kita kedatangan dosen dari Australia , dan begitu  kau melihatnya kau seperti orang yang sudah tidak bisa bernafas. Itu membuatku benar – benar takut kau tau?”

Aku ingat waktu itu ada kelas bahasa inggris dan karena dosen yang biasa berhalangan hadir maka , ada dosen dari Australia yang menggantikan. Dan saat baru pelajaran mulai aku sudah seperti orang yang mau meninggal.

Waktu kecil aku sempat mengalami penculikan sewaktu aku dan keluargaku liburan di Amerika. Aku diculik kurang lebih 2 minggu oleh orang Amerika. Selama itu aku mengalami kekerasan yang dilakukan oleh mereka. Dan sebebasnya aku dari penculikan itu , aku menjadi takut dengan orang amerika , mau itu ras berkulit hitam , ataupun berkulit putih.

Aku mengetahui mengenai complexku ketika aku duduk di bangku sma , aku tidak memberi tahu kedua orang tuaku , takut mereka cemas. Tapi bisa dibilang complexku ini cukup berat dan menurut dokter complexku ini bisa membunuhku  , aku harus pelan – pelan menyembuhkannya dengan caraku sendiri. Itulah yang dikatakan dokter.

“Mungkin kalau kedua orangtuaku mengirimku ke Amerika , aku bisa sembuh dengan ketakutanku.”

“Kau bisa sembuh tapi kau juga bisa mati!”

Aku hanya tersenyum kecil. Mungkin benar , kalau aku ke amerika mungkin aku bisa meninggal karena tiap hari aku bertemu dengan orang amerika. Sebenarnya aku juga merasa ini seperti aku sedang mempertaruhkan nyawaku. Tapi entah kenapa walaupun nyawaku dipertaruhkan aku tidak merasa sedikitupun gugup , aku hanya merasa pasrah.

“Aku tidak setuju kalau kau pergi ke Amerika , mempertaruhkan nyawamu seperti orang bodoh disanah!”

Ricky POV

“Ricky ada orang seorang gadis yang mencarimu. Namanya Dasom. Kau mengenalnya?”Tanya Jihoo Hyung , managernya.

Ricky berpikir sejenak. Dasom? “Ciri – cirinya seperti apa hyung?”

“Tidak terlalu tinggi , rambutnya sebahu , kulitnya putih , matanya besar. Katanya ia teman SMA mu , dan ada hal penting yang ingin ia bicarakan denganmu.”

“Ah… Kim Dasom! Ya aku mengenalnya. Aku akan segera menemuinya.”

Ada gerangan apa Dasom mencari Ricky? Ricky mengenal Dasom cukup baik. Mereka dulunya satu SMA , tapi Ricky tidak begitu dekat dengan Dasom. Ia hanya kenal Dasom adalah teman baik Ricky. Saat SMA Ricky memang tidak begitu memiliki banyak teman , karena ia sibuk dengan masa training yang menyita waktu mainnya.

Berbeda dengan Soyu yang memiliki banyak teman. Soyu termaksud orang yang cukup popular di sekolah dulu , karena kecantiknya banyak pria di sekolahnya dulu yang menyukainya. Tapi karena Soyu sudah memiliki pacar tidak ada yang mau mendekati Soyu intensif , kecuali untuk menjadi seorang teman.

Tapi diantara banyak teman Soyu , Soyu memang paling dekat dengan Dasom , mereka selalu menghabiskan waktu berdua. Sampai kuliahpun mereka mengambil sekolah yang sama di satu fakultas yang sama juga.

“Hai Dasom!”Sapa Ricky agak canggung

“Oh hai! Maaf aku datang kemari mengganggumu , ada hal yang ingin kubicarakan denganmu.”Kata Dasom serius

“Mengenai apa yah?”

“Soyu. Aku tidak akan bercerita panjang lebar. Kemarin aku menemui Soyu , dan ia berkata ia akan berhenti kuliah dan kembali ke Busan.”

“Kembali ke Busan? Untuk apa?”

“Orang tuanya menyuruhnya pulang , dan berhenti kuliah. Menurut Soyu orang tuanya malu karena insiden kemarin , dan karena itu mereka ingin mengirim Soyu ke Amerika untuk belajar , sekaligus untuk intropeksi diri  atas kelakuan yang sudah ia perbuat.”

“Tapi bukanya Soyu….”

“Orang tuanya tidak mengetaui tentang complex yang dideritanya. Jadi aku mohon bantuan kamu untuk menjelaskan pada orang tuanya.”

“Baiklah aku akan mengusahakannya.”

Ricky memang mengenal orang tua Soyu dengan sangat baik. Ricky sudah dianggap seperti anak sendiri oleh orang tua Soyu. Orang tua Soyu memang sangat senang dengan Ricky , dari Rickylah , mereka bisa mengenal Soyu lebih baik.

Soyu adalah anak yang sangat tertutup. Ia tidak pernah menceritakan masalah yang dideritanya pada orang lain , termaksud pada orang tuanya sendiri. Ia selalu menyimpan masalah sendiri , seberat apapun.

Tapi pada Ricky , Soyu bertindak lain. Soyu lebih jujur pada Ricky , Soyu sama sekali tidak menutupi apapun dari Ricky. Entah karena Ricky adalah pacarnya atau karena Soyu merasa nyaman dengan Ricky. Tapi dengan adanya Ricky memang orang tua Soyu lebih mengerti anak perempuan semata wayangnya.

“Hyung aku akan ke Busan malam ini.”Kata Ricky saat selesai latihan

“Kau ke Busan? Untuk apa?”Tanya Ji Hoo Hyung kaget

“Ada yang harus kurus di Busan. Aku pasti akan kembali besok , aku berjanji.”

“Apa masalah keluarga?”

Ricky tidak menjawab. “Ok baiklah aku mengizinkanmu ke Busan.”

Walaupun kelihatan sekali Ji Hoo Hyung tidak rela mengizinkannya , tapi akhirnya mau tak mau Ji Hoo Hyung mengizinkan karena Ricky tampak sangat serius kali ini. Ia jarang menampak wajah serius , biasanya ia lebih kalem dan tidak menampakan ekspresi apapun kalau di belakang kamera.

Perjalanan Seoul Busan yang cukup lama , sebenanrya membuat Ricky lelah. Tapi ia buru – buru menghilangkan pikiran lelahnya dan langsung pergi kerumah orang tua Soyu. Tak butuh waktu lama Ricky sudah sampai di gerbang rumah mewah yang terletak di perumah elit di Busan

Kedua orang tua Soyu memang orang yang berada. Ayahnya memiliki perusahan tambak ikan di berbagai tempat. Tapi walaupun Soyu hidup bergelimang harta dan kemewahan , ia sama sekali tidak terlihat seperti orang yang hidup sehari – harinya seperti itu.

Soyu lebih sederhana di kehidupan seharinya. Menurut Appanya , Soyu mirip mendiam ommanya yang sudah meninggal ketika Soyu berumur 3 tahun. Tidak suka kemewahan itulah Soyu yang dikatakan mirip mediam ommanya menurut appanya ketika Appanya bercerita tentang Soyu kecil pada Ricky.

“Omma! Appa! Ada Ricky Oppa!”Teriak seorang anak kecil menyambut Ricky

Rickypun menggendong anak kecil yang berteriak menyambutnya tersebut “Uri Donghoo… Kau sudah besar sekarang , berapa usiamu sekarang?”

“5 tahun.”

Tak berapa lama orang tua Soyu keluar. Ricky langsung membungkuk hormat menyapa orang tuanya “Maafkan saya bertamu pagi – pagi seperti ini.”

“Ah kau ini terlalu sungkan. Ayo masuk.”Sambut omma Soyu

Terlihat sekali wajah kedua orang tua Soyu sangat bahagia menyambut Ricky. Begitu Ricky masuk ke dalam rumahnya buru – buru omma Soyu menyiapkan minuman untuknya.

“Maaf merepotkan.”Kata Ricky sopan

“Kau pasti belum makan , omma buatkan makanan. Kau makan disinih yah.”Kata Omma Soyu bersemangat

Rick mengangguk. Omma Soyu pun meninggalkan Ricky dengan Appa Soyu. “Oppa , oppa akan disinih menemaniku bermain kan?” Tanya Donghoo memelas

Ricky terdiam , ia tidak tahu  harus menjawab apa. Kalau ia berkata tidak , ia tidak tega melihat Donghoo bersedih. Tapi ia sendiri tidak bisa berkata ia karena ia berjanji akan kembali ke Seoul hari ini juga.

“Yeobo , tolong bawa Donghoo berjalan – jalan sebentar.”Teriak Appa Soyu.

Dengan cemberut Donghoo meninggalkan kami. Ricky merasa bersalah pada Donghoo , dengan memperlakukannya seperti ini.

“Ada hal mendesak apa yang ingin kau katakan hingga kau datang jauh – jauh ke mari dari Seoul?”Tanya Appa Soyu tanpa basa basi

“Pertama aku ingin minta maaf atas insiden kemarin. Semua yang terjadi kemarin , bukan kesalahan Soyu , melainkan aku.”Sesal Ricky

“Kalian putus?”

Ricky mengangguk “Hubungan kami sudah berakhir cukup lama , bahkan sebelum insiden kemarin. Putusnya hubungan kami , jujur saja murni karena kesalahnku. Aku memperlakukan Soyu seenak hatiku. Dan ternyata itu membuat Soyu sakit hati padaku. Maka hubungan kami berakhir.”

“Jujur Appa sangat kecewa dengan munculnya berita itu , begitu pula dengan omma. Tapi mendengar kalau kau putus dengan Soyu , appa lebih sangat kecewa.”

“Aku benar – benar minta maaf. Tapi aku mohon jangan kirim Soyu ke Amerika karena ini.”

“Soal itu , keputusan appa dengan omma sudah bulat. Appa akan mengirimnya ke amerika. Appa melakukannya supaya Soyu tidak menderita karena berita ini. Appa berkata pada Soyu ini adalah hukuman untuknya , tapi sebenarnya ini adalah cara agar ia tidak harus menderita karena berita ini. Appa takut fansmu akan menyerangnya dan bisa membahayakan nyawa Soyu.”

“Tapi mengirimnya ke Amerika juga sama – sama membahayakan nyawanya!”

“Apa maksud perkataanmu?”

Rickypun menjelaskan keadaan Soyu saat ini. Ricky mencoba menjelaskan dengan hati – hati karena ia tidak ingin orang tua Soyu terlalu cemas pada keadaan Soyu , karena Soyu benar – benar tidak suka melihat orang tuanya cemas dengan keadaannya.

“Appa sama sekali tidak mengetahui mengenai masalah Soyu ini. Tapi bukanya ia tahu? Kenapa ia menerima begitu saja keputusan Appa?”Tanya Appa Soyu tampak putus aa

“Ia hanya tidak ingin membantah keiingan Appa dan Omma.” Yang dikatakan Ricky memang benar. Soyu memang selalu mengikuti keiingan orang tuanya. Hanya sekali waktu Soyu membantah ketika ia pertama kali disuruh kuliah ke Amerika , ia membantah dengan alasan ingin kuliah bersama Dasom dan masih ingin bersama Ricky. Tapi itu pertama kali , dan mungkin terakhir kalinya Soyu membantah.

“Yeobo , batalkan sekolah Soyu ke Amerika.”Kata Appa Soyu langsung

“Waeo?” Tanya Omma Soyu heran

“Soyu tidak mungkin kita kirim ke Amerika. Biarkan saja ia disinih.”

Omma Soyu tidak mengerti sama sekali , tapi ia menuruti dahulu apa yang dikatakan Appa Soyu. Appa Soyu tampak benar – benar terkejut dengan perkataan Ricky.

“Appa tidak perlu terlalu cemas. Soyu akan baik – baik saja.” Ricky mencoba menenangi Appa Soyu , tapi agaknya itu tidak berhasil karena kelihata sekali Appa Soyu cemas.

Soyu POV

“Omma , Appa , kenapa kalian bisa datang kemari?”Tanyaku kaget bukan main melihat orang tuaku datang dari Busan , jauh – jauh tanpa mengabariku dahulu.

“Soyu – ah.” Ricky muncul dari balik badan orang tuaku. Wajahnya tampak seperti ingin meminta maaf.

Aku masih tidak mengerti apa yang terjadi disinih , kenapa keluargaku datang bersama Ricky? “ Ada apa ini?”

“Kami sudah mendengar semuanya dair Ricky.”Kata Appa

“Mendengar semua dari Ricky? Tentang apa?”Tanyaku binggung sambil melihat Ricky heran

“Kenapa kau menyanggupi untuk berangkat ke Amerika , padahal kau tahu sendiri bagaimana kondisimu. Kau tidak sadar kau bisa saja meninggal kalau kau pergi ke Amerika?”

Aku tahu kemana jalan pembicaraan ini , langsung saja aku memeolototi Ricky. Kenapa ia menjelaskan ini tanpa seizinkan dahulu! Ini sungguh membuatku kesal. Appa dan Omma tampak cemas , wajah mereka telah menggambarkan itu semua.

“Appa , Ricky terlalu melebih – lebihkan. Semuanya tidak separah itu.” Kataku mencoba menenangkan Appa dan Omma

“Apa kau sudah ke dokter?”Tanya Omma

Aku mengangguk. “Tidak ada cara untuk  menyembuhi complex ini , hanya akau yang bisa mengatasinya dengan caraku sendiri. Itulah menurut apa yang dikatakn dokter.”

Omma beranjak ke sebelahku. Ia langsung memelukku. Aku bisa merasakan Omma nenangis. Aku benci suasana seperti ini. Karena ketika aku melihat omma menangis , sejujurnya aku ingin menangis.

“Omma sudah tidak apa – apa. Aku baik – baik saja.”Kataku setegar mungkin

“Noona  ….” Panggil Donghoo sambil menghampiriku

Aku bisa melihat Donghoo yang sudah mau menangis , akupun memeluknya langsung. Anak ini memang selalu begitu , walaupun ia tidak tahu apa yang terjadi ketika ia melihat suasana tidak baik , ia akan langsung menangis. Intuisi anak ini memang baik.

“Soyu , appa mau bicara berdua denganmu.” Kata Appa malam hari saat aku tepat mau beres – beres untuk tidur.

Aku menghampiri Appa yang duduk di ruang keluarga. Omma dengan cekatan membawa Donghoo untuk tidur.

“Appa tidak akan mengirimu ke Amerika , tapi appa ingin bertanya sesuatu padamu. Apa rencanmu setelah ini? Kau mau meneruskan kuliah disinih? Atau kau mau pergi dari sinih , kuliah ke tempat yang kau inginkan?”

“Aku tidak tahu.”

“Soyu-ah… Sebenarnya appa mengirimu kuliah di Amerika , bukan karena Appa malu dengan kelakuan kamu. Appa jujur saja tidak peduli dengan pemberitaan media itu , karena Appa tau kamu bukan anak seperti itu. Kamu adalah anak baik , kamu adalah anak yang Appa selalu banggakan. Appa sebenanrya takut kau akan tersakiti kalau kamu ada di sinih , Appa takut dengan pemberitaan yang beredar kau jadi sedih. Appa tidak mau melihatmu seidh.”

“Appa , aku akan baik – baik saja. Jujur saja aku sebenarnya tidak benar – benar terusik dengan pemberitaan itu. Aku hanya merasa bersalah telah membuat semuanya menjadi kacau. Aku telah mengacaukan konsentrasi banyak orang karena masalah ini. Aku tidak tahu sekarang aku harus bebrbuat apa.”

“Pastikan kau memilih keputusan terbaik , yang kau yakini. Hanya itu yang bisa appa katakan.”

Appa meninggalkanku sendiri diruang keluarga. Kantukku yang tadi meraja rela sekarang hilang begitu saja. Aku bisa tahu appa kecewa dengan putusnya hubunganku dengan Ricky , karena appa snagat menyukai Ricky , ia sudah menganggap Ricky sebagai anaknya sendiri. Tapi aku sendiri tidak bisa menjalani hubungan ini , karena terlalu melelahkan.

“Himchan-ah.”Kataku di telepon

“Soyu? Kau belum tidur?”Tanya Him chan dari ujung telepon dengan sedikit kaget

“Kau sedang apa? Apa aku menganggumu?”

“Tidak , aku baru beres latihan , ini sedang di jalan mau pulang ke dorm.”

“Noona! Noona!” Aku bisa medengar Zelo berteriak memanggilku , Him  chan yang merasa terganggu karena Zelo langsung membentak Zelo menyuruhnya untuk diam

“Aku merindukanmu.” Kata – kata itu keluar dari mulutku dengan seketika. Akal sehatku sepertinya tidak bekerja dengan baik! Ini pertama kalinya aku menyatakan pernyataan memalukan seperti ini pada Him chan.

“Apa yang barusan kau katakan?”

“Tidak! Bukan apa – apa , lupakan saja! Sudah aku mau tidur.”

Dengan buru – buru aku mematikan ponselku. Aku pasti sudah gila! Aku menutup kedua wjahaku dengan bantal. Kantuk menghilang dan aku bena r- benar tidak bisa tidur karena malu mengatakan hal seperti itu. Ah aku benar – benar sudah kurang waras!

 

 

 

“Soyu kau terlihat lelah.”Komentar Dason pagi hari ketika kami menghadiri kelas

“Aku hanya kurang tidur saja.” Karena kemarin malam Him chan menginap di apartementku , aku jadi tidak tidur. Kami mengobrol semalaman. Sebenarnya aku tidak ingat apa yang sebenarnya kami obrolkan , karena kami mengobrol tentang banyak hal. Tapi yang kuingat itu menyenangkan.

“Soyu bukanya itu ommanya Ricky? Kenapa ia ada disinih?” Dasom menunjuk seorang wanita tengah baya yang tampak mencari – cari seseorang di kelasku.

Aku yang menyadari itu ommanya Ricky , langsung menghampirinya. “Omma apa yang kau lakukan disinih?”

“Soyu-ah…” Omma Ricky memelekukku.

Karena kelas akan mau dimulai sebentar lagi , maka aku membawa omma Ricky menuju taman. Mau tak mau aku harus membolos kelas ini.

“Omma kenapa omma bisa datang kemari?”

“Soyu-ah… Omma mau minta maaf atas nama Ricky , omma tau dia itu bodoh dan sangat egois. Tapi omma sangat tau ia sangat mencintaimu. Berbaikanlah dengannya , omma mohon.”

Jujur saja aku tidak tidak tega mengatakan tidak , karena itu akan membuat omma kecewa. Tapi jujur saja keputusanku sudha bulat. Ditambah sekarang aku menjalani hubungan dengan Him chan , walaupun kami memang tidak mensahkan hubungan kami sebagai pasangan kekasih , tapi kami menajalni kehidupan seperti kekasih belakangan ini. Aku tidak mungkin bisa menyangkal ini.

“Omma , maafkan Soyu.” Hanya itu yang keluar dari mulutku.

“Soyu-ah… maafkan Ricky okay?” Pinta Omma Ricky untuk kesekian kalinya.

Aku terdiam , aku tidak bisa berkata apapun. Jujur saja aku memaafkan Ricky. Aku selalu memaafkan Ricky , tapi aku tidak bisa menerimanya kembali. Aku terlalu takut untuk kembali sakit hati.

“Halo Him chan ada apa?”Tanyaku ditelepon

“Kau sedang apa?” Tanya Him chan dari ujung telepon

“Aku , tidak sedang apa – apa. Kau sedang apa?”

“Aku sedang di salon. Bukannya kau bilang kau ada kelas? Apa kau tidak menghadirinya?”

“Iya aku tidak menghadirinya. Aku rasa aku terlalu lelah untuk menghadiri kelas.”

“Maafkan aku , akulah yang membuatmu merasa seperti ini.”

“Tidak apa – apa , lagi pula aku senang juga kemarin malam. Him chan , maaf aku tidak bisa mengobrol sekarang. Aku sebenarnya ada tamu. Aku akan menghubungi nanti.”

“Baiklah kalau begitu.”

Karena omma Ricky melihatku terus saat sedang menelepon , mau tak mau aku buru – buru menutup telepon dari Him chan.

“Soyu-ah , temani omma makan hari ini bagaimana?” Tanya Omma Ricky ketika aku selesai menelepon

Aku menangguk. Ricky Omma membawaku ke sebuah restauran samgyupsal yang letaknya sebenarnya agak jauh dari kampusku. Aku tidak protes , karena itu tidaklah sopan. Ditambah aku tidak ingin melihat omma Ricky memintaku berbalikan dengan Ricky lagi

Sesampainya di restauran sampgyupsal aku sudah melihat Ricky ada disinnah menunggu kami. Jujur saja aku agak kaget. Tapi ini pasti sudah direncankan oleh Ricky omma. Tidak mungkin ini semua kebetulan bukan?

“Soyu?” Ricky menyambutku dengan kaget

“Omma…” Belum beres aku berkata omma Ricky sudah memotong “Omma akan meninggalkan kalian berdua , berbicaralah satu sama lain dengan baik – baik.”

Omma Ricky pergi begitu saja meninggalkan kami. Entah kenapa kali ini aku merasa canggung berada di satu ruangan kecil dengan Ricky. Tanpa berkata satu sama lain kami membakar daging , dna makan.

“Bagaimana kabar hubunganmu dengan Him chan?”Tanya Ricky saat mau selesai makan

“Baik. Him chan pria yang baik. Ia juga mengenalkanku dengan membernya , dna member Bap orang yang menyenangkan. Kemarin kami baru saja  berkumpul karena Zelo berulang tahun.” Jelasku sedikit menggebu – gebu.

“Syukurlah , kau tampak bahagia sekarang. Aku lega.”

“Bagaimana dengan para member? Apa mereka baik?”

“Mereka baik. Kami sekarang sedang bersiap – siapa untuk rekaman album baru.”

“Oh… Kalian pasti akan sangat sibuk. Jaga kesehatan , terutama kamu Ricky. Jangan telat makan. Kalau kau merasa kau akan telat makan jangan lupa bawa kue kemanapun kau pergi , jadi kau bisa makan setidaknya.”

Ricky mengangguk , dan kemudian suasana kembali seperti sebelumnya , canggung. Aku melirik jam , sudah hampir mau jam 2.

“Ricky aku pulang dulu yah.” Pamitku

“Oh , kau sudah mau pulang?”Tanya Ricky sedikit kecewa

“Iya , aku harus kembali ke kampus. Barangku kutinggalkan di kampus. Kalau terlalu lama takut hilang.”

“Oh , hati – hati yah.”

Ricky POV

“Soyu tunggu!” Ricky berusaha mengejar Soyu yang hampir mau naik taksi.

“Ada apa?” Tanya Soyu menghentikan langkahnya

“Bagaimana kalau kuantar saja ke kampusmu?”

“Kau mengantarku ke kampusku? Memang kau tidak sibuk?”

Ricky menggeleng cepat. Sebenarnya ia masih punya jadwa latihan. Tapi ia tidak peduli. Ia ingin lebih lama bersama Soyu.

Walaupun awalnya Soyu ragu , tapi akhirnya Soyupun mengikuti perminta Ricky. “Ini kali pertama kau mengantarku ke kampus.”Komentar Soyu saat di jalan.

“Oh benarkah? Aku tidak pernah meyadarinya.” Kata Ricky

“Kau memang tidak pernah peka. Tidak berubah dari dulu  sampai sekarang.”

Ricky terdiam , ia merasa bersalah. Mungkin sifatnya lah yang menjadikan hubungannya dengan Soyu seperti ini. Putusnya mereka mungkin bukan karena Soyu lelah menjalani hubungan tertutup seperti apa yang dikatakan Cap , tapi lebih karena dirinya yang selalu tidak peka.

“Kampusmu besar juga.”Komentar Ricky saat sampai di depan kampus Soyu.

“Lumayan. Terimakasih yah atas…”Entah kenapa Soyu berhenti berkata. Pandanganya terpaku keluar. Rickypun melihat kearah yang sama dengan arah pandangan Soyu

“Himchan.”Komentar Ricky tanpa sadar “Kau ada janji denganya?”

Soyu menggeleng. “Ada apa ia ke kampusku?”

Soyu buru – buru turun dari mobil. Ricky masih duduk di dalam mobil memperhatikan Soyu yang berlari kecil kearah Him chan yang dikerumuni gadis – gadis yang sibuk meminta tanda tangannya.

Dari dalam mobil Ricky bisa melihat Soyu yang bertegur sapa dengan Soyu. Mereka tampak sangat dekat. Ricky salut dengan Him chan yang berani terang – terangan berpacaran di muka umum. Ricky belum tentu seberani itu , ia memiliki banyak pertimbangan untuk tidak mempublikasikan hubunganya ke media.

“Yo!”Sapa Him chan sambil membuka pintu mobil Ricky

Ricky agak kaget , karena ia tidak menyadari Him chan menghampirinya. “Yo!”

“Kudengar tadi dari Soyu , kau mengantarkannya ke kampus. Terima kasih yah!”

“Ah itu bukan masalah.”

Hati Ricky sakit seperti tersayat – sayat ketika tanpa sadar ia melihat Him chan menggegam tangan Soyu dengan erat. Apakah hubungan mereka sudah sampai taraf seperti itu , walaupun mereka bisa dibilang baru saja bertemu?

“Aku dan Soyu mau ke cafe shoop di deket sinih , kata Soyu cafe shoop itu memiliki kue yang enak. Kau mau iktu?” Ajak Him chan

“Ikut saja. Kau pasti akan suka , disanah ada macaron yang enak. Kau kan suka macaron.” Tambah Soyu

“Ok baiklah.” Dengan terpaksa Ricky ikut.

Alasan kenapa Ricky tidak mau ikut karena ia tidak tahan melihat Soyu bemesraan dengan pria lain. Hatinya belum siap. Tapi walaupun begitu Ricky  mengakui Him chan memperlakukan Soyu dengan sangat baik , layaknya pria sejati. Soyu berhak mendapatkan pria seperti Him chan , ketimbang dirinya.

“Ini untukmu.”Kata Soyu sambil memberikan kotak besar pada Ricky

“Apa ini?”Tanya Ricky sembari membuka kotak besar tersebut

“Kue , makanlah dengan member yang lain.”

“Gomawo.”

Ricky melihat kue tart yang diberikan oleh Soyu , Blueberry cheese cake. Ternyata Soyu masih ingat kue tart favoritnya. Mereka bertiga mengobrol satu sama lain di cafe tersebut lumayan lama. Sampai Him chan berpamit untuk pergi

“Aku masih ada latihan. Aku pergi dulu yah.” Pamit Him chan.

Soyu mengatnarkan Him chan keluar. Ricky hanya memperhatikan Soyu dari dalam . Dan saat Him chan berpamitan pulang , ia mencium kening Soyu. Hati Ricky berubah menjadi panas. Ia marah , ia sedih. Tapi ia tidak punya hak untuk itu. Ia bukan siapa – siapa lagi bagi Soyu.

Soyu POV

Hari – hariku berjalan biasa saja , sejak pertemuan terakhirku bersama Him chan dan juga Ricky , aku tidak pernah bertemu Him chan lain , ataupun Ricky. Tapi aku dan Him chan masih bekromunikasi satu sama lain. Walaupun belakangan ini Him chan jarang menghubungiku karena kesibukanya. Tapi aku bisa memakluminya , karena ia sedang sibuk dengan pembuatan album barunya.

Kalau soal Ricky , kami benar – benar lost contact begitu saja. Ricky tidak pernah menghubungiku lagi , akupun tidak menghubunginya kembali. Akan terlalu canggung kalau kami masih berhubungan satu sama lain seperti dulu di kondisi yang seperti sekarang.

“Soyu lihat ini.” Dasom menunjukan majalah padaku

Aku melihat majalah tersebut di dalamnya terdapat banyak sekali fotoku selcaku bersama dengan Ricky  baik sebelum Ricky debut maupun setelah Ricky debut. Ditulis besar – besar diatas “PACAR TEEN TOP RICKY , BERSELINGKUH DENGAN BAP HIMCHAN?”

“Bagaimana bisa jadi seperti ini?”Tanyaku binggung

Dasom menggeleng “Sebaiknya kau telepon Ricky.”

Buru – buru aku mencari ponsel di dalam tasku. Dengan gugup aku mencoba mencari nomer telepon Ricky di ponselku

Agak sulit menghubungi nomer Ricky , sampai ke 7 kali menelepon baru tersambung “Halo Ricky.” Suaraku bergetar

“Soyu kau sudah mengetahuinya?”Tanya Ricky pelan

“Apa yang harus kulakukan sekarang?”

“Tenang , kau tenang dulu yah. Sekarang kau ada dimana? Biar aku menemuimu sekarnag.”

“Aku dikampus.”

“Aku akan kesanah menjemputmu , kau jangan kemana – mana.”

Aku terus melihati majalah yang memuat fotoku bersama Ricky , bagaiamana semua ini bisa tersebar luas sampai media tahu? Apa yang harus kukatakan pada Him chan? Aku telah berbohong padanya , mengatakan kalau aku adalah adik sepupu Ricky , padahal kami adalah mantan kekasih. Apa yang harus kulakukan sekarang?

“Soyu!”Panggil Ricky “Kita tidak punya waktu , media mungkin akan mencarimu untuk mengkorfirmasi semua ini. Sebaiknya kita pergi.”

Aku mengikuti Ricky keluar dari kampus. Semua orang di kampus yang melihat kami , melihat pada kami. Ditambah dengan Ricky yang datang dengan terang – terangan tanpa menggunakan topi , masker ataupun kacamata.

Ternyata Ricky membawaku ke kantor menejementnya. Aku kaget bukan main melihat ada member Teen Top lain dan juga produser Teen Top , Andy. Ini pertama kalinya kau bertemu dengan produser Teen Top , Andy yang merupakan member boy band legenda Shinhwa.

“Jadi kau yang bernama Soyu.”Komentar Andy menyambutku

Aku membungkuk 90 derajat “Maaf.”

“Ini bukan salahmu , jadi jangan menyalahkan diri sendiri. Kita hanya perlu mencari tahu siapa yang telah menyebarkan foto kalian.”

Wajahku tertunduk , aku tidak berani meliha wajah para member , maupun crew yang sebenarnya kukenal. Aku merasa ini kesalahanku. Walaupun aku tidak thau bagaimana foto itu bisa menyebar. Tapi entah kenapa aku merasa ini adalah karena aku.

“Soyu kau tidak apa – apa?”Tanya Him chan cemas sambil menghampiriku

Aku kaget bukan main , mengapa bisa ada Him chan disinih? Dan saat aku melihat ternyata ada juga member BAP yang lain datang. Kenapa semuanya bisa ada disinih?

“Maafkanku aku.”Gumamku tanpa bisa melihat Him chan sama sekali.

“Bodoh ! Untuk apa kau minta maaf , kau tidak salah.” Kata Him chan sembari memelukku.

“Maaf aku harus memotong kalian , tapi kita tidak punya banyak waktu. Bagaimana kalau kita membicarakan ini sekarang , karena semuanya sudah hadir.” Potong Andy.

Semua tampak setuju. Mereka membicarakan langkah – langkah selanjutnya. Karena issue ini berpengaruh sekali pada keduanya. Karena mereka masing – masing sedang sibuk membuat album baru. Dan itu membuatku semakin bersalah.

Selama diskusi aku hanya menunduk. Walaupun kadang aku dimintai pendapat. Aku tidak bicara begitu banyak. Aku telalu sibuk dengan pikiranku , entah sebenarnya apa yang kupikirkan , tampaknya otakku sekarnag berpikir tentang banyak hal secara bersamaan

“Tenang saja semuanya akan baik – baik saja.”Bisik Him chan sambil menggengam tanganku.

Rick POV

“Biarkan aku yang mengantarkan Soyu pulang.” Kata Him chan sewaktu Ricky mau mengantarkan Soyu pulang.

“Oh baiklah.”Ricky pun membiarkan Soyu pulang bersama Him chan.

“Soyu kau tunggu dimobilku dahulu , ada hal yang ingin kubicarakan dengan Ricky.”

Soyu dengan pandangan terpaksa meninggalkan Ricky dan Him chan. Rickypun menatap Him chan dengan heran , apa yang ingin di katakan pria ini padanya?

“Aku ingin jujur padamu , karena semua sudah terlanjut seperti ini. Sebenarnya dari awal aku tahu kalau Soyu bukan adik sepupumu.” Kata Him chan sepeninggalan Soyu.

Ricky kaget bukan main dengar hal itu. Jadi ia sudah tahu kalau mereka sebelumnya berpacaran? “Apa maksudmu?”

“Aku tahu kalian dahulu memiliki hubungan special. Aku sering melihat kalian berjalan – jalan di gedung siaran sambil berpegangan tangan atau sekedar makan sambil mengobrol.  Aku memperhatikan kalian diam diam sejujurnya. Sampai sekali waktu kita bertemu dan kau memperkenalkanya sebagai adik sepupumu. Jujur saja aku agak terkejut , aku selalu berpikir kenapa kau tidak mengatakan yang sebenarnya saja. Kalau aku jadi kau mungkin aku akan mengatakan yang sejujurnya.

Aku akan mengatakan kalau Soyu itu pacarku. Dia sangat cantik , menarik dan memiliki aura yang berbeda dari wanita pada umumnya. Jujur aku menyukainya bahkan sebelum aku mengenalnya. Tapi kau malah menyia – nyiakannya. Tidak sering kau membuatnya sedih bahkan menangis. Jujur saat itu aku benar – benar ingin memeluknya dan mengatakan semua akan baik – baik saja…”

Sebelum Him chan menyelesaikan kata – katanya Ricky sudah memotongnya “Katakan apa yang sebenarna ingin kau katakan.”

“Aku hanya ingin bilang , apapun yang terjadi , berita apapun yang tersiar diluaran sanah. Aku tidak akan membiarkan Soyu sedih. Kau tidak perlu kawatir. Dan aku harap kau jangan mebuat Soyu sedih , karena aku tahu dengan jelas siapa yang membiarkan berita ini mencuat.”

Him chan pergi meninggalkan Ricky dengan sejuta kebinggungan. Apa maksud perkataan Him chan yang terakhir? Ia tahu siapa yang menyebabkan berita ini?

“Ricky sedang apa kau diluar?”Tanya Cap

“Ah tidak apa – apa.” Ricky buru – buru masuk ke dalam.

“Kau baik – baik saja?”

“Aku baik – baik saja. Andy hyung sudah pulang?”

“Iya ia sudah pulang.”

Ljoe tampak seperti mencari – cari seseorang “Soyu mana?”

“Dia pulang bersama Him chan.”

Cap menarik tangan Ricky menjauh dari pada member. Cap menatap tajam Ricky “Berlakulah seperti pria! Kalau kau tidak mau kehilanganya , lindungi dia! Tunjukan kalau kau masih mencintainya!”

Ricky kaget bukan main di bentar Cap seperti itu. Cap tidak pernah membentak sebelumnya , kecuali ia benar – benar kesal. Cap lebih sering menggunakan tatapan tajamnya sewaktu ia kesal , tapi itu juga sudah menakutkan , ditambah sekarang ia membentar benar – benar menakutkan

“Hyung…”Ricky gugup bukan main di bentak seperti itu

“Kau tahu bagaimana keadaan kau sekarang? Kau sangat kacau! Kau tidak bisa berkonsentrasi sewaktu latihan dan kelakuan kau sekarang seperti mayat hidup! Kalau kau memang perhatian padanya dan masih membutuhkanya rebut dia! Rebut dia seperti layaknya pria sejati!”

“Hyung kau tidak mengerti kondisinya…”

“Aku memang tidak mengerti kondisinya , tapi aku tau Soyu masih memiliki harapan padamu! Kau tau selama rapat ia selalu melihat kamu dengan tatapan bersalah! Tapi kau pura – pura tidak peduli! Aku tidak mengerti dengan jalan pikiranmu , kau membawa Soyu yang terpukul ke kantor . Harusnya kau hibur ia baru ia bawa kemari!”

Cap hyung memang benar. Ia tidak seharusnya membawa Soyu ke kantor. Soyu pasti sangat terguncang dengan gosip ini , ia tidak biasa dengang gosip. Soyu orang biasa tidak seperti dirinya yang sudah biasa digosipkan. Ia lupa akan hal itu

“Aku tidak berpikir sampai situ hyung…”

“Sekarang lebih baik kau temui dia , hibur dia. Aku yakin dia sangat membutuhkanmu. Walaupun memang Him chan ada disebelahnya , tapi mungkin Him chan tidak akan bisa berbuat banyak. Karena ia baru saja mengenal Soyu tidak sepertimu.”

“Baiklah aku akan menemuinya.”

Rickypun berlari seperti orang gila , menejernya memanggilnya untuk latihan , tapi Ricky sama sekali tidak mendengar , ia harus menemui Soyu dan menghiburnya itulah yang ada di otaknya saat ini.

 

 

Him chan menghubungiku tiada henti. Ia lebih sering mengirim sms , aku tidak selalu membalasnya. Kalau aku tidak ada kelas akan kubalas kalau aku ada kelas aku akan membalasnya. Dan di malam hari , Himchan selalu meneleponku menayakan kabarku hari ini dan kadang ia hanya meneleponku untuk mengucapkan selamat tidur.

Him chan ternyata orang yang hangat dan ramah. Tidak seperti yang kupikirkan sebelumnya orang yang arrogant dan menyebalkan. Ia sangat lucu , ia sering sekali melontarkan jokes yang membuatku tertawa terpingkal – pingkal. Berhubungan dengannya benar – benar menyenangkan.

“Loh Soyu! Kok kau bisa ada disinih?”Tanya Niel heran melihatku ada di loby KBS stasion.

“Kau pasti mau bertemu dengan Ricky yah? Tunggu saja sebentar lagi dia pasti turun.”

Belum sempat aku menjelaskan kedatanganku , Ljoe sudah menarik Ricky ke hadapanku. Lantas saja aku salah tingkat. Dan Ricky pun kaget dengan kehadiranku.

“Tuh Ricky , Soyu datang menemuimu!” Kata Ljoe semangat

Member teen top lain meninggalkan kami berdua. Aku dan Ricky sama sama canggung berhadapan satu sama lain.

“Kenapa kau bisa ada disinih?”Tanya Ricky basa basi

“Eum… Itu… Him chan mengudangku kemari. Ia mau mengajakku makan.” Jawabku pada akhirnya

Mau tak mau aku berbicara jujur. Aku tidak mungkin berbohong , karena itu bukan styleku sama sekali.

“Kau sepertinya semakin dekat denganya. Dia pasti sering menghubungimu, Apa ia pria yang baik?”

Aku diam , tidak langsung menjawab. Aku bisa merasakan Ricky bertanya dengan suara bergetar. Tapi aku memilih pura – pura tidak peduli “Ia pria yang baik , menyenangkan. Aku sering sekali dibuatnya tertawa. Ia tidak seperti kelihatanya.”

“Begitu? Syukurlah.”

Aku menjadi tidak enak setelah berkata demikian. Tentu saja aku tidak bisa berbohong pada diriku sendiri , walaupun memang Himchan pria baik tapi aku masih mencintai Ricky , walaupun tabiatnya sangat buruk tapi aku mencintainya.

Ricky POV

“Ricky kau baik – baik saja? Wajahmu tampak pucat.”Tanya Cap perhatian

“Hyung apa yang harus kulakukan sekarang?” Suara Ricky sangat bergetar begitu pula badanya.

Cap dan member Teen top yang lain langsung saja tertuju perhatiannya pada Ricky.

“Apa kau sakit?”Tanya Changjo

Wajah Ricky semakin pucat pasi. Tubuhnya bergetar. Tapi ia sama sekali tidak berkata apapun. Cappun memeluk Ricky agar Ricky dapat lebih tenang.  Cap bisa merasakan tubuh Ricky bergetar dengan hebat.

“Hyung Ricky kenapa”Bisik Changjo

Chunji hanya menggeleng kepala. Ia sama sekali tidak tahu apa yang terjadi pada Ricky hingga ia seperti itu. “Aku juga tidak tau.”

Setelah Ricky agak tenangan Cap bertanya “Kau sebenarnya kenapa?”

“Pasti karena Soyu.”Tebak Ljoe

“Kudengar dari Cody noona , Him chan sedang mendekatinya.”Komentar Changjo

Karena komentarnya itu Changjo jadi dipelototi oleh Cap , ia tidak seharusnya berkomenar eperti itu , itu akan memperkeruh suasana saja.

“Lebih baik kau bicarakan denganya baik – baik. Kau minta maaf padanya , aku yakin dia pasti mau menerimamu kembali.”Buju Cap

“Tapi apa boleh aku mengatakan sesuatu? Sejujurnya aku merasa kasihan dengan Soyu. Kau selalu memperlakukanya seperti ia bukan pacarmu. Dan sekarang ketika ia memutuskanmu kau tidak menerimanya. Apakah kamu tidak merasa kamu egois?”Komentar Ljoe terus terang

“Ljoe kau jangan begitu jahat pada Ricky.”

“Aku hanya mengatakan kenyataannya saja hyung.”

Ljoe yang kesal karena tidak ada yang membelanya akhirnya pun pergi meninggalkan ruangan latihan.

“Apa yang dikatakan Ljoe benar , disinih akulah yang salah.”Kata Ricky

Soyu POV

“Kau tampak tidak bersemangat , apa sedang ada masalah?”Tanya Him chan perhatian

Aku mengeleng kepala buru – buru. “Tidak apa – apa kok. Hari ini kita mau makan dimana?”

“Sebenarnya kalau kau tidak keberatan , aku ingin kau berkenalan dengan member BAP. Apa kau mau?”

“Baiklah , kurasa itu tidak masalah.”

Him chan membawaku ke sebuah restouran bbq di kawasan Hongdae. Tempatnya sangat terpencil sekali. Aku yang termaksud sering berjalan – jalan di kawasan ini , tidak tahu ditemapt ini ada tempat makan bbq.

“Tempatnya memang kecil , tapi makanan disinih tak kalah dari restauran mahal.” Komentar Him chan yang sepertinya mengetahui jalan pikiranku.

Ternyata yang lain sudah datang lebih dahulu. Him chan memperkenalkanku atu satu pada setiap member BAP. Jujur perhatianku tertarik pada Zelo , maknae BAP. Cara bicaranya yang tidak biasa , membuatku penasaran.

“Wah Him chan , sepertinya Soyu menyukai Zelo dari pada kamu.”Goda Daehyun

Him chan langsung menarikku ke sisinya “Zelo kau pindah duduk sebelah Young Jae.”

Dengan wajah cemberut Zelo pindah ke sebelah Young Jae yag jarkanya jauh dariku. Aku hanya tersenyum saja melihat tingkah Him chan yang cemburu.

“Kau mau pesan apa?”Tanya Him chan padkau

“Terserah kau saja. Ini pertama kali aku makan disinih , aku tidak tahu mana yang enak. Kau pesanan saja yang menurutmu enak.” Kataku

“Baiklah kalau begitu.”

Selama makan berapa kali Zelo berusaha mencoba mendekatiku , mengajak ngobrol dan bercanda denganku berapa kali juga Him chan menyuruhnya menjauh dariku.

“Hari ini benar – benar menyenangkan , terima kasih yah untuk traktiran makanya.”Kataku selesai makan

“Maafkan aku tidak bisa mengantarkanmu pulang , tapi aku janji lain kali aku akan mengantarkanmu pulang.” Janji Him chan

“Eum , hati – hati yah.”

“Kabariku setelah kau sampai dirumah. Dan pastikan kau langsung pulang kerumah okay?”

Aku benar – benar berterima kasih pada Him chan yang membuatku bahagia. Karena entha sudah berapa lama aku tidak tertawa lepas seperti ini. Aku berhutang budi pada Him chan.

Tiap hari aku dan Him chan selalu berhubungan. Kamipun sering berjalan bersama. Jujur saja aku kaget setiap kali Him chan mengajakku , ia selalu mengajak ke tempat keramaan. Ia tampak tidak peduli dengan orang – orang yang melihatnya berjalan bersama denganku.

“Kudengar Ricky memiliki pacar yah?”Tanya Him chan saat kami bersama makan ice cream.

Mendengar pertanyaan Him chan akupun mendadak tersedak. “Sepertinya aku makan terlalu cepat.”

“Makan perlahan , aku tidak akan memakan ice creammu. Iya kudengar Ricky berpacaran , ia mengatakan itu saat wawancara. Apa kau tidak tahu ia memiliki pacar? Kulihat hubungan kau denganya cukup dekat?”

“Kami memang cukup dekat , tapi kami jarang membicarakan seputar itu.”

“Oh begitu… Tapi aku salut denganya. Dia dengan keren mengatakan saat interview ‘Aku memiliki pacar sekarang , hubungan kami saat ini memang tidak begitu baik Tapi aku akan mencoa memperbaiikinya’ bukankah itu keren?”

Mana ada yang keren , kalau ia berusaha memperbaikinya pasti dari kemarin ia sudah berusah menghubungiku . Ia mengatakan itu hanya untuk pencitraan saja pikirku “Him chan , aku ingin bertanya satu hal padamu. Kita berjalan berduaan seperti ini , secara terang – terangan apa kau tidak takut?”

“Takut untuk apa? Atau jangan – jangan kau yang takut berjalan – jalan dengan artis? Apakah kau sudah mendapatkan teror dari fansku? Atau semacamnya?”

“Tidak bukan begitu. Apa kau tidak takut fansmu meninggalkanmu , atau menejementmu melarangmu?”

“Tidak , menejementku sama sekali tidak melarangku. Mereka mengizinkan kami semua berpacara , asal tidak menganggu jadwal kami saja. Produserku bahkan menyuruh kami berpacaran agar kami bisa membawakan lagu lebih baik.”

Ditengah  tengah pembicaraanku dengan Him chan ponselku berbunyi  , Ricky meneleponku. Mau apa orang ini meneleponku. Aku berusaha mengabaikan teleponku yang berbunyi

“Kenapa tidak diangkat?”

“Sudah biarkan saja.”

Tapi ternyata ponselku terus berbunyi dan tetap telepon yang sama dari Ricky , mau tak mau aku mengangkatnya. “Maaf yah.” Akupun menjauh dari Him chan.

“Kau ada dimana?”Tanya Ricky tanpa basa basi

“Aku ada diluar. Ada apa?”

“Kau sedang bersama Him chan sekarang?”

“Iya aku bersama denganya.” Kurasa tidak perlu aku menyembunyikannya lagi , lagi pula hubunganku dengan Ricky sudah berakhir.

“Aku sekarang ada di apartementmu , pulanglah aku menunggumu. Ada yang perlu kubicarakan.”

Dari nada bicara Ricky ia terdengar sangat serius. Tapi aku benar – benar sudah tidak mau peduli padanya. Kenapa aku harus menuruti permintaanya? Aku ini bukan pacarnya lagi.

“Maaf tapi aku tidak bisa pulang sekarang , kalau kau mau menungguku silahkan , tapi kau juga boleh pulang.”

“Aku akan menunggumu.”

Aku menutup telepon begitu saja , Ricky tidak akan mungkin menungguku , aku sudah mengenal dia sangat lama , ia itu paling benci menunggu. Pasti ia akan pulang.

“Telepon dari siapa?”

“Bukan dari siapa – siapa. Dari sinih kita mau kemana lagi?”

“Bagimana kalau jalan – jalan di daerah sinih? Sekalian aku ingin mencari kado untuk ulang tahun Zelo.”

“Oh Zelo akan berulang tahun?”

“Iya minggu depan. Kami akan mengadakan pesta kecil – kecilan , kau datang yah! Aku akan menjemputmu.”

“Baiklah.”

Selama berjalan jalan kurang lebih 2 sampai 3 jam kami akhirnya menemukan hadiah untuk diberikan pada Zelo. Him chan memutuskan memberikan Zelo boneka miniatur teddy bear satu set. Tadinya aku juga mau membelikan Zelo kado jam tangan , tapi Him chan dengan tegas melarangku. Jadi aku tidak membelinya.

“Terima kasih yah untuk hari ini.”

“Sama – sama , lain kali bolehkah aku mampir ke apartementmu?”

“Boleh kenapa tidak?”

“Yes! Terima kasih yah. Kalau begitu aku pergi dulu yah. Aku sudah agak telat untuk latihan.”

Aku mengangguk. Sampai Him chan menghilang  baru aku masuk ke dalam apartementku.

“Akhirnya kau pulang.”

Aku kaget bukan main melihat Ricky masih ada di apartementku. Dia benar – benar menungguku. “Kau masih disinih.”

“Bukannya sudah kusuruh kau cepat pulang? Kenapa malah jam segini baru pulang?”

“Aku tidak berjanji untuk pulang cepat.”

“Ah sudahlah aku tidak mau bertengkar denganmu. Tujuanku kesinih bukan untuk bertengkar denganmu.”

Aku juga tidak mau bertengkar denganmu , pikirku. Aku masuk ke dapur dan menyiapkan minuman untuku dan juga Ricky , kami duduk berhadapan. Tapi Ricky sama sekali seperti tidak membeirkan sinyal untuk ingin mengatakan apapun. Ia hanya melihat gelas yang berada di hadapannya

“Ya Ricky! Sampai kapan kita mau berdiam diaman seperti ini?”Tanyaku yang mulai agak kesal.

Ricky tidak menjawab , ia hanya diam. Deg! “Ricky kau menangis.”

Ricky yang mengetahui air matanya jatuh buru – buru menghapus airmatanya. Aku buru – buru mengubah posisi dudukku ke sampingnya. “Kau lelah?”

Akupun berusaha menyandarkan badan Ricky ke badanku. Setiap kali Ricky menangis aku selalu memperlakukannya seperti ini , seperti ibu yang menenangkan anakny yang sedang sedih. Dulu waktu Ricky masih ditraining ia sering sekali menangis karena lelah dan ingin menyerah tapi akulah orang yang selalu menyemangatinya.

“Istirahatlah disinih dahulu. Aku akan menyiapkan makan malam.”

Baru saja aku mau beranjak berdiri , Ricky sudah menarikku .Lantas saja aku jatuh ke tubuhnya. “Aku menangis bukan karena lelah , aku menangis karena aku takut. Aku takut kehilaganmu.”

Ricky berkata dengan suara dalam dan tepat di telingaku , itu membuat bulu kudukku merinding. Ricky bukan tipe pria yang akan terus terang pada pasanganya , aku tahu itu. Selama kami berhubungan ia jarang sekali  mengatakan apa yang ia rasakan. Tapi aku  bisa mengetahui itu dari pandangannya padaku.

“Ricky kurasa kita harus mengclearkan semua masalah ini.” Kataku terus terang

Ricky melepaskan pelukanya . Akupun membetulkan posisi duduku hingga bisa berhadarapan dengan Ricky. “Aku tidak ingin kita putus.”

“Ricky dengarkanku baik – baik. Kau merasa seperti ini , itu wajar. Kita bersama sama untuk waktu yang lama dan kemudia kita berpisah. Wajar saja kau merasa seperti ini. Tapi bukan berarti dengan kau bersikap seperti ini aku bisa merubah keputusanku.”

“Apa kau tidak merasakan yang kurasakan seperti yang kurasakan sekarang?”

“Jujur saja aku merasakannya. Tentu aku merasakannya. Tapi ini adalah fase yang harus dilalui. Setiap orang juga pasti melalui fase ini ketika mereka harus berpisah tiba – tiba dengna orang yang mrk cintai.”

“Aku berjanji aku akan melakukan apapun untuk memperbaiki hubungan ini.”

“Kau membuat semuanya semakin sulit Ricky , kurasa hubungan kita lebih baik seperti ini dahulu. Tapi kau tidak perlu takut kehilanganku. Aku akan selalu ada kalau kau membutuhkan.”

“Tapi itu akan berbeda , tidak akan seperti dulu.”

“Tentu saja akan berbeda. Tapi kau tidak akan kehilanganku.”

Walaupun dengan berat hati tapi tampak Ricky sudah bisa menerimanya. Aku bukan tidak bersyukur Ricky mengajakku kembali , aku sangat bersyukur. Tapi dilian sisi aku juga benar – benar takut kalau semuanya kembali seperti dulu , etiap kali kami bertemu hanya bertengkar. Itu akan benar – benar melelahkan.

Ricky POV

“Omma! Kenapa omma bisa ad adisinih?”Tanya Ricky kaget melihat ommanya datang saat latihannya

Omma Ricky tidak menjawab ia malah memukuli Ricky. Ricky yang dipukulin pun berusaha  mengelak “Dasar anak kurang ajar!”

“Omma , kenapa omma ini? Datang sudah marah – marah? Apa omma salah makan?”

“Ya! Masih bisanya kamu  mengatakan seperti itu! Kamu apakan Soyu sampai ia memutusimu! Kamu pasti berlaku yang aneh – aneh padanya , hingga ia memutusimu!”

“Tidak omma aku tidak berlaku aneh – aneh padanya , tapi dari mana omma tau kami putus?”

“Tidak peduli omma tau dari mana , pokoknya omma mau kau kembali pada Soyu! Omma tidak mau kamu bersama perempuan lain kecuali Soyu.”

Ricky tau kalau ommanya sangat menyukai Soyu. Sejak awal omma Ricky memang sudah menyukai Soyu , ommanya bahkan memperlakukan Soyu sangat baik ,  lebih baik dari pada memperlakukan anak semata wayangnya Ricky.

“Omma tenang dulu…”

Setelah beberapa saat omma Ricky akhirnya bisa tenang dan berhenti memekuli Ricky. “Omma tidka mau tahu , pokoknya kau harus minta maaf padanya.”

“Omma aku sudah minta maaf pada Soyu , tapi ia bilang hubungan kita sudah tidak bisa kembali seperti dulu.”

“Kamu pasti sudah menyakiti Soyu! Gadis itu tidak mungkin tidak akan mengampuni kalau kau tidak menyakitinya.”

Ricky terdiam , mungkin benar ia sudah sering menyakiti Soyu hingga Soyu benar – benar tidak mau berbalikan denganya. Keegoisan Ricky lah yang membuat mereka menjadi berpisah. Semua ini merupakan kesalaha Ricky.

“Omma akan menemuinya untuk meminta maaf untukmu.”

“Omma sudah jangan begitu , dengan tingkah omma seperti itu , itu akan membuat Soyu tertekan. Sekarnag Soyu sudah bahagia omma , sudah ada pria lain yang mengisi kehidupannya.”

“Pria lain? Siapa?”

“Dia temanku omma , sesama artis. Dia tampak bahagia dengan dia omma. Sudahlah.”

Omma Ricky tampak tidak bisa menerima kenyataan itu. Rickypun demikian , diam – diam ia sering memperhatikan Soyu yang sering datang ke stasiun tv atau radio , tapi bukan karena dirinya melainkan untuk pria lain. Dan itu membuatnya sakit.

Soyu POV

“Zelo ini untukmu.”Kataku sambil memberikan bungkusan kotak pada Zelo yang berulang tahun

“Terima kasih.” Zelo menerima kadoku dengan senang dan buru – buru mau membukanya “Boleh kubuka sekarang kan?”

Aku mengangguk. Karena Him chan melarangku memberi Zelo hadihan jadi aku tidak memberikan hadiah.

“Kue , noona kau membuat kue ini sendiri?”Tanya Zelo semangat sambil mengangkat tomples berisi penuh kue kering

Aku mengangguk. Karena tidak boleh membeirkan hadiah oleh Him chan , aku membuatkan Zelo kue kering. Aku memang pandai membuat kue kering , karena dulu Ricky selalu memintaku membuatkan makanan kering yang ia bisa makan sewaktu istirahat karena waktu makan yang tidak teratur. Jadi kue kering buatanku sangat membantunya.

“Him chan lihat , pacarmu memberikan hadiah pada Zelo.” Daehyun mencoba memanas – manasi Him chan

“Sinih coba kulihat!” Baru saja Him chan mau merebut toples kue Zelo , Zelo sudha lebih dahulu menyebunyikanya di balik badanya.

“Hyung pasti akan mengambilnya! Tidak akan kuperlihatkan pada hyung!”Tukas Zelo bak anak kecil.

Him chan tampak kesal dengan kelakuan Zelo yang membantahnya “Sudah itu hanya kue biasa saja. Kalau kau mau aku bisa membuatkannya untukmu.”

“Benarkah?”Wajah Him chan tampak sangat semangat , matanya bersinar – sinar

Akupun mengangguk “Aku akan membuatkanya untukmu.”

“Asik!”

Him chan tampak senang. Akupun tersenyum bahagia. Malam itu pesta ultang tahun Zelo berlangsung meriah , walaupun tidak begitu banyak orang yang diundang . Hanya member BAP , aku , cody , dan juga menejer tapi pesta berlangsung meriah. Terlihat sekali Zelo tampak antusias sebertambahnya umurnya.

“Zelo tampak bahagia sekali yah.”Komentarku saat Him chan mengantarkanku pulang

“Ia sangat bahagia karena umurnya bertambah. Soyu malam ini bolehkah aku menginap dirumahmu?” Tanya Him chan tiba – tiba.

“Menginap di apartementku?”

“Ahahah lupakan! Aku hanya asal ngomong.”

Aku hanya diam , karena tampaknya Him chan tidak ingin aku bertanya lebih jauh lagi. Selama perjalanan sampai ke apartemenku kami hanya berdiam diri satu dengan lain.

“Mungkin untuk sementara ini kita tidak bisa bertemu.”Kata Him chan ketika aku baru mau meninggalkan mobil.

Mendengar hal itu aku agak kaget. Mengapa tiba – tiba ia berkata seperit itu?

“Mungkin ini kali terakhir kita bertemu , karena aku sebentar lagi akan disibukan dengan persiapan album baru. Dan mungkin kita tidak akan bisa bertemu.”Sambung Him chan

“Oh karena itu kita , kukira ada masalah apa. Tidak apa – apa kau tidak usah merasa terbebani karena hal itu. Aku sudah terbiasa.”

“Terbiasa?”

“Tidak , maksudku aku bisa memakluminya.” Aku buru – buru meralat kata – kataku. “Apa karena itu kau mau menginap di apartementku?”

Wajah Him chan berubah memerah. Sepertinya dugaanku tepat. Ia ingin menghabiskan banyak waktu denganku , sebelum ia disibukan dengan album barunya.

“Kurasa tidak masalah. Kau boleh menginap di apartementku.”

“Apa tidak masalah? Bagaimana dengan orang tuamu?”

“Mereka tidak tinggal bersamaku , aku tinggal sendirian. Apa kau lupa?”

“Ah iya , maafkan aku.”

Kurasa tidak ada salahnya mengizinkan Him chan menginap di apartementku , lagi pula kami tidak berbuat yang macam – macam. Kami mungkin hanya akan berbicang – bicang sampai pagi tanpa tidur. Itulah yang selalu kulakukan dulu bersama Ricky sewaktu kami berpacaran.

Crazy [Part 1]

Posted: April 15, 2012 in crazy
Tags: , , , , , , , , , , , ,

 

“Apa yang kau lakukan disinih?”Tanya Ricky dengan tatapan menyelidik

Aku hanya mendengus kesal. Aku ini pacarnya melihatnya saja performent tapi ia harus berkomentar seperti itu , itu benar – benar menyebalkan! “Aku datang untuk melihat BAP.”

“Setelah selesai kau datang keruang ganti dan ingat jangan sampai ada yang mengikutimu.”

Rick pergi begitu saja , meninggalkan aku. Aku melihat punggungnya dengan tatapan kesal , tapi air mataku sudah mau turun begitu saja. Aku ini pacarnya kenapa ia tidak bisa memperlakukanku sedikit lebih baik?

Ini adalah tahun ke 3 aku berpacaran dengan Ricky , Aku berpacaran denganya memang sebelum debut ia menjadi teen top , dulu hubungan kami baik – baik saja , sampai Ricky debut hubungan kami menjadi tidak sehat. Kami memang berpacaran diam – diam , tapi Ricky memperlakukanku seperti aku ini benar – benar tidak boleh terlihat sama siapapun. Padahal sebenarnya tidak ada masalah kalau kita berpacaran terbukapun.

Awalnya aku sudah meminta putus , karena aku tidak mau berhubungan diam – diam. Itu membuatku tidka nyaman. Tapi Ricky bersihkeras ingin melanjutkan hubungan , tapi semakin berlanjutnya hubungan akulah yang semakin sakit.

“Soyu ayo! Acaranya sudah dimulai!”Panggil Dasom

“Kau saja , aku tidak mau menonton.” Aku benar – benar kehilangan mood buat menonton teen top sekarang ini.

“Loh kau tidak jadi nonton teen top kenapa? Tadi kau kelihatan semangat sekali , kenapa sekarang kau jadi kehilangan semangat begini?”

“Aku mau nonton BAP saja.”

Aku diam di cafe sendirian. Melamun. Dan tak lama kau menjadari ada Ljoe yang duduk di depanku memperhatikanku. Sontak saja aku kaget

“Huaa!”Teriakku kaget

“Hey , hey! Kau baik – baik saja?” Tanya Ljoe perhatian melihatku kaget.

“Sejak kapan kau ada disituh?”

“Tidak lama , sepertinya kau tidak menyadarinya. Kau sedang melamun yah?”

“Tidak , aku tidak melamun aku hanya sedang banyak pikiran saja. Kau sedang apa disinih? Bukanya kau akan tampil sebentar lagi?”

“Aku hanya sedang menunggu minumanku.”

Aku hanya mengangguk kecil saja.

“Mau ikut?” Ljoe mengisyaratkanku untuk mengikutinya

“Kemana?”

“Tentu saja ke backstage.”

Aku memandangnya ragu. Rick pasti akan sangat marah kalau aku datang dengan Ljoe , dia pasti akan mengira yang bukan – bukan. Seperti sebelumnya sewaktu aku menunggu Ricky selesai latihan ditemani Ljoe , Ricky malah berpikir aku sedang menceritakan keburukanya pada Ljoe.

“Tidak aku mau pulang saja.”

“Pulang? Kok pulang , kau pasti belum bertemu dengan Ricky bukan? Ayo aku temani. Kau tidak akan mungkin bisa masuk keruang tunggu tanpa ID. Sekarang yang tanpa ID tidak akan dibolehkan masuk , peraturan baru.”

Dengan ragu – ragu aku mengiktui Ljoe. Saat masuk ruang tunggu aku melihat Rikcy sedang bercanda ria dengan seorang wanita. Melihatku yang datang ia tampak kaget , seperti maling yang baru saja ketangkap basah mau mencuri.

“Apa yang kaulakukan disinih? Bukanya aku menyuruhmu nanti saja kesinih?”Tanya Ricky dengan nada yang sedikit meninggi.

“Aku yang mengajaknya. Kalau ia datang setelah performent kita tidak akan bisa , dia tidak memiliki ID pengenal. Kau lupa peraturannya sekarnag sudah berubah?”

“Oh iya , aku lupa.”

Aku menatapnya dengan kecewa. Ia tampak tidak benar seperti orang yang lupa. Bukan pertama kali dia menyuruhku datang tapi ia malah memeprsulitku. Ini sudah kesekian kalinya.

“Kita putus saja yah.”Kataku pada akhirnya

Seluruh member yang tadinya sibuk dengan aktifitas masing – masing tiba – tiba diam membantu. Merkea langsung melihat padaku. Aku yakin sekali aku berbicara dengan suara yang biasa saja , nyaris bergumam , tapi kenapa responnya bisa seperti ini?

“Kita bicara di tempat lain.” Ricky menarik tanganku , tapi belum sempat kami keluar Cap sudah menghalangi Ricky yang baru mau keluar.

“Kita tidak punya banyak waktu , kalau kalian mau bertengkar silahkan cari tempat dan waktu lain.” Kata Cap dingin.

Aku menepis tangan Ricky Tanpa melihatnya aku berkata “Kami tidak akan bertengkar , tidak ada yang perlu dipertengkarkan.”

“Soyu tunggu! Kau tidak bisa pergi begitu saja!”

Suara Ricky begitu keras hingga orang – orang yang sibuk di koridor , dan beberapa artis yang berada di koridor melihat kearah kami. Cap memberikan isyaratku untuk masuk keruangan tunggu. Akupun masuk. Semua member melihatku dengan tatapan prihatin.

“Kalian boleh meninggalkan ruangan ini.” Cap memerintahkan crew untuk meninggalkan ruangan , tanpa banyak komentar mereka langsung meninggalkan ruangan.

“Sebaiknya kita juga pergi.”Komentar Niel yang mulai menyadari keadaan tidak mendukung.

Tanpa mempedulikan perkataan Niel aku kembali berkata “Kita putus , kau setuju atau tidak. Aku tidak peduli.”

“Kau tidak bisa egois begitu! Setidaknya jelaskan alasan kau mau mengakhiri hubungan ini? Baru aku akan menrima keputusanmu.”

“Kau masih bertanya apa alasanya? Apa kau tidak punya perasaan? Hubungan kita ini sudah tidak sehat. Setiap kita bertemu kita hanya bertengkar , apa yang mau kita lanjutkan dari hubungan seperti ini?”

“Apa kau tidak suka karena kita menjalani hubungan ini secara diam – diam? Kalau begitu aku akan mengatakan pada media , lagi pula aku sudah diizinkan pacaran. Tapi kumohon kau tetap bersamaku , kita sudah bersma untuk waktu lama. Aku tidak ingin hubungan kita berakhir.”

Akupun meninggalkan ruangan begitu saja. Rickypun tidak berusaha mengejarku kembali. Ini adalah jalan terbaik. Mengakhiri semuanya memang yang terbaik.

“Soyu tunggu!” Aku berhenti masuk padhaal pintu lift sudha mau terbuka. Aku melihat Ljoe berusaha mengejarku

“Soyu , kurasa kau sekarang ini terlalu emosi. Entah apa yang terjadi kepada kalian berdua tapi kuharap kau jangan bertindak seperti ini. Ricky memang begitu , sifatnya buruk. Tapi ia sangat mencintaimu. Kau tahu itu kan?”

“Ljoe , aku tau kau berkata seperti itu karena kau perhatian pada Ricky , tapi aku tidak bisa mengubah keputusanku. Aku sudah bertekad akan putus dengan Ricky.”

Tanpa ragu aku masuk ke dalam lift “Semua telah berakhir” , kataku pada diriku sendiri. Ini adalah yang terbaik , bagiku maupun bagi Ricky. Ia bisa fokus dengan karirnya sekarang , dan aku bisa menjalani rutinitasku seperti biasa , tanpa harus pulang hingga pagi buta hanya untuk sengaja bisa bertemu dengannya , melihat keadaannya.

Hari demi hari berjalan , minggu demi minggu berjalan , dan ini sudah hampir 2 bulan aku putus dengan Ricky. Ricky sama sekali tidak pernah menghubungiku lagi , tapi aku juga tidak memikirkan itu lagi. Ok jujur saja aku memikirkannya!

3 Tahun bersama dan sekarang sudha tidak bersama lagi , itu bukan hal yang mudah. Aku sering merasa kesepian. Tapi itu adalah fase yang wajar di lalui seseorang yang putus bukan? Aku hanya perlu membiasakan diri saja , hanya itu.

“Soyu kau mau kemana setelah ini?”Tanya Dason selesainya aku kelas

“Tidak ada. Kau mau mengajakku kemana?”Tanyaku balik

“Sebenarnya aku ingin kau menemaniku ke acara tanda tangan member BAP. Kau mau?”

Aku tanpa banyak pikir panjang , mengangguk setuju. Kurasa tidak ada salahnya pergi bersam Dasom , lagi pula kalau aku dirumah aku hanya kepikiran Ricky terus. Dan itu sedikit membuatku tersiksa.

Ternyata acara tanda tangan BAP sangat ramai , aku tidak mengira boy band rookies BAP bisa seperti ini , banyak sekali orang yang berjubel mengantri untuk mendapatkan tanda tangan member BAP. Akupun mau tak mau ikut berjubalan ditengah kerumuman fans mereka

“Siapa namamu?” Tanya seorang member BAP

Aku mencari – cari nama member BAP tersebut yang menanyakan namaku , aku menemukanya di depannya ternyata dia adalah Him Chan. “Kang Soyu.”

Him Chan tidak langsung memberikan tanda tangannya padaku , ia malah melihatiku dengan seksama “Apa kita pernah bertemu sebelumnya?”

Aku menangguk , mana mungkin ia bertemu denganku , yang ada aku bertemu denganya sebelum ini dan itu hanya di tv.

“Wajahmu sangat familiar bagiku.” Setelah berkomentar seperti itu Him Chan memberikan tangannya disusul dengan member lain.

“Kau tadi lama sekali saat meminta tanda tangan Him Chan.” Komentar Dasom saat aku turun kebawah

“Ia hanya kebinggungan menulis namaku.” Jawabku bohong

Ricky POV

“Apa kau sudah menghubungi Soyu kembali?”Tanya Ljoe sehabis selesai latihan

Ricky menggeleng. “Biarkan saja dulu untuk sementara seperti ini , kurasa ini yang terbaik untuk saat ini.”

Ricky pun meninggalkan Ljoe. Saat baru mau meninggalkan tempat latihan langkah Ricky terhenti.

“Ricky!”Panggil Him Chan

“Oh hai! Apa yang kau lakukan di sinih?”Tanya Ricky heran melihat Him Chan yang bukan artis satu menejement ada di kantornya

“Itu menejerku ada perlu sebentar , ia mau menjemput adiknya.” Jelas Himchan

“Adiknya training disinih? Siapa nama adiknya?”

“Iya adiknya anak training disinih , tapi aku tidak tahu nama adiknya. Oh iya ngomong – ngomong boleh kubertanya seuatu?”

“Boleh , kita ngobrol di tempat lain yah.”

Ricky membawa Himchan ke ruangan latihan vocal yang kebeutlan kosong. Mereka duduk berhadapan satu sama lain.

“Kau ingat tidak waktu berapa bulan yang lalu kau pernah berjalan dengan seorang wanita , waktu kutanya padamu ia adik sepupumu. Kau ingat?”Tanya Him chan agak sedikit berhat – hati.

Tidak butuh waktu lama untuk Ricky mengingat , ia memang sempat kepergok lagi jalan berdua dengan Soyu saat menunggu giliran performent. Dan Ricky mengenalkan Soyu sebagai adik sepupunya. Ricky menangguk kecil.

“Kemarin aku bertemu dengan adikmu di acara fansign , namanya Kim Soyu bukan? Aku tidak mengenalnya pada awalnya , tapi setelah kuingat – ingat akhirnya aku tahu kalau ia adik sepupumu. Mungkin kau merasa aku agak aneh. Tapi bisakah kau kaukenalkanku padanya?”

“Kau mau kuperkenalkan dengan Soyu?”

“Iya. Aku rasa aku terlalu mendadak , dan agak aneh sebenarnya meminta permintaa seperti ini. Tapi aku benar – benar berharap kau bisa mengabulkan permintaanku.”

Him chan tampak benar – benar ingin berkenalan dengan Soyu , ia tampak sangat serius. Ia tidak mungkin tega menolak Him chan , lagi pula ini mungkin bisa menjadi alasan kuata untuk bertemu kembali dengan Soyu , dan memperbaiki hubungan mereka.

“Baiklah kalau begitu , aku akan mengenalkanya padamu. Aku akan mengatur jadwal dahulu , nanti setelah ada jadwal yang pas kita bertemu.”

Himchan tampak senang. Ia pun mengangguk dnegna penuh antusias. Malam itu seleseai Ricky latihan Ricky sengaja datang ke apartement Soyu untuk membicarakan tentang Himchan. Ricky masuk ke apartemen Soyu dengan santai sama seperti dulu ketika mereka berpcaran.

“Ricky apa yang kaulakuakn disinih?”Tanya Soyu kaget yang melihat Himchan masuk ke dalama apartementnya dengan sangat santai.

“Ada yang ingin kubicarakan denganmu.”Jawab Ricky santai

Rickypun duduk berhadapan dengan Soyu , ia menjelaskan maksud ke datanganya . Soyu mendengarkan dengan seksama

“Jadi bagaimana apa kau mau bertemu dengannya?”

“Kalau kau sudah berjanji padanya , bagaimana aku menolaknya. Kapan kita mau bertemu?”

“Baiklah kalau begitu aku akan menghubungimu setelah aku mengabari Him chan.”

“Kau sudah mau pulang?”

“Aku akan pergi besok pagi ke Busan.”

Setelah mengatakan tujuan Ricky , Ricky pergi begitu saja meninggalkan Soyu. Sebenarnya Ricky masih ingin ngobrol dengan Soyu , terutama tentang hubunga mereka berdua. Tapi itu tidak memungkinkan karena besok pagi ia memang sudah harus berangkat ke Busan , dan kalau ia pulang telat menejernya akan memarahinya.

Soyu POV

“Soyu kau mau kemana?” Tanya Dasom ketika selesai kelas dan melihatku buru – buru meninggalkan kelas.

“Aku ada janji. Maaf yah.” Aku buru – buru sekali. Hari ini aku berjanji dengan Ricky untuk bertemu dengan Himchan di sebuah cafe tak jauh dari studio mnet. Karena kelasku selesainya telat maka aku sekarang buru – buru sekali.

Aku melihat jam tanganku , matilah aku. Aku sudah tewas! Aku telat 30 menit. Ricky pasti akan marah besar kalau aku telat.

“Maafkan aku telat.”Kataku menyeal sambil menyesuaikan nafas.

“Kau ini , kan sudah janji pukul 7. Sekarang sudha hampir jam 8 malam.” Komentar Ricky kesal

“Maaf , tadi kelasnya selesai telat , makanya aku telat.”

Soyupun duduk. Ia mencari – cari sosok Him chan tapi ia tidak bisa menemukanya “Orangnya mana?”

“Lagi ke WC , tunggu saja sebentar juga kemari.”

Aku minum air milik Ricky , tanpa peduli ia mungkin akan marah. Aku tidak pernah berpikir aku akan gugup , tapi ternyata aku gugup bukan main sekarang. Ini pertama kalinya aku berkenalan dengan artis diluar member Teen Top.

“Him chan , kenalkan ini adik sepupuku Soyu.”

Aku dan Himchan berkenalan. Tapi tak lama suasana kurang menyenangkan. Tidak ada yang berbicara satu sama lain. Ricky sibuk meminum kopi yang ia pesan sedangkan aku sibuk sendiri melihat air putih di depanku. Dan Him chan? Dia hanya melihatiku , entah kenapa ia melihatku seperti itu.

“Soyu kamu cantik.”Komentar Him chan tiba – tiba

Aku yang baru meminum air putih langsung tersedak. Buru – buru Him chan mengambilkan tissue untukku , dengan ragu aku mengambilnya.

“Maaf.” Sesalku

“Soyu apa kau sudah punya pacar?”

Aku sedikit kaget karena Him chan menanyakan pertanyaan yang sifatnya agak sedikit pribadi. Sebenarnya itu bukan pertanyaan aneh , tapi kalau kau bertanya seperti itu dihari pertama kau berkenalan apa kau tidak merasa ada yang aneh?

Aku menggeleng “Aku baru saja putus.”

“Baguslah kalau begitu , kalau begitu aku bisa menjadi pacarmu yang selanjutnya kan?”

Mataku tegelak. Ada apa dengan pria ini ? Apa ia kelainan atau apa? Dipertemuan pertama ia berbicara hal – hal yang aneh seperti ini. Aku menatap Ricky , meminta penjelasan maksud dari ini semua.

“Him chan kau sedang bercanda kan?”Tanya Ricky mencoba mencarikan suasana

“Tidak aku tidak bercanda , aku serius. Dari pertama kali aku bertemu aku menyukainya. Aku merasa aku jatuh cinta pada pandangan pertama denganya. Aku yakin ini terdengar aneh , tapi aku akan membuktikan itu semua.”

Dari gaya bicara Him chan ia memang tidak sedang main – main. Ia serius dengan perkataannya. Bia dilihat dari cara bicara dan pandangannya.

“Ini ponselmu.” Him chan mengambil ponselku yang kugelatakan di meja makan “Aku akan memasuk nomermku , nanti akan kuhubungi kau kembali. Maaf aku sekarang harus pergi aku ada jadwal latihan. Maafkan aku , nanti aku menghubungimu kembali.”

Him chan mengembalikan ponselku yang ia ambil. Aku melihatnya , ia beneran memasukan nomer ponsel pribadinya ke handphoneku.

“Kenapa kau bilang kau tidak punya pacar? Kalau kau tidak bilang seperti itu Him chan tidak mungkin berkata aneh – aneh seperti itu ”Tanya Ricky marah sepulangnya Him chan

Aku mengerutkan wajahku “Lalu apa yang harus ku bilang? Aku punya pacar? Kau suruh aku berbohong? Aku tidak mau! Lagian kau sendiri kenapa mengiyakan ketika Him chan berkata ingin bertemu denganku?”

“Lalu kenapa kau setuju?”

“Kau ini benar – benar yah! Aku setuju karena aku tidak ingin kau diaangap sebagai pria yang tidak bisa menepati janji. Aku mengiayakn itu karena kau!”

Selalu seperti itu! Selalu aku lagi yang dipersalahkan! Ricky tidak pernah berubah , dari dulu ia memang selalu seperti ini.