Jaejoong Pov
@Incheon Airport
“Tuan kau menjatuhkan ini.” Panggil salah seorang petugas bandara
Jaejoong berbalik , ia melihat apa yang ia jatuhkan. Ia tampak gugup sekaligus terkejut , ia buru – buru mengambil barang yang ia jatuhkan “Terima kasih.”
Petugas itu tampak tidak curiga , ia pergi meninggalkan Jaejoong. Jaejoong buru – buru memasukan barang yang ia jatuhkan itu ke dalam dompetnya. Dan berjalanan menuju pintu masuk.
Jaejoong terbang ke Paris melalui penerbangan malam , karena ia tidak keburu mendapat penerbangan siang. Ia pun agak ragu untuk menunggu sampai esok hari , jadi Jaejoong memutuskan untuk mengambil penerbangan malam
Sesampainya di tempat duduk Jaejoong menaruh tas ranselnya. Ia memesan 2 tempat duduk. Ia tidak ingin diganggu oleh siapapun , maka itu Jaejoong membeli dua tempat duduk agar tidak ada orang yang duduk di sebelahnya dan mengganggunya.
Seperti biasa Jaejoong duduk di dekat Jendela dan ia menaruh ranselnya di tempat duduk sebelahnya. Tak lama setelah lepas landas ia mencari dompet dan melihat barang yang ia jatuhkan.
Ia memandang wajah barnag yang ia jatuhkan itu , selembar foto janin hasil USG. Jaejoong melihat foto itu , wajahnya sedih. Karena berpikir tak ingin terlalu berlarut larut Jaejoong kembali memasukan foto itu ke dalam dompetnya.
Changmin Pov
“Apa tidak apa – apa Jaejoong hyung yang menyusul Yunho hyung ke Paris?”Tanya Changmin kawatir.
Yoochun baru saja pergi mengantarkan Jaejoong kembali ke Seoul. Dan tinggal mereka berdua. Jaejoong menitipkan banyak sekali makanan yang ia masak sebelum meninggalkan mereka. Changmin hanya tinggal perlu memanaskan makanannya. Seperti yang ia lakukan sekarang.
“Aku juga tidak tahu.” Kata Junsu cemas.
“Hyung , apa kau tau sebenarnya apa yang ingin Jaejoong jelaskan pada Yunho hyung , tadi Jaejoong hyung mengatakan ada sesuatu yang ia harus jelaskan pada Yunho hyung.”
Junsu tidak menjawab. Changmin menunggu jawaban , tapi Junsu tetap tidak memberikan respon seperti ingin menjawab pertanyaannya. Pasti telah terjadi sesuatu.
“Apa terjadi sesuatu antara mereka berdua?”Tanya Changmin kembali
Junsu diam. Changmin semakin yakin ada sesuatu yang terjadi di antara mereka berdua. Mumpung hanya mereka berdua , pasti Changmin bisa mendapatkan penjelasan , karena Junsu tidak pandai menutupi sesuatu.
“Hyung , apa ini ada hubunganya dengan keluarnya kalian bertiga?”Tanya Changmin kembali
Junsu diam , ia tampak sangat gusar . Ia seperti ingin menjaab pertanyaan itu tapi takut – takut.
“Hyung!”Panggil Changmin lagi dengan nada lebih tinggi
“Araso…” Kata Junsu pada akhirnya
“Ada apa dengan Jaejoong dan Yunho? Apa ini ada hubungannya dengan keluarnya kalian bertiga?”
“Jaejoong hyung hamil…”
Sendok yang dipegang Changmin jatuh , ia shock berat mendengar hal itu. Jaejoong hamil!?!!!
“Jaejoong hyung , iaaa…. ia…. hamil anak Yunho. Awalnya hanya ia yang ingin meninggalkan DBSK , tapi tak lama aku dan Yoochun hyung mengetahuinya. Kami tidak tega melihat Jaejoong hyung harus menanggung ini semua sendiri , jadi kami berdua menemaninya.”
“Jadi alasan bahwa tentang kontrak budak itu menjadi alasan keluarnya kalian itu tidak mungkin?”
“Mana mungkin ! walaupun kontrak itu memang tidak menyenangkan di pihak kita. Tapi kita semua merasa bisa menahanya karena kami berdiri bersama – sama. Yah tapi kita tidak mungkin memberi tahu kepada publik yang sebenarnya , jadi kita menggunakan alasan itu”
“Hyung seharusnya kau memberi tahu ini dari awal , kalau kau memberi tahu kita dair awal , mungkin kita bisa mencari jalan keluarnya bersama – sama?”
“Itu tidak mungkin.”Kata Yoochun tiba – tiba.
Junsu kaget dengan kehadiran Yoochun. Ia tidak menyangka kalau Yoochun akan pulang secepat itu.
“Mengapa tidak mungkin?”Tanya Changmin
“Karena Jaejoong tidak ingin scandalnya dengan Yunho tercium media. Itu hanya akan menghancurkan Yunho dan kau sendiri minnie.” Jelas Yoochun
“Sejak kapan kau ada disituh?”Tanya Junsu kaget
“Tidak berapa lama.” Jawab Yoochun santai
“Kau tidak akan memberi tahu Jaejoong hyung kan , kalau aku memberi tahu minnie?”
“Cepat atau lambat Changmin dan Yunho hyung akan tau hal ini , aku rasa Jaejoong sadar hal itu.”
Junsu tidak berbicara lagi. Ia sudah berjanji pada Jaejoong untuk tidak memberi tahu rahasia ini pada siapapun , tapi pada akhirnya ia memberi tahu pada orang yang paling tidak boleh tahu. Tapi sudahlah , paling Jaejoong hyung hanya akan membullying Junsu untuk sementara
“Jadi itu artinya sekarang Jaejoong hyung sedang menggandung?”Tanya Changmin kembali
“Tidak lagi , 3 bulan yang lalu ia keguguran.” Jawab Yoochun datar.
“Keguguran!?!!”
“Menurut dokter kandungan Jaejoong hyung tidaklah kuat , dan ia banyak pikiran yang membuat kandungannya lemah.”
Changmin tampak seperti sangat terpukul. Ia tidak menyadari kalau keluarnya hyung – hyungnya karena hal sebesar itu. Ia merasa sangat buruk dan menyesal karena pernah berpikir buruk tentang keluar hyung – hyungnya itu. Dan ia pernah berpikir untuk mulai membenci hyungnya , walaupun itu gagal
“Minnie apa kau baik – baik saja?”Tanya Junsu cemas
“Aku baik – baik saja , aku hanya shock saja.” Jawab Changmin masih gugup
“Untunglah…”
“Jadi sekarang Jaejoong mau menjelaskan semua ini pada Yunho?”
“Kurasa begitu.” Jawab Yoochun yang langsung pergi ke kamarnya.
Junsu Pov
Junsu terbangun dari tidurnya , ia melihat langsung pada jam , ternyata baru jam 2. Saat Junsu berniat kembali untuk tidur , ia melihat Changmin tidak ada di tempat tidurnya. Junsu pun beranjak dari tempat tidurnya dengan sangat amat hati – hati , karena tidak ingin membangunkan Yoochun.
Junsu mengambil jaket , dan memakainya. Ia mencari – cari Changmin. Tapi changmin tidak ada dimanapun. Ia mencari di wc , dapur , ruang tengah , dimanapun tidak ada.
Kemana sebenarnya Changmin? Batin Junsu. Iapun mulai berjalan ke taman , ternyata Changmin ada di taman , ia sedang duduk di ayunan taman.
“Changmin apa yang kau lakukan pagi – pagi begini diluar?”Tanya Junsu sambil menghampiri Changmin
Changmin menoleh ke arah Junsu “Ah hyung , kau tidak tidur?”Tanya Changmin
“Apa yang kau lakukan disinih?”
Changmin tidak menjawab . Junsu duduk di sebelahnya. Ia memperhatikan Changmin , Changmin tampak banyak pikiran. Junsu tahu ini sangat membingungkan dan juga berat untuk Chanmgin , karena Junsu pernah merasakannya sebelumnya. Ini adalah seusatu yang tidak mudah.
“Minnie aku tahu , ini tidak mudah bagimu apalagi kamu masih muda. Tapi kamu harus yakin pada Jaejoong dan Yunho hyung , mereka berdua pasti bisa melewati ini.” Kata Junsu bijak
“Ini bukan mengenai mereka , ini mengenaiku.” Kata Changmin akhirnya
“Mengenaimu? Apa maksudmu?”
“Aku tidak mengerti bagaimana menjelaskanya , ini terasa sangat cepat untukku , kalian meninggalkan menejement , dan sekarang aku mengetahui alasannya tersnyata seperti ini. Aku pernah mencoba untuk membenci kalian , aku tahu itu mustahil , dan itu gagal. Tapi aku….”
Junsu langsung memeluk Changmin. Changmin tampak gemetaran. Keadaannya Changmin benar – benar buruk. Junsu mengerti kenapa ia Changmin begitu. Wajar saja itu terjadi.
Yoochun Pov
Tanpa Junsu sadar Yoochun mengikuti Junsu yang keluar dari kamar. Yoochun sama sekali tidak tidur bukan karena ia tidak lelah , ia lelah tapi ia tidak bisa tidur dengan mudah. Yoochun mencari Junsu dan ia menemui Junsu dan Changmin ada di taman sedang duduk di ayunan.
Mereka berpelukan. Yoochun berdiri terpaku , tangannya tekepal , air matanya keluar. Ia sama sekali tidak berniat untuk bernangis tapi air mata itu keluar begitu saja. Cukup lama Yoochun berdiri terpaku , sampai ia sadar ternyata bajunya basah karena airmatanya.
Yoochunpun pergi ia ke kamar mandi. Yoochun tahu kalau Junsu tidak akan pernah melihatnya , kau tahu? Melihatnya sebagai seseorang yang dicintai , tidak seperti Changmin. Yoochun tahu hal itu dari awal . Sebagaiamanpun ia berusaha untuk tetap tegar pada kenyataannya ini agaknya berat baginya.
Sebagaimana usahanya Yoochun mendapatkan Junsu , Junsu hanya menyukai Changmin seorang , baik dulu walaupun sekarang. Walaupun sudah lama tidak berjumpa bagi Junsu , hanya Changmin yang bisa ada di hatinya. Yoochun tahu sejak pertemuan kembali Junsu dengan Changmin.
Yoochun tidak bisa memisahkan mereka berdua . Ia hanya bisa berusaha yang terbaik untuk mereka. Walaupun menyakitinya tapi ini pantas , karena ia menyangi keduanya dan ia yakin keduanya menyanginya juga.
Jaejoong Pov
Jaejoong akhirnya sampai di Paris , ia langsung menuju hotel. Ia sudah mencari tahu dimana Yunho tiggal. Ia juga sudah tahu kamar Yunho. Jaejoongpun sudah memesan kamar di hotel dimana Yunho tinggal , dan selantai dengan kamar Yunho , hanya beda 2 kamar saja.
Diperjalanan Jaejoong mengaktifkan handphonya , ia sudah berjanji untuk menghubungi Changmin setibanya di paris.
“Hyung , kau sudah sampai?” Tanya Changmin gembira saat menerima telepon Jaejoong
“Iya aku sudah sampai , sekarang aku dalam perjalanan menuju hotel. Aku sudah tahu dimana Yunho tinggal dan aku sudah memesan kamar di hotel yang sama dengan Yunho. Kau tidak perlu cemas.” Kata Jaejoong
“Baiklah , aku akan menunggu kabarmu . Kau baik – baik saja yah hyung disanah.”
“Tentu saja, kau jangan cemas.”
“Hyung…”
“Ya?”
Changmin tak menjawab, Jaejoong menunggu Changmin , cukup lama sampai Jaejoong harus melihat apakah teleponya masih menyambung , ternyata masih. Tapi kenapa Changmin diam saja?
“Changmin?”Panggil Jaejoong
“Hyung…” Suara Changmin tampak mengecil.
“Changmin , gwenchana?”
“Ah gwehchana , jaga diri hyung baik – baik yah.”
“Arasho…”
Changmin Pov
Changmin menutup telepon dari Jaejoong , ia ingin mengatakan pada Jaejoong kalau ia sudah mengetahui semuanya . Tapi ia tidak berani sama sekali.
“Telepon dari siapa Changmin?”Tanya Yoochun saat melihat Changmin menelepon.
“Jaejoong , ia mengatakan kalau ia sudah sampai di Paris.” Jawab Chanmgin
“Baguslah kalau begitu…”
Yoochun pergi meninggalkan Changmin , tapi saat Yoochun pergi Changmin memanggilnya.
“Ada apa minnie?” Tanya Yoochun
“Mianhe , hyung.”
Yoochun terdiam. Ia bahkan tidak beranjak dari tempatnya tadi berdiri sama sekali. Changmin jadi semakin bersalah pada Yoochun. Changmin yakin Yoochun mengerti apa yang dimaksud olehnya.
“Kau tidak perlu minta maaf. Ini bukan salahmu. Aku sebagai hyungmu hanya berharap yang terbaik bagimu dan juga kebahagianmu.” Kata Yoochun , setelah usah mengatakan itu ia buru – buru pergi meninggalkan Changmin.
Changmin menutup wajahnya dengan kedua tanganya. Ia merasa bersalah , ia tidak tahu harus mengatakan atau melakukan apa. Ini semua benar – benar melelahkan.
Yunho Pov
Hari itu adalah hari kelima Yunho di Paris. Ia sudah tidak menelepon Changmin sejak perama kali ia meneleponnya. Lagi pula handphoneya sekarang sudah di non aktifkan.
Untuk pertama kalinya Yunho mengcek handphonya. Ia mendapat banyak sekali telepon dan sms dari teman – temannya. Dan banyak telepon dari Changmin. Pasti Changmin mengkawatirkannya. Karena semua smsnya berisi kekawatiran dan menyuruhnya untuk meneleponnya
Yunho sudah berjanji kalau ia tidak akan menghubungi Changmin kembali saat dia di Paris , tapi karena Changmin begitu kawatir padanya . Yunhopun berusaha mengirim sms padanya.
Minnie , aku baik – baik saja. Kau tidak perlu cemas , aku akan pulang dan memberimu banyak oleh oleh. Hyungmu ini hanya ingin sendiri dahulu. Kau tidak perlu cemas apalagi berpiki untuk menyusulku kesinih itu tidak perlu. Nanti saat aku mau pulang aku akan memberi kabar padamu. Aku harap kau bisa menjemputku di bandara. Ok kalau begitu sampai jumpa di seoul… ><
Yunhopun menirim smsnya. Dan ia kembali mematikan handphonenya. Dan beranjak pergi. Ia hari ini memutuskan untuk berjalan – jalan mengelilingi sungai di Paris. Ia sudah membawa banyak buku petunjuk di tasnya.
Saat mau membereskan barang bawaannya ke dalam tas ranselnya. Tiba – tiba ada bunyi bel. Yunho buru – buru berlari ke pintu dan membuka pintu. Dan alangkah terkejutnya dia melihat siapa yang datang
“Bagaimana kau tahu aku ada disinih?”Tanya Yunho kaget
“Apa kita harus mengobrol di depan pintu? Tidakkah kau diajjarkan tatak ramah? Ketika ada tamu seharusnya kau menawarkan untuk masuk.”
Yunho masih kaget , orang tersebut masuk sesuka hati ke kamar hotel Yunho. Ia duduk dengan santainya. Yunho buru – buru menutup pintu kamarnya.
“Boa , apa yang kau lakukan disinih?”Tanya Yunho dengan nada lebih tinggi.
“Apakah aku tidak boleh mengunjungimu , oppa? Kebetulan aku ada disinih untuk pemotretan. Kau hari ini akan berjalan – jalan?” Tanya Boa sambil melihat – lihat barangnya yang belom sempat Yunho masukan ke dalam tasnya.
Yunho hanya mengangguk , ia pun kembali membereskan barang bawaan yang mau ia bawanya.
“Aku akan ikut.” Kata Boa tiba – tiba
“Terserah kau saja.” Kata Yunho tampak tidak suka
Apapaun yang Boa mau lakukan selalu harus terkabul , selain memang tabiatnya seperti itu. Dia merupakan anak kesayangan menejement , jadi apapun yang dia lakukan sah – sah saja bagi menejement.
Sewaktu ada Jaejoong , Boa sempat mengalami beberapa kasus dengannya. Hanya karena Jaejoong tidak mengikuti kemauan Boa , dan dia menunjukan ketidak sukaannya pada Boa , maka Jaejoong agak ketiban sial . Kadang ia diank tirikan oleh menejement , perlakuan menjement terasa berbeda pada Jaejoong dari pada orang lain.
Yunho kembali membanti , mengapa ia jadi ingat tentang Jaejoong kembali sich??? Ah payah!
Jaejoong Pov
Jaejoong tampak kaget bukan main melihat Boa masuk ke kamar Yunho. Saat ia mau kembali ke kamar sesudah sarapan , ia malah melihat Boa masuk ke kamar Yunho.
Pikiran Jaejoong mulai liar , mulai dari Yunho sebenarnya menghabiskan liburan dengan Boa , sampai mereka menghabiskan malam bersama. Jaejoong sudah tau dari awal kalau Boa memang mengejar – ngejar Yunho. Karena itulah ia sempat mendapat masalah karena kedekatan Jaejoong dengan Yunho membuat Boa kesal. Dan ia mendapatkan perlakuan tidak menyeangnkan dari menejement.
Selama beberapa hari berikutnya Jaejoong hanya mengabiskan waktu dikamarnya , hanya sekali” ia melihat keluar , memastikan apa Yunho keluar atau tidak. Biasanya Yunho keluar setelah sarapan di kamarnya. Sekitar pukul 9 , dan untuk jam pulang tidak tertentu , paling lambat jam 1 pagi ia sudah pulang.
Karena sudah ada 4 hari mengamati Yunho , Jaejoong merasa Yunho sudah baik – baik saja. Dia memang benar – benar liburan tidak sendirian seperti yang Changmin bilang , tapi bersam Boa. Karena Jaejoong suka mengamati dari lobby hotel kalau Yunho dan Boa keluar hotel.
Hari ke 5 Jaejoong memutuskan untuk pulang ke Seoul , karena ia merasa Yunho baik – baik saja . Dan Changmin pun tidak kawatir lagi jadi ia memutuskan untuk pulang.
“Tuan akan check out hari ini?”Tanya seorang petugas reception hotel tersebut.
“Iya , tidak ada yang perlu ku urus lagi kan? Semuanya sudah beres kan?”Tanya Jaejoong memastikan
“Ia , tuan. Semuanya sudah beres. Terima kasih atas kepercayaan , tuan pada hotel kami. Selamat jalan.”
Jaejoong meninggalkan lobby , saat mau menunggu taksi , tak diduga Yunho juga menunggu taksi tepat disebelahnya. Pandangan mereka saling bertautan satu sama lain. Jaejoong kaget bukan main kalau ia bisa ketemu Yunho , begitu pula dengan Yunho.
Yunho Pov
Hari ini Yunho memutuskan untuk pergi lebih pagi dari biasanya. Ia sudah bosan pergi dengan Boa , yang selalu merengek karena jalan jauh. Ia memutuskan untuk pergi sebelum Boa datang ke hotelnya.
Saat menunggu taksi di depan hotel , Yunho melihat sosok familiar , dengna kacamata dan balutan baju warna hitam. Ia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Tapi ia yakin , ia tidak mungkin salah. Orang yang Yunho perhatikan membalik , melihat pada Yunho. Benar! Itu Jaejoong.
Yunho kaget bukan main , tapi Jaejoong juga tidak kalah kagetnya. Mereka berdua hanya saling melihat tanpa berbicara apapun. Sampai Boa datang dan merangkul tangan Yunho
“Oppa , kau kenapa sudah mau pergi , sebelum aku datang?”Tanya Boa dengan nada manja.
Boa tampak tidak menyadari apa yang terjadi , tapi kemudian Boa melihat pada Jaejoong.
“Woah…. aku tidak percaya apa yang kulihat disinih.” Komentar Boa saat melihat Jaejoong yang berdiri di tak jauh dari Yunho.
Jaejoong tidak terlihat berkomentar , wajahnya kembali dingin seperti biasa. Ia kembali menunggu taksi. Yunho juga kembali berpura – pura menunggu taksi walaupun sesekali ia melirik Jaejoong. Ia tampak lebih kurus dari sebelumnya.
Boa tidak berhenti mengoceh. Awalnya ia mengajak ngobrol , Jaejoong. Tingkahnya seperti sok kenal saja , bagi Yunho. Tapi karena Jaejoong sama sekali tidak bergeming. Akhirnya Boa menyerah dan hanya mengoceh pada Yunho.
Tak lama taksipun datang , tapi hanya datang satu. Yunho dan Jajeoong sama – sama terdiam. Yunho ingin memberikan taksi itu pada Jaejoong , begitupun sebaliknya.
“Kau duluan.” Kata Jaejoong datar.
“Ayo oppa , kita naik taksi ini. Nanti taksinya keburu pergi kita harus menunggu lama lagi.” Rengek Boa seperti anak kecil
Yunho terpaksa naik taksi itu sambil didorong oleh Boa. Dari kaca sepion ia masih bisa melihat Jaejoong yang masih menunggu taksi.
Jaejoong Pov
Sepeninggalan Yunho dan Jaejoong , Jaejoong tertunduk lemas , kakinya bergetar hebat. Dadanya terasa sesak melihat Yunho dan Boa bermesraan di depannya. Ia cukup bisa bertahan lama , lebih lama dari itu mungkin ia lebih memilih untuk kabur.
“Joongie kau baik – baik saja?”Tanya seseorang dengan suara cemas dan bergetar.
Jaejoong melihat kearah suara itu. Yunho! Kenapa dia masih disituh!?!! Bukanya tadi ia pergi meninggalkanya dengan Boa. Yunho , memapah Jaejoong untuk berdiri dan masuk ke dalam loby hotel.
Tubuh Yunho berkeringat , ia pasti keluar dari taksi dan lari kesinih. Sebenarnya apa maunya? Kenapa ia harus muncul di depannya lagi? Bukannya dia berkata kalau ia tidak mau melihat Jaejoong lagi , waktu jaejoong memutsukan untuk meninggalkanya?
“Minumlah.”Kata Yunho sambil memberikan Jaejoong hot chocolate
Jaejoong mengambil minuman yang diberikan itu , meminumnya sedikit lalu menaruhnya di meja “Terima kasih.”
“Apa yang kau lakukan disinih?” Tanya Jaejoong dan Yunho bersamaan.
Keduanya tampak canggung , karena menanyakan pertanyaan yang sama dalam waktu yang bersamaan pula. Jaejoong meminum hot chocolate yang diberikan Yunho. Dalam hati Jaejoong berpikir apakah Yunho memesan karena kebetulan atau dia masih ingat kalau Jaejoong memang suka hot chocolate
Mereka berdua masih diam. Sampai handphone Yunho berbunyi. Tapi Yunho tidak bereaksi apapun. Ia tampak tidak peduli dengan handphonenya
“Kenapa nggak diambil?”Tanya Jaejoong mencoba sopan
“Ini tidak penting.” Jawab Yunho singkat.
Melihat reaksi Yunho , Jaejoong semakin yakin kalo Yunho sudah membencinya. Ia tidak perlu menjelaskannya apa yang terjadi pada dirinya.
“Terima kasih atas minumanya , tapi aku harus pergi sekarang.” Kata Jaejoong sambil berdiri dan mengambil kopernya.
“Apa kau mau langsung pergi?” Tanya Yunho
“Iya , aku sudah membeli tiket pulang ke Seoul hari ini , kalau tidak pergi sekarang aku akan ketinggalan pesawat.”
“Oh…berhati – hatilah.”
Jaejoongpun membungkuk. Dan menuju taksi yang kebetulan sudah menunggu di loby hotel. Setelah beberapa hari di Paris , dan hanya diam di hotel. Mereka hanya berbicara seperti itu. Jaejoong tampak menyesal meninggalkan Yunho begitu. Tapi ia juga tidak mau menjelaskan mengingat insiden Yunho dan Boa.