Archive for the ‘oppa’ Category

 

Park Bom POV

“Kau pulang.” Komentar Park Bom , ketika melihat ada kakaknya Hyunseung pulang kerumah.

“Kau dari mana saja? Berpesta lagi?”Tanya Hyunseung

Bom tidak menjawab. Ia berjalanan ke kamarnya , mengganti baju , membersihakan wajahnya dari make dan pergi ke dapur.

“Kau mau makan apa?” Tanya Bom

“Terserah kau saja.”

Bom membuatkan sandwich untuk kakaknya. Semejak orang tua mereka meninggal. Bom tinggal bersama Hyunseung kakaknya. Bom sebenarnya kurang begitu akur dengan kakaknya. Karena menurutnya Hyunseung terlalu sering mengatur dirinya.

Hyunseung selalalu memperlakukan Bom seperti anak kecil. Padahal ia sudah bukan anak kecil lagi. Semeja Hyunseung debut menjadi B2ST , Bom tinggal sendirian dirumah.

Ia masih dengan kehidupan kuliahnya yang menurutnya membosankan. Dan ia masih dengan hobi lamanya , internetan. Ia memiliki bloger yang setiap harinya bisa dikunjungi 300 juta orang di dunia. Dan memiliki account pribadi youtube yang biasa ia share dengan videonya mengcover lagu , ataupun tips – tips yang dia anggap menarik untuk di share.

Itu sudah menjadi hobi bom sejak 5 tahun silam. Dan karena itu Bom cukup mendapat banyak penggemar. Tapi karena Bom selalu memperlihatkan dirinya yang make up , dan tidak pernah memperlihatkan wajah aslinya yang jauh lebih jelek dari pada mengugnakan make up , jadi kehidupan sehari – harinya tidak terganggu.

Sedikit banyak ia seperti memiliki dua wajah yang berbeda. Kalau orang melihat dari blogging ia adalah orang yang sangat glamor , tapi saat dia di rumah , dan di kampus ia cenderung pendiam. Dan tidak punya banyak teman.

“Besok aku akan pergi ke London untuk konser.” Kata Hyunseung sambil memotongi sandwhich yang diberikan oleh Bom

“Aku tahu.” Jawab Bom datar

“Aku ingin kau ikut bersamaku. Aku sudah membelikan tiket untukmu.”

“Aku tidak mau pergi. Kau selalu saj abegitu , seenaknya saja. Tidak menanyakan terlebih dahulu padaku.”

“Kau harus pergi ke London.”

“Aku tidak mau.” Teriak Bom lantas masuk ke kamarnya dengan mengebrak pintu.

Bom kesal bukan main. Kakaknya selalu begitu. Tidak pernah menanyakan dulu pada dia apa dia mau atau tidak. Selalu memutuskan sendiri.

“Kalau kau tidak mau ikut , jangan minta uang pada aku lagi.”Ancam Hyunseung.

Bom semakin naik pitam mendengar ancaman kakaknya itu. Ia sudah tidak tahan dengan sikap kakaknya yang mengatur dia. Akhirnya dengan emosi ia mengambil koper , memasukan baju secukupnya ke dalam koper dengan acak. Mengambil tas dan keluar dari kamar.

“Baik! Kalau kau memang mau begitu , aku lebih baik keluar dari rumah ini! Aku sudah tidak tahan dengan sifat kakak!” Teriak Bom

“Kau mau kemana?”Tanya Hyunseung panik sambil menahan Bom

“Aku mau keluar dari rumah ini. Aku sudah tidak tahan lagi.”

Bom menampis tangan Hyunseung yang menahanya. Dengna emosi Bom keluar dari rumah. Tak jauh dari rumahnya , pikiran Bom sudah semakin tenang. Dan sekarang ia kebinggungan. Ia tidak punya tempat tujuan.

Bom memutuskan untuk duduk di tempat menunggu bis. Ia benar – benar tidak tahu ia akan kemana. Ia memang memiliki uang , tapi jumlah tidak banyak. Ia tidak mungkin menginap di hotel dengan uang yang ada di dompetnya. Itu tidak akan cukup.

Bom memandang jalanan yang sepi. Jam sudah menunjuka pukul 2 pagi. Ia merasa kedingingan. Ia sempat berpikir untuk pulang saja , tapi memikirkan Hyunseung kakaknya yang menyebalkan itu ia mengurungkan niatnya.

Tiba – tiba ada van hitam mendekat kearahnya. Bom memandangi van hitam tersebut.

“Hyuna!”Kata Bom kaget melihat Hyuna yang ternyata ada di dalam van itu.

“Sedang apa kau disituh?”Tanya Hyuna binggung.

“Aku…Aku???”

“Sudah masuk dulu. Diluar dingin.”

Bompun masuk ke van miliki Hyuna sambil membawa koper besarnya. Hyuna adalah teman satu perusahaan kakaknya. Ia cukup dekat dengan Hyuna karena mereka seumur.

Hyuna juga pribadi yang baik , walaupun ia menyandang predikat sexy girl di korea. Tapi ia tidak ‘wild’ seperti yang dibayangkan pada wanita yang ‘sexy’ pada umumnya.

“Kau kenapa bisa ada disituh , dan membawa koper seperti ini?”Tanya Hyuna saat Bom baru duduk.

“Aku keluar dari rumah , dan sekarang aku tidak punya ada tempat tujuan.” Kata Bom sedih.

“Kau keluar dari rumah?”

Bom akhirnya menceritakan semua rincian ceritanya. Mengapa ia keluar dari rumah. Hyuna memang sudah mengerti kalau Bom dan Hyunseung itu kurang akur. Karena Hyunseung sangat over protektiv terhadap Bom , dan Bom tidak suka itu.

Hyuna memang agak sependapat dengan Bom , bahwa Hyunseung itu sedikit overprotektiv padanya. Tapi mungkin itu juga akan ia lakukan pada adiknya , kalau Hyuna memiliki adik.

“Bagaimana kalau kau tinggal di apartementku?”Tawar Hyuna

“Bersama member yang lain? Tidak… aku tidak mau. Aku tidak dekat dengan mereka.”

“Kau bisa tinggla di apartementku , tidak tinggal bersama mereka.”

“Lalu kau sendiri tinggal disanah?”

“Tidak , aku tinggal di dorm , tapi aku bisa meminjamkan apartementku , tidak ada yang meninggalinya kok.”

Bom awalnya ragu , karena ia menginap dirumah orang tanpa ada pemilknya. Terasa tidak sopan. Tapi ia tidak punya pilihan. Hari sudah semakin pagi. Itu hanya satu – satunya pilihanya.

Bompun menyetujinya. Akhirnya Hyuna mengantarkan Bom ke apartementnya , yang berada di kawasan Myeongdong. Apartement Hyuna tidak bisa di bilang apartement lebih mirip penthouse , karena mewahnya.

“Kalau kau beruntung , pagi – pagi kau bisa melihat Jaejoong sedang minum kopi di balkon luar.” Bisik Hyuna saat memberikan tour , di penthousenya.

“Dia tinggal disinih?”Tanya Bom shock.

“Tentu saja , itu rumahnya. Tepat di sebelah rumahku. Aku juga tidak menyadari akan hal ini. Karena aku sudah lebih dulu disinih dari pada dia. Tapi karena dia aku tidak bisa sering – sering pulang kemari. Fansnya menakutkan , kalau fansnya tahu aku tinggal bersebelahan denganya , entah apa yang terjadi padaku.”

Bom tertawa mendengar candaan Hyuna. Hyuna tidak lama – lama , setelah mengenalkan penthousenya . Dan memberi tahu Bom ia bisa tidur dikamar mana Hyuna. Karena kamar lain di pakai untuk ruangan bermain dan nonton.

Hyuna pulang , karena ia tampak lelah. Sepulangnya Hyuna , Bompun langsung tidur. Sebelum tidur ia sempat mengupdate account twitter pribadinya dengna tweet “selamat tinggal”

Ia juga mengecek handphonenya , Hyunseung tidak menelepon sama sekali. Ia pasti berpikir aku besok akan pulang. Tidak! Pikir Bom , ia tidak akan pulang sampai Hyunseung merubah sifatnya.

Keesokan harinya Bom terbangun , ia terlihat kebinggungan awalnya , karena melihat suasana yang asing. Tapi tak lama ingatanya kembali pulih. Ia tinggal di penthouse hyuna karena ia keluar dari rumah.

Bom pun dengan masih menggunakan piama , wajah tanpa make up dan rambut seperti macan , keluar dari kamarnya , menuju balkon. Pelan – pelan ia menghirup udara segar.

“Ini benar – benar menyenangkan.” Komentar Bom sambil melihat pemandangan di sekitarnya.

“Kau penghuni baru?”

Bom menoleh ke mana arah suara itu datang. Bom shock berat. Benar ternyata ada Jaejoong! Ia benar – benar tinggal di sebelah penthouse milik Hyuna. Jackpot!

Bom tampak canggung , ia canggung karena penampilanya yang nggak banget. Dan juga sapaan dari seorang pria seperti Jaejoong “Bukan… Aku hanya sementara saja menginap disinih.”

“Bersama Hyuna?”

“Tidak. Ia ada dormnya sekarang.”

“Oh….”

Bom mematung di tempatnya berdiri , sedangkan Jaejoong terlihat santai. Ia meminum kopi yang tadi ia pegangnya. Woah…. dia benar – benar ganteng , pikir Bom. Tidak hanya di tv saja ia kelihatan ganteng. Ia bahkan 1.000 kali lebih ganteng dilihat langsun.

“Kau mau kopi?”Tanya Jaejoong menawarkan Bom kopi

“Tidak , terima kasih. Aku sudah tidak minum kopi lagi , tidak bagus untuk kulit.” Komentar Bom.

“Memang , tapi aku tidak bisa lepas dari ini , walaupun aku sudah mencobanya berapa puluh kali.”

Bom tersenyum. Karena kecanggungnannya ia kemudian pamit pada Jaejoong untuk masuk ke dalam. Saat sudah di dalam Bom melemparkan tubuhnya ke sofa. Ia benar – benar lemas.

Ia pernah bertemu artis , karena kakaknya. Tapi ini kali pertama ia bertemu dengan Jaejoong. Jujur saja Bom sudah ngefans ama Jaejoong sudah sejak lama. Tapi ia tidak pernah bertemu Jaejoong secara langsung , dan kali pertama ia bertemunya Dan penampilannya nggak banget. Ia benar – benar sangat malu.

Baru saja Bom mau bersiap untuk keluar untuk pergi ke kampus , handphonenya berbunyi. Ini kali pertama hari itu ia melihat handphone. Ia mendapatkan banyak miss call dari Hyunseung. Dan sekarang Hyunseung meneleponnya

“Apa?”Tanya Bom datar mengangkat teleponnya

“Kenapa kau tidak pulang?”Tanya Hyunseung dengan nada marah.

“Aku tidak akan pulang , sampai kau merubah perilaku menyebalkanmu itu!”

“Kita harus membicarakan ini , setelah kuliah temui aku di red carpet.”

“Aku tidak mau!”

Bom langsung menutup teleponnya. Dengan emosi yang masih tidak beraturan ia pergi kuliah. Selama pelajaran Bom tidak bisa konsentrasi sama sekali. Ia memikirkan apa ia harus bertemu kakaknya atau tidak.

Bom tidak benci dengan kakaknya. Karena setelah orang tuanya meninggal sejak kecil , Hyunseung lah yang mati – matian membiayi kehidupan Bom. Bom sadar benar ia tidak akan bisa seperti ini tanpa kakaknya. Tapi…

“Woah… ada siapa ini? Kau membawa apa?”Sambut Doojoon melihat Bom datang ke salon Red Carpet sambil membawa keresek berisi makan

“Makanlah ini. Hyunseung mana?”Tanya Bom sambil mencari sosok Hyunseung , kakaknya

“Ia baru saja keluar. Katanya ia mau beli minum disekitar sinih” Kata Doojoon sambil membuka makanan satu persatu yang dipesan Bom

Bompun keluar mencari kakaknya. Biasanya ia ke Rainbow Cafe , Cafe yang tak jauh dari salon dan merupakan langganannya. Belum sempat Bom masuk , ia sudah melihat sosok kakaknya yang ada di dalam cafe , sedang duduk di pojokan dengan seorang wanita.

Bompun mengendap – ngendap untuk melihat lebih dekat. Itu memang kakaknya. Ia bersama siapa? Hyunseung tampak sangat mesra dengan perempuan itu. Bom tak tahu siapa wanita itu. Ia semakin mendekat untuk memastikan.

Tapi ia sama sekali tidak mengenal wanita itu , itu kali pertama ia melihat wanita itu. Hyunseung tampak mesra dengan gadis itu , ia tampak tidak mempedulikan kalau ada kemungkinan fans yang melihat hal itu.

Bom pun yang agak risih dengan kelakuan Hyunseung , yang memperlakukan pacarnya dengan ektra mesra itu , memanggil Hyunseung

“Kau kenapa bisa ada disinih?”Tanya Hyunseung gugup.

“Oppa sedang apa disinih?”Tanya Bom balik.

“Oppa siapa dia?”Tanya gadis itu dengan nada super manja yang membuat bulu kuduk Bom bergidik , saking menjijikan

“Ah dia adikku.”

Dengan malas Bom berkenalan dengan wanita itu. Namanya Sulli dan ia pernah menjadi hair style b2st untuk beberapa waktu. Hanya itu yang Hyunseung ceritakan pada Bom ketika mengenalkan gadis bernama Sulli yang ternyata lebih muda dari pada Bom 1 tahun ini.

“Pacarmu?”Tanya Bom dingin.

Hyunseung mengangguk.

“Kau menyuruhku kesinih untuk membicarakan apa? Apa untuk membicarakan ini?”

“Kita membicarkannya di salon saja bagaimana?”

“Disinih saja biar lebih cepat.”

Hyunseungpun menyanggupi , ia meminta Sulli untuk meninggalkan mereka dulu beberapa saat. Walaupun awalnya Sulli menolak , tapi akhirnya ia menanggapi karena dibentak oleh Bom untuk pergi

“Kau tidak seharusnya kasar seperti itu.”Komentar Hyunseung saat Sulli sudah pergi

“Aku tidak peduli , dia bukan siapa – siapa aku.” Kata Bom dingin.

“Sudahlah aku sudah tidak mau berdebat denganmu. Aku hanya minta kau pulang. Aku tidak akan memaksamu lagi untuk pergi ke London bersamaku , atau apapun. Aku tidak akan mengekamu lagi , tapi kau harus pulang.”

“Aku tidak mau.”

“Kenapa? Bukannya kau meminta aku untuk tidak mengekamu lagi , aku tidak akan mengekangmu lagi. Jadi kau pulanglah.”

“Aku tidak mau.”

“SEBENARNYA KAU MAUNYA APA !!!?”

Tidak ada tamu di cafe itu , tapi barista yang mendengar bentakan Hyunseung kaget , sampai melihat kearahnyaa. Hyunseung berpura – pura seperti tidak ada yang terjadi.

“Kau mau kemana?”Tanya Hyunseung ketika melihat Bom mau beranjak dari tempatnya.

“Aku mau pergi , sudah tidak ada yang perlu kita bicarakan. Oppa , aku benar – benar kecewa padamu.”

Sambil keluar dari cafe Bom menangis. Ia benar – benar kecewa. Sebenarnya bukan itu yang dia inginkan. Bukan kebebasan , tapi perhatian tulus dari kakaknya. Sejak kedua orang tuanya meninggal Hyunseung berubah.

Ia bertingkah seperti dialah yang bertanggung jawab atas semuanya. Ia mengerti kenapa Hyunseung berbuat seperti itu , karena dia anak tertua. Tapi bukan itu yang diharapkan. Ia hanya berharap seorang oppa , bukan pengganti orang tua. Karena mau bagaimanapun Hyunseung tidak bisa menggantikan sosok kedua orang tuanya yang sudah tidak ada.

“Hey kenapa kau menangis?”Tanya Dongwoon panik ketika melihat Bom lewat di depan salon sambil menangis.

“Aku tidak apa – apa.”Jawab Bom buru – buru menghapus air matanya.

“Kau bertengkar lagi dengan Hyunseung?”

Bom hanya mengangguk. Ia masih menduduk , tidak berani melihat Dongwoon , karena matanya masih berair.

“Aku ada waktu , bagaimana kalau kita ngobrol?” Tawar Dongwoon

Bom hanya mengikuti Dongwoon. Dongwoon membawa Bom ke sebuah tempat makan ice cream yang tidak jauh dari salon. Dongwoon memesankan Bom ice cream mint , dengan lemas Bom memakan ice cream yang dipesankan Dongwoon.

“Kau kenapa lagi?”Tanya Dongwoon.

Bompun menceritakan kalau ia keluar dari rumah , dan sampai apa yang ia rasakan sebenarnya ke pada Hyunseung , kakaknya ia ceritakan pada Dongwoon. Dongwoon adalah teman curhat Bom kalau berhubungan dengan kakaknya.

Selain itu , ia tidak pernah menceritakan tentang apapun pada Dongwoon. Bukan karena apa – apa ia hanya merasa malu , kalau harus menceritakan kehidupan pribadinya , kepada seorang lelaki.

“Kau seharusnya mengatakan perasaanmu yang sebenarnya pada Hyunseung ,kalau kau tidak mengatakanya ia tidak akan mengerti.” Kata Dongwoon menehati.

“Aku rasa walaupun aku sudah menjelaskan apa yang kurasakan , ia tidak akan mengerti.” Kata Bom pesimis

“Kau tidak akan tahu sebelum kau mencobanya. “

Dongwoon memang benar. Mungkin ia harus mencoba mengatakannya apa yang ia rasakan sebenarnya pada Hyunseung. Mungkin dengan mengatakan yang sebenarnya hubungan mereka bisa kembali membaik seperti dulu