Archive for the ‘Fashion Love’ Category

ukrl

 

“Sora , bisa kita bicara sebentar.”Soo Hyuk mengetuk pintu kamar Sora. Tak lama Sora keluar , keduanya duduk di ruang tengah.

“Ini.”Soo Hyuk memberikan amplop pada Sora , Sora mengambil amplop tersebut dan membukanya

“Uang?” Sora tidak mengerti maksud Soo Hyuk “Untuk apa uang sebanyak ini?”

“Aku tahu kau sudah memberikan uangmu untuk menyewa rumah beberapa waktu yang lalu , aku tahu arti uang itu buat kamu jadi aku…”

“Maksud oppa , oppa mau menggantikan uangku?”

“Bagaimanapun ini salahku , aku tidak seharusnya…. Setelah aku pikir – pikir aku tidak punya hak sebenarnya untuk melarangmu , kau sudah dewasa , kau sudah dapat menentukan pilihanmu sendiri.”

Sora terdiam , entah mengapa Sora merasa kecewa pada Soo Hyuk , walaupun ia tau Soo Hyuk tidak bermaksud mengecewakan atau membuatnya sedih , tapi itu yang Sora rasakan sekarang.

“Maaf tapi aku tidak dapat menerima uang ini , uang yang waktu itu memang sangat berarti bagiku , tapi aku sudah merelakannya.” Sora mengembalikan uang tersebut pada Soo Hyuk.

“Apa kau masih marah padaku?”

Sora terdiam. “Kurasa aku tahu sudah tau jawabanya kalau seperti ini.” Soo Hyuk pergi meninggalkan Sora.

“Appa…” Sora memutuskan menelepon appanya.

“Sweetheart kau baik – baik saja?” Appa tampak sangat kawatir. Mendengar bagaimana anak kesayangannya menyapanya dengan nada sedih pasti telah terjadi sesuatu

“Appa…. Aku ingin pulang.”Sora berkata dengan suara pelan dalam isak tangisnya.

“Sayang , kalau kau mau pulang , kau boleh pulang kapan saja kau mau. Eru pasti senang mendengar kamu akan pulang , semejak kau meninggalkan Eru , ia tampak lebih diaman. Rumah ini sepi tanpamu sayang , kalau kau ingin pulang pulanglah.”

Sora terdiam , ia tidak benar – benar yakin dengan perkataannya setelah ia mengatakannya. Ia mulai memikirkan bagaiman perasaan oppa , omma dan Jiyong kalau ia mengatakan ia akan kembali ke Amerika? Apa mereka akan membiarkanya pergi?

“Appa…”

“Huh?”

“Bogoshipo…”

“Appa juga merindukanmu.”

Keduanya terdiam walaupun sambungan telepon masih tersambung. Tujuan Sora ke korea sebenarnya untuk melihat seperti apa soosk omma dan oppanya , tapi pada akhirnya ia tidak bergaul dengan baik dengan mereka. Sora tetap mengaggap mereka seperti orang asing , bagaimana ia bisa setega itu pada keluarganya sendiri?

“Oppa…” Sora memanggil Jiyong yang sedari tadi sibuk bermain dengan ponselnya. Jelas – jelas mereka sedang berkencan dan sulit mendapatkan waktu kencan seperti ini , tapi dari tadi Jiyong sibuk memainkan ponselnya.

“Ah mianhee… Aku sedang mengatur jadwalku. Maafkan aku.”Jiyong tampaknya sadar kalau Sora kesal diacuhkan oleh Jiyong. Ia buru – buru menyakukan ponselnya.

“Oppa ada yang ingin kurundingkan denganmu.”

“Tentang apa?”

“Manyage…Manyage…. Aku kembali ke amerika , bagaimana perasaan oppa?”

“Tentu saja aku akan merasa sangat kehilangamu.” Jiyong menjawab langsung dengan lantang membuat Sora merasa senang “Tapi kalau itu hal yang benar – benar kau inginkan dan kau akan bahagia aku pasti akan mendukungmu , apa kau akan kembali ke Amerika?”

“Aku tidak tahu…” Sora menjelaskan kalau ia kemarin malam menelepon appanya dang mengatakan kalau ia iangin pulang.

“Apa karena Soo Hyuk kau jadi ingin kembali ke Amerika?”

“Mungkin… Aku hanya merasa walaupun aku sudah lama berada disisi mereka , aku tetap tidak bisa menerima mereka sebagai bagian dari keluargaku , aku tetap melihat mereka sebagai ‘orang luar’. Aku tahu aku salah , tapi….”

“Semuanya butuh proses , menerima orang yang tidak pernah kau temui seumur hidupmu dan menjadikanmu bagian dari keluargamu itu pasti tidak mudah , kau hanya butuh waktu saja untuk membuatmu melihat mereka sebagai keluargamu.”

“Bagaimana kalau aku tidak dapat melakukanya? Bagaimana kalau aku selamanya tidak dapat mengaggap mereka sebagai keluargaku?”

“Itu tidak mungkin… Aku yakin kau dapat melakukanya. Aku percaya kau dapat melakukannya.”

huq5gi

“Rasanya sudah lama sekali yah kita tidak tidur bersama.” Sora melirik pada mom , yang tampak sibuk bernostalgia “Mom masih ingat ketika kamu kecil kamu tidak mau tidur sendiri , kamu selalu menangis ketakutan kalau mom tidak tidur bersama kamu. Tidak disangka kau sekarang sudah sebesar ini , tidur sendiri jauh dari mom selama 1 tahun.”

“Mom please jangan terlalu berlebihan. Waktu itu aku tidak bisa tidur karena appa memaksaku menonton film zombie , makanya aku jadi tidak bisa tidur ketakutan.”Sora ingat appa mengajaknya menonton film zombie yang menyeramkan yang membunuh anak kecil ketika sedang tidur yang membuat Sora ketakutan setengah mati dan tidak berani tidur.

“Mom awalnya cemas ketika kamu memutuskan untuk pergi ke korea untuk kuliah.”

“I know…”

“Kamu tau?”

“Appa sudah menceirtakan semuanya.”Mom sebenarnya menentang keinginan Sora untuk pergi ke korea dan kuliah disanah , tapi mom tidak mengatakan langsung pada Sora , mom mengatakan pada appa dan appa berbicara pada Sora

“Mom hanya cemas mungkin kau akan kesulitan beradaptasi disinih , karena kamu besar di amerika. Tapi tampaknya mom terlalu berlebihan. Soo Hyuk tampak menjagamu dengan baik , dan mom lihat hubungan kalian sudah semakin membaik. Bagaimana dengan omma?”

Sora hanya diam. Hubungannya dengan ommanya teramat sangat mustahil diperbaiki , keduanya setiap kali bertemu seperti sama – sama bertemu dengan orang asing. Sorapun tidak berani mendekati ommanya duluan begitupun ommanya.

“Kau tidak memiliki hubungan yang baik denganya?”Tebak mom

Sora hanya mengangguk kecil “Mom tidak pernah bertemu dengan omma , tapi mom banyak mendengar cerita dari appa. Omma mungkin hanya perlu sedikit waktu untuk menyesuaikan diri denganmu. Kau tau sendiri ia tidak pernah bertemu denganmu sudah lama sekali.”

“Mom…”Sora agak ragu mengatakan ini , ia bahkan seperti ketakutan untuk mengatakannya “Aku punya satu pertanyaan , kenapa omma dan appa bercerai?” Sora tidak pernah tau alasan pasti kenapa kedua orang tuanya bercerai bahkan saat Sora masih bayi.

“Mom juga tidak tau pastinya kenapa , tapi mungkin diantara keduanya sudah tidak ada kecocokan , biasanya itulah alasan mengapa seseorang yang sudah menikah memilih untuk bercerai.”

Sora tidak bertanya lagi , sepertinya mom benar – benar tidak tau alasan kenapa keduanya bercerai. Esok harinya setelah pulang kuliah Sora mampir ke sebuah cafe tak jauh dari kampusnya. Ia datang untuk interview kerja part time. Setelah Sora memikir – mikir tabungnnya tidak akan cukup , i harus mencari tambahan pemasukan untuk menyewa apartement.

“Baiklah mulai besok kau sudah boleh bekerja disini.”

Mata Sora berbinar – binar saking senangnya mendengar ia langsung diterima “Terima kasih boss.” Dengan hati senang Sora meninggalkan cafe tersebut , mulai besok ia sudah mulai bisa bekerja! Asik , pikir Sora.

“Seneng bener.” Soo Hyuk mengintip menoleh pada Sora yang baru pulang sambil bersiul siul , dia tampak bahagia pulang kuliah hari ini.

“Oppa , kau sudah pulang.”Sora melihat Soo Hyuk sedang bersantai di sofa ruang tengah sambil menonton televisi. “Mom mana?”Sora mencoba mencari sosokmom

“Mungkin dikamarnya. Ada apa kau tampaknya senang sekali.”

“Tidak apa – apa.” Sora langsung masuk ke kamar mom. Mom tampak sedang asik main game di laptop milik Sora “Mom!” Sora memeluk mom dari belakang membuat mom kaget

“Kau ini! Menganggetkanku saja! Bagaiman interviewnya , kau diterima?”

“Diterima donk! Mulai besok aku sudah bisa bekerja disanah.”

“Baguslah. Kau sudah bilang pada Soo Hyuk tentang rencanamu?”

Sora melepaskan pelukannya dari mom. “Kau harus mengatakannya , tidak sopan kalau sudah dekat baru kau katakan padanya. Walau bagaimanapun he is your brother.”

“I know.” Jawab Sora bergumam.

“Omma!?!” Sora kaget melihat omma datang begitu ia keluar mau menemui Soo Hyuk.

“Kau kenapa? Seperti barusan melihat setan saja melihatku.”Komentar omma

Sora menggeleng “Tidak , maafkan aku.” Maksud omma bercanda tapi tampaknya Sora salah paham. Ia benar – benar tampak menyesal melihat dirinya shock hanya melihat omma.

“Omma hanya bercanda , kau tidak perlu minta maaf begitu.” Soo Hyuk mencoba menjelaskan kesalah pahaman diantara keduanya.

Sora hanya tersenyum terpaksa. Iapun kembali ke kamarnya , mom masih saja asik main game. Sora bertanya tanya pada dirinya sendiri haruskah mom dan omma bertemu? Kalau keduanya bertemu apa mereka bisa akur?

“Mom…”Panggil Sora pelan

“Huh?”Mom masih asik main game , sampai Sora tidak menjawab mom berbalik badan melihat Sora yang hanya berdiri di depan pintu.

“Why , sweetheart?”

“Omma dia ada diluar.” Sora berbicara seperti itu. “Mom mau bertemu dengannya?”

Sora mengenalkan mom pada omma , keduanya tidak banyak berbicara karena mungkin terkendala bahasa juga , perkenalan pun terjadi singkat saja. Soo Hyuk rupanya sudah menceritakan pada omma kalau mom datang.

“Ara ada yang mencarimu.” Panggil boss

Ara keluar mengikuti bossnya. Soo Hyuk? “Oppa…”

Soo Hyuk menarik Ara “Aku sudah berbicara pada bossmu , aku boleh bicara denganmu ikut aku.” Soo Hyuk menarik Ara masuk kedalam mobilnya. Sora mendapat firasat tidak enak mengenai ini

“Apa maksudnya ini?”Soo Hyuk menunjukan selembar kertas Sora melihatnya. Selembaran sewa apartementnya. Ia pasti meninggalkan ini dirumah

“Aku ingin mendengarkan penjelasanmu.”Desak Soo Hyuk

“Aku…Aku memutuskan untuk menyewa apartement sendiri.”

“Aku tau , tapi kenapa? Dan kenapa kau tidak mendiskusikanya terlebih dahulu denganku , aku ini oppamu. Im your brother.”Tegas Soo Hyuk

“Aku harus kembali bekerja…”Sora buru – buru keluar dari mobil karena bossnya sudah memperhatikannya dari tadi

“Aku akan menjemputmu setelah kau pulang kerja , kita akan membahas ini.”

Sora pura – pura tidak mendengar. Sekarang apa yang ia harus lakukan sekarang? Sepulang kerja Soo Hyuk sudah menunggunya. Wajahnya serius ia sepertinya benar – benar marah

“Aku sudah menelepon pada mom , kalau mungkin kita akan pulang telat.” Soo Hyuk memarkirkan mobilnya di sebuah cafe.

Keduanya duduk berhadapan satu sama lain. Sora tidak berani melihat Soo Hyuk. Ia tau kalau dirinya salah. “Aku minta maaf , tidak memberitahukan oppa sebelumnya tapi…”

“Kau tidak akan pindah dari rumahku. Kau tidak boleh pindah.”Putus Soo Hyuk

“Oppa!”

“Itu sudah keputusanku , kau bahkan tidak memberi tahu pada appa masalah ini. Kau memutuskan semuanya sendiri….”

“Itu….” Sora harus menjelaskannya setidaknya ia tidak ingin Soo Hyuk salah paham mengenai dirinya , lupakan soal tabunganya yang lenyap karena sudah mendeposito untuk apartement itu. “Aku memang tidak memberi tahu Appa , aku berencana memberi tahu appa dan oppa setelah aku melunasi semuanya..”

“Alasan aku menyewa apartement , aku hanya merasa tidak nyaman mom dan oppa tinggal bersama. Mom mengerti dengan perasaanku , mom sudah mengizinkan aku untuk menyewa apartement demi kebaikan bersama.”

“Sora…aku ini oppamu , kenapa kau harus merasa begitu? Kau bisa nyaman dengan mom kenapa kau tidak merasa nyaman denganku dan juga omma…. Mom itu bukan orang tua kandungmu…”

“Oppa!” Sora tampak kaget sendiri mendengar dirinya membentak Soo Hyuk. Ia memang tidak suka ketika orang lain mengatakan mom itu bukan orang kandungnya , ia tahu kenyataan itu. Tapi itu bukan berarti mereka tidak bisa bersama seperti layaknya orang tua kandung dan anak kandung

“Maaf tampaknya aku berlebihan…”

“Aku yang seharusnya minta maaf , aku tidak seharusnya membontak oppa.”

Keduanya diam dengan canggungnya.

Setelah percakapan di cafe itu , Sora membatalkan apartementnya yang membuat tabunganya hilang seluruhnya. Sora sudah tidak memikirkan hal itu , yang lebih ia pentingkan sekarang hubungannya dengan Soo Hyuk semakin canggung. Sora sudah menjelaskan pada mom , mom hanya mengatakan beri Soo Hyuk waktu mungkin ia butuh waktu untuk berpikir dan memahami keadaan. Sora pun hanya diam.

“Kau masih belum berbaikan dengan Soo Hyuk?”Tanya Jiyong , Sora sudah menceritakan semuanya pada Jiyong , Jiyong juga baru tau kalau Sora menyewa apartement setelah Sora dan Soo Hyuk bertengkar. “Kau mengertikan kenapa Soo Hyuk marah?”

Sora hanya mengangguk pelan. “Aku merasa bersalah pada oppa , tapi…” Sora terdiam. “Ini bukan urusannya , ia tidak seharusnya marah itulah yang kurasakan.” Sora tidak pernah mengatakan ini pada siapapun , ini pertama kalinya ia mengatakan perasaannya yang sesungguhnya mengenai Soo Hyuk pada Jiyong

“Jadi kau belum menganggapnya oppa?” Jiyong mulai mengerti sekarang bagaimana situasi keduanya.

“Aku tau ini tidaklah benar , tapi… itulah yang kurasakan.”

“Aku bisa mengerti , mungkin kau terbiasa mengurus semuanya sendiri karena dari dulu kau adalah anak paling besar , dan tiba – tiba kau harus diurus dan menanyakan pendapat orang lain. Mungkin terasa aneh. Tapi menurutku ini hanya balik pada kebiasaan saja.”

“Ini bukan mengenai kebiasaan… Aku… Aku tidak bisa menerimanya sebagai oppaku!”

Sementara itu di tempat lain…

“Soo Hyuk , kau akhir – akhir ini banyak melamun , ada masalah?” Minki tampak kawatir dengan keadaan Soo Hyuk yang tampak tidak semangat , dan sering melamun sampai kemarin salah seorang fotografer sempat memarahinya karena ia dipanggil tidak menyahut karena melamun. Ini tidak seperti Soo Hyuk yang Minki kenal.

“Ah… Hanya masalah kecil.” Jawab Soo Hyuk tersenyum

“Adikmu lagi?” Masalah apalagi yang bisa membuat Soo Hyuk terganggu sampai membawa ke pekerjaan segala kalau bukan adiknya , Minki sudah megenal Soo Hyuk sejak ia debut karena keduanya debut menjadi model bersamaan , dan ia tau Soo Hyuk suka berkencan tapi walaupun ia berkencan dan memiliki masalah dengan teman kencannya ia tidak pernah seperti ini.

Soo Hyuk mengangguk “Kalian bertengkar kenapa?” Soo Hyuk pun menceritakan apa yang terjadi antara dirinya dan Ara.

“Aku bisa mengerti kenapa Ara mengambil keputusan demikian…”Komentar Minki setelah mendengar cerita Soo Hyuk. “Mungkin akan terasa aneh kalau Ara bersama dengan ommamu dan momnya di tempat yang sama. Kau tau sendiri ommamu sering datang dirumah. Coba kau pikirkan bagaimana perasaan Ara harus melihat mom dan ommanya di tempat yang sama , apalagi hubungan…”

“Ara tidak tau. Ara hanya tau kalau omma dan appa bercerai. Ia tidak tau kalau sebenarnya mereka tidak pernah bercerai sama sekali.”

“Kenapa kau tidak menceritakannya?”

“Ara sangat menyayangi momnya , kau pikir aku tega kalau aku bilang momnya yang merusak rumah tangga keluarga kita? Lagi pula mom Ara tampak seperti tidak mengetahui kalau sebenarnya appa dan omma tidak bercerai.”

“Wah ribet banget yah… Ah… Tapi gini deh walaupun Ara tidak mengetahuinya tapi kau coba mengerti posisi Ara mungkin ia tidak mau menyakiti perasaan ommamu dengan melihat Ara dekat dengan momnya dari pada ommamu. Mungkin ia memikirkan itu.”

“Kau benar , tapi…Sebenarnya aku marah bukan karena itu juga , tapi lebih karena ia tidak menghargaiku sebagai oppa. Ia seperti tidak mengaggapku , dengan tidak memberi tahuku.”

“Mungkin memang ia tidak menganggapmu sebagai oppanya.” Soo Hyuk langsung memelototi Minki , Minki buru – buru memperbaiki perkataannya “Coba kau bayangkan tiba – tiba ia mendapat oppa , dan selama ini ia menjadi anak paling besar. Menanyakan sesuatu keputusan pasti bukan gayanya , karena ia yang memutuskan sendiri.”

“Kau benar.. Ia mungkin tidak terbiasa dengan itu.”

“Sudah sekarang kau pergi temui dia dan minta maaflah padanya.”

“Ya Soo Hyuk! Kudengar adikmu mendapat tawaran dari salah satu menejement?” Jiyong yang dari tadi sibuk dengan kertas partitur lagunya membiarkannya karena perhatiaannya teralih pada perkataan Teddy

 

“SM.” Jawab Soo Hyuk santai. “Tapi tampaknya Ara tidak akan menerimanya , ia tidak memiliki bakat sama sekali dalam art.”

 

“Ya , kalau dicoba mana mungkin tau , dia ada bakat atau tidak. Adikmu itu cantik , kalau tidak ada bakat dalam musik kan bisa sepertimu menjadi model.”

 

“Itu tidak boleh!”Tolak Jiyong mentah – mentah.

f

Teddy dan Soo Hyuk bersamaan melihat pada Jiyong mereka berdua tampak kebinggungan mendengar komentar Jiyong tiba tiba

 

“Kau ini aneh , kenapa kau melarangnya , kau kan hanya temannya saja.”

 

“Yah itu tidak adil. Soo Hyuk sudah menjadi model masa adiknya menjadi model juga? Itu kan membosankan.” Alasan Jiyong memang terdengar hanya dicari – cari. Tapi tampaknya Soo Hyuk tidak peduli.

 

“Apapun yang dia lakukan aku hanya akan mendukungnya. Tapi tampaknya dia tidak akan terjun ke dunia industri. Ia menolak tawaran dari SM.”

 

“Aku berani bertaruh , Ara tidak akan mendapat satu tawaran saja , pasti akan banyak menejement – menejement lain yang menawarinya.”

 

Jiyong membayangkan kalau sampai Ara menjadi terjun ke dunia hiburan. Terasa masa depan akan lebih suram. Ia sudah samkin tidak ada alasan lagi untuk mempublikasikan hubungan mereka berdua.

 

“Jiyong kau kenapa? Wajahmu tampak tidak begitu baik?” Soo Hyuk melihat wajah Jiyong yang tampak suram.

 

“Ah… Aku hanya kehabisan akal untuk laguku.”Jawab Jiyong asal

 

“MOM!?!!” Sora kaget begitu pulang ia melihat momnya ada dirumah.

 

“Uh… My sweet heart. Come here.” Mom memeluk Sora. “Mom… What are u doing here?”Sora benar – benar kaget melihat mom datang , karena momnya tidak memberi tahunya kalau ia mau datang ke korea.

 

“I just wanna surprise you honey.”

 

“Oppa! Kau sudah tau kalau mom mau datang kemari?” Ara melihat pada oppanya yang duduk santai di sofa.

 

“Begitulah… But…” Soo Hyuk melihat pada jam tangannya “Sorry , i must leave right now i have a job. You can enjoy this time together.” Soo Hyuk berpamitan dengan mom. Ara agak terkejut dengan bahasa inggris Soo Hyuk yang ternyata lumayan.

 

“Your brother is a nice person. He even pick up mom at airport.”

 

“Of course , because he is my brother mom. Anyway mom why you come here?”

 

Mom tentus aja tidak bisa bahasa korea. Walaupun appa sudah mengajarkannya mati – matian , tapi tampaknya mom memang tidak akan pernah bisa bahasa korea.

 

“Jadi karena appa pergit tugas di luar negeri dan Eru ikut camp mom kesinih?” Ara benar – benar tidak percaya dengan penjelasan mom ,

“Mom tidak mungkin ikut appamu ke saudi arabia. Mom tidak suka , setelah mom pikir – pikir ada kamu di korea. Makanya mom memutuskan kemari.”

 

Ara hanya menghembuskan nafas panjang. Sebenarnya Ara senang mom disinih. Tapi Ara disinih juga menumpang rumah Soo Hyuk , kalau ditambah mom , Ara takut Soo Hyuk tidak akan suka. Lagi pula mom mungkin akan tinggal dalam waktu yang lama.

 

“Kau kenapa sweet heart? Kau tidak senang mom datang kesinih?”

 

“Tentu saja tidak! Ara senang mom datang kemari. Ara merindukan mom. Tapi masalahnya… Ah sudahlah itu tidak penting.” Ara tidak mau mom jadi ikut kepikiran. Ara harus menyelesaikan semuanya sendiri

 

“Ara kita kedatangan tamu.” Ara langsung keluar kamar karena mendengar ada tamu.

 

“Oppa!?!” Ara kaget melihat Jiyong datang. Ara langsung melihat Jiyong dan mom bergantiaan. “Mom…dia…”Ara kehabisan kata – kata. Mom hanya tersenyum , mom adalah satu – satunya orang yang mengetahui hubungan Ara dengan Jiyong. Beberapa minggu yang lalu Ara memutuskan untuk memberi tahu mom , karena mengingat perkataan Jiyong yg meminta untuk memberi tahu Soo Hyuk tentang hubungan mereka. Ara menceritakan pada mom karena ia ingin mendengarkan pendapat mom terlebih dulu

 

“Kau pasti pacarnya Ara kan?” Mom tersenyum bahagia menyambut kedatangan Jiyong. Jiyong hanya bengong melihat Ara.

 

Arapun menjelaskan pada Jiyong kalau dirinya sudah memberi tahu pada momnya. Dan perihal momnya yang mungkin akan tinggal di korea dalam waktu yang cukup lama.

 

“Setelah Ara menceritakan tentang kamu , aku mencari info tentangmu. Aku menyukai musikmu , kau tampak… luar biasa.” Puji mom.

 

“Gara – gara aku menceritakan kalau oppa pacarku , mom membeli semua cd oppa dan dia tampaknya menyukai Daesung oppa.” Ara mendapat info dari appa tiba – tiba mom menempel sebuah poster di dapur yang membuat appa langsung shock dan menelepon Ara menanyakan siapa pria tersebut.

 

“Haruskah aku memanggil Daesung datang? Dia pasti akan senang dapat melihat Daesung datang.”

 

“Jangan , jangan sekarang. Mom pasti histeris setengah mati dan ini sudah malam , aku tidak mau mom teriak – teriak dan aku harus diprotes tentangga karena mom teriak melihat Daesung.”

 

Jiyong hanya tersenyum mendengar komentar Ara. “Aku akan meninggalkan kalian berdua , bersantailah kalian selagi ada waktu bersantai bersama.” Mom meninggalkan keduanya sambil tersenyum jahil. Ara hanya menghela nafas melihat kejahilan momnya tersebut

 

“Kau tampak sangat dekat dengan…”Jiyong kebinggungan bagaimana menyebut mom Ara.

 

“Panggil saja Jill , teman – temanku memanggil mom begitu.” Itu memang terdengar tidak sopan bagi orang asia , memanggil orang yang lebih jauh lebih tua dengan nama , tapi itu terjadi di Amerika dan Ara sudah terbiasa seperti itu , kadang hal itu masih terbawa di korea walaupun itu jelas sangat tidak sopan bagi orang korea.

 

“Jill.” Ulang Jiyong.

 

“Mungkin oppa tidak akan terbiasa memanggil mom dengan Jill , jadi terserah oppa mau memanggilnya denagn apa , kurasa mom tidak akan keberatan sama sekali.”

 

“Bagaimana kalau aku memanggilnya mom , sama denganmu?”

 

“Tidak masalah kurasa.”

“Hey , kau baik – baik saja? Kudengar kau mendapat tawaran dari SM , kenapa kau tidak menceritakan padaku?”

 

“Ah itu tidak penting. Lagi pula aku tidak akan terjun ke dunia hiburan , aku tidak memiliki jiwa di dalam dunia hiburan.”

 

“Kau yakin?”

 

“Kenapa , apa oppa cemas kalau sewaktu – waktu aku turun kedunia hiburan dan melupakan oppa?”

 

“Ya , aku cemas ketika banyak pria yang lebih baik dariku akan mengejar – ngejarmu dan mungkin kau akan lupa dan meninggalkanku.”

 

“Aku tau banyak diluaran sanah yang lebih ganteng dan baik dan oppa. Tapi ada satu hal yang harus oppa tau , tidak ada yang lebih baik , fashionable , keren , dan romantis seperti oppa!”

 

Jiyong merangkul Ara dan kemudia berbisik “Aku tidak sehebat yang kaupikirkan , tapi aku akan menjadi sehebat yang kaupikirkan kalau kau mengingkannya.”

 

Ara menoleh pada Jiyong , Jiyong sengaja tidak melihat pada Ara ia terlalu malu untuk melihat Ara setelah mengatakan hal seperti itu.

 

“Saranghae , oppa.”

 

“Gooyoung!” Ara mengejar Gooyoung yang terus berjalan

 

“Oh hai!” Gooyoung agak terkejut Ara mencarinya , Ara terkenal seluruh angkatan di fakultasnya sebagai anak yang ansos. Walaupun sudah tahun kedua ia kuliah ia hanya memiliki beberapa teman. Gooyoung bisa mengerti kenapa begitu mungkin Ara kesulitan bergaul karena ia dari Amerika.

 

“Ada apa kau mencariku?”

 

“Aku hanya ingin bertanya beberapa hal.” Ara agak kawatir kalau Gooyoung mau membantunya , karena walaupun mereka sekelas mereka tidak terlalu dekat.

 

“Silahkan tanyakan saja , kau membutuhkan bantuanku? Aku akan membantmu sebisa mungkin.”

 

“Kudengar orang tuamu agent real estate , apa kau bisa mengantarkanku ke kantor orang tuamu?”

 

“Kau mau mencari apartement untuk disewa? Tentu saja aku akan mengantarmu. Ayo ikut aku.”

 

Gooyoung membantu Ara mencari apartement karena Ara tampaknya tidak tau apartement seperti apa yang ia hendaki. Ia hanya datang dengan keinginan untuk menyewa apartement. Ara tidak tau apa yang ia inginkan karena ini pertama kalinya ia ke tempat seperti ini.

 

Ia menemukan banyak hal , seperti kriteria apartement , lokasi , banyak kamar mandi , furniture , etc. Ternyata menyewa apartement tidak semudah yang Ara bayangkan.

 

“Bukanya kau tinggal dengan oppamu , kenapa kau mencari apartement?”Tanya Gooyoung penasaran

 

“Tau dari mana kau aku tidak dengan oppa?”Tanya Ara balik

 

“Kabar yang beredar begitu. Kau adiknya Soo Hyuk model itu kan? Tempat tinggalmu seharusnya sudah bagus , down town dan yah seperti yang kau tau itu tempat tinggal mewah di seoul. Kenapa kau memutuskan untuk pindah? Kau bertengkar dengan oppamu?”

 

Ara mengeleng “Salah seorang keluargaku dari amerika datang , mungkin ia akan disinih dalam waktu yang cukup lama. Jadi aku ingin mencari apartemen untuknya tinggal.”

 

“Oh begitu… Berapa banyak keluargamu yang datang?”

 

“Hanya satu orang.”

 

“Kalau begitu dengan dua kamar cukup kan? Ini apartement – apartement yang memiliki 2 kamar dan di pusat kota , dan yang ini dekat dengan kampus kita , dan yang terakhir dekat dengan stasiun kereta tapi tidak down town. Silahkan kau lihat kalau ada yang sesuai dengan keinginanmu.”

 

Ara melihat satu satu apartement yang Gooyoung beritakan. Harga sewa apartement – apartement tersebut sangat mahal apalagi yang dekat dengan pusat kota dan stasiun kereta api. Hanya yang dekat dengan kampus Ara yang harganya lumayan tidak terlalu mahal.

 

“Eum.. Bolehkah aku membawa brosur ini dulu kerumah? Aku akan memikirkan di rumah dahulu.” Ara meminta brosur apartement yang dekat dengan kampusnya karena yang sisanya itu mahal. Ia tidak mungkin menyewanya.

 

“Tidak masalah , kau boleh membawanya. Ah ngomong – ngomong , sebentar…” Gooyoung memberikan secarik kertas brosur “Aku baru ingat , ada sebuah vila mini yang disewa dekat dengan tempat tinggal hyungmu sekarang , kalau kau mau bawa saja.”

 

Ara melihat harganya. Sangat mahal , ia tidak mungkin menyewanya. Memang sangat dekat dengan tempat tingalnya sekarang tapi ia tidak mungkin menyewanya karena harganya yang sangat mahal.

 

“Eum.. Kurasa tidak perlu , aku membawa yang ini saja.”

 

“Oh okay kalau begitu! Aku tunggu kabar selanjutnya yah.”

 

“Aku akan mengabarimu secepatnya.”

 

Selama perjalanan Ara terus melihat brosur apartement di tanganya. Hanya ini yang bisa ia sewa. Ara memasukan brosur apartementnya ke dalam tasnya karena ia mau masuk ke dalam rumah. Ia belum mau oppanya mengetahui hal ini. Baru masuk saja Ara dapat mencium wangi masakan yang enak.

 

“Mom!” Ara berjalan kedapur , wangi masakan ini ia tahu sekali momnya yang memasak. Benar saja mom sedang sibuk memasak di dapur.

 

“Kau sudah pulang. Mom tadi diantarkan Soo Hyuk ke supermarket untuk belanja , dia sangat baik sekali sweetheart mau mengantarkan mom belanja , dia juga menunjukan tempat – tempat menarik disekitar sinih.” Mom tampak sangat semangat bercerita sambil memasak

 

“Mom kau memasak apa?”

 

“Beef Chesse , aku memasaknya karena aku tau kamu menyukainya tapi bagaimana dengan Soo Hyuk apa ia akan menyukainya?”

 

Ara terdiam sejenak. Ia tahu oppanya tidak terlalu menyukai daging seperti ia , ia sangat mencintai daging sedangkan oppanya lebih suka pada sayur dan buah. “Aku tidak tau , tapi coba saja mom berikan pada dia.”

 

“Jujur padaku , dia tidak akan suka kan?”

 

Dengan terpaksa Ara mengangguk “Ia lebih suka sayur dan buah , dia tidak vegetarian sih tapi ia lebih menyukai sayur dan buah.”

 

“Kalau begitu mom masak sebanyak ini siapa yang akan makan? Eh! Bagiamana kalau kau undang G-dragon , ia suka daging kan?”

“Panggil saja Jiyong mom , nama aslinya Jiyong. Ya dia akan menyukainya. Tapi aku tidak jamin ia akan bisa datang , mom tau sendiri dia sibuk.”

 

“Kalau ia tidak bisa datang , kau harus memastikan ia mencoba masakan mom. Kau antarkan ini padanya.”

 

“Mom!”

 

“Tidak ada tapi – tapian!”

 

Mom tampak tidak mau mendengar komentar Ara lagi. Ara hanya bisa pasrah. Karena perkataan Ara tentang Soo Hyuk yang tidak memakan daging , mom tidak menyuguhkan beef chesse di atas meja ia hanya menyuguhkan tuna salad untuk makan malam.

 

“Mom seriously , kita makan malam hanya dengan tuna salad!?!” Ara benar – benar kaget ketika melihat meja makan hanya ada semangkok besar tuna salad.

 

“Sudah jangan mengeluh makan!”Mom memberikan sinyal supaya Ara makan “Sesudah ini kau bisa makan beef chesse sampai puas , tapi kau makan ini dulu.”Bisik mom.

 

“Baiklah aku akan makan.” Ara jelas saja tidak suka , ia tidak suka sayuran

 

“Ini untukmu.”Soo Hyuk memberikan ikan tuna ke piring Ara dan mengambil sayuran dipiring Ara

 

“Gomawo oppa!” Ara tersenyum senang , sementara itu momnya hanya memelotoninya. Arapun mengambil kembali sayuran yang diambil Soo Hyuk dan mengambilkan tuna Soo Hyuk “Aku belum mau melihat sepasang bola mata jatuh diatas meja makan.” Ara mengisyaratkan pada mom yang dari tadi melotot kearahnya.

 

 

“Kenapa kita tidak memberi tahu saja pada semua orang , lagian kita sudah pacaran selama ini.” Saran Jiyong , ia jujur saja sudah lelah berpacaran diam – diam seperti ini. Ditambah lagi Soo Hyuk merupakan sahabatnya sendiri , ia telah membohongi sahabatnya selama 1 tahun lebih belakagan ini.

 

Ara tidak menjawab saran Jiyong ia hanya diam begitu saja “Kau masih tidak yakin denganku?”Jiyong sebenarnya sudah memiliki firasat mengapa Ara tidak ingin orang lain mengetahui hubungan mereka , mungkin karena Ara tidak mempercayainya sebagai seorang kekasih , ia mungkin ragu pada Jiyong tentang kemana hubungan ini berlanjut.

 

Jiyong bisa mengerti mengapa Ara berpikir dan merasa begitu. Ia juga tidak tahu kemana hubungan ini berlanjut karena keduany berada di dunia dengan latar belakang berbeda. Tapi yang Jiyong yakin ia hanya perlu memikikan masa kini , sebodoh dengan masa depan. Sekarang ia senang menghabiskan waktu dengan Ara. Jiyong yakin Arapun merasa begitu

 

“Bukan begitu…”Kilah Ara. “Aku hanya…”Ara tidak bisa menjelaskan kenapa ia tidak mau membuka hubunganya pada orang – orang terdekatnya.

 

“Sudahlah tidak perlu dibahas ini sudah pagi. Kau tidur aku yakin kau besok masih harus ada kuliah. Akupun mau istirahat sekarang.”

 

“Wajahmu tampak buruk. Kau main game lagi semalaman?” Soo Hyuk memandangi wajah Ara yang tampak kusam dan kantong matanya tampak bertambah beberapa cm.

 

Ara mengangguk kecil , tentu saja ia berbohong. Ia tidak main game samalaman. Ia tidak bisa tidur karena mengingat perkataan Jiyong yang menyuruhnya untuk memberi tahu pada Soo Hyuk kalau dirinya dan Jiyong berpacaran. Ara juga merasa bersalah pada oppanya , jadi ia cukup mengerti bagaimana perasaan Jiyong , walau bagaimana Jiyong dan oppanya adalah sahabat dekat , dan keduanya sudah lama mengenal.

 

“Oppa…” Panggil Ara ragu

 

“Wae?” Tanya Soo Hyuk balik , ia tidak memandang Ara ia sibuk mengoleskan selai roti.

 

“Ani…”Ara langsung menciutkan nyalinya , ia masih ragu untuk mengatakan pada oppanya sendiri.

 

“Hari ini biar aku mengantarkanmu ke kampus.”

 

“Wae?”

 

“Kebetulan aku ada perlu di kampusmu.”

 

“Ada perlu?”

 

“Pekerjaan.”

 

Ara di drop out oleh Soo Hyuk di depan fakultasnya sementar Soo Hyuk pergi mencari parkir mobil. Saat Ara keluar mahasiswa yang berjalan disekitarnya langsung melihat pada Sora , mungkin lebih tepatnya pada Soo Hyuk. Karena ia popular tentu saja banyak orang yang mengetahuinya. Beberapa gadis bahkan menunjuk – nunjuk pada Soo Hyuk secara terang – terangan.

 

“Aku akan menjemputmu kembali. Kapan kau seleseai kelas?” Tanya Soo Hyuk dari dalam mobil.

 

“Tidak perlu , hari ini aku selesai kelas sore hari.”Tolak Ara.

 

“Tidak apa – apa , aku juga mungkin masih lama disinih. Aku akan menjemputmu.”

 

“Baiklah kalau begitu.” Ara menyerah kalau sudah dipaksa oleh Soo Hyuk seperti ini. Mungkin sebenarnya Soo Hyuk berusaha untuk membuat hubungan mereka lebih seperti oppa dan dongsaeng dari pada sekedar roomate atau lebih parah stranger!

 

Semeja Ara disinih dia memagn jarang bergaul dengan Soo Hyuk , Ara sibuk dengan dunia barunya sebagai mahasiswi , dan ini kali pertama ia tinggal di korea , banyak hal baru yang ia harus pelajari. Dan selama ia mempelajari itu Ara bisa mengatakan ia mempelajarinya sendiri. Soo Hyuk sibuk dengan pekerjaan modelingnya dan ommanya , entah kenapa Ara tidak merasa akur dengan ommanya. Ara dan omma kandungnya lebih canggung dari pada Ara dengan Soo Hyuk.

 

Semejak ia dibawa ke US appa tidak pernah mempertemukan Ara dengan ommanya , dan tak lama setelah Ara tinggal di US mungkin 1 tahun appanya bertemu dengan seorang wanita singel , yang sekarang menjadi momnya. Ara memanggil ibu tirinya dengan mom sedangkan omma untuk omma kandungnya. Terdengar ganjal mom dan appa tapi mom tidak mau Ara lupa akan omma biologicnya ini caranya ia mengajarkan Ara untuk tetap ingat omma dan tentu saja dirinya.

 

Mom sangat baik pada Ara ia memperlakukan Ara seperti anaknya sendiri. Bahkan setelah ia memiliki anak dari appa , mom tetap baik denganya. Ara sayang mom. Baginya mom lebih seperti ibu baginya dari pada omma kadungnya sendiri.

 

“Apa yang kaupikirkan?”Tanya Soo Hyuk memandangi Ara yang dari tadi hanya memandangi makananya “Kau sakit?” Soo hyuk merengutkan dahi cemas.

 

Ara menggeleng. “Aku baik – baik saja.” Ara tersenyum dan mulai memakan makananya.

 

Soo Hyuk benar – benar menjemputnya kembali , dan sekarang keduanyapun makan malam bersama di sebuah cafe favorite Soo Hyuk.

 

“Kau benar – benar baik – baik saja? Atau kau tidak suka mkanannya?” Soo Hyuk tampak benar – benar cemas ini kali pertama Soo Hyuk membawa Ara ke cafe favoritenya yang menyediakan makanan vegetarian. Soo Hyuk memang kurang begitu suka dengan daging. Tapi Ara sebaliknya , hidup di Amerika membuatnya tidak lepas dari dagin , burger , fast food , intinya makanan berlemak yang kurang sehat atau malah tidak sehat.

 

“Aku benar – benar baik – baik saja , oppa mianhe…” Ara berbicara tanpa berani melihat Soo Hyuk “Aku tahu selama ini oppa berusaha mendekatkan diri denganku , tapi mungkin aku bersikap cuek , dingin , tidak peduli…”

 

“Aku tahu itu tidak benar kan?”

 

Ara tertawa kaku “Aku tidak pernah berinsiatif mendekati oppa duluan. Maafkan aku.” Ara memang orang yang pasif ia tidak pernah berpikir untuk mendekati orang duluan , walaupun itu oppa kandungnya sendiri karena ia merasa janggal karenanya “Gomawo.” Sambung Ara

 

Soo Hyuk hanya tersenyum. Ia tahu Ara pasti mengalam kesulitan tiba – tiba pindah ke korea dan memiliki keluarga baru. Tapi ia senang Ara pelan – pelan mau membuka dirinya , membaur dengan culuture yang berbeda dari ia dulu di Amerika. Ara yang pertama kali datang ke korea sangat Amerika style sekali , ia cuek tidak memiliki sopan santun , santai. Ia tetap cuek dan santai menghadapi siapa saja , tapi sekarang ia memiliki sopan santun layaknya orang korea yang sangt menjungjung tinggi sopan santun.

 

 

 

 

 

“Jiyong oppa kau dimana?”

“Studio wae?” Tanya Jiyong balik. “Ani… Nan bogoshipo.” “Nadu..”

Keduanya terdiam , sambungan telepon masih berlangsung. Jiyong atau lebih dikenal dengan G dragon akhir – akhir ini sedang sibuk dengan pembuatan album Big Bang. Ara sebagai pacar memang setia menunggu Jiyong sudah tidak sibuk.

Keduanya sudah berpacaran dari 1 tahun lalu , mereka bertemu di sebuah party ulang tahun oppa Ara yaitu Lee Soo Hyuk yang merupakan seorang model. Jujur saja pesta ulang tahun Soo Hyuk merupakan kali pertama Ara bertemu dengan teman – temannya dan kali kedua ia bertemu Soo Hyuk oppa.

Orang tua keduanya bercerai semejak mereka masih kecil. Soo Hyuk ikut dengan omma dan Ara dengan appa , keduanya jarang bertemu ataupun berhubungan karena Soo Hyuk di korea sedangkan Ara tinggal dengan appanya di amerika bersama dengan ibu tirinya. Dan saat Ara memutuskan untuk kembali ke korea untuk kuliahlah baru Ara bertemu Soo Hyuk.

Tentu saja Ara tahu kalau oppanya seorang model , tapi ia tidak pernah tau kalau Soo Hyuk oppa ternyata sepopular itu. Ara benar – benar dikejutkan dengan pergaulan Soo Hyuk oppa yang ternyata memiliki banyak teman dekat selebritis dan top model korea.

Lupakan soal pertemua ara dan Jiyong. Sekarang Ara benar – benar rindu oleh Jiyong setidaknya mereka sudah 3 bulan tidak bertemu karena kesibukan Jiyong solo konser dan pembuatan album baru Big Bang. Keduanya hanya bertemu berhubungan melalui chat ataupun telepon.

“Ara , kau ada waktu sekarang?” Tanya Jiyong misterius

“Jigeum? Wae?” Tanya Ara balik.

“Datanglah ke studio sekarang , hanya ada aku di studio Taeyang dan Teddy hyung sedang pergi mencari makan. Mereka pasti akan lama kembali.”

“Baiklah. Aku akan kesanah sekarang.”

Arapun bersiap – siap , karena ia ingin menghemat waktu ia memutuskan untuk hanya berdandan minimalis. Ah… Selama berpacaran dengan Jiyong , Ara tidak pernah memberi tahu siapapun , termaksud oppanya. Oppa hanya mengetahui kalau Jiyong dan Ara bersahabat. Tidak hanya oppanya saja yang tahu , semua orangpun tidak tahu. Mereka berdua pacaran backstreet. Melelahkan memang tapi entah kenapa itu membuat hubungan mereka semakin special , ditambah Arapun belum merasa yakin dengan keputusannya berpacaran dengan Jiyong. Di hati kecilnya ada keraguan saat dirinya memutuskan hubungan yang lebih serius dengan Jiyong.

Setibanya di depan kantor YG. Arapun langsung masuk , ia memakai password id oppanya. Saptpam juga sudah mengetahui ia kalau ia menggunakan id oppanya.Walaupun sebenarnya pada peraturannya tidak dibolehkan , tapi tampaknya setelah Ara kesulitan mengakses idnya sendiri karena satu dan lain hal. Makanya ia diizinkan memakai id oppanya untuk masuk.

Ara langsung memberikan pesan singkat pada Jiyong , menanyakan di lantai mana dan di studio mana. Di Yg setidaknya mereka punya 4 lantai termaksud lantai bawah tanah dan ada sekitar 5 studio rekaman di tempat ini. Tentu saja Ara tidak pernah menjelajah satu persatu ruangan disinih. Biasanya ia kesinih hanya menjemput oppanya atau makan di kafetaria , tentu saja dengan mengambil jatah makan oppanya , karena mana mungkin ia mendapat jatah makanan ia kan hanya tamu.

“Oh waso.”Jiyong langsung memeluk Ara begitu melihat Ara sampai. Ia pun mengecup pipi Ara dengan lembut.

Ara mengangguk pelan. Walaupun sudah 1 tahun lebih keduanya berpacaran Ara masih merasa malu ketika Jiyong melakukan skinship denganya secara mendadak. Biasa yang Ara hanya bisa lakukan adalah mematung dengan wajah merah merona saking malunya

“Kau yang meminum semuanya?”Ara melirik pada kaleng minuman berenerji yang berantakan di meja.

“Ah…”Jiyong tau kalau Ara tidak suka kalau dirinya meminum minuman berenerji karena menurut Ara itu tidak baik untuk kesehatan , bukan Jiyong tidak tahu akan hal itu , ia tahu tapi untuk membuatnya tetap terjaga ia harus minum itu dan hari itu Jiyong setidanya sudah meminum 7 kaleng

“Kau baik – baik saja?” Jujur saja Ara ingin sekali marah tapi ia tidak tega , apalagi meliaht Jiyong tampaknya begitu stress Jiyong hanya mengangguk kecil

“Kau tampaknya membawakan sesuatu untukku.” Jiyong melirik pada tangan Ara

“Ah…Tadi aku melewati restauran ayam kesukaanmu makanya aku mampir dan membelikan untukmu. Makanlah.”

“Ada apa?” Jiyong bertanya dengan polos ketika Ara tak lama kembali , padahal ia bilang ia mau ke toilet.

Wajah Ara tampak tak begitu bagus , ia tampak shock “Oppa waso!”

“Bwo!!?!!”

Keduanya sama – sama panik. Ara harus menemukan tempat untuk bersembunyi. Ia tidak mau oppanya menemukannya. “Sembunyi di dalam.” Jiyong menunjuk ke studio rekaman. Arapun langsung masuk ke dalam studio rekaman dan bersembunyi di pojok ruangan.

“Jiyong-ah!”Sapa Soo Hyuk masuk keruangan rekaman

“Ah…. Kau kenapa bisa ada disinih?” Jiyong tampak gelagapan

“Geunyang… Kau masih melakukan rekaman?”

Jiyong menangguk , Jiyong menyuruh Soo Hyuk , atau lebih tepatnya memaksanya duduk agar ia tidak dapat meliha ke ruangan rekaman tempat Ara bersembunyi.

“Seseorang membelikan makanan?” Soo Hyuk melirik pada meja yang berantakan dengan makanan. Jiyong belum selesai makan keburu Ara datang dan memberi tahu kalau Soo Hyuk datang

“Ah… Seorang fans memberikan makan padaku.”Jawab Jiyong bohong sambil kembali melanjutkan makanannya.

“Bagaimana rekamannya sudah rampung?”

Jiyong mengeleng frustasi “10 persenpun belum.”

“Tenang saja kau pasti akan bisa merampungkannya dalam waktu dekat , aku tahu itu karena kau jenius.”

“Aku tidak jenius aku biasa – biasa saja.”Ada perasaan tertekan saat Jiyong dikatakan sebagai jenius musik. Ia tidak jenius , ia biasa – biasa saja. Ia juga bisa merasa tidak ada ide sama sekali di otaknya seperti yang ia rasakan saat ini tapi ia bisa bertahan karena ia sangat mencintai musik.

“Ya.. Kudengar kau membeli headphone baru , mana?” Soo Hyuk penasaran dengan headphone baru G dragon yang ia beli khusus dari dr dree dan ia design sendiri. “Oh itu… Aku ambil yah.” Baru saja Soo Hyuk mau beranjak dari tempat duduknya Ji Yong sudah mencegahnya.

“Biarkan aku yang mengambilkannya.” Ji Yong buru – buru masuk ke studio rekaman.

“Hey kau baik – baik saja?”Jiyong panik bukan main ketika mengetahui ruangan studio acnya tidak ia nyalakan sama sekali.

Ara terlihat kepanasan dan pengap hingga seperti mau pingsan “Aku baik – baik saja. Kau tenang saja.” Ara tsernyum semampunya.

Jiyong diam – diam menyalakan ac ruangan rekaman.”Aku akan membuat Soo Hyuk pergi kau bersabarlah sebentar lagi , tunggu signal dariku.”

Jiyong memberikan headphonenya pada Soo Hyuk. “Woah… ini tampak bagus. Kau memang memiliki sense fashion yang baik.”

“Soo Hyuk aku baru ingat kalau aku ada janji dengan mau mampir ke bar salah seorang kenalanku , bagaimana kalau kau ikut denganku saja?”Jiyong memaksa Soo Hyuk agar ia mau meninggalkan ruangan ini jadi Ara bisa keluar.

“Oh minum?’

“Ya. Sudahlah ayo.” Jiyong menarik Soo Hyuk untuk ikut dengan dirinya.