Archive for the ‘Bogoshipo’ Category

Jaejoong Pov

@Incheon Airport

“Tuan kau menjatuhkan ini.” Panggil salah seorang petugas bandara

Jaejoong berbalik , ia melihat apa yang ia jatuhkan. Ia tampak gugup sekaligus terkejut , ia buru – buru mengambil barang yang ia jatuhkan “Terima kasih.”

Petugas itu tampak tidak curiga , ia pergi meninggalkan Jaejoong. Jaejoong buru – buru memasukan barang yang ia jatuhkan itu ke dalam dompetnya. Dan berjalanan menuju pintu masuk.

Jaejoong terbang ke Paris melalui penerbangan malam , karena ia tidak keburu mendapat penerbangan siang. Ia pun agak ragu untuk menunggu sampai esok hari , jadi Jaejoong memutuskan untuk mengambil penerbangan malam

Sesampainya di tempat duduk Jaejoong menaruh tas ranselnya. Ia memesan 2 tempat duduk. Ia tidak ingin diganggu oleh siapapun , maka itu Jaejoong membeli dua tempat duduk agar tidak ada orang yang duduk di sebelahnya dan mengganggunya.

Seperti biasa Jaejoong duduk di dekat Jendela dan ia menaruh ranselnya di tempat duduk sebelahnya. Tak lama setelah lepas landas ia mencari dompet dan melihat barang yang ia jatuhkan.

Ia memandang wajah barnag yang ia jatuhkan itu , selembar foto janin hasil USG. Jaejoong melihat foto itu , wajahnya sedih. Karena berpikir tak ingin terlalu berlarut larut Jaejoong kembali memasukan foto itu ke dalam dompetnya.

Changmin Pov

“Apa tidak apa – apa Jaejoong hyung yang menyusul Yunho hyung ke Paris?”Tanya Changmin kawatir.

Yoochun baru saja pergi mengantarkan Jaejoong kembali ke Seoul. Dan tinggal mereka berdua. Jaejoong menitipkan banyak sekali makanan yang ia masak sebelum meninggalkan mereka. Changmin hanya tinggal perlu memanaskan makanannya. Seperti yang ia lakukan sekarang.

“Aku juga tidak tahu.” Kata Junsu cemas.

“Hyung , apa kau tau sebenarnya apa yang ingin Jaejoong jelaskan pada Yunho hyung , tadi Jaejoong hyung mengatakan ada sesuatu yang ia harus jelaskan pada Yunho hyung.”

Junsu tidak menjawab. Changmin menunggu jawaban , tapi Junsu tetap tidak memberikan respon seperti ingin menjawab pertanyaannya. Pasti telah terjadi sesuatu.

“Apa terjadi sesuatu antara mereka berdua?”Tanya Changmin kembali

Junsu diam. Changmin semakin yakin ada sesuatu yang terjadi di antara mereka berdua. Mumpung hanya mereka berdua , pasti Changmin bisa mendapatkan penjelasan , karena Junsu tidak pandai menutupi sesuatu.

“Hyung  , apa ini ada hubunganya dengan keluarnya kalian bertiga?”Tanya Changmin kembali

Junsu diam , ia tampak sangat gusar . Ia seperti ingin menjaab pertanyaan itu tapi takut – takut.

“Hyung!”Panggil Changmin lagi dengan nada lebih tinggi

“Araso…” Kata Junsu pada akhirnya

“Ada apa dengan Jaejoong dan Yunho? Apa ini ada hubungannya dengan keluarnya kalian bertiga?”

“Jaejoong hyung hamil…”

Sendok yang dipegang Changmin jatuh , ia shock berat mendengar hal itu. Jaejoong hamil!?!!!

“Jaejoong hyung , iaaa…. ia…. hamil anak Yunho. Awalnya hanya ia yang ingin meninggalkan DBSK , tapi tak lama aku dan Yoochun hyung mengetahuinya. Kami tidak tega melihat Jaejoong hyung harus menanggung ini semua sendiri , jadi kami berdua menemaninya.”

“Jadi alasan bahwa tentang kontrak budak itu menjadi alasan keluarnya kalian itu tidak mungkin?”

“Mana mungkin ! walaupun kontrak itu memang tidak menyenangkan di pihak kita. Tapi kita semua merasa bisa menahanya karena kami berdiri bersama – sama. Yah tapi kita tidak mungkin memberi tahu kepada publik yang sebenarnya , jadi kita menggunakan alasan itu”

“Hyung seharusnya kau memberi tahu ini dari awal , kalau kau memberi tahu kita dair awal , mungkin kita bisa mencari jalan keluarnya bersama – sama?”

“Itu tidak mungkin.”Kata Yoochun tiba – tiba.

Junsu kaget dengan kehadiran Yoochun. Ia tidak menyangka kalau Yoochun akan pulang secepat itu.

“Mengapa tidak mungkin?”Tanya Changmin

“Karena Jaejoong tidak ingin scandalnya dengan Yunho tercium media. Itu hanya akan menghancurkan Yunho dan kau sendiri minnie.” Jelas Yoochun

“Sejak kapan kau ada disituh?”Tanya Junsu kaget

“Tidak berapa lama.” Jawab Yoochun santai

“Kau tidak akan memberi tahu Jaejoong hyung kan , kalau aku memberi tahu minnie?”

“Cepat atau lambat Changmin dan Yunho hyung akan tau hal ini , aku rasa Jaejoong sadar hal itu.”

Junsu tidak berbicara lagi. Ia sudah berjanji pada Jaejoong untuk tidak memberi tahu rahasia ini pada siapapun , tapi pada akhirnya ia memberi tahu pada orang yang paling tidak boleh tahu. Tapi sudahlah , paling Jaejoong hyung hanya akan membullying Junsu untuk sementara

“Jadi itu artinya sekarang Jaejoong hyung sedang menggandung?”Tanya Changmin kembali

“Tidak lagi , 3 bulan yang lalu ia keguguran.” Jawab Yoochun datar.

“Keguguran!?!!”

“Menurut dokter kandungan Jaejoong hyung tidaklah kuat , dan ia banyak pikiran yang membuat kandungannya lemah.”

Changmin tampak seperti sangat terpukul. Ia tidak menyadari kalau keluarnya hyung – hyungnya karena hal sebesar itu. Ia merasa sangat buruk dan menyesal karena pernah berpikir buruk tentang keluar hyung – hyungnya itu. Dan ia pernah berpikir untuk mulai membenci hyungnya , walaupun itu gagal

“Minnie apa kau baik – baik saja?”Tanya Junsu cemas

“Aku baik – baik saja , aku hanya shock saja.” Jawab Changmin masih gugup

“Untunglah…”

“Jadi sekarang Jaejoong mau menjelaskan semua ini pada Yunho?”

“Kurasa begitu.” Jawab Yoochun yang langsung pergi ke kamarnya.

Junsu Pov

Junsu terbangun dari tidurnya , ia melihat langsung pada jam , ternyata baru jam 2. Saat Junsu berniat kembali untuk tidur , ia melihat Changmin tidak ada di tempat tidurnya. Junsu pun beranjak dari tempat tidurnya dengan sangat amat hati – hati , karena tidak ingin membangunkan Yoochun.

Junsu mengambil jaket , dan memakainya. Ia mencari – cari Changmin. Tapi changmin tidak ada dimanapun. Ia mencari di wc , dapur , ruang tengah , dimanapun tidak ada.

Kemana sebenarnya Changmin? Batin Junsu. Iapun mulai berjalan ke taman , ternyata Changmin ada di taman , ia sedang duduk di ayunan taman.

“Changmin apa yang kau lakukan pagi – pagi begini diluar?”Tanya Junsu sambil menghampiri Changmin

Changmin menoleh ke arah Junsu “Ah hyung , kau tidak tidur?”Tanya Changmin

“Apa yang kau lakukan disinih?”

Changmin tidak menjawab . Junsu duduk di sebelahnya. Ia memperhatikan Changmin , Changmin tampak banyak pikiran. Junsu tahu ini sangat membingungkan dan juga berat untuk Chanmgin , karena Junsu pernah merasakannya sebelumnya. Ini adalah seusatu yang tidak mudah.

“Minnie aku tahu , ini tidak mudah bagimu apalagi kamu masih muda. Tapi kamu harus yakin pada Jaejoong dan Yunho hyung , mereka berdua pasti bisa melewati ini.” Kata Junsu bijak

“Ini bukan mengenai mereka , ini mengenaiku.” Kata Changmin akhirnya

“Mengenaimu? Apa maksudmu?”

“Aku tidak mengerti bagaimana menjelaskanya , ini terasa sangat cepat untukku , kalian meninggalkan menejement , dan sekarang aku mengetahui alasannya tersnyata seperti ini. Aku pernah mencoba untuk membenci kalian , aku tahu itu mustahil , dan itu gagal. Tapi aku….”

Junsu langsung memeluk Changmin. Changmin tampak gemetaran. Keadaannya Changmin benar – benar buruk. Junsu mengerti kenapa ia Changmin begitu. Wajar saja itu terjadi.

Yoochun Pov

Tanpa Junsu sadar Yoochun mengikuti Junsu yang keluar dari kamar. Yoochun sama sekali tidak tidur bukan karena ia tidak lelah , ia lelah tapi ia tidak bisa tidur dengan mudah. Yoochun mencari Junsu dan ia menemui Junsu dan Changmin ada di taman sedang duduk di ayunan.

Mereka berpelukan. Yoochun berdiri terpaku , tangannya tekepal , air matanya keluar. Ia sama sekali tidak berniat untuk bernangis tapi air mata itu keluar begitu saja. Cukup lama Yoochun berdiri terpaku , sampai ia sadar ternyata bajunya basah karena airmatanya.

Yoochunpun pergi ia ke kamar mandi. Yoochun tahu kalau Junsu tidak akan pernah melihatnya , kau tahu? Melihatnya sebagai seseorang yang dicintai , tidak seperti Changmin. Yoochun tahu hal itu dari awal . Sebagaiamanpun ia berusaha untuk tetap tegar pada kenyataannya ini agaknya berat baginya.

Sebagaimana usahanya Yoochun mendapatkan Junsu , Junsu hanya menyukai Changmin seorang , baik dulu walaupun sekarang. Walaupun sudah lama tidak berjumpa bagi Junsu , hanya Changmin yang bisa ada di hatinya. Yoochun tahu sejak pertemuan kembali Junsu dengan Changmin.

Yoochun tidak bisa memisahkan mereka berdua . Ia hanya bisa berusaha yang terbaik untuk mereka. Walaupun menyakitinya tapi ini pantas , karena ia menyangi keduanya dan ia yakin keduanya menyanginya juga.

Jaejoong Pov

Jaejoong akhirnya sampai di Paris , ia langsung menuju hotel. Ia sudah mencari tahu dimana Yunho tiggal. Ia juga sudah tahu kamar Yunho. Jaejoongpun sudah memesan kamar di hotel dimana Yunho tinggal , dan selantai dengan kamar Yunho , hanya beda 2 kamar saja.

Diperjalanan Jaejoong mengaktifkan handphonya , ia sudah berjanji untuk menghubungi Changmin setibanya di paris.

“Hyung , kau sudah sampai?” Tanya Changmin gembira saat menerima telepon Jaejoong

“Iya aku sudah sampai , sekarang aku dalam perjalanan menuju hotel. Aku sudah tahu dimana Yunho tinggal dan aku sudah memesan kamar di hotel yang sama dengan Yunho. Kau tidak perlu cemas.” Kata Jaejoong

“Baiklah , aku akan menunggu kabarmu . Kau baik – baik saja yah hyung disanah.”

“Tentu saja, kau jangan cemas.”

“Hyung…”

“Ya?”

Changmin tak menjawab, Jaejoong menunggu Changmin , cukup lama sampai Jaejoong harus melihat apakah teleponya masih menyambung , ternyata masih. Tapi kenapa Changmin diam saja?

“Changmin?”Panggil Jaejoong

“Hyung…” Suara Changmin tampak mengecil.

“Changmin , gwenchana?”

“Ah gwehchana , jaga diri hyung baik – baik yah.”

“Arasho…”

Changmin Pov

Changmin menutup telepon dari Jaejoong , ia ingin mengatakan pada Jaejoong kalau ia sudah mengetahui semuanya . Tapi ia tidak berani sama sekali.

“Telepon dari siapa Changmin?”Tanya Yoochun saat melihat Changmin menelepon.

“Jaejoong , ia mengatakan kalau ia sudah sampai di Paris.” Jawab Chanmgin

“Baguslah kalau begitu…”

Yoochun pergi meninggalkan Changmin , tapi saat Yoochun pergi Changmin memanggilnya.

“Ada apa minnie?” Tanya Yoochun

“Mianhe , hyung.”

Yoochun terdiam. Ia bahkan tidak beranjak dari tempatnya tadi berdiri sama sekali. Changmin jadi semakin bersalah pada Yoochun. Changmin yakin Yoochun mengerti apa yang dimaksud olehnya.

“Kau tidak perlu minta maaf. Ini bukan salahmu. Aku sebagai hyungmu hanya berharap yang terbaik bagimu dan juga kebahagianmu.” Kata Yoochun , setelah usah mengatakan itu ia buru – buru pergi meninggalkan Changmin.

Changmin menutup wajahnya dengan kedua tanganya. Ia merasa bersalah , ia tidak tahu harus mengatakan atau melakukan apa. Ini semua benar – benar melelahkan.

Yunho Pov

Hari itu adalah hari kelima Yunho di Paris. Ia sudah tidak menelepon Changmin sejak perama kali ia meneleponnya. Lagi pula handphoneya sekarang sudah di non aktifkan.

Untuk pertama kalinya Yunho mengcek handphonya. Ia mendapat banyak sekali telepon dan sms dari teman – temannya. Dan banyak telepon dari Changmin. Pasti Changmin mengkawatirkannya. Karena semua smsnya berisi kekawatiran dan menyuruhnya untuk meneleponnya

Yunho sudah berjanji kalau ia tidak akan menghubungi Changmin kembali saat dia di Paris , tapi karena Changmin begitu kawatir padanya . Yunhopun berusaha mengirim sms padanya.

Minnie , aku baik – baik saja. Kau tidak perlu cemas , aku akan pulang dan memberimu banyak oleh oleh. Hyungmu ini hanya ingin sendiri dahulu. Kau tidak perlu cemas apalagi berpiki untuk menyusulku kesinih itu tidak perlu. Nanti saat aku mau pulang aku akan memberi kabar padamu. Aku harap kau bisa menjemputku di bandara. Ok kalau begitu sampai jumpa di seoul… ><

Yunhopun menirim smsnya. Dan ia kembali mematikan handphonenya. Dan beranjak pergi. Ia hari ini memutuskan untuk berjalan – jalan mengelilingi sungai di Paris. Ia sudah membawa banyak buku petunjuk di tasnya.

Saat mau membereskan barang bawaannya ke dalam tas ranselnya. Tiba – tiba ada bunyi bel. Yunho buru – buru berlari ke pintu dan membuka pintu. Dan alangkah terkejutnya dia melihat siapa yang datang

“Bagaimana kau tahu aku ada disinih?”Tanya Yunho kaget

“Apa kita harus mengobrol di depan pintu? Tidakkah kau diajjarkan tatak ramah? Ketika ada tamu seharusnya kau menawarkan untuk masuk.”

Yunho masih kaget , orang tersebut masuk sesuka hati ke kamar hotel Yunho. Ia duduk dengan santainya. Yunho buru – buru menutup pintu kamarnya.

“Boa , apa yang kau lakukan disinih?”Tanya Yunho dengan nada lebih tinggi.

“Apakah aku tidak boleh mengunjungimu , oppa? Kebetulan aku ada disinih untuk pemotretan. Kau hari ini akan berjalan – jalan?” Tanya Boa sambil melihat – lihat barangnya yang belom sempat Yunho masukan ke dalam tasnya.

Yunho hanya mengangguk , ia pun kembali membereskan barang bawaan yang mau ia bawanya.

“Aku akan ikut.” Kata Boa tiba – tiba

“Terserah kau saja.” Kata Yunho tampak tidak suka

Apapaun yang Boa mau lakukan selalu harus terkabul , selain memang tabiatnya seperti itu. Dia merupakan anak kesayangan menejement , jadi apapun yang dia lakukan sah – sah saja bagi menejement.

Sewaktu ada Jaejoong , Boa sempat mengalami beberapa kasus dengannya. Hanya karena Jaejoong tidak mengikuti kemauan Boa , dan dia menunjukan ketidak sukaannya pada Boa , maka Jaejoong agak ketiban sial . Kadang ia diank tirikan oleh menejement , perlakuan menjement terasa berbeda pada Jaejoong dari pada orang lain.

Yunho kembali membanti , mengapa ia jadi ingat tentang Jaejoong kembali sich??? Ah payah!

Jaejoong Pov

Jaejoong tampak kaget bukan main melihat Boa masuk ke kamar Yunho. Saat ia mau kembali ke kamar sesudah sarapan , ia malah melihat Boa masuk ke kamar Yunho.

Pikiran Jaejoong mulai liar , mulai dari Yunho sebenarnya menghabiskan liburan dengan Boa , sampai mereka menghabiskan malam bersama. Jaejoong sudah tau dari awal kalau Boa memang mengejar – ngejar Yunho. Karena itulah ia sempat mendapat masalah karena kedekatan Jaejoong dengan Yunho membuat Boa kesal. Dan ia mendapatkan perlakuan tidak menyeangnkan dari menejement.

Selama beberapa hari berikutnya Jaejoong hanya mengabiskan waktu dikamarnya , hanya sekali” ia melihat keluar , memastikan apa Yunho keluar atau tidak. Biasanya Yunho keluar setelah sarapan di kamarnya. Sekitar pukul 9 , dan untuk jam pulang tidak tertentu , paling lambat jam 1 pagi ia sudah pulang.

Karena sudah ada 4 hari mengamati Yunho , Jaejoong merasa Yunho sudah baik – baik saja. Dia memang benar – benar liburan tidak sendirian seperti yang Changmin bilang , tapi bersam Boa. Karena Jaejoong suka mengamati dari lobby hotel kalau Yunho dan Boa keluar hotel.

Hari ke 5 Jaejoong memutuskan untuk pulang ke Seoul , karena ia merasa Yunho baik – baik saja . Dan Changmin pun tidak kawatir lagi jadi ia  memutuskan untuk pulang.

“Tuan akan check out hari ini?”Tanya seorang petugas reception hotel tersebut.

“Iya , tidak ada yang perlu ku urus lagi kan? Semuanya sudah beres kan?”Tanya Jaejoong memastikan

“Ia , tuan. Semuanya sudah beres. Terima kasih atas kepercayaan , tuan pada hotel kami. Selamat jalan.”

Jaejoong meninggalkan lobby , saat mau menunggu taksi , tak diduga Yunho juga menunggu taksi tepat disebelahnya. Pandangan mereka saling bertautan satu sama lain. Jaejoong kaget bukan main kalau ia bisa ketemu Yunho , begitu pula dengan Yunho.

Yunho Pov

Hari ini Yunho memutuskan untuk pergi lebih pagi dari biasanya. Ia sudah bosan pergi dengan Boa , yang selalu merengek karena jalan jauh. Ia memutuskan untuk pergi sebelum Boa datang ke hotelnya.

Saat menunggu taksi di depan hotel , Yunho melihat sosok familiar , dengna kacamata dan balutan baju warna hitam. Ia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Tapi ia yakin , ia tidak mungkin salah. Orang yang Yunho perhatikan membalik , melihat pada Yunho. Benar! Itu Jaejoong.

Yunho kaget bukan main , tapi Jaejoong juga tidak kalah kagetnya. Mereka berdua hanya saling melihat tanpa berbicara apapun. Sampai Boa datang dan merangkul tangan Yunho

“Oppa , kau kenapa sudah mau pergi , sebelum aku datang?”Tanya Boa dengan nada manja.

Boa tampak tidak menyadari apa yang terjadi , tapi kemudian Boa melihat pada Jaejoong.

“Woah…. aku tidak percaya apa yang kulihat disinih.” Komentar Boa saat melihat Jaejoong yang berdiri di tak jauh dari Yunho.

Jaejoong tidak terlihat berkomentar , wajahnya kembali dingin seperti biasa. Ia kembali menunggu taksi. Yunho juga kembali berpura – pura menunggu taksi walaupun sesekali ia melirik Jaejoong. Ia tampak lebih kurus dari sebelumnya.

Boa tidak berhenti mengoceh. Awalnya ia mengajak ngobrol , Jaejoong. Tingkahnya seperti sok kenal saja , bagi Yunho. Tapi karena Jaejoong sama sekali tidak  bergeming. Akhirnya Boa menyerah dan hanya mengoceh pada Yunho.

Tak lama taksipun datang , tapi hanya datang satu. Yunho dan Jajeoong sama – sama terdiam. Yunho ingin memberikan taksi itu pada Jaejoong , begitupun sebaliknya.

“Kau duluan.” Kata Jaejoong datar.

“Ayo oppa , kita naik taksi ini. Nanti taksinya keburu pergi kita harus menunggu lama lagi.” Rengek Boa seperti anak kecil

Yunho terpaksa naik taksi itu sambil didorong oleh Boa. Dari kaca sepion ia masih bisa melihat Jaejoong yang masih menunggu taksi.

Jaejoong Pov

Sepeninggalan Yunho dan Jaejoong , Jaejoong tertunduk lemas , kakinya bergetar hebat. Dadanya terasa sesak melihat Yunho dan Boa bermesraan di depannya. Ia cukup bisa bertahan lama , lebih lama dari itu mungkin ia lebih memilih untuk kabur.

“Joongie kau baik – baik saja?”Tanya seseorang dengan suara cemas dan bergetar.

Jaejoong melihat kearah suara itu. Yunho! Kenapa dia masih disituh!?!! Bukanya tadi ia pergi meninggalkanya dengan Boa. Yunho , memapah Jaejoong untuk berdiri dan masuk ke dalam loby hotel.

Tubuh Yunho berkeringat , ia pasti keluar dari taksi dan lari kesinih. Sebenarnya apa maunya? Kenapa ia harus muncul di depannya lagi? Bukannya dia berkata kalau ia tidak mau melihat Jaejoong lagi , waktu jaejoong memutsukan untuk meninggalkanya?

“Minumlah.”Kata Yunho sambil memberikan Jaejoong hot chocolate

Jaejoong mengambil minuman yang diberikan itu , meminumnya sedikit lalu menaruhnya di meja “Terima kasih.”

“Apa yang kau lakukan disinih?” Tanya Jaejoong dan Yunho bersamaan.

Keduanya tampak canggung , karena menanyakan pertanyaan yang sama dalam waktu yang bersamaan pula. Jaejoong meminum hot chocolate yang diberikan Yunho. Dalam hati Jaejoong berpikir apakah Yunho memesan karena kebetulan atau dia masih ingat kalau Jaejoong memang suka hot chocolate

Mereka berdua masih diam. Sampai handphone Yunho berbunyi. Tapi Yunho tidak bereaksi apapun. Ia tampak tidak peduli dengan handphonenya

“Kenapa nggak diambil?”Tanya Jaejoong mencoba sopan

“Ini tidak penting.” Jawab Yunho singkat.

Melihat reaksi Yunho , Jaejoong semakin yakin kalo Yunho sudah membencinya. Ia tidak perlu menjelaskannya apa yang terjadi pada dirinya.

“Terima kasih atas minumanya , tapi aku harus pergi sekarang.” Kata Jaejoong sambil berdiri dan mengambil kopernya.

“Apa kau mau langsung pergi?” Tanya Yunho

“Iya , aku sudah membeli tiket pulang ke Seoul hari ini , kalau tidak pergi sekarang aku akan ketinggalan pesawat.”

“Oh…berhati – hatilah.”

Jaejoongpun membungkuk. Dan menuju taksi yang kebetulan sudah menunggu di loby hotel. Setelah beberapa hari di Paris , dan hanya diam di hotel. Mereka hanya berbicara seperti itu. Jaejoong tampak menyesal meninggalkan Yunho begitu. Tapi ia juga tidak mau menjelaskan mengingat insiden Yunho dan Boa.

Changmin Pov

SM ENT OFFICE

“Akhirnya kita mendapat liburan.” Kata Changmin lega saat menejer memberikan waktu mereka libur sekitar 2 minggu sepulang SM Town di USA kemarin.

Sudah 2 minggu lebih Changmin dan Yunho pulang dari ke korea , tak selang beberapa hari mereka kembali ke Jepang untuk promo album terbaru mereka , dan kali ini mereka diberikan libur. Changmin berencana untuk pergi bersama Junsu.

Ya sejak Changmin mendapatkan nomer Jaejoong dari Yunho , Changmin mulai menghubungi Jaejoong , dan Jaejoong memberikan nomer Junsu dan juga Yoochun. Mereka memang belom pernah bertemu , tapi mereka sering bertelepon , video call , sms , dan lain sebagainya

Changmin tak memberi tahu hal ini pada Yunho , Ia takut Yunho akan melarangnya menghubungi mereka , walaupun Changmin tau itu beresiko kalau sampai menejer tau , tapi ia benar – benar sudah kehilangan akal dan tak peduli hal itu. Ia benar – benar kangen Jaejoong hyung dan Yoochun , dan terutama Junsu , teman sekaligus hyung selalu yang bisa ia bully.

“Hyung apa yang kau akan lakukan liburan ini?”Tanya Changmin.

“Entahlah , aku tidak memiliki rencana , bagaimana dengan kau?”Tanya Yunho balik

“Aku akan berkumpul dengan keluargaku , atau mungkin dengan teman  – teman lamaku. Aku tidak memiliki waktu berkumpul dengan mereka dengan baik , jadi aku ingin memanfaatkan moment ini dengan baik.”

Changmin terpaksa tidak mengatakan sebenarnya , ia tidak berbohong ia memang ingin bertemu dengan teman dan keluarga lamanya Jaejoong , Yoochun , dan Junsu hyung.

“Aku mungkin akan ke Paris.” Yunho berbicara sambil menerawang jauh , entah kemana.

Changmin heran “Paris?”

“Ia , aku benar – benar menyukai negara , maksudku kota itu. Kau tau itu kota yang romantis. Mungkin aku akan ke Paris.”

“Kau ke Paris sendirian? Aku akan menemanimu kalau begitu.”

“Tidak perlu , aku ingin sedang liburan sendiran , lagi pula kau butuh waktu dengan teman – teman lamamu dan keluargamu kan? Aku akan pergi ke paris dan membawa oleh – oleh untukmu.”

Changmin yakin Yunho hyung tidak memiliki rencan dari awal untuk pergi ke Paris. Ia kelihatannya binggung sewaktu diberi liburan , dan sekarang tiba – tiba ia mengatakan ingin ke paris. Sepertinya ada yang janggal.

Yunho Pov

Yunho baru saja mengatakan ia ingin pergi ke Paris. Kota romantis yang memiliki sejuta kenangan tentangnya. Apakah ia akan sanggup pergi ke Paris seorang diri? Liburan ke Paris itu ide gila , tapi ia berpikir ia mau mencoba menghadapi semuanya. Semua kenangan tentang dirinya , yang selama ini ia hindari.

Ia tidak ingin hidup seperti ini , hidup dengan bayang – bayang seseorang. Dengan rasa rindu mendalam. Ia harus mencoba menghadapinya , mungkin dengan keberangkatan ke Paris ia bisa pulang dengan lebih fresh , tidak terbayang – bayang oleh masa lalu

Junsu Pov

“Ya , kau benar – benar mendapatkan libur?”Tanya Junsu tidak percaya

Changmin baru saja menelepon , ia mengatakan kalau ia mendapatkan libur 2 minggu , dan ia ingin mengajaknya bermain

“Kau ada waktu kan? Aku ingin sekali bermain denganmu.”Rengek Changmin

“Tentu saja aku ada. Aku akan mengatakan ini pada Jaejoong dan Yoochun hyung , mereka pasti akan senang mendengar ini.” Kata Junsu bersemangat

“Kau benar – benar tidak ada skejul? Kelihatanya kau benar – benar santai yah?”

“Begitulah , walaupun album keluar , tapi kita tidak melakukan banyak kegiatan promosi , karena masalah pencekalan , kau tau sendiri hal itu. Jadi kita lebih banyak senggang.”

“Wah , kau tampak hidup dengan baik berarti sekarang , hyung.”

“Yah begitulah… Changmin , aku tutup yah teleponya , aku harus melanjutkan meeting dahulu. Nanti akan kukabari tentang liburan kita.”

“Ok kalau begitu.”

“Pyong!”

“Pyong!”

Junsu kembali ke meeting. Wajahnya tak bisa disembunyikan lagi. Akhirnya setelah penantian sekian lama , ia bisa bertemu dengan Changmin.

 

Jaejoong Pov

3 Hari kemudian…

Jaejoong , Yoochun , dan Junsu sedang menunggu kedatangan Changmin di tempat parkir. Mereka memutuskan liburan ke sebuah kota kecil di Busan. Yoochun pernah bermain ke situh bersama adiknya waktu beberapa bulan yang lalu. Tampaknya Yoochun menyukai tempat tersebut dan mengusulkan untuk pergi kesanah.

Selain kota itu sepi , pemandanganya juga bagus. Mereka bisa bersantai bersama di tempat itu. Yoochun sudah menyewa sebuah villa di situh. Semuanya memasrakan kepada Yoochun , tidak ada yang tahu menahu.

“Ya! Itu Changmin datang.” Kata Junsu sambil menunjuk seorang lelaki bertubuh jangkung yang berjalan mendekati mereka.

Itu benar – benar Changmin. Changmin berlari kecil menunju hyungnya. Dan saat sudah di depan mata Jaejoong langsung memeluk Changmin bersamaan dengan Yoochun dan Junsu . Kelihatan sekali suasana mengharukan diantara keempatnya.

“Kau seperti tambah kurus.” Komentar Jaejoong sambil memperhatikan tubuh Changmin yang berdiri di depanya.

“Aku kehilangan bobotku sekitar 10 kg.” Ujar Changmin.

“Diet?”

“Tidak juga , hanya aku jarang makan.”

Yoochun dengan cepat langsung menarik Changmin ke mobil dengan alasan takut ada media. Mereka sudah sepakat tidak akan membocorkan hal ini pada media karena hal ini bisa menyusahkan Changmin. Sedangkan menejement Jaejoong sendiri , karena Jaejoong yang mengelolanya , jadi itu tidak masalah.

Yoochun memutuskan untuk membawa mobil sendiri tanpa dibawa oleh menejer. Dan tidak satu menejerpun dari masing – masing tau mengenai hal ini. Hanya mereka berempat yang tau.

“Bagaimana kabar Yunho hyung?”Tanya Junsu semangat

“Dia baik – baik saja. Dia memutuskan untuk pergi ke Paris liburan ini.” Jelas Changmin sambil memakai sabuk pengaman

“Paris?” Ulang Jaejoong heran

“Iya , tadinya aku menawarkan diri untuk menemaninya. Tapi ia menolak. Kemarin juga ia berangkat , aku menawarkan untuk mengantarkannya ke bandara iapun menolak. Ia berasalan ia ingin memiliki pengalaman berpergian seorang diri. Begitu katanya.”

Jaejoong heran , tak biasanya Yunho bertindak begitu. Ia tahu Yunho dengan sangat baik. Yunho orang yang sangat benci melakukan suatu hal sendirian. Bahkan waktu itu Yunho sengaja membangunkan Jaejoong tengah malam hanya untuk menemaninya membeli ramen di supermarket yang tak jauh dari apartementnya dulu.

Sekarang ia berpergian ke Paris seorang diri? Apa tidak akan kenapa – napa yah? Jaejoong cemas tentang Yunho. Tapi ia berusaha untuk bertindak biasa saja , ia takut yang lain ikut mencemaskannya juga.

Yunho Pov

Setelah perjalan berpuluh – puluh jam yang melelahkan akhirnya sampai juga ia di Paris. Ini kali pertama ia berpergian seorang diri. Ia memang tidak terbiasa berpergian sendirian , walaupun ia seorang leader yang berkarisma , tapi ia paling benci harus melakukan sesuatu sendirian.

Tapi kali ini lain , ia ingin sendirian. Ia ingin menghadapi masa lalu , ia ingin menghadapi bayangan tentang Jaejoong yang selalu menghantui hari – harinya selama ini.

Yunho sama sekali belom memesan hotel atau rencan mau kemana. Ia ke Paris benar – benar tanpa rencan . Tapi satu hal yang ia bawa buku petunjuk tentang Paris. Perjalanan ini akan menyulitkan tanpa rencana tapi ini bagian dari liburannya , dan ia pasti akan menikmatinya!

Changmin Pov

“Hyung , kau memasak banyak sekali.” Komentar Changmin ketika melihat meja makan yang penuh dengan makanan

“Aku memasak khusus untukmu , makanlah.” Kata Jaejoong yang masih sibuk di dapur

“Ini kelihatan enak semua.”

Changmin baru saja bermain dengan Junsu dan Yoochun. Jaejoong memutuskan untuk tidak ikut main karena ingin masak untuk makan malam. Changmin benar – benar seperti melihat surga , ia melihat berbagai makanan diatas meja banyak sekali!

Walaupun ia tahu makanan Jaejoong itu makanan standar yang bisa ditemui di restoran korea , seperti kimchi chige , bulgogi , samgyupsal , etc. Tapi karena ini masakan Jaejoong , ini terasa berbeda!

“Hyung kau juga makan!” Kata Junsu yang sudah melahap makanan duluan bersama Changmin dan juga Yoochun

“Tunggu sebentar , ini aku sedang menyiapkan kimchi. Aku akan menyusul.”Kata Jaejoong sambil terus sibuk di dapur.

Changmin makan seperti orang kelaparan. Ia benar – benar lelah setelah bermaind engan Junsu dan Yoochun , terlebih lagi ia memang sudah lama tidak makan masakan Jaejoong yang selalu ia sukai.

“Kau makan pelan – pelan saja.” Komentar Yoochun , ketika melihat aksi makan Changmin yang seperti orang kelaparan.

“Aku benar – benar lapar , hyung. Dan ini benar – benar enak. Selama tinggal bersama Yunho hyung , kami selalu makan di luar. Atau tidak Yunho hyung memasak untukku , dan masakan Yunho hyung selalu ramen dan ramen lagi. Dan itu benar – benar membosankan.” Komentar Changmin dnegan mulut penuh makanan.

“Tapi tetap saja kamu makan harus pelan – pelan. Kau kan artis , jangan lupa itu.”

Changmin tampak tidak peduli. Ia terus makan , melihat aksi makan Changmin yang begitu Junsu malah ikut – ikutan makan seperti orang kelaparan. Melihat kelakuan Changmin dan Junsu Jaejoong yang baru datang melihat hanya tertawa puas

“Kau tidak bertambah berat badan sepulang liburan.” Komentar Jaejoong sambil tertawa

“Aku tidak peduli , lagi pula menejer tidak menyuruh aku diet.” Ujar Changmin cuek

Yoochun dan Jaejoong tertawa , sementar Changmin dan Junsu sibuk makan. Yang dikatakan Changmin memang benar , menejer tidak menyuruhnya diet , dan untuk pertama kalinya ia tidak takut dengan bobot tubuhnya. Ia ingin makan sampai puas masakan Jaejoong

Yunho Pov

Ini hari kedua Yunho di Paris seorang diri , kemarin ia baru berjalan – jalan di sekitar hotel karena rasa lelah yang menggandrungi jadi ia tidak jalan – jalan jauh. Pagi itu Yunho memutuskan untuk menghubungi Changmin , untuk menanyakan kabar Changmin dan juga memberi tahu keadaannya.

Tapi sudah berkali – kali ia menelepon Changmin , tapi tidak ada yang menggangkat sama sekali. Apakah Changmin meninggalkan handphonenya? Tapi ia tidak biasanya seperti itu , ia selalu membawa handphonenya kemanapun ia pergi.

Karena cemas , Yunho terus menghubungi Changmin. Dan ini yang ke 22 kalinya ia menelepon Changmin.

“Hyung , we?”Tanya Changmin , suaranya tampak seperti ia habis berlari – lari. Changmin tampak sedang menyesuaikan nafasnya.

“Eum… gwenchana?” Tanya Yunho cemas.

“Ah… gwechana… aku hanya baru bermain sepak bola saja bersama Jun… Junho.”

“Junho?”

“Iya.”

Yunho diam , Apakah ini perasaannya atau tidak Changmin seperti mau menyebut nama Junsu , tapi ia berakhir dengan Junho? Ah mungkin ini Cuma perasaannya saja , mana mungkin Changmin bersama Junsu?

“Hyung…” Panggil Changmin

“Ah , mian.” Jawab Yunho cepat

“Hyung , ada apa kau meneleponku?”

“Tidak , aku hanya kawatir saja. Aku juga ingin memberi tahu kalau aku sudah sampai di Paris. Apa kau menikmati liburanmu? Bagaimana dengan teman – temanmu?”

“Aku menikmati liburan ini , hyung. Aku benar – benar menikmatinya walaupun baru hari kedua.”

“Baguslah kalau begitu.”

“Hyung , kapan kau akan pulang ke korea? Aku akan menjemput di bandara.”

“Aku belum tau , kapan aku akan pulang. Nanti aku mengabarimu. Nikmati liburanmu.”

“Hyung apakah kau baik – baik saja?”

“Tentu saja , sudah yah aku tutup dulu. Pyong.”

“Pyong.”

Yunho menutup teleponya. Ia bisa merasakan Changmin memang benar – benar menikmati liburannya. Dan dalam sesaat Yunho merasa kesepian yang luar biasa. Ia benar – benar membenci perasaan sepi ini , tapi ialah yang memutuskan liburan sendiri ini , dan sebagai lelaki ia harus menajalani apa yang ia pilih. Itulah prinsip hidupnya.

Jaejoong Pov

“Changmin , siapa yang menelepon?”Tanya Jaejoong ketika melihat Changmin menaruh handphoneya di meja.

“Tadi Yunho hyung meneleponku.” Jawab Changmin sambil menegak minuman yang dibawa Jaejoong.

“Apa dia baik – baik saja?”

“Eum… Dia bilang dia sudah sampai di Paris. Ia kelihatanya baik – baik saja.”

Sudah berkata begitu , Changmin pergi berlari ke taman , dimana Junsu sudah menunggunya untuk kembali bermain bola lagi.

“Dia akan baik – baik saja , kau tidak perlu cemas.” Kata Yoochun yang baru datang dari kamarnya.

“Kukira kau main sepak bola.” Komentar Jaejoong tanpa menggubris apa yang dikatakan Yoochun.

“Kau tau sendiri aku tidak begitu suka main sepak bola.”

“Kau tidak begitu suka sepak bolanya , atau kau tidak begitu suka Junchan lebih dekat dengan Changmin sekarang dari pada denganmu?”

“Aku rasa dua – duanya.”

Jaejoong tersenyum. Jaejoong tau kalau Yoochun menyukai Junsu. Tapi sayangnya Junsu lebih menaruh perhatian pada Changmin dari pada Yoochun. Walaupun begitu , Yoochun tidak berarti membenci Changmin , karena Yoochun juga sangat menyangi Changmin seperti ia sayang pada adiknya sendiri.

“Kenapa kau tidak menyusul Yunho di Paris saja? Bukannya kau khawatir padanya.” Kata Yoochun dari ruang tengah.

Jaejoong pura – pura tidak mendengar ia menyibukan dirinya di dapur , membuat minuman segar dan makanan untuk makan siang.

“Kalau kau tidak enak karena meninggalkan Changmin dan Junsu disinih , aku bisa mengurus mereka.” Kata Yoochun kembali

Jaejoong mulai gerah. “Aku tidak akan menyusulnya.”

Jaejoong lantas pergi begitu saja , tidak seharusnya ia bersika seperti itu. Ia tahu maksud Yoochun baik , tapi entah kenapa Jaejoong tidak bisa menerima begitu saja. Itu terasa tidak menyenangkan , atau apalah…

“Jaejoong hyung , aku lapar…” Rengek Junsu dari bawah

Jaejoong keluar dari kamar dan langsung turun kebawah. “Aku sudah menyiapkan makanan , mau dipanaskan tidak?”

“Tidak perlu. Aku sudah lapar mau langsung makan.”

Jaejoong menyiapkan masakan yang baru ia masak , memang tidak begitu panas karena sudah didiamkan beberapa waktu. Jaejoong yang mendekat Junsu mencium bau tidak menyenangkan.

“Kau bau.” Komentar Jaejoong sambil menutup hidungnya.

“Namanya juga baru olah raga.” Kata Junsu cuek lantas langsung memakan makanan yang disiapkan Jaejoong

Jaejoong hanya menghela nafas. Junsu itu walaupun sudah besar tapi tingkahnya tidak beda jauh dengan anak kecil , sewaktu tidak ada Changmin sikapnya tidak begitu parah seperti ini tapi sekarang karena ada Changmin , ia kembali ke tabiat semula.

Jaejoong sudah tidak bisa memprotes , biarlah dia menikmati seperti ini. Karena yah ini hanya bertahan sementara saja. Changmin kalau sudah tidak liburan ia akan kembali ke aktivitasnya yang padat , dan entha kapan mereka bs bertemu kembali.

“Hyung kau tidak makan?”Tanya Changmin yang menyadar Jaejoong hanya duduk di meja makan dan memperhatikan Changmin , Yoochun dan Junsu makan.

“Tidak , aku tidak nafsu.” Jawab Jaejoong sekedarnya.

Changmin Pov

Malam itu adalah makan ketiga Changmin berlibur bersama hyungnya , tapi malam itu ia merasa tidak bisa tidur. Ia mencemaskan Yunho yang hari ini sama sekali tidak memberi kabar padanya.

“Minnie , kau belom tidur?”Tanya Junsu sambil duduk disebelah Changmin bersandar padanya.

“Junsu aku rasa aku tidak bisa bersama kalian menghabiskan liburanku.”Kata Changmin pada akhirnya.

Junsu merubah posisi duduknya dari yang bersandar membelakangi Changmin sekarang ia membalikan tubuhnya menghadap Changmin. Junsu tampak sangat terkejut. Wajahnya sangat kaget , Changmin memeluknya. Membenamkan wajahnya pada pelukanya.

Ia tidak tega berpisah dari Junsu apalagi melihat ekpresi kekecewaan dan kaget seperti tadi. Changmin berbisik

“Mianhe…”

“Minni , kenapa? Apa kamu tidak senang menghabiskan waktu denganku dan Yoochun dan Jaejoong hyung?”

Suara Junsu bergetar , ia sudah menangis , Changmin bisa merasakannya. Ia harus kuat , itulah yang dipikirkannya. Ia harus kuat setidaknya di depan Junsu. Walaupun ia tidak tahu apa ia akan bisa kuat atau tidak , karena ini berat.

“Aku rasa Yunho hyung membutuhkanku , hari ini ia tidak memberikanku kabar , aku menelpon , teleponya di nonaktifkan aku benar – benar khawatir.”

“Yunho hyung mungkin butuh waktu sendiri , kau tidak harus mengganggunya.”

“Junchan.”

Junsu terdiam. Ia sadar kalau yang dia katakan tadi itu sangat amat egois. Changmin tidak berkomentar apapun , ia mengerti juga posisi Junsu. Ia juga tidak ingin meninggalkan Junsu , karena mereka baru menghabiskan waktu 3 hari. Tapi ia harus memastikan ada yang menemani Yunho , dan memastikan Yunho baik – baik saja.

Yoochun Pov

Pagi itu Changmin mengatakan kalau ia akan kembali ke seoul dan menyusul Yunho ke Paris. Sontak saja Yoochun dan Jaejoong kaget , Junsu tidak berkomentar. Tampaknya Junsu sudah lebih tahu duluan dari pada Yoochun dan Changmin

“Kami tidak bisa menahanmu , karena alasan kamu pergi itu beralasan.” Kata Jaejoong angkat bicara.

“Tapi hyung…” Junsu tampak tidak sepakat dengan komentar Jaejoong

“Aku belom selesai bicara , aku pikir alasan kamu pergi karena kamu kawatir dengan Yunho bukan? Kalau begitu biarkan aku yang menyusulnya.”

“Hyung…!” Yoochun kaget

“Bukankah kau yang mengatakan dari kemarin agar aku menyusulnya ke Paris , ini kesempatanku untuk bertemu dengannya , dan menjelaskan semuanya.” Kata Jaejoong mantap

Yoochun kaget bukan main , ia mengatakan untuk Jaejoong agar pergi ke Paris , hanya yah… iseng belaka. Ia tidak menyangka kalau Jaejoong akan menggangap hal ini serius.

“Apakah kau yakin , kau akan menyusul Yunho hyung ke Paris?”Tanya Changmin kaget

“Aku yakin. Aku tahu kau sebenarnya masih ingin bersama dengan Junsu kan , begitu pula dengan Junsu. Jadi anggap saja ini penggorbanan hyung pada kalian.” Kata Jaejoong

“Tapi hyung kau tau kan…”

“Aku mengerti , aku tidak akan mengatakan kalau aku ke Paris hanya untuk menyusulnya dan memastikan baik – baik saja karena kau cemas. Kau tenang saja aku pandai menyimpan rahasia.”

Yoochun mengantar Jaejoong ke Seoul. Karena mobil yang dibawa hanya satu dan itu artinya Yoochun harus kembali lagi ke Changmin dan Junsu. Selama di perjalanan Yoochun dan Jaejoong tidak berbicara apapun. Jaejoong sibuk menelepon menejer untuk memberikan tiket dan membuking hotel disanah. Dan Yoohcun sibuk mengemudikan mobil

Perjalanan 2 jam lebih akhirnya sampai. Yoochun mengantar Jaejoong ke apartementnya.

“Aku akan menunggu hyung beres – beres nanti akan kuantar ke bandara.” Kata Yoochun.

“Tidak perlu , kamu pasti lelah kalau menghantarkanku dulu. Aku akan pergi ke badnara sendiri , sebaiknya kau pulang saja.” Kata Jaejoong sambil memberskan barang bawaanya di mobil.

“Aku tidak mengira kau menganggap serius tentang komentar pergi ke Paris kemarin itu.”

“Aku melakukan ini demi Junsu dan Changmin , kasian mereka baru 3 hari bersama sudah harus berpisah.”

“Apa hanya karena itu?”

“Kau tahu aku memiliki alasan kuat untuk bertemu denganya bukan? Aku tidak mau membahas ini. Terlalu menyakitkan.”

Yoochun tidak berkomentar lagi. Jaejoong memeberskan barang bawanaya di mobil dan keluar sambil memberikan isyarat pada Yoochun untuk pergi meninggalkannya saja. Yoochun pun pergi.

Jaejoong Pov

Jaejoong baru saja menunjukan sms yang diberikan Changmin padanya , pada member. Semua member terdiam. Junsu hampir mau menangis , kalau tidak Yoochun menggegam tanganya untuk menguatkannya Junsu pasti sudah menangis. Semua tampak bahagia melihat sms dari Changmin

“Apa yang harus kulakukan sekarang?”Tanya Jaejoong kebinggungan.

Tidak ada yang menjawab. Setelah 2 tahun lebih , ini pertama kalinya Jaejoong mendapat sms dari Changmin , biasanya ia tidak pernah memikirkan apa yang harus ia balas kalaupun Changmin sms padanya. Tapi kali ini lain , entah kenapa ia merasa kebinggungan.

“Bilang saja kalau kau sudah menyampaikan salamnya pada kami.” Usul Junsu

“Bukankah itu terlalu biasa saja?” Tanya Yoochun memastikan.

“Ia memang biasa saja , lalu apa yang harus aku balas?” Tanya Jaejoong kebinggungan.

“Bagaimana kalau meneleponnya saja?”Usul Junsu kembali

“Kau ini bodoh atau apa? Kan tadi Changmin sudah bilang dia akan terbang kembali ke korea , mana boleh di pesawat menerima panggilan masuk , dasar bodoh!” Kata Yoochun sambil seraya memukul kepala Junsu pelan.

“Lalu bagaimana?”

Diam kembali. Semuanya tampak berpikir keras , padahal ini  hanya untuk membalas sms Changmin , entah kenapa mereka berpikir keras. Memang banyak hal yang ingin mereka bicarakan dengan Changmin , tapi mereka tidak mengira saat Changmin menghubungi mereka , mereka akan kebinggungan seperti ini.

“Aku rasa aku tau.” Kata Jaejoong lalu menggambil handphonenya.

“Kau mau membalasnya apa?” Tanya Yoochun.

Jaejoong tidak menjawab. Ia sibuk mengetik sms.

“Aku sudah mendengar lagu kalian , kalian benar – benar bekerja keras. Aku menyukai lagu kalian. Kau tau Junsu bahkan menghafal gerakan dance kalian. Aku tentu saja berharap bisa menghafal gerakan itu , tapi kau tau itu tidak mudah. T_T Apalagi bagian Yunho , woaahhh dia sangat cool…. kau tidak kalah cool juga. Aku  benar – benar mencintai lagu kalian! Aku bahkan mendengarkannya setiap malam , dan aku memang tidak bisa menghafal gerakan kalian , tapi aku menghafal dengan baik lagunya! >< Oh iya…aku sudah menyampaikan salammu pada mereka berdua , dan mereka berdua merindukanmu juga kekeke ini nomer mereka , mungkin kau mau mengontak mereka secara pribadi Junsu 05698*** Yoochun 05697***. Mereka akan senang kalau kau mengontak mereka secara langsung! Dan jaga kesehatanmu dan pastikan kau selamat sampai Korea! Pyongg….”

 

“Ini sms yang panjang , kau tau itu?” Komentar Yoochun setelah membaca sms yang dikirim Jaejoong

“Memang ini sms yang panjang , tapi aku rasa ini yang terbaik yang bisa kita balas.” Kata Jaejoong mengambil handphonenya kembali dan memasukannya ke dalam saku celananya

“Kau tau dari mana aku menghafal gerakan dance mereka?”Tanya Junsu polos

“Siapa lagi di menejement kita yang suka memakai tempat latihan dance malam – malam dengan lagu dbsk selain kau?”Tanya Jaejoong balik

“Tapi kenapa tidak ada yang mengatakan hal itu?”

“Bukannya tidak ada yang mengatakan , tapi memang tidak perlu dikatakan , itu bukan sesuatu yang perlu dibesar – besarkan? Kita memiliki cara masing masing untuk mengekspresikan kerinduan kita pada mereka. Bukan hanya kau Junchan yang rinduk pada mereka , aku dan Yoochun merasakan hal yang sama. Tapi kami mengekspresikan dengan cara berbeda.”

“Yoochun kau juga?”Tanya Junsu tidak percaya.

“Walaupun aku terlihat tidak perduli , aku juga merindukan mereka. Bagaimana bisa aku tidak merindukan orang yang selama 7 tahun lebih bersamaku , mengejar impian bersama?” Tanya Yoochun

“Junchan , walaupun Yoochun tidak memperlihatkannya , atau ia terkesan tidak peduli , ia sangat peduli pada Yunho dan Changmin. Aku melihat dia sangat aktif di fanbasenya DBSK.” Jelas Jaejoong

“Benarkah itu? Aku tidak percaya seorang Yoochun hyung masuk fanbase DBSK!” Kata Junsu semangat

“Kau tidak perlu membayangkan begitu.” Kata Yoochun sedikit tersipu malu.

Jaejoong tersenyum. Yah mereka memang memiliki cara masing – masing untuk mengekpresikan kerinduan mereka pada Yunho dan Changmin. Dan itu bukan hal yang besar ataupun salah. Itu adalah hal manusiawi.

 

Yunho Pov

@Pesawat

Changmin yang duduk disebelahnya sudah tertidur sambil mendengarkan lagu. Ia melihat ke seberang bangku ada Taemin dan juga Key , mereka tertidur juga. Tampaknya banyak yang tertidur , karena lelah dan juga kurangnya istirahat
Yunho memang kurang tidur beberapa hari terakhir ini , tapi ia tidak bisa tidur. Ia tetap memikirkan nomer Jaejoong yang diberikan Cole padanya. Ia ingin sekali menghubunginya , tapi ia takut dan juga tidak tahu saat menghubunginya apa yang harus dilakukannya?

“Mau minum sesuatu?”Tanya seorang pramugari yang lewat

“Apakah kau memiliki expresso?”Tanya Yunho sopan

“Tentu saja ada . Kau mau pesan expresso , tuan?”

Yunho tiba – tiba teringat sesuatu.. “Ah tidak perlu aku jus apple saja.”

3 Tahun lalu……

“Kau tau , aku selalu malu kalau harus duduk disebelahmu! Kau selalu saja membuka mulutmu saat kau tidur.” Komentar Jaejoong tidak suka.

“Maafkan aku , kalau aku bisa mengontrol hal itu , pasti akan ku kontrol.” Bela Yunho.

Kali itu Jaejoong yang kalah dalam game pengundian siapa orang yang harus duduk di sebelah Yunho. Bahkan menejerpun tidak mau duduk di sebelah Yunho karena setiap kali Yunho tidur Yunho selalu membuka mulutnya dan itu selalu membuat orang yang duduk disebelahnya merasa malu , karena banyak orang yang menyadari hal itu dan kadang menunjuk – nunjuk , dan itu nggak banget.

Dengan wajah bete Jaejoong duduk di sebelah Yunho. Jaejoong meminta duduk di dalam di dekat jendela , ia memang suka duduk disituh melihat awan itu adalah kegiatan favorite Jaejoong kalau ia sedang di pesawat.

“Aku tidak akan tidur.” Janji Yunho.

“Benar?”Tanya Jaejoong.

“Iya benar. Aku tidak akan tidur.”

Jaejoong tampak senang. Yunho memang tidak tidur kemarin malam karena berlatih untuk performent di Australia nanti. Tapi demi tidak melihat Jaejoong malu ia rela menahan kantuknya. Penerbangan ke Australia memakan waktu 7 sampai 8 jam ia pasti bisa melewatinya.

“Permisi , bisakah aku minta satu gelas expreso.” Pinta Yunho sopan pada salah seorang pramugari yang lewat

“Tentu saja , akan kuambilkan sebentar.” Jawab Pramugari itu sopan.

“Sudah tidak perlu.” Ucap Jaejoong tiba – tiba.

“Ya! Aku akan memintanya untukku bukan untukmu , kenapa kau malah mengatakan tidak?”Tanya Yunho.

“Sudah tidak perlu expressonya , kau boleh pergi.” Kata Jaejoong ramah

Walaupun pramugari itu tampak kebinggungan , ia pergi. Yunho melihat kearah Jaejoong , membalikan tubuhnya.

“Ya! Kau apa – apaan?” Tanya Yunho dengan nada tidak suka

“Sudahlah , kalau kau mau tidur tidur saja. Aku tidak keberatan.” Kata Jaejoong

“Aku tidak mau tidur!”

“Sudah tidur saja.” Kata Jaejoong sambil menarik kepala Yunho ke dalam dekapan dadanya. Yunho tampak sangat sesak karena Jaejoong terlalu menariknya tapi Jaejoong tidak melonggarkan tangannya.

“Aku tahu kau  kemarin malam tidak tidur karena pulang latihan sampaai malam. Sudah sekarang tidur saja. Kalau kau tidur begini tidak ada orang yang melihat mulutmu yang terbuka saat tidur. Jadi kau tenang saja.”

“Tapi posisinya….”

“Sudahlah jangan bawel , sebaiknya kau tidur!”

Yunho menurut , saat itu ia merasakan kenyamanan dekapan seorang Jaejoong. Walaupun ia sering mencium aroma tubuh Jaejoong yang wangi , tapi ia tidak pernah merasakan selama ini. Yunhopun tertidur saat tak lama Jaejoong menyanyikan lagu Hug

3 Tahun kemudian…
“Sial! Mengapa semua hal mengingatkanku padanya!”Tukas Yunho marah.

“Hyung kau kenapa?”Tanya Changmin , yang baru saja bangun

“Ah tidak apa – apa….Aku hanya sedang berlatih action.”

“Action? Untuk?”

“Tidak hanya iseng.”

Changmin menatap Yunho heran. Yunho tidak menanggapinya , ia bersikap seolah tidak ada yang terjadi. Changmin tidak mau menanyakan lebih jauh karena ia merasa Yunho tidak akan memberikan jawaban jujur. Changmin kembali mendengarkan lagu

Yunho mengutuk dirinya sendiri , kenapa ia selalu begitu mudah mengingat Jaejoong hanya karena hal – hal kecil. Ia tak muda mengingat Yoochun dan Junsu tapi pada Jaejoong itu sangat mudah. Apa karena ia terlalu sering menghabiskan waktu dengan Jaejoong dair pada Yoochun dan Junsu? Tapi…. itu tidak mungkin ap karena malam itu? Pikiran Yunho semakin ruwet… Ia sudah menyerah , ia mau mencoba untuk tidur dan melupakan segalanya untuk sementara walaupun ia tidak yakin hal itu tidak berhasil.

 

Changmin Pov

 

Jam sudah menunjukan pukul 2 pagi. Yunho masih belom pulang. Changmin memang dibilang untuk tidak menunggu Yunho pulang.Tapi karena mendengar kalau Yunho pergi berkencan Changmin jadi merasa tidak nyaman.

 

“Kau belom tidur?” Tanya Yunho memasuki kamar hotel

 

“Kau pulang telat sekali.” Komentar Changmin tanpa mengindahkan pertanyaan Yunho.

 

“Akukan sudah bilang untuk tidak menungguku pulang.”

 

“Kudengar kau pergi kencan dengan codynya Eunhyuk.”
“Tidak , kami tidak berkencan , kami hanya pergi makan biasa saja.”

“Kalau pergi makan biasa saja , kenapa kau tidak mengajakku?”

 

Yunho hanya diam. Changmin menghampirinya. Ia menatap Yunho untuk meminta penjelasan. Ia tidak mau ada sesuatu yang Yunho tutup – tutupi diantara mereka. Karena ini akan menjadi semakin runyam.

 

“Aku bertemu denganya , untuk menanyakan kabar Jaejoong.” Kata Yunho akhirnya.

 

Changmin tampak terkejut. Ia tidak tau kalau Yunho akan menjawabnya seperti itu. “Jaejoong?”

 

“Dia adalah teman Jaejoong. Aku mengenalnya , sebenarnya aku pernah bertemu dia sekali. Baiklah akan kuceritakan detailnya.”

 

Yunho menceritakan detailnya pada Changmin. Changmin yakin apa yang dikatakan Yunho benar ia eprcaya pada hyungnya sepenuhnya.
“Dia memberi nomer telepon , alamat rumah dan alamat email Jaejoong.” Kata Yunho sambil mengelurkan kertas dari dalam jasnya.

 

“Kau akan menghubunginya?”Tanya Changmin

 

“Entahlah , kalau sampai menejer tau akan hal ini , aku rasa kita pasti akan digantung hidup – hidup.”

 
“Coba mereka tidak memutuskannya sendiri seperti ini , pasti tidak akan seperti ini.”

 

“Ini bukan salah mereka. Mereka sudah memohon padaku untuk mengatakan ini pada menejer , tapi akulah yang tidak mengatakannya. Jadi timbul masalah seperti ini. Harusnya aku menyampaikan keluh kesah mereka pada menejer.”

 

“Hyung , jangan kau menyalahkan dirimu sendiri.”

 

Tatapan Yunho kosong , Changmin sedih melihat hyungnya seperti ini. Tapi ia pun tidak bisa berbuat apapun. Changmin memeluk Yunho. Ia hanya ingin memberi tahu kalau Yunho menjalani ini tidak sendiri tapi ada dia disampingnya.

 

Yoochun Pov

 

“Ya ! Apa kau sudah memikirkan bagaimana cara supaya Yunho dan Jaejoong hyung bertemu?”Tanya Yoochun dimobil saat menunggu Jaejoong yang sedang membeli kopi.

 

“Ah bolla! Aku belum bertemu dengan Hyuk Jae sama sekali , bagaimana aku bs memikirkan untuk mempertemukan mereka berdua.” Kata Junsu binggung.

 

“Ya! Kau ini memang babo!”

 

“Dan kau memintaku merencanakan untuk mempertemukan mereka , siapa yang lebih babo?”

 

“Mempertemukan siapa?”Tanya Jaejoong yang tiba – tiba masuk

 

“Kamchagiya!” Ucap Yoochun sambil mengelus – ngelus dadanya.

 

“Kalian ingin mempertemukan siapa? Rencana apa?’
“Bukan apa – apa , aku hanya ingin mempertemukan Junsu dengan seorang wanita.”

 

“Bwo!?!” Junsu tampak kaget. Yoochun mengisyarakan Junsu untuk mengiyakan saja.

 

“Kau mau ikut kencan buta bersama Yoochun Jun-chan?”Tanya Jaejoong dengan nada menggoda.
“Ya… aku rasa tidak apa – apa sekali – kali ikut, Siapa tau aku bisa menemukan jodohku , dan jauh – jauh dari Yoochun.”

 

“Sekalipun kau menikah , kau tidak akan bisa menjauh dariku.” Jelas Yoochun dengan nada kepastian.

 

Jaejoong tertawa. Junsu kembali memainkan ipadnya. Yoochunpun tertawa melihat ekspresi kekesan Junsu , Junsu memang kesal tapi tidak banyak yang bisa dia lakukan untuk balas dendam. Maklum kemampuan otaknya hanya sekitar 100

 

“Hyung mana pesananku?”Tanya Yoochun sembari mencari roti di keresek yang dibawa Jaejoong

 

“Ah aku lupa membelinya. Biar kubelikan sekarang.”Jaejoong kembali keluar dari mobil kembali untuk membelikan pesanan Yoochun

 

“Ya , kau tidak perlu memasang raut wajah seperti itu!” Goda Yoochun , pada Junsu yang terlihat cemberut.

 

“Kau ini , selalu saja aku yang menjadi korban , padahal aku ini kan yang akan jadi malaikat penyalamat Jaejoong hyung.” Ucap Junsu penuh percaya diri.
“Malaikat penyalamat apaan!?! Kau mana bisa mnejadi malaikat penyalamat! Sudah bukan saatnya kita berdebat hanya masalah sepele. Aku akan memikirkan bagaimana caranya supaya Jaejoong bertemu dengan Yunho. Nanti aku akan memberi tahumu kalau aku sudah mendapatkan ide.”

 

Junsu menggangguk. Ia kembali memainkan ipadnya.

 

Jaejoong Pov.

 

Jaejoong menunggu pesananya di café. Sudah dari pagi Jaejoong menerima miss call dari nomer tidak dikenal. Setiap kali ia mau menggangkatnya pasti sudah mati. Ia berharap , ini bukan fans yang meneleponnya , atau orang aneh. Karena ia sudah lelah berganti nomer telepon terus setiap hal ini terjadi. Dan setiap dia berganti nomer telepon pasti ia kehilangan kontak teman – temannya

 

Kali inipun Handphone Jaejoong berbunyi kembali. Buru – buru Jaejoong menggangkat telepon tersebut

 

“Yobuseyo?” Kata Jaejoong dair ujung telepon

 

Tidak ada suara. Tapi teleponnya masih tersambung. Jaejoong menunggu , tapi tetap tidak ada suara. Jaejoong tampak mulai kesal , ini pasti ulah fans iseng lagi.
“Yobuseyo?” Ulang Jaejoong dengan nada lebih tinggi dari sebelumnya

 

Masih tidak terdengar suara juga.

 

“Yobuseyo! Apa kau mendengarku??” Tanya Jaejoong kesal

 

“Hyung…”

 

Suara lelaki. Jaejoong terdiam. Tanpa ia sadari air matanya menetes. Apakah mungkin….????

 

“Changmin?” Suara Jaejoong bergetar.

 

Tidak terdengar jawaban. Tapi ada sayup – sayup suara dari tempat si penelepon tersebut dan Jaejoong cukup bisa mendengarnya dengan jelas

 

“Changmin kau tunggu apa lagi? Kita harus berangkat sekarang , sebelum kita ketinggalan pesawat.”

 

Dan telepon tertutup. Jaejoong  sudah sangat yakin bahwa yang tadi menelepon itu Changmin. Dan itu artinya suara sayup – sayup di telepon itu adalah Yunho! Jaejoong buru –  buru melihat handphonenya , mensave nomernya.

 

Ia tidak mungkin menelepon Changmin , tampak sekali Changmin menelepon tanpa sepengetahuan Yunho. Mungkin ia merahasiakan ini dari Yunho. Jaejoong kemudian mengetik sms pada Changmin

 

“Apa kau baik – baik saja? Hyung harap kau baik – baik saja. Hyung diisinih baik – baik saja , begitu pula dengan Yoochun dan Junsu. Mereka sangat merindukanmu begitu pulang Hyung. Jaga dirimu baik – baik…. Pyong~~~!

 

Jaejoong memasukan handphonenya ke dalam sakunya , mengambil pesenan Yoochun . Dan dengan wajah sumeringah ia kembali ke dalam mobil.
“Ya hyung! Kau terlihat sangat bersemanga!” Komentar Yoochun sambil mengambil pesananya

 

“Ya! Kau pasti tidak percaya apa yang baru kualami barusan!” Ucap Jaejoong berapi – api
“Memang apa yang tadi kau alami?”
“Changmin meneleponku!”

 

Sunyi. Tidak ada yang berkomentar. Junsu yang asyik bermain ipadnya dari tadi langsung melihat Jaejoong. Begitupula dengan Yoochun

 

“Sebenarnya sudah dari tadi pagi ada yang meneleponku. Tapi setiap kuambil pasti dimatikan , dan tadi tidak dimantikan , dan dia memanggilku.” Jelas Jaejoong bersemengat

 

“Kau yakin itu Changmin? Dia kan tidak mengetahui nomermu , karena kau sudah sering berganti – ganti nomer.” Komentar Yoochun

 

“Aku yakin itu Changmin , karena aku mendengar suara Yunho memanggilnya. Aku tidak mungkin lupa suara mereka. Walaupun aku sudah lama tidak bertemu mereka tapi aku tidak mungkin lupa suara mereka.”

 

“Lalu apa kau mau menghubunginya kembali?”

 

“Tentu saja! Aku belom memutuskan untuk meneleponnya sich. Tapi aku mengirim pesan singkat padanya.”

 

Changmin Pov

 

@New York

 

“Changmin kau tunggu apa lagi? Kita harus berangkat sekarang , sebelum kita ketinggalan pesawat.” Teriak Yunho dari kamar.

 

Changmin tampak kaget. Ia buru – buru mematikan telepon dan memasukan handphonenya ke dalam sakunya. Ia berpura – pura bertingkah wajar. Sejak ia mendapatkan nomer Jaejoong dari Yunho kemarin malam , Changmin tidak berhenti mencoba untuk menelepon Jaejoong.

 

Tapi berapa kali ia tidak berani keberanian untuk meneleponnya. Ia takut kerinduannya semakin besar terhada Jaejoong. Tapi terakhir kali ia mencoba menelepon , tapi hanya satu kata yang keluar dari mulutnya “Hyung” dan tidak ada kata – kata lain.

 

Changmin sudah berapa kali mencaci maki dirinya , kenaap ia bisa bdooh seperti itu. Jaejoong tidak akan menyadari kalau itu dirinya , ia akan berpikir kalau itu adalah ulah fans iseng dan Jaejoong akan kembali mengganti nomernya dan ia akan kehilangan kontak dengan Jaejoong

 

“Apa yang kau lakukan di kamar mandi?”Tanya Yunho heran karena Changmin di kamar mandi lama sekali

 

“Kau seperti tidak tahu…”

 

“Berdandan? Kau kan tidak suka berdandan lama – lama di kamar mandi.”

 

“Aku harus melakukanya karena aku hallyu star!”

 

Changmin buru – buru meinggalkan Yunho. Changmin memang tidak terlalu suka berdandan di kamar mandi lama – lama. Tapi apa mungkin dia memberi tahu kalau barusan ia menghubungin Jaejoong. Yunho mungkin tidak akan suka hal ini.

 

“Hapemu berbunyi.” Komentar Yunho saat mendengar handphone Changmin berbunyi

 

Changmin tidak menyadarinya karena ia sibuk mendengarkan musik , Changmin buru – buru melihat handphoneya. Ada sebuah message dari nomer tidak dikenal.

 

“Apa kau baik – baik saja? Hyung harap kau baik – baik saja. Hyung diisinih baik – baik saja , begitu pula dengan Yoochun dan Junsu. Mereka sangat merindukanmu begitu pulang Hyung. Jaga dirimu baik – baik…. Pyong~~~!”

 

Changmin kaget. Jaejoong tau kalau yang meneleponnya barusan itu dirinya. Sekarang apa yang harus ia lakukan. Ia melihat Yunho yang duduk disebalahnya. Changmin berusaha tidak terlihat kaget.

 

Chanmgin buru – buru memasukan handphone. Ia tidak mungkin membalasnya disinih. Kalau ketahuan Yunho , entah apa yang akan Yunho lakukan pada dirinya , ia takut Yunho marah

 

“Siapa?”Tanya Yunho datar

 

“Bukan siapa – siapa.” Jawab Changmin bohong

 

Yunho tampak tidak curiga , ia kembali membaca majalah yang dari tadi dibacanya. Selagai Yunho membaca majalah Changmin diam – diam mengeluarkan sms

 

“Hyung aku baik – baik saja. Sekarang aku akan kembali ke korea. Doakan aku semoga selamat. Hyung titip salah pada Yoochun hyung dan Junsu hyung. Bogoshipo.”

 

 

 

 

 

 

 

 

Yunho Pov

 

Back Stage SM Town New York

 

Masih ada waktu sekitar 3 jam lebih , sebelum konser. Yunho sudah berada di ruangan tunggu bersama Changmin. Hanya mereka berdua yang ada disituh , diruang yang cukup besar hanya mereka berdua dan stylish Changmin itu bisa dibilang cukup sepi.

 

“Hyung kau mau kemana?” Tanya Changmin ketika melihat Yunho beranjang dari tempat duduknya

 

“Aku bosan , aku mau berjalan – jalan sebentar.” Jawab Yunho sambil berjalan keluar ruangan.

 

Diluar para staf sibuk berlarian kesanah kemari. Mereka tampak sangat sibuk menyiapkan konser ini. Salah seorang staf yang menemui Yunho dikoridor mengatakana , setelah SNSD check sound , giliran mereka. Yunho hanya menggangguk saja.

 

“Hyung!” Panggil Eunhyuk ketika mau memasuki ruang tunggu Super Junior

 

Yunho berjalan menghampiri Eunhyuk “ Kau baru sampai?”

 

Eunhyuk tampak belum melakukan persiapan apapun , Berganti pakaianpun ia belom.

 

“Iya. Aku telat. Kau sudah siap hyung? Padahal ini masih 3 jam lagi.”

 

“Boleh aku masuk?” Yunho melihat kedalam ruangan , sudah banyak member Super Junior disanah.

 

“Tentu saja boleh.”

 

Yunho masuk , para member Super Junior menyambutnya dengan hangat. Sudah lama Yunho tak berkumpul dengan teman – temanya ini. Walaupun Yunho tau kalau Super Junior adalah Hobeenya Yunho lebih senang menyebut mereka teman seangkatan , dari pada Hobee.

 

Karena hampir setengah member Super Junior mengalami masa training yang sama dengannya.

 

“Ruangan ini tampak sepi.”Komentar Yunho sambil duduk di sofa

 

“Sepi? Disinih ada 12 orang Yunho-shi. Kau jangan aneh – aneh. Ruangan sebesar ini dihuni oleh 12 orang. Ini penuh , dan panas.” Ucap Leeteuk yang berada disampingnya.

 

Yunho hanya tertawa mendengar bantahan Leeteuk. Baru Euteuk yang selesai , yang lainya masih belom selesai.

 

“Yunho oppa!” Panggil seorang gadis , bertubuh munggil. Gadis itu menghampiri Yunho wajahnya kaget sekaligus senang melihat Yunho.

 

“Yunho-shi kau mengenalnya?”Tanya Leeteuk melihat gadis yang masuk keruanganya , Leeteuk tampak tidak mengenal gadis itu.
“Kau siapa yah?”Tanya Yunho sesopan mungkin.

 

“Ah… oppa mungkin lupa padaku. Aku Cole! Waktu itu aku bertemu oppa ditaman.” Kata Gadis bernama Cole dengan semangat.

 

“Ditaman? Taman mana?”

 

Cole tampak binggung menjelaskannya. “Kau ingat Hara-san?”

 

“Hara-san?”

 

Yunho mencoba mengingat – ngingat , gadis itu dan Hara-san? Tapi ia tak bisa mengingatnya dnegan benar. Yunho memang tidak begitu baik dalam mengingat sesuatu.

 

“Maafkan aku ,tapi aku benar – benar lupa.” Yunho tampak merasa bersalah.
Gadis bernama Cole itu tampak tidak putus asa , dia tetap bersamangat membuat Yunho mengingat dirinya. Siapa sebenarnya gadis itu?

 

“Aku yang bertemu dengan Jaejoong oppa di taman waktu berapa tahun lalu itu.” Bisik Cole.

 

Yunho langsung ingat , waktu itu ia memergokin Jaejoong mengendap – ngendap keluar apartement , karena penasaran Yunho mengikutinya . Dan ia bertemu dan bekenalan dengan gadis ini. Cole , gadis yang diperlakukan hangat oleh Jaejoong.

 

“Yunho-shi kau mengenal gadis ini?” Tanya Leeteuk penasaran.
Yunhopun mengangguk , gadis itu tersenyum senang.

 

“Hyung kau mengenalnya? Dia adalah cody baruku.” Kata Eunhyuk saat keluar dari tempat ganti pakaian.

 

“Cody barumu?”Tanya Leeteuk heran.

 

“Ia , dia akan menjadi codyku hanya selama Gyuri onni cuti saja.” Jelas Eunhyuk

 

“Aku tidak menyangka bisa bertemu kamu disinih. Bagaimana kalau sesudah konser kita mengobrol?”Tawar Yunho.

 

Yunho tidak seperti biasanya , ia tidak eprnah mengajak seseorang pergi jalan di depan banyak orang. Tapi entah ada dorongan dari mana Yunho ingin sekali mengobrol dengan Cole.

 

“Tentu saja boleh!” Jawab Cole senang.

 

“Baiklah , nanti aku tunggu setelah konser usai.” Balas Yunho

 

“Ok , kalau begitu aku pamit dulu. Ada hal yang harus kukerjakan sekarang.”

 

Sesudah mengambil baju Eunhyuk , ia meninggalkan ruangan itu. Leeteuk melihat Yunho heran , tak pernah ia melihat Yunho mengajak seorang gadis terang – terangan seperti itu.
Dan dilihat dari gadisnya , itu bukan type Yunho. Dan dari mana Yunho bisa mengenal codynya Eunhyuk?

 

“Kau benar – benar mengenalnya?”Tanya Leeteuk penasaran.

 

“Tentu saja , kami bertemu di taman.” Jawab Yunho.

 

@ ruang tunggu DBSK – setelah konser

 

“Hyung kau mau kemana?”Tanya Changmin ketika menyadari Yunho mau keluar dari ruangna.

 

“Ah… aku ada perlu , kau pulang duluan saja.”Kata Yunho masih terlihat buru – buru.

 

“Tapi hyung aku akan makan dengan staff dulu.”

 

“Yah kalau begitu makanlah dulu , baru pulang. Kau tidak perlu menungguku  , mungkin aku akan pulang agak telat.”

“Arasho.”

 

Changmin memang sedikti heran dengan sifatnya Yunho barusan. Tapi ia tidak terlalu memikirkannya , mungkin Yunho hyung ingin berjalan – jalan sendiri. Kadang kita butuh wakut untuk sendiri bukan. Itulah yang Changmin pikirkan.

 

Yunho berjalan menyusuri koridor , beberapa staf menyaminganya. Yunho mulai menggenakan topi , kacamata hitam , dan juga penutup wajah. Walaupun ia tau DBSK tidak begitu terkenal di New York (mungkin) tapi ia harus tetap berjagqa – jaga.

 

Yunho berjanjin bertemu Cole di pintu belakang. Karena disituhlah jarang orang ada disanah. Cole tampak belom datang , mungkin dia masih sibuk dengan pekerjaanya. Diakan staf

 

Cukup lama Yunho menunggu , mungkin sekitar 20 menit. Kemudian Cole datang. Ia datang sambil berlari membawa tas yang besar. Ia kelihatan sudah lama berlari , nafasnya tersenggal – senggal.

 

“Oppa maafkan aku , aku tadi disuruh sunbae untuk mengerjakan beberapa hal , jadi aku telat.” Cole tampak menyesuaikan nafasnya

 

Yunho dengan sigap membawa tas besar Cole. Wah ini memang berat , sama seperti kelihatanya. “Sudahlah tidak apa – apa , ayo kita pergi.”
“Oppa , biar aku yang membawanya.”

 

“Sudahlah tidak perlu , ini berat , biar aku yang membawaknya.”

 

“Tapi kalau sunbae ada yang melihat hal ini , dia bisa marah padaku.”

 

“Sudahlah jangna terlalu dipikirkan , kalau ada sunbae yang marah padamu , kau bisa beritahu oppa. Biar oppa yang akan memarahinya balik.”

 

Cole tertawa , ia mungkin mendengar itu sebagai lelucon , tapi Yunho mengatakan itu dengan sebenarnya. Ia tidak berniat memberikan lelucon pada Cole , tapi sudahlah kalau memang Cole berpikir demikian.

 

“Kita akan pergi kemana?”Tanya Cole

 

Yunho pernah ke New York berapa kali , untuk konser , pemotretan , mv , dan masih banyak lagi. Ia tau beberapa tempat makan yang bagus , yang sudah menjadi tempat makan favoritenya. Tapi ia memilih tidak kesanah , untuk banyak alasan (mungkin)

 

“Aku tak tau , kau punya ide?”Tanya Yunho balik

 

“Aku tidak tau kau akan menyekuai tempat ini atau tidak…”
“Ayo kesanah!”

 

“Ah baiklah.”

 

Changmin Pov

 

@restauran

 

“Hey changmin! Sinih aku sudah menyiapkan tempat untukmu!” Panggil Kyuhyun

 

Changmin langsung menghanpiri Kyuhyun , dan duduk disebelahnya. Tidak banyak staf yang datang hari ini. Hanya beberapa staf dan member Super Junior yang lengkap , dan hanya member Super Juniorlah yang mendominasi ruangan ini , artinya stafnya pun sedikit.
“Tidak banyak orang yang datang rupanya.”Komentar Changmin sambil menegak arak

 

“Mereka memutuskan untuk berjalan – jalan , selagi di New York.” Jelas Kyuhyun.

 

“Changmin  , Yunho mana?”Tanya Yesung , menyadari kalau Changmin datang sendiri.

 

“Ia tidak datang , katanya ada perlu.” Jawab Changmin

 

“Ya! Kau tidak tau , kalau Yunho mengajak codynya Eunhyuk , untuk makan diluar?”

 

Changmin hanya menggeleng , dari mana Yunho kenal dengan cody Eunhyuk , karena ia sama sekali tidak mengenalnya. Bukan Changmin merasa apa – apa , tapi tidak ada satu orangpun teman Yunho yang tidak Changmin kenal.

 

“Yeoja?” Tebak Changmin

 

“Eum , Yeoja.” Jawab Yesung semangat.

 

“Sepertinya kau akan mendapatkan saingan sebentar lagi.” Komentar Kyuhyun jail.

Yesung dan Changmin tertawa bersamaan. Tapi dalam hati Changmin , ia merasa tidak nyaman dengan kenyataan tersebut. Bukan ia takut perhatian Yunho teralih pada perempuan itu , dari padanya . Yunho butuh wanita untuk berkencan. Tapi bagaimana dengan Jaejoong hyung? Bukankah mereka….

 

Yunho Pov

 

Yunho akhirnya sampai di sebuah tempat makan kecil , disebuah gang. Tempat makan itu , tempat makan Jepang , kecil tapi tampak seperti tempat – tempat makan di Jepang , di tengah kota New York ini.

 

“Aku tidak tau kau mau masuk atau tidak tapi…”Cole tampak ragu

 

“Ayo kita masuk.” Ajak Yunho.

 

Yunho masuk ke tempat makan itu , tidak banyak orang yang  makan disituh , hanya ada 3 orang yang makan disituh.Yunho memutuskan untuk Cole yang memilih makanannya , selain itu merupakan kebiasaan Yunho memeprlakukan wanita. Ia tidak tau makanan apa yang enak disinih. Jadi ia memilih untuk biarkan Cole yang memilihnya.

 

“Sewaktu aku sekolah di New York , aku sering datang kemari. Selain makanannya terbilang murah. Makanan disinih snagat mirip rasanya dengan makanan rumah di Jepang.” Cerita Cole

 

“Kau orang Jepang?”Tanya Yunho kaget

 

“Kau tidak tau? Aku memang orang Jepang asli , hanya sudah 5 tahun aku tinggal di Korea.”

 

“Aku tidak menyangka kau orang Jepang , karena kau tidak mirip seperti orang Jepang. Dan cara bicara kamu , seperti orang Jepang pada umumnya yang pindah ke Korea.”

 

“Itu karena Jaejoong- oppa yangmengajariku bahasa korea. Dia sangat bagus untukku menjadi seorang guru. Ah….. maaf aku tidak bermaksud menyinggungnya.”

 

“Ah tidak apa – apa.”

 

Yunho terdiam. Mereka merasakan perasaan ganjil satu sama lain. Untungnya tak lama makanan datang. Mereka akhirnya makan dan membahas tentang makanan , walaupun terdengar aneh , tapi itu lebih baik dari pada mereka berdua sama – sama terdiam.

 

“Apa kau sudah bertemu dengan Jaejoong lagi setelah pertemuan di taman itu?” Tanya Yunho mendadak.
“Tidak, kami tidak pernah bertemu lagi . Tapi kami tetap berkomunikasi melalu telepon , pesan singkat , dan juga email. Aku terakhir kali bertemunya minggu lalu. Di Jepang. Apa kau mau kontaknya?” Tanya Cole menawarkan

 

Yunho ragu untuk menjawab ya. Kalau ketahuan menejement , entah apa yang terjadi dengannya. Ini pasti akan semakin sulit. Tapi…

 

“Kau tau kan , masalah yang terjadi. Mungkin kau mendengar gossip atau berita burung atau apalah.” Jelas Yunho seperti mau tidak mau

 

“Aku tau , tapi aku rasa itu tidak penting. Kau tau , aku bisa melihatnya oppa. Kau rindu padanya. Aku tidak peduli dengan urusan menejement atau para sunbae yang selalu menekanku. Asal kau  bertemu denganya aku rasa itu tidak masalah.”

“Kenapa kau mau melakukannya? Kau tau kan kau bisa langsung dipecat kalau menejement tau kau menemukan aku dengan Jaejoong.”

“Mereka akan memecatku , tapi itu tidak masalah. Tapi bagimana denganmu? Pasti kau mendapatkan masalah yang lebih berat lagi dariku , kupikir iut tidak masalah. Karena aku tau masalah yang akan oppa hadapi akan lebih berat.”

 

Mereka terdiam , dan sekarang hanya makan saja. Setelah makan Yunho mengantarkan Cole ke codynya. Cole meminta untuk menurunkannya beberapa blok dari hotel , ia tidak ingin kelihatan bersama Yunho. Yunho pun menurutinya.

 

“Ini untuk oppa.” Cole menjawab tangan Yunho sambil memberikan secarik kertas.
“Tapi aku tidak meminta.” Kata Yunho kaget

 

“Kau tidak meminta , akulah yang memberi. Gunakan kalau kau berpikir kau membutuhkannya.”

 

“Apa kita bisa bertemu lagi? Maksudku seperti ini.”

 

“Tentu saja! Dan terima kasih untuk traktiran makannya.”

 

Cole membungkuk , Yunho melambai dan pergi. Yunho menaruh kertas itu di di saku jaketnya. Ia mungkin tergoda akan melihatnya. Tapi entah kapan ia tergoda. Kalau sampai ia tergoda ini akan menjadi masalah yang besar. Entah apa yang akan menejent lakukan pada membernya.

 

Yunho pov

 

Sudah 2 hari Yunho tidak bisa tidur. Ia tau jadwal dia sangat padat untuk promo album Tone , tapi entah kenapa ia malah tidak bisa tidur. Yunho beranjak dari kamar , ia berjalan pelan – pelan agar Changmin tak terbangun. Changmin sangat butuh istirahat sekarang , ia sangat lelah.

 

Yunho berjalan ke ruang tengah, barang – barang pemberian fans , koper dan tas , belom sempat dirapihkan karena mereka terlalu lelah untuk merapihkannya. Yunho melihat bungkusan – bungkusan dari fans cassie shanghai. Ia hanya melihat tanpa membuka. Tampak ia memang belom punya niat untuk membukanya.

 

Yunho pun duudk di sofa. Ia mengambil tas ranselnya , ia tampak seperti mencari – cair sesuatu di dalam tasnya. Tak lama sesuatu yang di cari Yunho itupun keluar. Ternyata sebuah CD.

 

“Entha ini CD keberapa yang kuterima” Gumam Yunho.

 

Yunho melihat cover CD tersebut , dan tanpa Yunho sadari ia tersenyum , tapi dair matanya , menetes air mata. Ia mengelap air mata tersebut.

 

“Kalian melakukanya dengan baik.” Kata Yunho pada dirinya sendiir.

 

Yunho tampak emosional saat itu , ia tidak pernah seemosional itu. Ia tampak mencoba mengontrol dirinya snediri tapi tak bisa. Ia mencoba menengakan diri , walaupun akhirnya memakan waktu yang lumayan lama.

 

“Bogoshipo.” Bisik Yunho.

 

Yunho beranjak dari sofa , ia menuju suatu ruangan , ruangan tersebut merupakan bisa dibilang mini studio , disanah teredapat beberapa alamt music , dan computer untuk meremix lagu.

 

Yunho menyalakan CD player , dan memasukan CD yang barusan dikeluarkan dari dalam tas . Ia memencet tombol play dan terturlis di player cd itu JYJ – In Heaven

 

Jaejoong pov

 

@junsu house

 

“Ya ironawa!”

Untuk kesekian kalinya Jaejoong telah mencoba membangunkan Yoochun dan Junsu. Mereka masih asik saja tidur. Mereka memang tidak punya jadwal hari itu. Tapi mereka harus bangun , karena Jaejoong sudah memasakan sarapan utnuk mereka , kalau tidak dimakan , nanti akan dingin.

 

“Aku sudah membuat kimchi chige untuk kalian. Ayo kita makan bersama – sama” Jaejoong tampak kesal karena mereka berdua tidak mau bangun.”

 

“Kelihatannya enak , tapi aku ingin tidur saja.” Pinta Junsu

 

“Tidak boleh! Kau harus makan dulu , nanti kalau sudah makan kau boleh tidur lagi.”

 

Jaejoong berusaha membangunkan kedua ‘anaknya’ tersebut tapi tetap saja mereka tidak mau bangun. Dulu kalau begini pasti Yunho akan turun tangan untuk membantunya. Selalu itu saja yang Jaejoong pikirkan , masa lalu dirinya dengan Yunho.

 

Setelah 20 menit berlalu akhirnya Yoochun dan Junsu baru mau bangun. Mereka langusng menyantap Kimchi Chige buatana Jaejoong . Jaejoong hanya melihat mereka berdua makan dengan lahap , tanpa ia makan. Jaejoongpunt kemudia tersenyum puas , ketika melihat keduanya makan dengan lahap.

 

“Hyung , hyung juga makan! Kalau tidak Junsu akan mengahabiskan segalanya’” Kata Yoochun dengan mulut penuh makanan.

 

“Arasho.” Jaejoong pun memulai makanya.

 

“Hyung kau mau kemana?” Tanya Junsu saat melihat Jaejoong beres – beres.

 

“Aku akan keluar sebentar , nanti aku akan kembali. Aku pergi tidak akan lama kok.” Jaejoong menalikan tali sepatunya kemudia pergi

 

Hari itu Jaejoong memutuskan untuk berjalan – jalan sebentar untuk mencari udara segar. Jaejoong sengaja membawa kamera siapa tau ada sesuatu yang ditemui dan bagus untuk difoto. Akhir – akhir ini Jaejoong memang senang memotret

 

Jaejoong berjalan – jalan , tak jauh dari komplek apartement Junsul Ia melihat ada taman kecil , ia memutuskan untuk duduk. Memorinya tampak ingin membawanya flash back ke masa lalu

 

Jaejoong Flash back memory

 

“Ya! Kau mau kemana!” Bentak Yunho.

 

Jaejoong pun yang kaget mengetahui kalau dirinya ketahuan pergi hampir nyaris jatuh , untungnya Yunho sigap dan memapahnya.

 

“Aku mau keluar sebentar.” Jawab Jaejoong terbata – bata
“Keluar? Keluar kemana?”

 

“Yunho-shi aku mohon rahasiakan ini dari para member. Anggap saja kau tidak melihatku sekarang. Aku harus pergi sekarang. Maafkan aku.”

 

Jaejoong yang mau beranjak pergi tapi tertahan . Yunho mencengkram tanganya. Jaejoong berusaha melepaskannya tapi tenaga Yunho tampaknya lebih kuat dari padanya.

 

“Kau benar – benar ingin pergi? Kalau begitu aku ikut.” Yunho melepaskan cengkramanya dna mengikuti Jaejoong.

 

Dari awal Jaejoong memang tidak suka dengan Yunho. Yunho memang adalah leader tapi ia terkadang selalu mencampuri urusan pribadinya. Dan Jaejoong sangat benci jika urusan pribadinya dicampuri orang lain.

 

Pagi itu Jaejoong sudah bernaji dengan seseorang untuk bertemu di taman. Sudah lewat sekitar 30 menit dari janji pertemuan mereka. Jaejoong hanya bisa berharap semoga orang yang ingin bertemu denganya tidak akan pergi , dan masih menunggunya.

 

“Cole!”Panggil Jaejoong.

 

Gadis yang duduk di taman itu menoleh. Ia tersenyum. Gadis itu sangat imut. Kalau di sandingkan dengan Jaejoong itu sangat serasi sekali. Saat itu Yunho berpikir Cole adalah pacarnya Jaejoong.

 

“Oppa kau lama sekali.” Protes gadis yang dipanggil Cole oleh Jaejoong itu.
“Maafkan aku. Tadi aku ada sedikit hambatan.” Kata Jaejoong sambil melirik Yunho yang berada disampingnya.

 

“Oh Yunho-shi , annyeonghaseo.” Cole menyapa sambil membungkuk , ia gadis yang sangat sopan. Itulah image pertama yang didapat oleh Yunho.

 

“Oh…Annyeonghaseo. Iremi?” Tanya Yunho bertindak sesopan dan segentle mungkin.

“Cole. Yunho-shi aku adalah fansmu.”

 

“Sudah jangan di pikirkan , setiap bertemu bintang dia selalu mengatakan kalau di fans mereka.” Ucap Jaejoong sambil duduk di bangku taman.

 

“Tapi aku memang fansnya Yunho-shi  kok!” Cole tampak membela dirinya sendiri.

 

“Terserah kamu saja.”

 

“Yunho-shi , apa kamu tidak keberatan kalau aku memanggilmu oppa?” Tanya Cole dengan nada manja

 

Yunho tampak salah tinggah dengan pertanyaan itu , ia hanya mengganguk. Jaejoong yang mengetahui Yunho salah tingkah menjadi jengkel sendiri.
“Ah sudah basa basinya. Ada yang ingin kutanyakan padmu.” Jaejoong tampak kesal karena tidak dihiraukan.

 

“Wae oppa?”Tanya Cole sambil memalingkan tubuhnya menghadap Jaejoong yang duduk di bangku taman.

 

“Kudengar Hara-san masuk rumah sakit apa itu benar?”
“Oooh… iya…”

 

“Kenapa kau tidak memberitahuku? Aku kan sudah bilang kalau terjadi sesuatu pada Hara-san kamu harus memberi tahu aku.”
“Dari mana oppa tau kalau Hara-san masuk rumah sakit?”

 

“Sudahlah itu tidak penting. Ini ada sedikit uang , kamu pakailah untuk biaya beroba Hara-san dan juga untuk kamu.”

 

Cole melihat amplop yang diberikan oleh Jaejoong. Ini jelas bukan uang sedikit. 100.000 won. Ini jumlah uang yang banyak. Bagaimana Jaejoong bisa mengatakan ini uang yang sedikit? Ah mungkin karena dia adalah sorang Hallyu star jadi uang seperti ini sedikit.

 

“Oppa aku tidak mau menerimanya.” Tolak Cole sopan sambil memberikan amplop itu pada Jaejoong

“Terimalah. Aku tidak bisa berada disisi kalian untuk membantu kalian. Hanya ini yang bisa kulakukan. Lagian kau membutuhkan uang itu untuk biaya pengobatan Hara=san dan sekolahmu. Kau tidak lagi bolo sekolah kan demi kerja sampingan?”

 

“Tentu saja tidak! Aku orang yang menepati janji. Aku hanya bekerja di luar jam sekolah.”

“Baguslah kalau begitu. Terimalah uang ini. Kau tau oppa tidak bisa berbuat banyak , oppa hanya bisa memberikanmu ini.”
Jaejoong bangkit sambil mengelus kepala Cole. Bisa dilihat Jaejoong sangat menyayangi Cole. Yunho tak pernah melihat Jaejoong seperti ini. Walaupun ia dekat dengan para member. Tapi Jaejoong tetap dingin , tapi dengan gadis ini ia terlihat sangat hangat. Sebenarnya siapa gadis ini? Mengapa Jaejoong bisa sangat hangat pada gadis ini.

 

“Oppa. Aku pergi dulu , aku ada kerjaan.” Pamit Cole

 

“Mengantarkan susu dan koran lagi?” Tebak Jaejoong

 

“Tentu saja! Bye oppa!”

 

Jaejoong dan Yunho melambaikan tangan pada Cole. Colepun berlari kecil menjauh. Ia adalah gadis yang enerjik, itulah yang selalu Jaejoong lihat pada sosok Cole.

 

“Jadi itu pacarmu?” Tanya Yunho menyelidik

 

“Aku harap kau tidak memberi tahu soal ini pada siapapun.” Kata Jaejoong tegas tanpa menghiraukan pertanyaan Yunho.

 

 

Now….

 

Jaejoong duduk diam di taman. Tidak ada orang lain di taman itu hanya dirinya. Dirinya dan kenangan tentang Yunho. Jaejoong akhirnya memutuskan untuk kembali ke apartement Junsu. Ia tidak mau Junsu dan Yoochun kawatir tentang dirinya karena ia belom pulang – pulang

Posted: October 29, 2011 in Bogoshipo
Tags: , , , , , , , , , , ,

Yunho Pov

 

“Changmin , gwenchana?” Yunho terlihat kawatir hari ini Changmin performent dengan amat buruk , dia jatuh 3 kali.

 

“Gwenchana. Hyung tidak perlu cemas aku hanya butuh tidur.” Kata Changmin mencoba untuk biasa saja

 

Yunho tidak bisa dibohongin , dia sudah mengenal Changmin sekian lama dan Changmin itu tidak pandai berbohong. Ia tau kalau sesuatu terjadi dengan Changmin.

 

“Changmin , kau kenapa?” Yunho mendesak Changmin agar Changmin menjelaskan apa yang terjadi padanya. Kenapa hari ini ia perforanya begitu buruk.

 

“Aku hanya lelah itu saja.”

 

“Changmin , kau tau kan kau tidak pandai  menyembunyikan sesuatu dariku. Ayo jelaskan pada hyung.”

 

“Bogoshipo…”

 

Changmin mengeluarkan CD dari dalam tasnya. Yunho akhirnya mengerti kenapa Changmin begitu. Dadanya sesak sekali. Walaupun sekian lama dirinya berusaha tegar. Tapi ia tidak bisa berpura – pura selamanya. Ia rapuh.

 

Junsu pov

 

@Junsu House

 

Hari itu hari pertama Junsu di korea , ia baru pulang dari konsernya di Jepang. Yoochun mengatakan ia akan menginap mala mini di rumah Junsu. Karena apartement Junsu masih berantakan Junsu menyuruh Yoochun untuk datang kerumahnya nanti sore.

 

Tak lama bel apartementnya berbunyi . Junsu melihat siapa yang datang , ternyata Jaejoong! Junsu langsung membukakan pintu untuk hyungnya itu

 

“Ya hyung , apa kau mau ikut  menginap disinih juga? Aku hanya menyiapkan satu kamar.” Ujar Junsu sambil merapikan ruangan tamu yang berantakan dengan buku komik yang baru selai dibacanya tapi belom sempat dirapikan karena harus buru – buru ke Jepang untuk konser

 

“Meningap? Memang siapa yang akan mau menginap di sinih Junchan?” Tanya Jaejoong sambil ikut membantu Junsu membereskan buku komiknya yang berantakan dimana – mana

 

“Ah Yoochun hyung tidak memberitahu hyung , kalau ia hari ini mau menginap disinih?”

 

“Tidak , jadi ia akan menginap disinih? Terus mana dia?”

 

“Belom datang. Apa hyung mau menginap disinih juga? Aku akan membereskan kamar tamu , kalau hyung mau menginap disinih.”

 

“Tidak perlu , kurasa kita bertiga cukup menggunakan satu kamar. Bukanya dulu juga kita juga seperti itu.”

 

Junsu teringat kalau dulu waktu masih berlima , mereka selalu tidur di satu kamar yang sama , walaupun mereka tau ada kamar lain , tapi mereka lebih memilih tidur di satu kamar yang sama.

 

Sudah 2 tahun lebih Junsu tidak tidur disatu kamar yang sama dengan banyak orang , rindu rasanya masa” itu.

 

“Kudengar kau berhubungan dengan Hyuk Jae (Eunhyuk)?” Tanya Jaejoong dengan penuh kehati – hatian

 

Junsu hanya mengganggup

 

“Bagaimana kabarnya dia sekarang?”

 

“Hyuk Jae? Dia baik – baik saja , sekarang dia lagi promo album. Dia mengajaku untuk makan diluar , tapi kami belom menemukan jadwal yang baik. Karena dia sibuk dan begitupula aku. Kenapa hyung? Apa hyung mau bertemu denganya?”

 

“Bisakah kau memintanya untuk mempertemukan aku dengan Yunho?”

 

“Hyung….”

 

“Ah sudah , lupakan saja , aku hanya asal bicara. Hari ini biar aku yang masak , kau mau makan apa Junchan?”
“Terserah Hyung.”

 

 

Yoochun Pov

Yoochun terkaget – kaget ketika mengetahui Jaejoong ada diaprtement Junsu , dan memutuskan untuk menginap bersama. Walaupun Yoochun berharap bisa berduaan bersama Junsu , tapi ia tidak merasa benar – benar kecewa . Karena sudah jarang mereka berkumpul menghambiskan waktu bersantai seperti ini.

 

“ Ya yoochun hyung!”Panggi Junsu dengan suara sepelan mungkin

 

“Wae?” Tanya Yoochun

 

“Kecilkan suaramu. Ada yang ingin aku ceritakan padamu.”

 

Junsu menceritakan pada Yoochun apa yang diminta oleh Jaejoong tadi siang , sebelum Yoochun datang. Yoochun bisa mengerti kenapa Jaejoong meminta seperti itu. Mungkin kerinduaan Jaejoong terhadapa Yunho dan Changmin lebih dari pada kerinduan Junsu dan Yoochun , walaupun memang benar mereka sama – sama merindukannya.

 

“Apa yang harus kulakukan sekarang?” Tanya Junsu bingung.

 

“Tentu saja meminta bantuan Hyuk Jae.” Jawab Yoochun santai

 

“BWO!?! Bertemu dengan Hyuk Jae saja sudah sulit , bagaimana bisa mempertemukan mereka berdua?”
“Kalau dicoba tidak akan tau. Lebih baik mecoba bukan? Setidaknya kita sudah melakukan sesuatu untuk Jaejoong. Kasian dia , dia seperti akan mati karena merindukan Yunho hyung.”

 

Yoochun pov

“Ya Junsu , kau benar – benar parah!” Sudah kesekian kalinya Yoochun menghina Junsu yang selalu kalah dalam segala macam game. Dan kali ini untuk kesekian kalinya Yoochun melihat ‘baby’nya itu menraktir seluruh staf

“Uangku sepertinya akan habis karena kalah game terus! Lain kali kalau ada makan begini , dan ada game seperti ini aku tidak akan aku mau ikut!” Gerutu Junsu marah.

Yoochun hanya tersenyum karena ia tau yang dikatakan Junsu hanya bohong belaka. Setiap kali dia kalah dia selalu mengatakan hal yang sama , tapi ketika di lain waktu staff mengajak makan dia akan menerima hal itu.

Junsu memang seperti ini , bodoh mungkin , tapi ia adalah orang terpenting , dihidup Yoochun , ia tidak akan mungkin menjadi seperti ini tanpa Junsu. Merekapun meninggalkan tempat makan setelah selesai Junsu membayar.
Para staff semua memutuskan untuk pulang karena lelah. Merekapun berpisah di depan tempat makan. Saat  berjalan menuju mobil Junsu di tengah jalan berhenti. Ia diam sambil memandangi sebuah papan iklan besar

“Kau merindukannya?” Tanya Yoochun sambil  melihat papan iklan besar itu bergambar Yunho dan Changmin dengan album baru mereka TONE.

Junsu menggagguk , ia tak menjawab apapun , Yoochun memandangi Junsu tak lama Junsu memangis. Ternyata tak hanya Jaejoong dan dirinya yang rindu dengna Changmin dan Yunho ternyata Junsu juga sama.

Yoochun memeluk Junsu , Junsupun menagnsi dalam dekapan pelukan Yoochun. Yoochun sebenarnya ingin menangis juga , karena ia sangat amat merindukan Junsu , tapi ialah saat ini yang harus menjadi tegar , kalau semuanya menangis , tidak ada yang akan memberikan pelukan.
Jaejoong pov

Jaejoong keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan sehelai handuk. Badanya masih setengah basah , ia tampak sexy. Rambutnya pun belom kering semua. Jaejoong duduk di sofa bersama pria tersebut.

“Kenapa kau bisa masuk kesinih?” Tanya Jaejoong tanpa basa basi

“Aku meminta kunci master pada petugas hotel” Jawab Pria itu sambil tersenyum dengan penuh kebanggan.

“Lagi – lagi kau berhasil membuat petugas hotel melakukan hal bodoh , dengan menggagu privasiku.”

“Mengganggu privasi? Kau harus lebih hati – hati dalam menggunakan kalimat Jaejoong” Pria itu berbisik di telinga Jaejoong

Jaejoong sempat kehilangan arah , karena ia selalu tidak berkutik kalau sudah seperti ini. Sudah lama Yunho tidak berbisik ditelinganya, padahal itu adalah hal yang selalu menjadi kesenangan bagi Jaejoong

Pria itu mendekati Jaejoogn , ia pelan – pelan mencium Jaejoong dari telinga , leher , terus sampai ke bagian tangan.
“Hyun Joong tolong hentikan!” Ucap Jaejoong dalam desahan.

Jaejoong mencoba mengkontrol dirinya , supaya ia tidak tenggalam dalam semua ini! Ia tidak bisa melakukan hal ini kalau bukan dengan Yunho!

“Kenapa? Bukanya kau menikmatinya?” Tanya pria yang bernama Hyun Joong tersebut sambil terus mencium Jaejoong

“Aku tidak bisa melakukanya , aku tidak bisa!”

“Kenapa kau tidak bisa? Apa karena Yunho?”

Jaejoong menggagguk. “Walaupun aku tidak bisa bertemu denganya , bukan berarti aku bisa melakuka ini denganmu , aku tetap tidak bisa melakukanya. Aku hanya untuk Yunho seorang.”

“Baiklah kalau begitu. Aku akan pergi.” Hyun Joong pun menyerah ia meninggalkan Jaejoong. Sepeninggalan Hyun Joong , Jaejoong menangis , ia mencari bir , ia menangis sambil minum. Tampak sekali ia sangat kacau