Fashion Love [Part 3]

Posted: May 9, 2013 in Fashion Love
Tags: , , , , , , , , , , ,

 

 

“Kenapa kita tidak memberi tahu saja pada semua orang , lagian kita sudah pacaran selama ini.” Saran Jiyong , ia jujur saja sudah lelah berpacaran diam – diam seperti ini. Ditambah lagi Soo Hyuk merupakan sahabatnya sendiri , ia telah membohongi sahabatnya selama 1 tahun lebih belakagan ini.

 

Ara tidak menjawab saran Jiyong ia hanya diam begitu saja “Kau masih tidak yakin denganku?”Jiyong sebenarnya sudah memiliki firasat mengapa Ara tidak ingin orang lain mengetahui hubungan mereka , mungkin karena Ara tidak mempercayainya sebagai seorang kekasih , ia mungkin ragu pada Jiyong tentang kemana hubungan ini berlanjut.

 

Jiyong bisa mengerti mengapa Ara berpikir dan merasa begitu. Ia juga tidak tahu kemana hubungan ini berlanjut karena keduany berada di dunia dengan latar belakang berbeda. Tapi yang Jiyong yakin ia hanya perlu memikikan masa kini , sebodoh dengan masa depan. Sekarang ia senang menghabiskan waktu dengan Ara. Jiyong yakin Arapun merasa begitu

 

“Bukan begitu…”Kilah Ara. “Aku hanya…”Ara tidak bisa menjelaskan kenapa ia tidak mau membuka hubunganya pada orang – orang terdekatnya.

 

“Sudahlah tidak perlu dibahas ini sudah pagi. Kau tidur aku yakin kau besok masih harus ada kuliah. Akupun mau istirahat sekarang.”

 

“Wajahmu tampak buruk. Kau main game lagi semalaman?” Soo Hyuk memandangi wajah Ara yang tampak kusam dan kantong matanya tampak bertambah beberapa cm.

 

Ara mengangguk kecil , tentu saja ia berbohong. Ia tidak main game samalaman. Ia tidak bisa tidur karena mengingat perkataan Jiyong yang menyuruhnya untuk memberi tahu pada Soo Hyuk kalau dirinya dan Jiyong berpacaran. Ara juga merasa bersalah pada oppanya , jadi ia cukup mengerti bagaimana perasaan Jiyong , walau bagaimana Jiyong dan oppanya adalah sahabat dekat , dan keduanya sudah lama mengenal.

 

“Oppa…” Panggil Ara ragu

 

“Wae?” Tanya Soo Hyuk balik , ia tidak memandang Ara ia sibuk mengoleskan selai roti.

 

“Ani…”Ara langsung menciutkan nyalinya , ia masih ragu untuk mengatakan pada oppanya sendiri.

 

“Hari ini biar aku mengantarkanmu ke kampus.”

 

“Wae?”

 

“Kebetulan aku ada perlu di kampusmu.”

 

“Ada perlu?”

 

“Pekerjaan.”

 

Ara di drop out oleh Soo Hyuk di depan fakultasnya sementar Soo Hyuk pergi mencari parkir mobil. Saat Ara keluar mahasiswa yang berjalan disekitarnya langsung melihat pada Sora , mungkin lebih tepatnya pada Soo Hyuk. Karena ia popular tentu saja banyak orang yang mengetahuinya. Beberapa gadis bahkan menunjuk – nunjuk pada Soo Hyuk secara terang – terangan.

 

“Aku akan menjemputmu kembali. Kapan kau seleseai kelas?” Tanya Soo Hyuk dari dalam mobil.

 

“Tidak perlu , hari ini aku selesai kelas sore hari.”Tolak Ara.

 

“Tidak apa – apa , aku juga mungkin masih lama disinih. Aku akan menjemputmu.”

 

“Baiklah kalau begitu.” Ara menyerah kalau sudah dipaksa oleh Soo Hyuk seperti ini. Mungkin sebenarnya Soo Hyuk berusaha untuk membuat hubungan mereka lebih seperti oppa dan dongsaeng dari pada sekedar roomate atau lebih parah stranger!

 

Semeja Ara disinih dia memagn jarang bergaul dengan Soo Hyuk , Ara sibuk dengan dunia barunya sebagai mahasiswi , dan ini kali pertama ia tinggal di korea , banyak hal baru yang ia harus pelajari. Dan selama ia mempelajari itu Ara bisa mengatakan ia mempelajarinya sendiri. Soo Hyuk sibuk dengan pekerjaan modelingnya dan ommanya , entah kenapa Ara tidak merasa akur dengan ommanya. Ara dan omma kandungnya lebih canggung dari pada Ara dengan Soo Hyuk.

 

Semejak ia dibawa ke US appa tidak pernah mempertemukan Ara dengan ommanya , dan tak lama setelah Ara tinggal di US mungkin 1 tahun appanya bertemu dengan seorang wanita singel , yang sekarang menjadi momnya. Ara memanggil ibu tirinya dengan mom sedangkan omma untuk omma kandungnya. Terdengar ganjal mom dan appa tapi mom tidak mau Ara lupa akan omma biologicnya ini caranya ia mengajarkan Ara untuk tetap ingat omma dan tentu saja dirinya.

 

Mom sangat baik pada Ara ia memperlakukan Ara seperti anaknya sendiri. Bahkan setelah ia memiliki anak dari appa , mom tetap baik denganya. Ara sayang mom. Baginya mom lebih seperti ibu baginya dari pada omma kadungnya sendiri.

 

“Apa yang kaupikirkan?”Tanya Soo Hyuk memandangi Ara yang dari tadi hanya memandangi makananya “Kau sakit?” Soo hyuk merengutkan dahi cemas.

 

Ara menggeleng. “Aku baik – baik saja.” Ara tersenyum dan mulai memakan makananya.

 

Soo Hyuk benar – benar menjemputnya kembali , dan sekarang keduanyapun makan malam bersama di sebuah cafe favorite Soo Hyuk.

 

“Kau benar – benar baik – baik saja? Atau kau tidak suka mkanannya?” Soo Hyuk tampak benar – benar cemas ini kali pertama Soo Hyuk membawa Ara ke cafe favoritenya yang menyediakan makanan vegetarian. Soo Hyuk memang kurang begitu suka dengan daging. Tapi Ara sebaliknya , hidup di Amerika membuatnya tidak lepas dari dagin , burger , fast food , intinya makanan berlemak yang kurang sehat atau malah tidak sehat.

 

“Aku benar – benar baik – baik saja , oppa mianhe…” Ara berbicara tanpa berani melihat Soo Hyuk “Aku tahu selama ini oppa berusaha mendekatkan diri denganku , tapi mungkin aku bersikap cuek , dingin , tidak peduli…”

 

“Aku tahu itu tidak benar kan?”

 

Ara tertawa kaku “Aku tidak pernah berinsiatif mendekati oppa duluan. Maafkan aku.” Ara memang orang yang pasif ia tidak pernah berpikir untuk mendekati orang duluan , walaupun itu oppa kandungnya sendiri karena ia merasa janggal karenanya “Gomawo.” Sambung Ara

 

Soo Hyuk hanya tersenyum. Ia tahu Ara pasti mengalam kesulitan tiba – tiba pindah ke korea dan memiliki keluarga baru. Tapi ia senang Ara pelan – pelan mau membuka dirinya , membaur dengan culuture yang berbeda dari ia dulu di Amerika. Ara yang pertama kali datang ke korea sangat Amerika style sekali , ia cuek tidak memiliki sopan santun , santai. Ia tetap cuek dan santai menghadapi siapa saja , tapi sekarang ia memiliki sopan santun layaknya orang korea yang sangt menjungjung tinggi sopan santun.

 

 

 

 

 

Leave a comment